UJI INDOL
=4,0)
2. E.aerogenes
C6H12O6
ethanol dan
asam asetat
asetylmethylkarbinol
hasil reaksi, berdasarkan hal tersebut, maka tabung biakan di kocok hingga
berbuih.
membedakan
bakteri
usus
berdasarkan
kemampuan
untuk
memfermentasikan sitrat.
PRINSIP :
Untuk uji Penggunaan Sitrat ini digunakan biakan E.coli, E.aerogenes dan
Klebsiella pneumonia berumur 24 jam sampai 48 jam pada medium TSB, dan
digunakan media Agar Simmons Sitrat.
Pertama siapkan media Agar Simmons Sitrat dan beri label. secara aseptik
inokulaskan bakteri pada tiap-tiap tabung biakan. Kemudian inkubasi pada suhu
37oC selama 24 sampai 48 jam, setelah itu teteskan reagen BTB, jika warna
media menjadi biru maka (+) memfermentasikan sitrat. Kemampuan bakteri
memfermentasikan sitrat dengan reaksi :
Sitrat
oxsaloasetat
asam piruvat + CO 2 + Na
Senyawa natrium dan CO2 yang dihasilkan akan bergabung dengan air dalam
media membentuk senyawa Na2CO3 yang bersifat basa. Senyawa natrium
karbonat ini akan mengubah indikator BTB dalam perbenihan dari hijau menjadi
biru.
2. Lereng kuning dan dasar kuning = laktosa dan atau sukrosa yang di
fermentasi
3. Lereng Merah dan dasar merah = ketiga jenis gula tidak difermentasi
Untuk pembentukkan H2S, maka akan terbentuk endapan hitam pada dasar
tabung, karena reagen FeSO 4 yang di tambahkan akan beraksi dengan H 2S
membentuk FeS yang berwarna hitam dengan reaksi :
Sistein
H2S + FeSO4
asam piruvat + H 2S
FeS + H2SO4
sulfobenzena azo-alfa
naftilamin (merah)
Apabila jika pada tabung tidak terjadi perubahan warna, maka tambahkan bubuk
Zn untuk melihat reduksi nitrat menjadi nitrit. Maka akan segera media berubah
warna menjadi merah, karena nitrit hasil reduksi nitrat oleh Zn akan bereaksi
dengan reagen.
UJI OKSIDASE
Untuk menentukan kemampuan bakteri dalam aktivitas sitokrom oksidase
PRINSIP :
Pada uji ini, digunakan Media perbenihan Agar plat dan reagen tetramethyl-pphenylenediamine dihydrocloride. Pertama buat media, kemudian dengan teknik
aseptik inokulasi tiap-tiap bakteri dengan teknik single line streak inoculation,
kemudian inkubasi pada suhu 37oC selama 24-48 jam. Reagen reagen
tetramethyl-p-phenylenediamine diteteskan pada kertas saring. Kemudian secara
aseptik, satu ose penuh koloni bakteri dioleskan diatas tetesan reagen. Jika
koloni berubah warna menjadi merah marun menunjukan tes (+) dan jika tidak
terjadi perubahan warna (-).
UJI KATALASE
Untuk menentukan kemampuan bakteri dalam menguraikan Hidrogen peroksida
dengan enzim katalase
PRINSIP :
Dalam uji ini digunakan biakan S.aureus dan Strep.lactis yang berumur 24-48
jam dalam TSB, menggunakan media biakan agar plat dan reagen H 2O2 3%.
Pertama siapkan agar plate untuk inokulasi tiap-tiap
bakteri, kemudian
inokulasikan bakteri dengan teknik aseptik, inkubasi pada suhu 37 oC selama 2448 jam. koloni bakteri diambil satu ose penuh secara aseptis dan diinokulasikan
pada Object glass. Kemudian dipipet dengan pipet tetes, 3% H 2O2 diteteskan
pada Object glass secukupnya. Setelah itu diamati, jika hasil (+) terbentuk
gelembung. Hal ini dikarenakan H2O2 akan diuraikan oleh enzim katalase yang
dihasilkan oleh bakteri menjadi air dan oksigen dengan reaksi :
2H2O2
catalase
2H2O +
O2
UJI UREASE
Untuk menentukan kemampuan bakteri dalam menguraikan urea oleh enzim
urease.
PRINSIP :
Dalam uji ini digunakan media agar miring urea dan indikator Phenol red.
Pertama siapkan agar miring urea untuk di inokulasikan masing-masing bakteri
dan beri label. Kemudian inokulasikan bakteri dengan ose secara aseptik,
inkubasi pada suhu 37oC selama 24-48 jam. Teteskan reagen phenol red, jika
terjadi perubahan warna menjadi merah (+) menguraikan urea. Hal ini
disebabkan karena urea di uraikan menjadi ammonia dengan reaksi :
Urea
CO 2 + H2O + 2NH3
sehingga pH media menjadi basa yang akan merubah indikator phenol red
menjadi merah.