yang disebabkan alphavirus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk dari spesies Aedes aegypti. Penyakit ini ditandai dengan demam, mialgia atau artralgia, ruam kulit dan imfadenopati. Penderita mengeluh nyeri hebat pada tulangtulangnya (break-bone fever) sehingga penyakit ini di masyarakat dikenal sebagai flu tulang. Chikungunya ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti vektor utama dan Aedes albopictus vektor potensial.
Penyakit ini diidentifikasi dengan timbulnya
panas yang disertai arthritis (radang sendi) yang terjadi pertama pada pergelangan tangan, lutut, pergelangan kaki dan sendi kecil pada ekstremitas yang berlangsung selama beberapa hari sampai bulanan.
ETIOLOGI
Virus Chikungunya adalah virus yang termasuk
dalam genus virus alfa dari family Togaviridae. Penyebaran virus Chikungunya tersebar luas di Afrika, Asia Selatan dan Asia Tenggara. Vektor utama penular Chikungunya adalah nyamuk Aedes aegypti, sedangkan sumber penularan adalah manusia dan primata.
GEJALA KLINIS
Masa inkubasi 3 5 hari.
Permulaan penyakit biasanya; tiba-tiba timbul demam tinggi 2-3 hari, sakit kepala, nyeri otot, nyeri persendian dan timbul bercak pendarahan (rash). Gejala dan keluhan penderita mirip demam dengue, namun lebih ringan dan jarang menimbulkan pendarahan. Keluhan utama yang dialami penderita adalah artralgia yang merasakan nyeri pada tulang-tulang. Gejala penyakit kemudian diikuti munculnya ruam kulit dan limfadenopati, artralgia, mialgia atau arthritis
DIAGNOSIS PASTI
Dari anamnesis ditemukan keluhan demam, nyeri
sendi, nyeri otot, sakit kepala, rasa lemah, mual, muntah, fotofobia serta daerah tempat tinggal penderita yang berisiko terkena Chikungunya. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya ruam makulopapuler, limfadenopati servikal dan injeksi konjungtiva. Diagnosis pasti adanya infeksi virus Chikungunya ditegakkan bila didapatkan salah satu hal antara lain: 1) Peningkatan titer antibodi 4 kali lipat pada uji hambatan aglutinasi (HI); 2) Virus Chikungunya (CHIK) pada isolasi virus; 3) IgM capture ELISA.
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding Chikungunya yang paling
mendekati adalah demam dengue atau demam berdarah dengue. Demam dengue atau demam berdarah dengue terdapat leukopenia dan trombositopenia.
PENATALAKSANAAN
Chikungunya pada dasarnya bersifat self limiting
disease. Belum ada vaksin maupun obat khusus untuk Chikungunya, oleh karenanya pengobatan ditujukan untuk mengatasi gejala yang mengganggu (simtomatis). Farmakologi : antipiretik, analgetik (non-aspirin analgetik; non steroid anti inflamasi drug parasetamol, antalgin, natrium diklofenak, piroksikam, ibuprofen, obat anti mual dan muntah adalah dimenhidramin atau metoklopramid). Non-Farmakologi : makan makanan yang bergizi, cukup karbohidrat terutama protein serta minum sebanyak mungkin.