Anda di halaman 1dari 3

Perbedaan antara IFRS dan Farmasi Komunitas ( Apotek )

Perbedaan antara IFRS dan apotek sangat signifikan, seperti diuraikan di bawah ini :
1. Rumah sakit adalah suatu institusi dari dan untuk komunitas, ia sangat dipengaruhi oleh
kebutuhan , pengharapan dan permintaan anggota masyarakatnya. Oleh karena itu, ada
kekuatan sosio medico-ekonomik dan organisasi RS yang menekankan pada praktik
farmasi di RS. Inilah salah satu alasan yang menyakinkan perbedaan praktik farmasi RS
yang signifikan dari praktik farmasi komunitas ( apotek ).
2. Farmasi RS harus dianggap sebagai salah satu dari banyak bagian (departemen) pada
sebuah RS yang mempunyai berbagai fungsi dasar umum. Fungsi dasar umum dari
berbagai bagian (departemen) RS termasuk IFRS sebagai berikut :
a. Memberikan dan mengevaluasi pelayanan dalam mendukung pelayanan medis yang
mengikuti dan sesuai dengan tujuan dan kebijakan RS.
b. Menerapkan dalam pelayanan departemental, filosofi, tujuan, kebijakan, dan standar
dari rumah sakit.
c. Mengadakan dan menerapkan suatu rencana kewenangan administrative
departemental yang secara jelas menetapkan tanggung jawanb dan tugas untuk tiap
kategori personel.
d. Berpartisipasi dalam mengoordinasikan berbagai fungsi departemen dengan berbagai
fungsi dari semua departemen dari berbagai pelayanan lain di RS.
e. Menilai persyaratan bagi departemen dan membuat rekomendasi serta menerapkan
kebijakan dan prosedur untuk memelihara staf yang cukup dan kompeten.
f. Menyediakan cara dan metode yang dengannya personel dapat bekerja dengan
kelompok lain dalam mengartikan tujuan RS dan departemen untuk penderita dan
komunitas.
g. Mengembangkan dan memelihara suatu sistem yang efektif dari rekam dan laporan
klinik dan / atau administrative.
h. Menilai kebutuhan fasilitas, perbekalan dan peralatan, serta merapatkan suatu sistem
untuk evaluasi, pengendaliaan dan pemeliharaan
i. Berpartisipasi dalam dan taat pada rencana pengoprasian keuangan untuk RS
j. Memprakarsai , menggunakan dan/atau berpartisipasi dalam proyek studi atau
penelitian yang ditujukan untuk peningkatan pelayanan penderitadan peningkatan
pelayanan administratif dan pelayanan RS lainnya
k. Mengadakan dan menerapkan suatu program pendidikan berkelanjutan bagi semua
personel
l. Berpartisipasi dalam dan /atau member kemudahan kepada semua program
pendidikan termasuk pengalaman praktik mahasiswa dalam departemen
m. Berpartisipasi dalam dan taat pada program keselamatan / keamanan RS

Dalam kerangka fungsi dasar inilah, apoteker RS melaksanakan tugas dan fungsinya.
Tanggung jawab apoteker adalah mengembangkan pelayanan farmasi yang luas, tinggi dalam

mutu, terkoordinasi dengan tepat, untuk memenuhi kebutuhan dari berbagai departemen
diagnosis dan terapi, pelayanan keperawatan, staf medic dan RS secara keseluruhan, dan demi
kepentingan pemberian pelayanan penderita yang lebih baik. Dari uraian diatas jelas bahwa
keragaman fungsi, bobot tanggung jawab, volume, dan keragaman kegiatan dari IFRS dan
adanya hubungan timbale balik dan harmonisasi antar departemental, yang menyebabkan
perbedaan besar antara IFRS dan farmasi komunitas ( apotek ).
3. Farmasi RS dewasa ini telah berkembang secara signifikan sehingga menyebabkan
perlunya pendidikan dan pelatihan khusus pada tingkat pascasarjana.
4. Pengetahuan spesialisasi farmasi RS yang berguna telah berkembang melalui pustaka
pendidikan dan pelatihan
5. Telah berkembang pula suatu korps ( kesatuan) apoteker praktisi karir RS yang sangat
memenuhi syarat dan telah mengadopsi suatu filsofi pelayanan professional yang baik
dan telah mengembangkan standar praktik yang tinggi
6. Apoteker yang berpraktik dalam RS memerlukan pendidikan atau pengalaman khusus
agar mampu melaksanakan praktiknya dengan keefektifan yang maksimal. Tidak seperti
dalam praktik farmasi komunitas ( apotek ), apoteker RS wajib berfungsi dalam suatu
organisasi dengan tanggung jawab tambahan, yang pada hakekatnya di luar pelayanan
penderita. Tanggung jawab tambahan ini mencangkup pendidikan, penelitian, dan
kesehatan masyarakat.
7. Apoteker RS harus memperhatikan hubungan professional setiap hari dengan
profesionalisme terspesialisasi tinggi dan terlatih dengan terampil. Apoteker bertemu
dengan dokter spesialis pada posisi sama dan dalam pertemuan resmi PFT dan dalam
kunjungan medis keruangan perawatan penderita yang mendiskusikan semua hal yang
berkaitan dengan obat. Apoteker RS berhubungan langsung secara tetap dengan profesi
keperawatan dalam praktik harian mereka, berkaitan dengan obat penderita dan
pelayanan informasi yang dibutuhkan perawat.
8. Apoteker RS dalam praktik harian selalu ada kontak professional dengan :
a. Ahli mikrobiologi, biokimia, dan kimia klinik, berkaitan dengan obat
b. Ahli fisika, dan ahli radiologi, berkaitan dengan sediaan farmasi, zat diagnostic dan
media kontras radioaktif
c. Ahli farmakologi klinik dan dokter peneliti,dalam halo bat investigasi, interaksi, dan
berbagai reaksi obat
d. Spesialisasi sosiologi medis, pustakawan rekaman medic, dietetic medis, rekayasa
metode, dan administrasi RS, secara rutin dalam pengoprasian suatu IFRS yang
modern
9. Telah lama diakui bahwa apoteker RS memerlukan pendidikan dan pelatihan tambahan
dan perlu diadakan program pelatihan residen untuk mencapai berbagai hal tersebut
diatas.
10. Adanya kecenderungan kea rah spesialisasi dalam IFRS, antara lain :
a. Spesialis administrasi, untuk penyempurnaan administrasi IFRS
b. Spesialisasi informasi obat, untuk mendukung dan menyempurnakan pelayanan
klinik yang luas

c. Spesialisasi farmasi klinik, untuk membantu dalam pemilihan dan penggunaan obat
yang rasional. Apoteker yang telah terlatih sebagai spesialis farmasi klinik dapat
menspesialisasikan lebih lanjut upaya dan keahlian mereka dalam bidang khusus
terapi obat seperti dalam pediatric, psikofarmasi, geriatric, farmakokinetik, onkologi,
perawatan kritis, terapi intravena, nutrisi, dan bidang spesialisasi lainnya
d. Spesialisasi sistem distribusi obat, untuk penerapan, pengembangan , pengelolaan
sistem distribusi yang sesuai
e. Spesialis manufaktur dan pengembangan produk, juga diperlukan studi obat
investigasi, formulasi produk steril dan tidak steril yang diproduksi di IFRS, termasuk
untuk memenuhi teknik medis dan bedah yang baru, seperti transplantasi ginjal,
jantung, dan organ lain
f. Spesialis apoteker nuklir, untuk menangani, membuat dan memformulasi bentuk
sedian baru dan untuk melakukan penelitian pada sejumlah besar sediaan diagnotik
dan farmasi terapi radioaktif yang tersedia dewasa ini
g. Spesialis computer, untuk mengembangkan sistem meningkatkan efisiensi dalam
pengadaan pelayanan yang lebih baik
h. Spesialis peneliti, untuk berpartisipasi dalam keanekaragaman penelitian yang luas
yang menantang di IFRS
Dalam RS modern, telah berkembang kecenderungan yang sehat kearah yang disebut
praktik kelompok dalam IFRS, analog dengan kelompok praktik medis. Dewasa ini, sejumlah
spesialis dalam berbagai bidang praktik farmasi RS yang berbeda membentuk tim apoteker
dalam RS yang progresif. Keuntungan konsep ini adalah memperkuat peranan professional
apoteker RS dan memberi mereka jalan masuk ke kelompok profesional yang membentuk tim
pelayanan kesehatan.
Dalam semua uraian yang tertera diatas, nyata sekali perbedaan yang signifikan antara
IFRS dan apotekernya dari farmasi komunitas (apotek) dalam segala aspek. Oleh karena itu,
farmasi komunitas (apotek) luar yang berprofesi didalam RS yang tidak mematuhi kebijakan
serta prosedur RS secara keseluruhan dan tidak dibawah kendali yang ketat dari IFRS,
merupakan benda asing yang merusak sistem pelayanan keseluruhan di RS.

Anda mungkin juga menyukai