Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 11 - Podofilox

Lita Rizkika Sari; Fera Permata Sari; Putri Epriani; Hanum Puspa Pertiwi; Thio
Hasbullah; Randi Nopyasin Arganata; Muhammad Randa
Tiap 5 gr salep mengandung
R/

Podofilox 0,5%
White wax 5%
White Petrolatum 95%
Asam benzoat 0,1%
Tocopherolum 0,05%
Metil selulosa 2%
Piper bettle linn 0,1%
Menthol 0,1%

MONOGRAFI

Podofilox

Pemerian: Hablur putih atau hampir putih, tidak berbau


Kelarutan: Mudah larut aseton dan alkohol 96%; larut dalam kloroform, toulene, metil
klorida dan etil asetat; dan sukar larut dalam air dan hexane
Konsentrasi: 0,5%

Vaselin putih (White Petrolatum)

Pemerian : Putih atau kekuningan pucat, massa berminyak transparan dalam lapisan
tipis setelah didinginkan dalam suhu 0C
Kelarutan : Tidak larut dalam air, sukar larut dalam etanol dingin atau panas dan dalam
etanol mutlak dingin, mudah larut dalam benzena, dalam karbon disulfida
dalam kloroform, larut dalam heksana dan sebagian besar minyak lemak dan
minyak atsiri
Konsentrasi: Up to 100%

Cera alba (White wax)

Pemerian : Putih kekuningan, sedikit tembus cahaya dalam keadaan lapisan tipis, bau
khas lemah dan bebas dari bau tengik. bobot jenis lebih kurang 0,95
Kelarutan : Tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dingin. larut sempurna
dalam kloroform, eter, minyak lemak dan minyak atsiri. pada suhu 30oC
larut sempurna dalam benzena dan karbon disulfida

Konsentrasi: 5-20 %

Asam benzoat

Pemerian: Hablur halus dan ringan ; tidak bewarna ; tidak berbau


Kelarutan: Larut dalam lebih kurang 350 bagian air, dalam lebih kurang 3 bagian etanol
(95%) P, dalam 8 bagian klorofrorm P dan dalam 3 bagian eter P.
Indikasi:

Pengawet; anti jamur

Konsentrasi: 0,1-0,2%

Metil selulosa

Pemerian : Serbuk atau granul yang berwarna putih. Praktis tidak berbau dan tidak
berasa.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam aseton, methanol, kloroform, etanol, eter, larutan
jenuh garam, toluen dan air panas; larut dalam asam asetat glasial, campuran
etanol dan kloroform dalam perbandingan sama. Dalam air dingin,
metilselulosa mengembang dan terdispersi membentuk dispersi koloid yang
jernih dan kental.
Inkompabilitas: Fenol, resorsinol,asam tanat, perak nitrat, metilparaben, propilparaben
dan butil paraben. Garam dari asam mineral, fenol, dan tannin akan
mengkoagulasi larutan metilselulosa.
Konsentrasi: 1-5 %

Alfa Tokoferol

Nama Lain : Tocopherolum


Pemerian : Praktis tidak berbau dan tidak berasa. Berupa minyak kental jernih, warna
kuning atau kuning kehijauan. Dapat berbentuk padat pada suhu dingin
Kelarutan: Tidak larut dalam air. Sukar larut dalam larutan alkali, larut dalam etanol,
dalam eter, dalam aseton dan dalam minyak nabati. Sangat mudah larut
dalam kloroform.
Digunakan: 0,05%

Minyak Daun Sirih ( Piper bettle linn )

Pemerian: minyak atsiri dengan warna kuning , bau khas dan tajam
Khasiat: korigen odoris, antiseptik, bakterisida dan fungisida
Kadar pemakaian : 0,1 % dari sediaan 5 g

Menthol

Pemerian: Hablur heksagonal/ serbuk hablur, tidak berwarna, biasanya berbentuk jarum,
atau massa yang melebur, berlemak seperti minyak pemen
Kelarutan: Sukar larut dalam air; sangat mudah larut dalam etanol, dalam kloroform,
dalam eter, dan dalam heksana; mudah larut dalam asam asetat glasial,
dalam minyak mineral, dan dalam minyak lemak, dan dalam minyak atsiri
Khasiat:

Zat tambahan dan analgetik

OTT:

-naftol, butilkloralhidrat, camphora, kloral hidrat, chromium trioksid,


phenol, KmnO4, pirogalol, resorsin, tymol

Konsentrasi untuk formula topical : 0,05-1%


Peralatan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Alat timbangan
Mixer
Alat pengemasan
Pengatur suhu
Sistem pemanas
Alat Penguji

Cara Kerja Skala Pabrik:


1. Bahan yang dibutuhkan ditimbang
2. Podofilox, asam benzoat, metil selulosa, alfa tokoferol, dan menthol dilarutkan
kedalam cera alba dan petrolatum putih yang telah dilebur, lalu dicampur dengan
ultra turrax.
3. Dilakukan pengecekan pemerian, pH, serta stabilitas salep perlu dilakukan,
setelah itu minyak daun sirih dimasukkan dan dicampur dengan mikser.
4. Lalu dilakukan karantina produk antara, dan dicek pemerian, pH, bobot rata-rata,
koefisien variasi, identifikasi, kadar zat berkhasiat, homogenitas, dan stabilitas
salep ini.
5. Dilakukan pengisian ke dalam tube salep.
6. Lalu dilakukan karantina produk ruahan, dan dicek pemerian, identifikasi, pH,
kadar zat berkhasiat, homogenitas, dan koefisien variasi.
7. Tube salep dikemas.
8. Dilakukan karantina produk jadi, dan produk dianalisa final.
9. Salep ditempatkan digudang obat jadi.

Keuntungan:

1. Ada sensasi dingin di kulit


2. Minyak daun sirih juga berkhasiat sebagai antiseptik yang lebih kuat dari fenol 5
kali
3. Aroma yang segar
(Handbook of pharmaceutical Exipients hal 304)
(sumber : http://repository.unand.ac.id/13419/1/Skripsi.pdf )
(Farmakope Indonesia IV hal. 529)

Anda mungkin juga menyukai