FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVESITAS MATARAM
2015
KELOMPOK 3
Nama Anggota
Kelompok 3
Elina Indraswari
Martina Rizki PG
Nita Julita Cindaya
Novita Elmy Mufida
Oktavianus Prayitno
Pitaloka Yuniartiningtyas
Siti Nuril Anwari R.
Siti Sovia Yuliana
Tri Anna Fitriani
Zulkifli Salim
Skena
rio 3
Laki-laki, 60 tahun, berobat ke poli klinik umum sebuah
Puskesmas mengeluhkan kedua telinganya berdenging
sejak 1 minggu. Keluhan ini sudah dirasakan beberapa
kali, tetapi hilang sendiri. Keluhan yang saat ini
dirasakan tidak berkurang malah makin parah. Pasien
mengeluh pusing berputar. Pasien bekerja sebagai
buruh tambang dengan tugas memecah batu. Dari
pemeriksaan fisik telinga didapatkan membran
timpani kanan dan kiri dalam batas normal. Dokter
menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan
untuk menegakkan diagnosis.
MIND MAP
Laki laki 60
tahun
KU: Telinga
Berdenging
sejak 1 minggu
lalu
-Beberapa kali
dan hilang
sendiri
dan Semakin
berat
-Pusing
berputar
--bekerja
sebagai buruh
tambang
NIHL
Pemeriksaan fisik:
membran timpani
kanan dan kiri
dalam batas
normal
Presbikusi
s
Ototoksik
Meniere
Disease
Tata laksana
Ototoksik
Edukasi
LO
Analisis Skenario
Hubungan telinga berdenging dengan vertigo
2. DD:
Presbikusis
Meniere Disease
NIHL
Ototoksik
Otosklerosis
3. Bagaimana edukasi, dan pencegahan pada
kasus di skenario?
1.
Analisis Skenario
Laki-laki 60 tahun: usia 60 tahun menjadi faktor
resiko terjadinya beberapa kelainan pada telinga
karena proses degenerasi, pada usia 60 tahun
dapat terjadi presbikusis yang disebabkan karena
proses degenerasi pada bagian koklea. Selain itu,
pada geriatri cenderung mengalami tuli konduksi
karena serumen yang mengeras dan menempel
pada liang telinga.
Kesimpulan
berdasarkan hasil analisis skenario, lalki-laki 60
tahun, disertai dengan tinitus, vertigo, dan faktor
resiko lingkungan kerja bising lebih mengarah
pada presbikusis dan NIHL. Otosklerosis menjadi
DD ke-3 karena tidak dijelaskan lebih lanjut
mengenai gangguan pendengaran, karena ciri
khas pada otosklerosis yaitu tinitus, vertigo, dan
mendengar lebih baik saat bising.
Cont
Meniere menjadi DD ke-4 karena vertigo menjadi
gejala yang lebih berat, bahkan menyebabkan
pasien susah berdiri dan bisa disertai mual
muntah, bahkan serangan awal lebih berat
dibandingkan serangan berikutnya. Ototksisitas
menjadi DD ke-5 karena pada skenario tidak
dijelaskan riwayat minum obat. Aneurisma
menjadi DD ke-6 karena diperlukan pemeriksaan
lebih lanjut dan tidak ditemukan denyutan pada
telinga pasien.
Hubungan telinga
berdenging dan vertigo
Berkaitan dengan adanya hidrops endolimfe ( peningkatan
endolimfe yang menyebabkan labirin membranosa
berdilatasi) pada kokhlea dan vestibulum.
Hidrops endolimfe ini lama kelamaan menyebabkan
penekanan yang bila mencapai dilatasi maksimal akan
terjad ruptur labirin menban dan edolimfe akan bercampur
dengan perilimfa. Pencampuran ini menyebabkan
potensial aksi di telingan sehingga menimbulkan gejala
vertigo dan tinnitus
PRESBIKUSIS
Penyakit Meniere
Penyakit ini dipilih karena beberapa gejalanya yang ada di
skenario. Gejala dari penyakit meniere atau lebih dikenal
dengan trias meniere adalah :
Tinnitus
Vertigo
Tuli sensorineural dengan nada rendah
Diagnosis
Kriteria diagnosis :
Vertigo hilang timbul
Fluktuasi gangguan pendengaran berupa tuli syaraf
Menyingkirkan kemungkinan penyebab dari sentral
seperti misalnya tumor N.VIII.
Bila gejala khas penyakit meniere ditemukan pada
anamnesis, maka diagnosis penyakit meniere dapat
ditegakan.
Tatalaksana
Pada saat datang dapat diberikan obat
simptomatik
Meniere : obat vasodilator perifer untuk
mengurangi hidrof endolimfe. Dapat pula
disalurkan lewat jalan lain dengan melakukan
operasi, yaitu membuat shunt.
Rehabilitasi
NIHL
NURIL
Otosklerosis
Definisi
Otosklerosis adalah suatu penyakit pada tulang
pada bagian telinga tengah khususnya pada
stapes yang disebabkan pembentukan baru
tulang spongiosus dan sekitar jendela ovalis
sehingga dapat mengakibakan fiksasi pada stapes
Manifestasi Klinis
Pedengaran menurun secara progresif
Tinitus
Vertigo
Sulit mendengar suara yang lembut dan nada
rendah (tuli 30-40 db)
telinga
2.Adanya keluarga yang mempunyai riwayat
otosklerosis
3.Tuli sensorineural progressive pendengaran secara
simetris, dengan fiksasi stapes pada salah satu telinga
4.Secara tidak biasa adanya diskriminasi terhadap
ambang dengar untuk tuli sensorineural murni
5.Onset
Tatalaksana
Amplifikasi
Alat Bantu dengar baik secara unilateral atau bilateral
dapat merupakan terapi yang efektif. Beberapa pasien
yang bukan merupakan kandidat yang cocok untuk
operasi dapat menggunakan alat bantu dengar ini.
Terapi Bedah
Pembedahan akan membutuhkan penggantian
seluruh atau sebagian dari fiksasi stapes.
Indikasi bedah
1.Tipe otosklerosis oval window dengan berbagai
variasi derajat
fiksasi stapes
2.Otosklerosis atau fiksasi ligamen anularis oval
window pada otitis media kronis (sebagai tahapan
prosedur)
3.Osteogenesis imperfekta
4.Beberapa keadaan anomali kongenital
5.Timpanosklerosis di mana pengangkatan stapes
diindikasikan (sebagai tahapan operasi)
Ototoksik
Definisi
Etiologi
Patomekanisme
(aminoglikosida)
Aminoglikosida
menghasilkan radikal bebas ,
mengaktifkan nitric oksida
sintetase
kerusakan sel sel
rambut koklea.
Anamnesis:
Tinnitus---- Gejala utama
Riwayat penggunaan obata
ototoksik
Tuli sensorineural
(unilateral/bilateral)
Tatalaksana:
Hentikan penggunaan obat
ototoksik
Alat bantu dengar, belajar bahasa
bibir (isyarat).
Alasan dipilih DD
TERIMA KASIH