DISUSUN OLEH :
NAMA: M. NOOR IFANSYAH
NIM: I1B113611
kesesuaiannya dengan langkah dan aturan yang berlaku sehingga penalaran yang terjadi
adalah tepat dan sah.
Logika induktif merupakan suatu ragam logika yang mempelajari asas penalaran
yang betul dari sejumlah sesuatu yang khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yang
bersifat boleh jadi. Penalaran yang demikian ini digolongkan sebagai induksi. Induksi
merupakan bentuk penalaran atau penyimpulan yang berdasarkan pengamatan terhadap
sejumlah hal kecil, atau anggota sesuatu himpunan, untuk tiba pada suatu kesimpulan
yang diharapkan berlaku umum untuk semua hal, atau seluruh anggota himpunan
tersebut, namun yang merupakan kesimpulan sesungguhnya hanya bersifat boleh jadi
saja.
3. Logika Formal dan Logika Material
Mellone menyatakan bahwa logika deduktif disebut juga logika formal,
sedangkan logika induktif kadang-kadang disebut logika material. Pernyataan ini tidak
sepenuhnya betul, karena menurut Fisk, logika formal hanyalah suatu bagian dari logika
deduktif, yakni bagian yang bertalian dengan perbincangan yang sah menurut bentuknya
bukan menurut isinya.
Logika formal mempelajari asas, aturan, atau hukum berfikir yang harus ditaati,
agar orang dapat berfikir dengan benar dan mencapai kebenaran. Logika material
mempelajari langsung pekerjaan akal, serta menilai hasil logika formal dan mengujinya
dengan kenyataan praktis yang sesungguhnya. Logika material mempelajari sumber dan
asal pengetahuan, alat pengetahuan, proses terjadinya pengetahuan, dan akhirnya
merumuskan metode ilmu pengetahuan itu sendiri.
Logika formal dinamakan orang dengan logika minor, sedangkan logika material
dinamakan orang logika mayor. Apa yang sekarang disebut logika formal adalah ilmu
yang mengandung kumpulan kaidah-kaidah cara berfikir untuk mencapai kebenaran.
Contoh, Mempelajari tentang Sejarah perkembangan filsafat.
4. Logika Murni dan Logika Terapan
Menurut Leonard, logika murni (pure logic) adalah ilmu tentang efek terhadap arti
dari pernyataan dan sebagai akibatnya terhadap kesahan dari pembuktian tentang semua
bagian dan segi dari pernyataan dan pembuktian kecuali arti tertentu dari istilah yang
termuat di dalamnya. Logika murni merupakan suatu pengetahuan mengenai asas dan
aturan logika yang berlaku umum pada semua segi dan bagian dari pernyataan tanpa
mempersoalkan arti khusus dalam sesuatu cabang ilmu dari istilah yang dipakai dalam
pernyataan dimaksud.
Logika terapan merupakan pengetahuan logika yang diterapkan dalam setiap
cabang keilmuan, bidang filsafat, dan juga dalam pembicaraan yang mempergunakan
bahasa sehari-hari. Apabila suatu ilmu mengenakan asas dan aturan logika bagi istilah
dan ungkapan yang mempunyai pengertian khusus dalam bidangnya sendiri, ilmu
tersebut sebenarnya telah mempergunakan sesuatu logika terapan dari ilmu yang
bersangkutan.
Contoh: logika ilmu hayat bagi biologi, dan logika sosiologi bagi sosiologi.
5. Logika Filsafati dan Logika Matematik
Logika filsafati dapat digolongkan sebagai suatu ragam atau bagian logika yang
masih berhubungan erat dengan pembahasan dalam bidang filsafat, misalnya logika
kewajiban dengan etika atau logika arti dengan metafisika. Adapun logika matematik
merupakan suatu ragam logika yang menelaah penalaran yang benar dengan
menggunakan metode matematik serta bentuk lambing yang khusus dan cermat untuk
menghindarkan makna ganda atau kekaburan yang terdapat dalam bahasa biasa.
Contoh Mempelajari filsafat dengan ilmu metafisika aristoteles.