Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Waralaba (inggris : franchising, Prancis: Franchise) yang diartikan sebagai hakhak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi
pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah
satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan
intelektual (HAKI). Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud
dengan Waralaba adalah Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan
akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau
perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan caracara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area
tertentu.
Di Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan
munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua
dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus,
yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk
memproduksi produknya. KFC, Mc Donalds, Burger King, Wendys adalah sebagian dari
jaringan waralaba asing yang masuk Indonesia pada awal berkembangnya franchise di
Indonesia. Seiring dengan perkembangannya waralaba-waralaba lokal di indonesia mulai
bermunculan, salah satunya adalah Franchise TAKOCAN
Takocan merupakan camilan khas jepang yang biasanya dijual sebagai jajanan di
pinggir jalan. Takocan ini memiliki 5 menu andalan yaitu : Tako Original, Takoyaki, Tako
Udang, Tako Cheese, Tako Bom. Untuk takoyaki ini bentuknya semacam buletan ondeonde khas jepang yang isinya terdiri dari berbagai varian rasa seperti octopus, cumi,
sosis, tuna, ayam, cornet, jagung, keju, udang dan lain-lain.
Karena melihat franchise jajanan khas jepang ini di wilayah Malang, saya sebagai
penulis tertarik untuk menjadikan Takocan ini sebagai bahan observasi saya untuk
memenuhi tugas Kewirausahaan.

B. Permasalahan
Masalah-masalah yang dihadapi Takocan:
1. Kurangnya jumlah karyawan yang dimiliki, setiap outlet hanya memiliki satu
karyawan saja, sehingga jika sewaktu-waktu karyawan tersebut sakit. Maka outlet
akan tutup
2. Promosi yang kurang maksimal
3. Adanya salah satu menu yang kurang laku
4. Tidak adanya catatan keuangan, sehingga pendapatan dan pengeluaran belum bisa
tercatat dengan baik dan benar.
C. Tujuan & Manfaat
Tujuan
1. Sebagai syarat untuk memenuhi tugas penelitian mata kuliah Kewirausahaan
2. Menerapkan teori tentang kewirausahaan dalam dunia bisnis
3. Menumbuhkan sikap dan jiwa seorang pengusaha ( enterprenuer )
4. Untuk mengetahui berapa besar keuntungan yang dapat diperoleh.
5. Untuk mengetahui tips-tips agar sukses dalam berwirausaha
Manfaat
1. Dapat belajar mengenal dunia wirausaha
2. Menumbuhkan sikap dan jiwa seorang usaha ( enterprenuer )
3. Dapat mengetahui resiko apa saja yang akan dihadapi dalam berwirausaha.
4. Dapat belajar menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dan menjalin komunikasi
dengan orang lain.

BAB II
TEORI KEWIRAUSAHAAN

A. Konsep Kewirausahaan
2

Kewirausahaan (enterpreneurship) sampai saat ini belum memiliki definisi yang


disepakati bersama diantara para ahli. Ada perbedaan antara definisi satu ahli dengan ahli
lainnya, walau ada benang merah diantara definisi-definisi tersebut.
John J.Kao (1933) Mendefinisikan enterpreneurshi sebagai berikut: kewirausahaan
adalah usaha untuk menciptakan nilai melalui pengenalan kesempatan bisnis, manajemen
pengambilan reisiko yang tepat, dan melalui keterampilan komunikasi dan manajemen untuk
mobilisasi manusia, uang dan bahan-bahan baku atau sumberdaya lain yang diperlkan untuk
menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan baik.
Pengertian enterpreneurship menurut Robert D. Hiscrich et. Al. (2005) bahwa
kewirausahaan adalah suatu proses dinamis atas penciptaan tambahan kekayaan. Kekayaan
diciptakan olehindividu yang berani mengambil resiko utama dengan syarat-syarat yang wajar,
waktu, dan atau komitmen karier atau penyediaan nilai untuk berbagai barang dan jasa. Produk
dan jasa tersebut tidak atau mungkin baru atau unik, tetapi nilai tersebut bagaimanapun harus
dipompa oleh usahawan dengan penerimaan dan penempatan kebutuhaan keterampilan atau
sumberdaya.
Menurut intruksi Presiden RI No.4 Tahun 1995 : kewirausahaan adalah semangat, sikap
perilaku, dn kemampuan seseorang dlam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah
pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja,teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau
memperoleh keuntungan yang lebih besar
Sedangkan wirausaha adalah seseorang yang memutuskan untuk memulai suatu bisnis,
sebagai pewaralaba (franchisor) menjadi terwaralaba (franchisee), memperluas sebuah
perusahaan, membeli perusahaan yang sudah ada, atau barangkali meminjam uang untuk
memproduksi suatu produk baru atau menawarkan suatu jasa baru, serta merupakan manajer dan
penyandang resiko.
Menurut David E.Rye (1996) wirausahaa adalah oran yang mengorganisasikan dan
mengarahkan usaha baru. Wirausaha berani mengambil risko yang terkait dengan proses
pemuliahan usaha. Istilah wiraswasta sering dipakai tumpang tindih dengan istilah wirausaha.
Didalam berbagai literatur dapat ilihat bahwa pengertian wiraswasta sama dengan wirausaha,
3

walau didalam penguraiannya muncul perbedaan antara antarapengertian wirausaha dan


wiraswasta.
Istilah wirausaha sebagai padanan enterpreneur dapat dipahami dengan mengurai istilah
tersebut menjadisebagai berikut :
Wira

= utama, gagah, luhur, berani, teladan dan pejuang

Usaha = penciptaan kegiatan, atau berbagai aktivitas bisnis Identik dengan wiraswasta,
yang berarti:
Wira

= utama , gagah, luhur, berani, telaan dn pejuang

Swa

= sendiri

Sta

= berdiri

Swasta = berdiri diatas kaki sendiri, atau dengan kata lain berdiri diatas kemauan dan atau
kemampuan sendiri.
Dapat disimpulkan bahwa berkewirausahaan adalah hal-hal atau upaya-upaya yang
berkaitan dengan penciptaan kegiatan atau usaha atau aktivitas bisnis atas daasar kemauan dan
atau kemampuan sendiri. Wirausaha/ wiraswasta adalah orang-orang yang memiliki sifat sifat
kewiraswastaan / kewirausahaan dan umumnya memiliki keberanian dalam megambil risiko
terutama dalam menangani usaha atau perushaanya dengan berpijak pada kemampuan dan atau
kemauan sendiri.
Jadi wirausaha adalah :
1. Orang yang memulai dan/ atau mengoperasikan sebuah usaha/ bisnis.
2. Para individu yang menemukan kebutuhan pasar dan membangun perusahaan baru yang
dapat memenuhi kebutuhan pasar.
3. Orang-orang yang berani mengambil resiko (risk takers) yang mampu memberikan daya
dorong pada perubahan, inovasi dan kemjuan.
4. Semua active owner-managers( founders and/ or managers of small businesses)
B. Jiwa & Profil Kewirausahaan
Jiwa Kewirausahaan
Proses kreatif dan inovatif hanyalah dimiliki oleh orang-orang yang memiliki jiwa dan
sikap kewirausahaan, yaitu orang yang percaya diri ( yakin, optimis, dan penuh komitmen),
4

berinisiatif ( energik dan percaya diri), memiliki motif berprestasi ( berorientasi hasil dan
wawasan ke depan), memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil beda), dan berni mengambil
risiko dengan penuh perhitungan ( karena itu uska akan tantangan)
Profil Kewirausahaan
Berbagai ahli mengemukakan profil wirausaha dengan pengelompokkan yang berbedabeda. Ada yang pengelompokkan berdasarkan pemiliknya,perkembangannya, dan kegiatan
usahanya. Roopke (1995:5) mengelompokkan kewirausahaan berdasarkan perannya, sebagai
berikut :
1. Kewirausahaan rutin ( wirt), yaitu wirausah yang dalam melakukan kegiatna sehariharinya cenderung menekankan pada pemecan masalah dan perbaikan standar prestasi
tradisional. Wirausaha ini berusaha untuk menghasilkan barang, pasar, dan teknologi,
misalnya seorang pagawai atau manajer. Wirausaha rutin dibyara dengan gaji.
2. Kewirausahaan arbitrase, yaitu wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan
penemuan (penegtahuan) dan pemanfaatan (pembukaan). Kegiatan ini tidak perlu
melibatkan pembuatan barang dan tidak perlu menyerap dana pribadi wirausaha.
Kegiatannya melibatkan spekulasi dalam memanfaatkan perbedaan harga jual dan harga
beli.
3. Wirausaha inovatif, yaitu wirausaha dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi
baru yang berbeda. Ini merupakan promotor, tidak saja memperkenalkan teknik dan
produk baru tetapi juga dalam pasar dan sumber pengadaan, peningkatan teknik
manajemen dan metode distribusi baru.
Sedangkan zimmerer (1996) mengelompokkan profil kewirausahaan sebagai berikut:
1. Part-time inrepreneur, yaitu wirausaha yang melakukan usahanya haya sebagian waktu
saja sebagai hobi. Kegiatan bisnis hanya bersifat sampingan.
2. Home-based new ventures, yaitu usaha yang diriintis dari rumah atau tempat tinggalnya
3. Family-owned business, yaitu usaha yang dilakukan, /dimiliki oleh beberapa anggota
keluarga secara turun temurun
4. Copreneurs, yaitu usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang bekerjasama
sebagai pemilik dan menjalankan usaha bersama-sama.
Beberapa kualitas profil wirausaha agar berhasil menurut David E.Rye (1996) diantaranya:
1. Seseorang yang berprestasi tinggi
Seseorang yang berwirausaha dituntut untuk berprestasi yang tinggi, maka perlu
bekerjasama dengan para profesional dan bermitra kepada para ahli terutama dalam
5

memecahkan masalah-masalah yang menantang. Dalam setiap langkah harus


mmemikirkan panfdangan jangka panjang bisnisnya atau harus dapat mentukan visi dan
misi bisnisnya sendiri.
2. Pengambil risiko
Seorang wirausaha tidak boleh takut meghadapi atau memikul risik namun tidak sebagai
pengambil risiko yang rendah maupun yang terlalu tinggi. Jika memungkinkan seiknya
meilih risiko menengah dan menghindari jenis risiko yang tinggi, sebab tingkat prestasi
yang tinggi dapat dimungkinkan, jika mereka bersedia mengambil risiko untuk mencapai
berbagai macam tujuannya.
3. Pemecah masalah
Seorang wirausahawan harus pandai mengidentifikasi setiap masalah dan sekaligus dapat
menyelesaikannya dengan efisien dan efektif atas masalah yang dihadapinya.
4. Pencari status
Para wirausawan lebih menyuaki apabila bisnis yang dibangunnya dipuji dan berhasil
5. Memiliki tingkat cadangan energi yang tinggi
Para wirausahawan dituntut untuk sehat jasmani juga rohani serta dapat bekerja melebihi
dari tuntutan jam kerja normal, atau dapat bekerja pada kurun waktu yang cukup panjang,
hal ini diperlukan karena merekalah yang nmengelola waktu secara msndiri, dan pada
tahap-tahap awal butuh waktu yang panjang.
6. Memiliki rasa percaya diri yang dtinggi
Percaya diri dan meyakini bahwa para wirausahawan memiliki keterampilan, kemauan,
dan kemampuannya sendiri, dan dapat menguasai hidup tanpa bergantung pada pihak
atau orang lain.
7. Menghindari ikatan emosi
Harus dapat menghindari hal-hal yang dapat mngekibatkanberkembangnya hubunan yang
buruk dengan mitra usaha, atau dengan kerabat sahabat, serta dapat berusaha bahwa
bekerja dalam waktu yang lama dengan siapapun tidak lboleh dianggap sebagai bebaan
bagi para wirausahawan
8. Memerlukan kepuasan pribadi
Wirausahawan uumnya termotivasi oleh suatu kebutuhan akan prestasi pribadi. Untuk itu
mereka harus mengatur usahanya secara flksibel, tidak perlu meniru bentuk struktur
oragnisasi tradisional yang birokratis, namun harus dapat membentuk sendiri struktur
yang dibutuhkan, sehingga muncul kepuasan diri pribadi atas kberhasilnya.
C. Manajemen Usaha

Para wirausaha menggunakan proses inovasi sebagai alat pemberdayaan sumber-sumber


untuk menciptakan suatu nilai barang dan jasa. Proses inovasi dikendalikan oleh kreativitas.
Kreativitas merupakan mata rantai antara pengetahuan pengenalan cara secara sistematis
kedalam suatu inovasi yang digunakan di pasar. Inovasi bahkan dipandang sebagai penciptaan
sumber-sumber yang berbentuk penemuan kegunaan sesuatu dalam alam.
Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yan menjamin
bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila usaha baru ingin berhasil, maka wirausah harus memilki
empat kompetensi, diantaranya :
1.
2.
3.
4.

Fokus pada pasar, bukan pada teknologi


Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan
Bangun tim manajemen, bukan menonjolkan perorangan (not a one person show)
Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu.
Jika manajemen kewirausahaan menyangkut lingkungan internal perusahaan (keputusan-

keputusan taktis), maka strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan internal dan
aktivitas perusahaan dengan lingkunagn eksternal, dimana perusahaan harus bersaing dengan
menggunkan keputusan-keputusan strategis. Dalam melakukan strategi usahanya, wirausaha
biasanya mengunakan salah satu strtegi dari empat strategi berikut:
1. Berada pertama di pasar dengan produk dan jasa baru
Sering dipilih wirausah meskipun meskipun paling berisiko. Setelah strategi pertama
sukses, maka selanjutnya mempertahankan posisi kepemimpinan pasar (market leadre).
2. Posisikan produk dan jasa tersebut pada relung pasar (niche market) yang tidak terlayani
Hal ini menyangkut pengembangan keterampilan untuk mencapai peluang yang
diciptakan oleh perusahaan ang berada dipasar pertama
3. Fokuskan barang dan jasa pada rlung kecil tetapi bisa bertahan
Perubahan karakteristik produk, pasar, atau industri yang berbasis pada inovasi. Strategi
ini dilakukan dengan mengubah produk dan jasa yang sudah ada, misalnya mengubah
manfaat, nilai, kerakteristik ekonomi lainnya. Strategi ini mencptakan inovasi dengan
salah satu cara berikut :

1.
2.
3.
4.

Menciptakaan manfaat
Meningkatkan nilai inovasi
Beradaptasi dengan lingkungan sosial ekonomi pelanggan
Menyajikan apa yang dianggap berniali oleh pelanggan

Dengan

demikian

perusahaan

dapat

bersaing

apabila

secara

konsisten

dan

berkesinamunan memperbaiki produk, barang dan jasa atau proses itu sendiri.

D. Motivasi Berwirausaha
Motivasi untuk menjadi seorang wirausaha biasanya muncul dengan sendririnya, setelah
memiliki bekal cukup untuk mengelola usaha dan siap mental secar total.
Secara umum motivasi seseorang untuk menjadi seorang wirausa antara lain:
1. Laba: Dapat menentukan berapa laba yng dikehendaki, keuntungan yang diterima, dan
berapa yang akan dibayarkankepada pihak lain atau pegawainnya.
2. Kebebasan: Bebas mengatur waktu, bebas dari supervisi, bebas aturan main yang
menekankan atau intervensi orang lain, bebas dari aturan buada organisasi atau
perusahaan
3. Impian personal: Bebas mencapai standar hidup yang diharapkan, lepas dari rutinitas
kerja yang membosankan arena harus mengikuti visi, misi, dan impian orang lai. Dapat
menentukan nasib/ visi, misi dan impiannya sendiri.
4. Kemandirian: Memiliki rasa bangga karena dapat mandiri dalam segala hal, seperti
permodalan, mandiri dalm pengelolaan/ manajemen, mandiri dalam pengawasan, serta
menjdi manajer terhadap dirinya sendri.
Dapat disimpukan bahwa dengan berwirausaha seeorang termotivasi untuk memperoleh
imbalan dalam bentuk laba, kebebasan, impian personal yang mungkin menjadi kenyataan, dan
kemandirian. Disamping memiliki peluang dalam mengembangkan usaha memilki peluang untuk
mengendalikan nasibnya sendiri.

E. Manajemen Usaha & Kewirausahaan


Manajemen Usaha merupakan upaya pengaturan secara menyeluruh guna
menjalankan sebuah usaha bisnis yang profesional dan menghasilkan tujuan bisnis yang
8

diinginkan. Manajemen bisnis dibutuhkan dalam rangka tercapainya sebuah tujuan


sebuah usaha bisnis baik dari aspek profit maupun tujuan lain sesuai yang diinginkan
oleh pihak pengelola bisnis.
Sebuah proses pengaturan diperlukan agar sebuah usaha tidak sembarangan,
mampu melakukan perencanaan, target-target yang diinginkan serta dapat mengantisipasi
berbagai kemungkinan sebuah resiko usaha bisnis. Sebuah langkah professional yang
dilakukan sebelum merancang sebuah manajemen bisnis biasanya dilakukan dengan
membuat sebuah rancangan global sebuah bisnis atau yang dikenal dengan bussiness
plan.
Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yan
menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila usaha baru ingin berhasil, maka
wirausah harus memilki empat kompetensi, diantaranya :

Fokus pada pasar, bukan pada teknologi


Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan
Bangun tim manajemen, bukan menonjolkan perorangan (not a one person show)
Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu.

Jika manajemen kewirausahaan menyangkut lingkungan internal perusahaan (keputusankeputusan taktis), maka strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan internal dan
aktivitas perusahaan dengan lingkunagn eksternal, dimana perusahaan harus bersaing dengan
menggunkan keputusan-keputusan strategis.

BAB III
METODE

A. Lokasi Usaha
Bisnis Takoyaki dengan nama Takocan ini berlokasi di tiga tempat yaitu: di
seberang kampus 3 UMM, di jalan Dinoyo tepatnya di dekat UNISMA, dan di jalan
Soehat di depan UniBraw. Ketiga lokasi tersebut dianggap strategis karena dekat dengan
tiga kampus besar di Malang.
B. Data Primer
Takocan menawarkan lima menu andalannya yaitu: Tako Original, Takoyaki, Tako
Udang, Tako Cheese, dan Tako Bom. Selain menu yang ada, konsumen pun bisa memilih
sendiri Topping yang diinginkan seperti: Keju, Sosis, Udang, Gurita, Katsuoboshi, dan
Dried Shrimp hanya dengan menambah Rp.2000. Kelima menu tersebut dianggap bisa
bersaing dengan produk-produk takoyaki yang sudah beredar di Malang. Dengan harga
yang terjangkau, bahan-bahan yang berkualitas, saus yang diracik sendiri, ukuran yang

10

lebih besar, lebih banyak katsuoboshi, dan banyak pilihan topping membuat pemilik
yakin Takocan akan memimpin dalam usaha Takoyaki di malang.
Jika ada yang berniat untuk memperoleh merk Takocan modal yang harus
dikeluarkan adalah Rp 5.000.000. Biaya yang dikeluarkan tersebut sudah termasuk biaya
outlet, pan takoyaki, peralatan, bahan awal dan free training sampai bisa. Setelah kedua
belah pihak terikat kontrak, franchisor tidak meminta terjadinya pembagian royalty.
Sehingga keuntungan yang diperoleh saat telah membuka dan menjalankan bisnis adalah
murni menjadi milik franchisee.
C. Pengumpulan Data
Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti saat proses jual-beli berlangsung, peneliti
bertindak sebagai pembeli untuk mengamati penjual dalam menghadapi

pelanggan.
Wawancara
Wawancara dilakukan dengan mewawancarai bapak anto selaku karyawan, untuk
mengetahui secara langsung berupa latar belakang usaha, motivasi yang di dapat
dan data-data lain dari usaha tersebut. Wawancara juga dilakukan dengan pembeli,

untuk mengetahui kepuasan pelanggan Takocan.


Dokumentasi
Dokumentasi berupa gambar ini, diambil ketika wawancara dengan manajer
takocan yang bertugas sementara sebagai penjual.

Menu yang Takocan tawarkan:


Standing Banner:

Takoyaki yang
sedang di
masak.

11

D. Variabel
Manajemen Sumber Daya Manusia
Pak Candra memiliki 4 orang karyawan, 3 orang yang merupakan penjual di

masing-masing outlet yang dimiliki, dan 1 orang manajer


Manajemen Produksi
Proses produksi dan penjualan berlangsung bersamaan, outlet takocan ini buka

dari pukul 13:00 sampai 21:00


Manajemen Pemasaran
Strategi pemasaran yang dilakukan adalah lewat mengikuti event-event bazaar di
kampus terdekat dengan cabang, promosi lewat media sosial seperti twitter, dan

dari mulut ke mulut.


Manajemen Keuangan
Total penjualan yang didapat dari setiap outlet setiap harinya adalah Rp.250.000.
maka total pendapatan setiap harinya dari 3 outlet yang dimiliki ialah: 3 x
Rp.250.000 = Rp.750.000

E. Metode Analisis
Outlet Takocan tergolong Franchise baru di kota Malang. Outlet Takocan berdiri
pada tahun 2013, namun jajanan japanese style ini sudah cukup populer dan terkenal di
wilayah Malang. Selain memiliki pesaing sejenis, outlet Takocan juga harus bersaing
dengan jajanan-jajanan lain yang ada di kota Malang. Hal ini menunjukkan tingkat
persaingan yang semakin ketat seiring dengan perkembangan bisnis dibidang makanan
yang semakin tinggi. Penjualan produk dan ramainya jumlah pengunjung yang datang
outlet Takocan yang belum mencapai target yang diinginkan oleh pihak outlet akan
berpengaruh terhadap pendapatan outlet Takocan .
Dapat dilihat bahwa tingkat penjualan yang belum mencapai target dan tingkat
persaingan yang cukup tinggi menjadi permasalahan yang terjadi pada outlet Takocan .
Oleh karena itu, dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan penjualan
pada outlet Takocan agar menciptakan posisi yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan konsumen.
Model yang digunakan untuk merumuskan strategi pemasaran dalam penelitian
ini adalah SWOT. Berdasarkan hasil penelitian, strategi bauran pemasaran yang telah

12

dilakukan oleh outlet Takocan yang berhubungan dengan product, place, price, process,
people, promotion, dan physic, dinilai telah berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan
dengan berbagai aktifitas dan keunggulan yang dimiliki oleh outlet Takocan .
Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal yang menjadi kekuatan dari outlet Takocan
adalah produk yang bermutu, harga yang terjangkau, memiliki sertifikat halal, lokasi
outlet yang strategis, SDM yang berkualitas, memiliki SOP yang jelas, dan kenyamanan
dan kebersihan outlet. Sedangkan yang menjadi kelemahan dari outlet Takocan adalah
belum adanya strategi promosi melalui harga, dan promosi yang dilakukan belum
maksimal.
Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal, peluang yang dimiliki outlet
Takocan

adalah permintaan yang cukup tinggi, perubahan gaya hidup masyarakat,

kemajuan teknologi, memiliki pemasok utama yang tetap dan konsumen yang loyal.
Sedangkan yang menjadi ancaman outlet Takocan dalam dunia bisnis restoran adalah
persaingan yang cukup tinggi dan kenaikan harga kebutuhan pokok (bahan baku) dan
harga bahan bakar minyak (BBM).
Perumusan strategi berdasarkan matriks SWOT, seperti penetrasi pasar,
meningkatkan promosi, pengembangan produk dan yang terakhir adalah pembuatan
sertifikasi halal dan sertifikat dari BPOM.

BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN

13

A. Sejarah Usaha
Awal berdirinya Takocan adalah karena kegemaran dan ketertarikan seseorang
yang bernama Candra Irawan akan jajanan khas jepang yang disebut Takoyaki ini.
Melihat adanya peluang bisnis takoyaki di malang, maka pada tahun 2013 pemilik pun
memutuskan untuk membuka usaha takoyaki yang kemudian diberi nama Takocan.
Awalnya Takocan ini hanya berada di depan KPRI Unbraw namun karena permintaan
konsumen yang tinggi, maka sampai saat ini sudah ada tiga cabang Takocan yang
tersebar di malang yaitu di: Depan KPRI Unbraw, didepan UNISMA, dan didepan
kampus 3 UMM. Pemilik memilih tiga lokasi tersebut karena berada di dekat kampus dan
karena fokus pelanggannya adalah mahasiswa.
B. Manajemen SDM
Saat ini pak Candra mempekerjakan satu orang di setiap outletnya, maka jumlah
karyawan yang dimiliki pak Candra adalah 4 orang terdiri atas 3 orang penjaga outlet dan
1 orang manajer. Untuk perekrutan karyawan sendiri pak candra menetapkan syarat
syarat sebagai berikut:
Laki-Laki
Usia Max 24
Jujur
Bertanggung Jawab
Disiplin
Pendidikan minimal SMP
Mempunyai kendaraan sendiri
Gaji yang diterima setiap bulannya adalah Rp.1.000.000. setiap hari bekerja mulai
dari jam 13.00 sampai jam 21.00. Dalam bisnis franchise Takocan tidak berbeda dengan
bisnis yang telah berkembang dan menjadi bisnis franchise yang besar seperti Alfamart,
KFC, Indomaret dan lain-lain, dimana juga terdapat aturan aturan yang mengatur perihal
hak dan kewajiban franchisor dan franchisee yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh
kedua belah pihak. Hal ini dibuat dengan tujuan agar kedua belah pihak tidak ada yang
dirugikan.
Kewajiban seorang franchisor kepada franchiseenya meliputi hal hal berikut ini :

Memberikan dukungan penuh dalam bentuk pasokan bahan baku, bahan pelengkap dan
lain-lain yang dibutuhkan kepada para franchisee Takocan. Sehingga bahan yang
digunakan dalam pembuatan Takocan untuk semua franchisee yang menjalankan
14

usahanya memiliki standar rasa yang sama, dimana kepuasan konsumen dalam membeli

produk ini dapat terjamin.


Memberikan dukungan dalam hal konsep manajemen counter. Dalam hal ini franchisor
memberikan pengarahan kepada orang yang telah membeli merk dari usaha waralabanya
mengenai pengelolaan manajemen counter. Tindakan nyata dari franchisor adalah

dengan telah menyediakan gerobak beserta desain outletnya.


Manajemen operasional: Pihak franchisor berkewajiban untuk mengendalikan kegiatan
usaha dari para franchisee, mulai dari awal pembukaan usaha sampai usaha sudah
berjalan, jadi franchisor tidak meninggalkan franchisee begitu saja dalam menjalankan

bisnis takiyakimura.
Manajemen training dan pelatihan kerja bagi orang yang telah resmi menjadi franchisee
dari usaha franchisenya. Pemberian training dan pelatihan kepada franchisee diberikan
sampai mereka semua paham dan bisa membuat produk makanan Takocan ketika telah

membuka usaha sendiri.


SOP ( Standard Operation Procedure) : Dalam hal ini, franchisor harus memiliki
pedoman atau acuan yang menjelaskan secara terperinci bagaimana suatu proses untuk
melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi. Karena dengan adanya prosedur
atau acuan ini franchisee mendapatkan suatu kejelasan serta kemudahan transparansi

dalam setiap prosedur pelayanan yang diberikan.


Aktivitas Quality Control : Franchisor harus selalu mengontrol kualitas dari produk yang
dihasilkan oleh setiap franchisee. Misalnya ketika franchisor memperbolehkan
franchisee untuk membeli bahan bahan tertentu yang dibutuhkan untuk pembuatan
Takocan dengan menetapkan standar kualitas bahan yang boleh mereka beli diluar
franchisor agar kualitas makanannya tetap terjamin. Namun bahan bahan yang bisa
dibeli diluar franchisor bukan bahan utama untuk membuat Takocan seperti tepung
takoyaki, saus buldog dan saus mayo, untuk bahan bahan yang bisa dibeli diluar
franchisor misalnya saus sambal, ikan, daging, utamanya untuk bahan bahan yang

sifatnya tidak tahan lama.


Menu varian baru secara berkala akan segera di beritahu : Artinya franchisor akan selalu
berusaha untuk mencoba mencari inovasi menu menu baru dari takoyaki agar para
konsumen takoyaki tidak bosan dengan menu yang telah ada. Hal ini juga dilakukan agar
franchisee tidak menyesal karena telah membeli merk takoyaki kepadanya, karena tidak
sedikit franchisor yang juga bergerak dibisnis yang sama. Sehingga tindakan deferensiasi
15

produk juga merupakan salah satu cara untuk bersaing dengan pesaing pesaing yang
ada.

C. Manajemen Produksi
Takocan yang merupakan jajanan khas jepang yang dinikmati sebagai cemilan.
Produk Takocan yang dijual di daerah Malang ini biasanya dijual dalam bentuk set,
dimana setiap satu setnya berisi 6 buah takoyaki yang disajikan di dalam kemasan kotak
yang sudah berdesain Takocan. Ini merupakan kemasan untuk menu takoyaki untuk
segala varian yang bentuknya mirip semacam buletan onde onde. Untuk membuat
takoyaki dibutuhkan perlengkapan seperti: cetakan takoyaki dan kompor gas, dan bahanbahan uadibawah ini :

Tepung terigu

Kuning telur

Telur ayam

Kaldu cair

Baking powder

Isian (tergantung yang diinginkan konsumen, misal cumi)

Daun bawang, dicincang

Saus Tomat

Mayonaise

Garam

Minyak Goreng
16

Katsuoboshi

Untuk cara membuatnya sendiri adalah sebagai berikut:


1) Kocok telur dan kuning telur hingga rata, kemudian tuangkan kaldu cair sedikit
demi sedikit hingga merata
2) Kemudian campur terigu, baking powder, garam lalu aduk rata. Masukkan
kedalam campuran kaldu, aduk hingga adonan kental dan tercampur rata
3) Panaskan cetakan Takoyaki, olesi dengan minyak, olesi adonan hingga 1/2
cetakan
4) Masukkan potongan cumi dan daun bawang, tuangkan adonan tepung lagi untuk
menutupi isi takoyaki, lalu tutup cetakan
5) Masak hingga adonan mengembang, balikkan Takoyaki menggunakan lidi agar
bentuknya tetap bulat
6) Masak hingga Takoyaki matang merata, lalu angkat.
7) Taruh Takoyaki di atas piring saji, ditaburi katsuboshi , kemudian sajikan dengan
mayonaise dan saus tomat
Bahan-bahan untuk pembuatan takoyaki ini didapatkan oleh pemilik di pasar dan
supermarket, kecuali untuk katsuoboshi yang harus dipesan langsung ke surabaya, untuk
restock bahan baku sendiri, Takocan melakukan dalam 2 minggu sekali.
Takoyaki dimakan dengan menggunakan tusuk gigi. Biasanya setiap penjual
takoyaki memberikan 2 batang tusuk gigi untuk satu orang, karena takoyaki yang ditusuk
hanya dengan satu batang tusuk gigi bisa berputar putar sewaktu diangkat dan jatuh
sebelum masuk ke mulut. Harga untuk setiap porsi menu takoyaki berkisar mulai harga
Rp 7.000 hingga Rp 9.000 belum termasuk jika ada tambahan topping.
D. Manajemen Pemasaran
Takocan terbilang cukup terkenal bagi para mahasiswa UMM, UNISMA, dan
UNBRAW. Karena konsumen utamanya adalah mahasiswa, maka Takocan gencar
melakukan pemasaran-pemasaran di media-media sosial seperti twitter dan facebook,
Takocan juga kerap kali mengikuti event bazaar yang diaadakan di kampus-kampus,
seperti sewaktu ada acara bazaar di UNBRAW Takocan hadir menarik perhatian
konsumen dengan menggunakan promosi buy 1 get 1.
Bagi seseorang yang berminat untuk membeli merk ini calon franchisee harus
memenuhi beberapa prosedur yang telah ditetapkan, diantaranya : bagi calon franchisee
17

yang memang berminat untuk memperoleh brand takocan diharap menghubungi pemilik
franchisor yang ada di Surabaya dan calon franchisee telah memiliki rencana tempat
usaha yang akan digunakan, kemudian baru menyerahkan sejumlah uang sesuai dengan
yang telah ditetapkan franchisor.
Setelah proses pembayaran selesai, kemudian baru terjadi penandatanganan
kotrak antara pemilik dengan calon franchisee. Bagi para franchisee yang telah
melakukan penandatanganan kontrak, diberikan training untuk memasak takoyaki sampai
para franchisee benar-benar bisa memasak dengan teknik yang benar. Baru setelah itu
bisa dilakukan grand opening pada wilayah yang telah ditentukan.
Di awal transaksi pembayaran untuk pembelian brand Takocan, franchisee
mendapat satu paket perlengkapan yang digunakan untuk berusaha. Paket tersebut
meliputi :2 buah banner, 300 porsi bahan makanan Takocan, 200 buah mika, 1 buah gerai
(rombong) lengkap dengan display 120 x 60 x 70, 1 set kelengkapan bahan ( 2 botol saos,
1 botol mayonaise, 1 botol saus, 1 buah toples untuk taburan), 1 buah capitan, 1 buak
kopyokan (alat pengocok), 1 buah gelas ukur, 1 buah kaos Takocan ( extra training cara
memasak ), 1 set kompor + LPG 3 kg + selang regular, 2 box kartu nama dan 1 set untuk
tempat bahan dan alat-alat.
Untuk kelanjutannya franchisee hanya melakukan pembelian bahan bahan
takoyaki. Ada bahan-bahan yang memang wajib untuk dibeli kepada franchisor misalnya
tepung Takocan dimana tepung ini hanya diproduksi oleh franchisor, saus tomat dan saus
mayo.
Dalam pemesanan tepung Takocan setiap franchisee diharapkan untuk bisa
menunggu selama 3 hari karena tepung Takocan ini masih diolah dalam waktu 3 hari.
Alasan mengapa tepung ini diolah selama 3 hari adalah karena bahan tepung dibuat
dengan tidak menggunakan bahan kimia, tidak menggunakan michin (bahan penyedap),
tidak mengandung garam, tepung takoyaki masih harus melewati masa pemilihan tepung
yang sehat dan bergizi dan tepung ini anti gosong, sehingga makin lama di pan akan
semakin garing dan yummy.
E. Manajemen Keuangan
Dalam penelitian ini untuk managemen keuangan mas agus mengatakan tidak
dapat mengatakan secara terperinci pengeluarannya karena yang melakukan pembelian
bahan baku adalah sang pemilik langsung dan disamping itu belum memiliki catatan

18

pembelian dan penjualan, namun beliau hanya mengutarakan keuntungan perhari sebagai
berikut:
Keuntungan per hari untuk Takocan dengan rata-rata pembelian sebanyak 30 porsi
dengan harga berkisar Rp.7.000-Rp.9.000, sehingga perputaran uang kas perhari sebesar
Rp.250.000,/outlet. Takocan memiliki target penjualan minimal >30 porsi yang terjual
setiap harinya
Keuntungan / hari
Rp. 150.000,-

Keuntungan / bulan
Rp. 4.500.000,-

Keuntungan / tahun
Rp. 54.000.000,-

F. Profil Kewirausahaan
Nama Usaha : Takocan
Pemilik
: Chandra Irawan
Manajer
: Agus
Tahun Berdiri : 2013
Lokasi Usaha : Malang
Cabang
:
Seberang UnBraw
Daerah Unisma
Depan Kampus 3 UMM
G. Pembahasan
Pak Chandra selaku pemilik takocan, sebaiknya menambah jumlah karyawan
sehingga jika ada karyawan yang tidak bisa bekerja maka ada pengganti nya sehingga
usaha yang dimiliki akan tetap berproduksi dan keuntungan yang didapat menjadi
maksimal, karena Takocan hanya buka dari jam 13:00-21:00, alangkah baiknya jika
menerapkan sistem shift untuk tiap outlet, sehingga jam produksi bisa dimajukan lebih
awal.
Untuk adanya menu yang kurang diminati konsumen maka pak Chandra
sebaiknya mengeluarkan menu tersebut dari daftar menu daripada tetap mempertahankan,
atau bisa juga melakukan suatu inovasi pada produk tersebut agar diminati konsumen.
Selanjutnya, pak chandra sebaiknya memberikan buku catatan keuangan untuk tiap
outlet. Sehingga pendapatan akan tercatat dengan baik.

19

BAB V
KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan

20

1.

Berdirinya usaha Takocan di Malang berawal dari ketertarikan dan kegemaran


seorang karyawati di salah satu bank swasta di Malang yakni Pak Chandra akan

makanan kuliner khas jepang.


2. Produk Takocan yang dijual di daerah Malang ini biasanya dijual dalam bentuk
set, dimana setiap satu setnya berisi 5 buah takoyaki yang disajikan didalam
kemasan kotak yang sudah berdesain Takocan. Ini merupakan kemasan untuk
menu takoyaki untuk segala varian yang bentuknya mirip semacam buletan onde
onde.
3. Untuk memiliki merk bisnis Takocan calon franchisee harus memenuhi beberapa
prosedur yang telah ditetapkan, diantaranya : bagi calon franchisee yang memang
berminat untuk memperoleh brand Takocan diharap menghubungi pemilik
franchisor yang ada di Surabaya dan calon franchisee telah memiliki rencana
tempat usaha yang akan digunakan, kemudian baru menyerahkan sejumlah uang
sesuai dengan yang telah ditetapkan franchisor. Setelah proses pembayaran
selesai, kemudian baru terjadi penandatanganan kotrak antara pemilik dengan
calon franchisee. Bagi para franchisee yang telah melakukan penandatanganan
kontrak, diberikan training untuk memasak takoyaki sampai para franchisee
benar-benar bisa memasak dengan teknik yang benar. Baru setelah itu bisa
dilakukan grand opening pada wilayah yang telah ditentukan.
4. Kewajiban seorang franchisor kepada franchiseenya meliputi hal hal berikut ini:
Memberikan dukungan penuh dalam bentuk pasokan bahan baku
Memberikan dukungan dalam hal konsep manajemen counter
Manajemen operasional
Manajemen training dan pelatihan kerja
SOP ( Standard Operation Procedure )
Aktivitas Quality Control
Menu varian baru secara berkala akan segera di beritahu.
5. Kendala kendala yang pernah dihadapi oleh Pak Chandra dalam berbisnis
makanan Takocan adalah seperti :
Ketika penjualan tidak memenuhi target yang minimal yang harus mampu

dijual setiap harinya yang disebabkan karena musim hujan, dan liburan.
Ketika ada salah satu varian dari menu takoyaki yang tidak pernah laku
atau dibeli oleh konsumen.

B. Saran
21

Saran dan masukan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan di masa depan
yaitu dengan meningkatkan promosi melalui iklan pada media cetak dan media elektronik
lokal, menjadi sponsorship pada event-event yang ada di kota Malang, membuka cabang
di mall-mall yang ada di Malang, melakukan promosi melalui harga yaitu dengan cara
memberikan diskon-diskon khusus bagi setiap konsumen yang berulang tahun, dan
konsumen yang melakukan pembelian pada hari kerja.

22

Anda mungkin juga menyukai