Anda di halaman 1dari 16

Identitas Pasien

Nama

: Tn. T

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Umur

: 47 tahun

Pekerjaan

: Tukang Ojek

Agama

: Islam

Tanggal Masuk Rumah Sakit : 05 Mei 2014


Anamnesis
Keluhan Utama

: lemas pada bagian tubuh sebelah kanan

Riwayat Penyakit Sekarang : lemas dirasakan tiba-tiba pada tanggal 01-Mei-2014 08.30
WIB, saat duduk dan sebelumnya tidak melakukan pekerjaan berat, saat kejadian tangan dan
kaki masih bisa digerakan walau terasa lemas, ketika os berjalan, os merasa tubuh tidak
seimbang, dan terasa bicara seperti rero dan mengaku pandangan kabur saat melihat dengan
mata kiri os juga mengeluh sering tersedak. Muntah, kejang, penurunan kesadaran, disangkal,
Sebelumnya os tidak pernah seperti ini, os mengaku merokok 2 bungkus sehari, jenis rokok
kretek, os juga mengaku meminum kopi kurang lebih 3 gelas perhari, riwayat hipertensi
sudah 2 tahun, tidak terkontrol pernah mencapai nilai 190/100
Riwayat Penyakit Dahulu
disangkal pasien

:Keluhan ini pertama kali dirasakan oleh OS. Riwayat Dm

Riwayat Penyakit Keluarga :Tidak ada anggota keluarga yang mengeluhkan hal yang sama
dengan OS. Tidak terdapat anggota keluarga yang mempunyai riwayat DM dan hipertensi
Riwayat Pengobatan : 1 hari setelah kejadian os berobat ke poli syaraf RSUD cianjur
Riwayat Alergi

:Tidak terdapat alergi obat-obatan dan makanan

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Sakit Sedang
Komposmentis, Kontak Baik
GCS E4M6V5 : 15
Tanda tanda Vital
Tekanan Darah

: 160/100 mmHg

Nadi

: 84kali/ menit, regular

Pernapasan

: 17kali/ menit, regular

Suhu

: 36.8 C

Status Generalis
Mata

: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik(-/-),

Leher
: Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar
peningkatan JVP (-).

tiroid (-),

Thorax
Paru
Inspeksi

: Simetris, retraksi dinding dada (-/-)

Palpasi : Vokal fremitus kiri = kanan


Perkusi

: Sonor pada kedua lapang paru, batas paru-hepar setinggi ICS 6


midclavikulari dextra

Auskultasi

: Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

Jantung
Inspeksi

: Iktus kordis terlihat pada ICS 5 midclavikula sinistra

Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS 5 midclavikula sinistra


Perkusi

: batas jantung normal

Auskultasi

: BJ I-II murni reguler, murmur

Abdomen
Inspeksi

: Bentuk datar

Auskultasi

: BU (+) normal pada 4 kuadran

Perkusi

: Timpani pada seluruh abdomen, asites (-)

Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri epigastrium (-), hepar dan lien tidak teraba.
Ekstremitas
Atas

: Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)

Bawah : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-),sianosis (-/-)

Status Neurologis
Tanda Rangsang Meningeal
Kaku Kuduk

:-

Lasegue Sign

: tidak terbatas / tidak terbatas

Kernigns Sign

: tidak terbatas / tidak terbatas

Brudzinski I

:-

Brudzinski II

: -/-

Nervus Hipoglosus
Lidah berdeviasi ke kiri

Lidah
Fungsi Motorik
Kekuatan otot

Tonus : baik
Atrofi : (-)
Fungsi Sensorik
Kesan hemihipoestesi kanan
Fungsi Vegetatif

Miksi : normal
Defekasi : normal
Kulit : normal

Fungsi Luhur

MMSE 24, nilai Baik

Refleks Fisiologis

Refleks biseps : ++/++


Refleks triceps: ++/++
Refleks patella: ++/++
Refleks achilles: ++/++
Refleks Patologis
Babinski

: +/-

Chaddock

: +/-

Oppenheim

: +/-

Gordon

: +/-

DIAGNOSIS
Stroke Infark aterotrombotik sistim vertebrobasiler kiri fr.hipertensi, merokok
DIAGNOSIS BANDING
Stroke perdarahan intra serebral aterotrombotik sistim vertebrobasiler kiri
fr.hipertensi, merokok
RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ct-Scan
Hematologi Rutin
Fungsi Ginjal
PROGNOSIS
Quo ad Vitam
Quo ad functionam

: dubia ad bonam
: dubia ad bonam

RESUME
Anamnesis
Laki-laki berusia 47 tahun, pekerjaan tukang ojek mengeluhkan lemas dirasakan tibatiba pada tanggal 01-Mei-2014 08.30 WIB, saat duduk dan sebelumnya tidak melakukan
pekerjaan berat, saat kejadian tangan dan kaki masih bisa digerakan walau terasa lemas,

ketika os berjalan, os merasa tubuh tidak seimbang, dan terasa bicara seperti rero dan
mengaku pandangan kabur saat melihat dengan mata kiri dan sering tersedak. Muntah,
kejang, penurunan kesadaran, disangkal, Sebelumnya os tidak pernah seperti ini, os
mengaku merokok 2 bungkus sehari, jenis rokok kretek, os juga mengaku meminum kopi
kurang lebih 3 gelas perhari, riwayat hipertensi sudah 2 tahun, tidak terkontrol pernah
mencapai nilai 190/100
Riwayat Penyakit Dahulu
disangkal pasien

:Keluhan ini pertama kali dirasakan oleh OS. Riwayat Dm

Riwayat Penyakit Keluarga :Tidak ada anggota keluarga yang mengeluhkan hal yang sama
dengan OS. Tidak terdapat anggota keluarga yang mempunyai riwayat DM dan hipertensi
Riwayat Pengobatan : 1 hari setelah kejadian os berobat ke poli syaraf RSUD cianjur
Riwayat Alergi

:Tidak terdapat alergi obat-obatan dan makanan

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Sakit Sedang
Komposmentis, Kontak Baik
GCS E4M6V5 : 15
Tanda tanda Vital
Tekanan Darah

: 160/100 mmHg

Nadi

: 84kali/ menit, regular

Pernapasan

: 17kali/ menit, regular

Suhu

: 36.8 C

Status Generalis
Mata

: Normal

Leher

: Normal

Paru

: Normal

Jantung

: Normal

Abdomen

: Normal

Ekstremitas

: Normal

Status Neurologis
Tanda Rangsang Meningeal
Kaku Kuduk

:-

Lasegue Sign

: tidak terbatas / tidak terbatas

Kernigns Sign

: tidak terbatas / tidak terbatas

Brudzinski I

:-

Brudzinski II

: -/-

Nervus Hipoglosus
Lidah berdeviasi ke kiri

Lidah
Fungsi Motorik
Kekuatan otot

Tonus : baik
Atrofi : (-)
Fungsi Sensorik
Kesan hemihipoestesi kanan
Fungsi Vegetatif

Miksi : normal
Defekasi : normal
Kulit : normal

Fungsi Luhur

MMSE 24, nilai Baik

Refleks Fisiologis

Refleks biseps : ++/++


Refleks triceps: ++/++
Refleks patella: ++/++
Refleks achilles: ++/++
Refleks Patologis
Babinski

: +/-

Chaddock

: +/-

Oppenheim

: +/-

Gordon

: +/-

DIAGNOSIS
Stroke Infark aterotrombotik sistim vertebrobasiler kiri fr.hipertensi, merokok
DIAGNOSIS BANDING
Stroke perdarahan intra serebral aterotrombotik sistim vertebrobasiler kiri
fr.hipertensi, merokok
RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ct-Scan
Hematologi Rutin
Fungsi Ginjal
PROGNOSIS
Quo ad Vitam
Quo ad functionam

: dubia ad bonam
: dubia ad bonam

PEMBAHASAN KASUS
1. Apa dasar diagnosis Stroke infark aterotrombotik sistim vertebrobasilar kiri fr.
Hipertensi, merokok pada kasus ini?
2. Klasifikasi Stroke
3. Bagaimana patomekanisme Stroke infark aterotrombotik sistim vertebrobasilar kiri
pada kasus ini?

4. Bagaimana tata laksana kasus Stroke infark aterotrombotik sistim vertebrobasilar kiri
fr. Hipertensi, merokok?
5. Bagaimana prognosa dari kasus ini?
Definisi Stroke
Stroke adalah defisit neurologis, baik fokal maupun global yang terjadi secara mendadak,
oleh karena gangguan pembuluh darah otak (cerebrovaskular), yang mempunyai pola gejala
yang berhubungan dengan waktu.
Klasifikasi Stroke : Berdasarkan waktu
Transient Ischemic Attack (TIA)
Merupakan gangguan pembuluh darah otak yang menyebabkan timbulnya defisit neurologis
akut yang berlangsung kurang dari 24 jam. Stroke ini tidak akan meninggalkan gejala sisa
sehingga pasien tidak terlihat pernah mengalami serangan stroke
Stroke In Evolution (SIE) / Progressing Stroke
Gejala/tanda neurologist fokal terus memburuk setelah 48 jam
Completed stroke
Kelainan neurologis yang ada sifatnya sudah menetap
Berdasarkan lokasi lesi vaskuler
Sistem karotis
o Lesi saraf cranial kontralateral
o Motorik dan Sensorik : hemiparese dan hemihipestesi
kontralateral
o Gangguan visual : amaurosis fugaks
o Gangguan fungsi luhur : afasia
Sistim vertebrobasiler
o Lesi saraf cranial Ipsilateral
o Motorik dan Sensorik : hemiparese dan hemihipestesi
alternans
o Gangguan visual : hemianopsia
o Gangguan kesimbangan

Perdarahan Intra Serebral


Perdarahan intraserebral ditemukan pada 10% dari seluruh kasus stroke
Onset perdarahan bersifat mendadak, terutama sewaktu melakukan aktivitas dan dapat
didahului oleh gejala berupa peningkatan tekanan intra kranial yaitu nyeri kepala,
muntah, Penurunan kesadaran

Perdarahan subarakhnoid
Gejala khas : thunderclap headache / nyeri kepala terberat seumur hidup
Gejala TTIK : nyeri kepala, muntah, Penurunan kesadaran

Lapisan inti (ischemic-core)


Daerah di tengah yang sangat iskemik karena CBF-nya paling rendah sehingga
terlihat sangat pucat
Lapisan penumbra (ischemic penumbra)
Daerah di sekitar ischemic core sel-sel neuron tidak sampai mati, tetapi fungsi sel
terhenti dan terjadi functional paralysis
Lapisan perfusi berlebihan (luxury perfusion)
Daerah di sekeliling penumbra yang tampak berwarna kemerahan dan edemaPCO2
dan PO2 tinggi dan kolateral maksimal, sehingga pada daerah ini CBF sangat
meninggi

Sesuai definisinya stroke merupakan gangguan dipembuluh darah otak, jadi hal-hal yang
patologis pada pembuluh darah otak dapat menyebabkan stroke seperti : aterosklerosis
Ada 3 proses biologis yang fundamentali yang berperan dalam
pembentukan lesi aterosklerosis, yaitu:
1. proliferasi sel oto polos di tunika intima, pengumpulan makrofag dan
limfosit
2. pembentukan matriks jaringan ikat yang terdiri dari kolagen, seratserat elastin dan proteoglikan
3. akumulasi lemak terutama dalam bentuk kolesterol bebas dan esternya,
baik dalam sel maupun dalam jaringan sekitarnya
Jika emboli yang disebabkan pada kelainan jantung maka bisa disebut menjadi kardioemboli

Hipertensi
Karena kebanyakan hipertensi bersifat kronis, maka lesi pada pembuluh darah juga
bersifat kronis yang akhirnya membuat aterosklerosis
sindroma hipertensi yang secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dapat menjadi
faktor resiko terjadinya aterosklerosis. Yang termasuk dalam sindroma hipertensi adalah
gangguan profil lipid, resistensi insulin, obesitas sentral, gangguan fungsi ginjal. LVH dan
penurunan kelancaran aliran darah arterial.
Merokok
Dari Honolulu Heart study dan the Nurses Health Study didapatkan resiko relatif
merokok pada lelaki 2,5 x dari orang normal dan pada wanita 3,1 x lipat. Dikatakan juga
bahwa penghentian kebiasaan merokok menurunkan resiko stroke secara signifikan dari
tahun ke tahun
Tata laksana
Terapi Umum
Posisikan semi fauler elevasi kepala dan leher +/- 30o : dengan bantuan gaya gravitasi
diharapkan dapat menurunkan TTIK
Berikan O2 3-5 l/m : meningkatkan perfusi keseluruhan jaringan, terutama pada
daerah infark
Pasang Dauer cateter : pantau balance cairan pasien
Miring kanan miring kiri : mencegah ulkus dekubitus, stasis pneumonia.
Terapi khusus
IVFD RL 20 tpm : akses obat injeksi dan bantu balance cairan pasien
Manitol 200 150 150 : menurunkan TTIK dengan menarik cairan ke dalam
intravaskuler
Lasik : membantu manitol dalam menurunkan TTIK dengan mengeluarkan cairan
yang sudah masuk ke dalam intravaskuler

Aspilet 2 x100 mg : sebagai anti platelet


Citicoline : sebagai neuro protektan dalam mempertahankan penumbra
Piracetam :sebagai neuro protektan dalam mempertahankan penumbra
PROGNOSA
Quo ad Vitam: dubia ad bonam
Stroke infark vertebrobasiler merupakan stroke dengan jenis mortalitas yang tinggi
karena sangat berkaitan dengan anatomi dan fisiologi bagian otak yang diperdarahi
oleh sistim arteri tersebut, tetapi pada os, didapatkan lesi pada batang otak tetapi tidak
mempengaruhi tanda-tanda vital yang berbahaya seperti kegagalan autoregulasi tubuh
terhadap nafas, nadi, dan suhu.
Quo ad functionam

: dubia ad bonam

Walaupun lesi yang didapatkan pada os cukup banyak meliputi dari N.II sampai N.XII
tetapi lesi tersebut tidak menunjukan perburukan

DAFTAR PUSTAKA

Frotscher, Michael and Mathias Baehr. Duus Topical Diagnosis in Neurology. 2005. 4th
completely revised edition. Stuttgart New York
Lionel Ginsberg. Neurologi edisi ke delapan. Jakarta : Erlangga Medical Series.
Lumbantobing.Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental.FKUI.Jakarta.2008.
Mahar Mardjono. Neurologi Klinis Dasar. Cetakan ke -11. PT.Dian Rakyat. Jakarta.2006
Ratna Mardiati. Buku Kuliah Susunan Saraf Otak Manusia. Sagung Seto. Jakarta. 1996.
Rowland LP. Syndromes caused by weak muscles. In: Merritts neurology. Ed: Rowland LP.
11th ed. New York: Lippincott Williams & Wilkins; 2005.
Snell RS. Clinical Anatomy for Medical Student. 6th ed. Sugiharto L, Hartanto H, Listiawati
E, Susilawati, Suyono J, Mahatmi T, dkk, penerjemah. Anatomi Klinik Untuk
Mahasiswa Kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC, 2006; 740-59.

Anda mungkin juga menyukai