Sejarah Mikrobiologi
Sejarah Mikrobiologi
SEJARAH MIKROBIOLOGI
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk, sifat dan
kehidupan jasad-hidup yang termasuk mikroba (jasad-renik, mikrobia,
mikroorganisme).
Secara teori dunia mikroba sudah dikenal kehadirannya dan
peranannya, tetapi baru terbuka setelah penemuan mikroskop sederhana
oleh Anthony Van Leeuwenhoek (1632-1723). Mikroskopnya dikatakan
sederhana karena hanya memiliki satu lensa dengan perbesaran 200x,
tetapi dengan penemuannya ini maka rahasia dan pertanyaan besar
tentang bentuk mikroba mulai terungkap.
I. Periode Spekulasi/ perintisan: sejak jaman Prasejarah-1850
Pada jaman ini para ahli mencoba mencari jawaban tentang berbagai
permasalahan yang timbul di lingkungan yang berkaitan dengan peranan
mikroba, misalnya:
1. Bagaimana dan dari mana kehidupan ini berasal (masalah Biogenesis)
2. Apa yang terjadi dengan bahan makanan yang kemudian menjadi busuk
atau berbau (masalah pembusukan, pelendiran)
3. Mengapa dan bagaimana suatu penyakit dapat menular dan menyebar
(masalah contagion)
4. Apa yang terjadi denganpelukaan yang kemudian membengkak dan
mengeluarkan nanah ( masalah supurasi)
5. Bagaimana proses fermentasi dapat terjadi.
Tentang bagaimana kehidupan berasal muncul teori tentang:
1. Abiogenesis/Generatio spontanea oleh Aristoteles
2. Biogenesis oleh Lazzaro Spallanzani dan Fransisco Redi, yang
kemudian disempurnakan oleh Louis Pasteur
3. Teori Urey oleh Harold Urey
Penemuan yang lain, antara lain:
Proses fermentasi, contohnya pembuatan minuman anggur semula
diduga merupakanproses kimia biasa, tetapi diketahui oeh para ahli seperti
cara-teknik pembiakan
penyakit maka ikhwal dan penyebab penyakit TBC, tifus, difteri, kolera,
gonorhu, dan anthrax, dapat terungkap dan dipisahkan secara murni.
Tahap-tahap kerja Postulat Kock adalah sebagai berikut:
1. Bahwa mikroba yang disangka penyebab harus selalu didapatkan pada
semua penderita dan tidak didapatkan pada bukan penderita (orang
sehat).
2. Bahwa mikroba penyebab harus dapat dibiakkan secara murni di
dalam media tanpa kehadiran bagian/jaringan jasad yang tadinya
dikenal.
3. Bahwa biakan jasad yang sudah dibiakkan, bila diinokulasikan
(disuntikkan) kepada hewan percobaan, akanmenimbulkan gejala
penyakit yang sama.
4. Bahwa biakan jasad
yang
sudah
di
inokulasikan,
dapat
melalui darah.
Von Behring dan Kitasato (1890) dapat membiakkan basil tetanus
Metchnikkoff (1883) menemukan sel-sel fagosit pada sel darah putih
Oliver Wendell Holmes pada tahun 1843 secara tegas menyatakan
bahwa demam nifas yang sering berkibat fatal, menular dan bisa jadi
disebabkan oleh mikroorganisme yang dibawa oleh bidan dan dokter,
dinding
sel
gram
negatif
mengandung
10-20
Organisme multiselluler
Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
Umumnya tidak memiliki klorofil
Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron
g. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau
gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
h. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya
mengandung peptidoglikan
Bentuk bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral
(spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasi
Berbagai macam bentuk bakteri :
1. Bakteri Kokus : Bakteri dengan bentuk dasar bulat
Bentuk Bakteri kokus:
a. Monokokus, yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal. Misalnya
Neisseria gonorrhoeae, penyebab penyakit kencing nanah.
b. Diplokokus, yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan. Misalnya
Diplococcus pneumonia, penyebab penyakit pneumonia atau radang
paru-paru.
c. Tetrakokus, yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi
empat.
d. Sarkina, yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk
kubus.
e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan
membentuk rantai. Misalnya Streptococcus pyrogenes, penyebab
demam jengkering dan sakit tenggorokan, dan Streptococcus
thermophilus, untuk membuat yoghurt.
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan
seperti buah anggur
2. Bakteri Basil : Bakteri dengan bentuk dasar batang
Bentuk bakteri Basil:
a. Monobasil, yaitu berupa sel bakteri basil tunggal.
b. Diplobasil, yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan.
c. Streptobasil, yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk
rantai. Misalnya Azotobacter dan Bacillus anthracis.
3. Bakteri Spirilia : Bakteri dengan bentuk dasar spiral
Bentuk Bakteri Spiral:
Bentuk basil
Bentuk coccus
Bentuk spiral
Bentuk vibrio
Bentuk spirochete
85% air
b.
c.
Protein
d.
Lemak
e.
f.
g.
Vitamin.
bakteri
bergerak
menuju
kondisi
lingkungan
yang
b.
c.
d.
Reproduksi bakteri
Cara Perkembangbiakan bakteri:
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara
aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada
bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.
Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik
dengan bakteri lainnya.
Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi
DNA. Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu
gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
b. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel
bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu
bakteriofage (virus bakteri).
c. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara
langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti
jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan.Umumnya terjadi
pada bakteri gram negatif.
Bakteri
heterotrof
adalah
bakteri
yang
tidak
dapat
mensintesis
Bakteri Autotrof
Bakteri yang dapat menyusun zat makanan sendiri dari zat anorganik yang
ada. Dari sumber energi yang digunakannya, bakteri autotrof (auto = sendiri,
trophein = makanan) dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
b.
Bakteri Fotoautotrof
fotosintesis.
Contoh bakteri ini adalah: bakteri hijau, bakteri ungu.
c.
Bakteri kemoautotrof.
C. APLIKASI
MIKROBIOLOGI
DALAM
BIDANG
KEPERAWATAN
Salah satu manfaat mikroorganisme dalam bidang kesehatan adalah
dalam menghasilkan antibiotika. Bahan antibiotik dibuat dengan bantuan
fungi, aktinomiset, danbakteri lain. Antibiotik ini merupakan obat yang paling
manjur
untuk
memerangi
infeksi
oleh
bakteri.
Beberapa
mikroba
DAFTAR PUSTAKA