Finish Breast Biopsy
Finish Breast Biopsy
pemeriksaan
payudara.
Biopsi
Pasien yang akan dilakukan biopsi diberikan pembiusan lokal (anestesi lokal)
dengan menggunakan lidokain kemudian jarum dimasukkan ke dalam
payudara. Seperti biopsi dengan FNAB, operator akan melakukan perabaan
benjolan pada payudara untuk menuntun arah masuk jarum dan apabila
benjolan tidak dapat diraba biasanya dibutuhkan alat lain untuk memandu
proses biopsi seperti mammografi atau USG. Tiga sampai enam jarum
dimasukkan secara menyebar untuk memperoleh sampel jaringan yang
cukup untuk pemeriksaan. Prosedur ini hanya berlangsung beberapa menit
dan pasien dapat langsung melakukan aktivitasnya setelah prosedur ini
selesai. Prosedur ini dapat menimbulkan bekas pada tempat biopsi tapi tidak
sampai menimbulkan jaringan parut. Prosedur biopsi ini tidak dianjurkan
untuk pasien dengan benjolan yang sangat kecil atau sangat keras.
Prosedur biopsi ini dapat memperoleh hasil yang lebih akurat untuk menilai
massa pada payudara dibandingkan FNAB karena sampel yang diambil lebih
banyak dan memungkinkan pemeriksa untuk mengevaluasi sel-sel yang
tidak normal untuk dibandingkan jaringan sekitar sel yang diambil. Meskipun
begitu, core needle biopsy hanya mengambil sampel dan bukan keseluruhan
jaringan sehingga kemungkinan terjadi kesalahan diagnosis masih dapat
terjadi.
3. Stereotactic biopsy
Menggunakan sinar X tipe khusus dengan jarum yang sama tipenya dengan
core needle biopsy. Teknik ini dapat menemukan benjolan yang tidak dapat
dirasakan
dengan
rabaan,
tetapi
terlihat
saat
pemeriksaan
dengan
yang
menentukan
lokasi
digunakan
payudara
berfungsi
yang
akan
untuk
memandu
diperiksa.
Biopsi
operator
ini
dapat
bedak,
deodoran,
lotion,
atau
parfum
pada
daerah
payudara.
Prosedur biopsi dengan metode melewati beberapa langkah. Payudara yang
akan dibiopsi harus dalam keadaan yang bersih. Pembiusan lokal akan
dilakukan
pada
saat
payudara
ditekan
kemudian
mammografi
akan
melingkar
kemudian
diperiksakan
pada
laboratorium
patologi.
Prosedur ini menghasilkan luka bekas biopsi yang harus dijahit dan
membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama dibandingkan biopsi
dengan prosedur melewati kulit payudara.
Prosedur biopsi ini sebenarnya masih menjadi kontroversi karena pada
prosedur ini terjadi pengangkatan jaringan payudara normal yang penting
hanya untuk mencapai jaringan yang tidak normal. Hal ini berbeda dengan
biopsi dengan operasi terbuka yang hanya mengangkat sedikit jaringan
payudara untuk mencapai jaringan yang tidak normal. Oleh karena alasan ini
maka prosedur ini tidak digunakan secara luas pada dunia kedokteran.
Vaccum-assisted biopsy (Mammotome)
Mammotome adalah prosedur biopsi melalui kulit payudara yang dilakukan
dengan pencitraan mammografi atau USG sehingga mendapatkan lokasi
yang paling tepat untuk memasukkan jarum. Prosedur ini merupakan
metode yang invasifnya minimal dan hanya memasukkan satu jarum pada
payudara pasien melalui kulit yang diiris sedikit.
Prosedur biopsi ini dilakukan dengan beberapa langkah. Pertamakali, kulit
payudara yang akan diperiksa dibersihkan terlebih dahulu kemudian
diberikan
pembiusan
lokal
dengan
lidokain.
Dibawah
panduan
dari
Invasif minimal, hanya diiris (insisi) Diiris (insisi) sekitar 3.8 cm sampai 5.1
sekitar 0.6 cm
cm
Hanya
membutuhkan
pembiusan Biasanya
membutuhkan
lokal
umum
Harus dijahit
pembiusan
Waktu yang dibutuhkan kurang dari Butuh waktu lebih dari 1 jam
1 jam
Pasien dapat langsung melakukan Butuh waktu istirahat minimal 1 hari
aktivitasnya setelah prosedur
setelah prosedur
Biasanya
menghasilkan
sampel jaringan
4. Open biopsy
Open surgical biopsy atau biopsi dengan operasi terbuka adalah standart
pemeriksaan yang paling baik (gold standard) dibandingakan metode yang
lain. Pada prosedur ini dilakukan pengirisan (insisi) sepanjang 3.8 cm sampai
5.1cm pada payudara.
Open surgical dengan mengiris kulit dan mengambil sebagian atau seluruh
benjolan. Jika dokter tidak dapat merasakan adanya benjolan, jarum atau
kabel khusus akan dimasukkan ke area yang dicurigai saat pemeriksaan
mammogram sebelum pembedahan dilakukan. Gambar jarum atau kabel
tersebut akan membantu dokter menentukan area di mana benjolan terjadi
dan menentukan sayatan bedah yang harus dilakukan untuk mengambil
benjolan tersebut.
Payudara yang akan dibiopsi harus dalam keadaan bersih dan ditutup
dengan kain operasi khusus. Biopsi ini menggunakan pembiusan lokal atau
bisa juga ditambahkan bahan yang membuat pasien tertidur (sedasi).
Selama proses biopsi eksisional, dokter bedah akan mengangkat daerah
yang tidak normal dan sedikit jaringan normal di sekelilingnya. Prosedur
yang dilakukan pada biopsi insisional mirip dengan biopsi eksisional namun
dokter bedah hanya mengambil sebagian dari jaringan yang tidak normal
dan prosedur ini biasanya dilakukan apabila jaringan yang tidak normal luas.
Pada
beberapa
kasus,
dokter
bedah
akan
menggunakan
bantuan
mammografi atau USG untuk menentukan lokasi yang harus dibiopsi. Hasil
biopsi kemudian diperiksa di laboratorium patologi dan luka bekas operasi
dijahit.
Pasien yang akan dibiopsi harus melakukan persiapan sebelum dilakukan
biopsi dan operator harus menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
kepada pasien. Sebaiknya tidak mengkonsumsi obat-obatan seperti aspirin,
ibuprofen, dan obat-obatan lain yang dapat memperpanjang perdarahan
selama lima sampai tujuh hari sebelum biopsi. Pasien harus berpuasa
setelah tengah malam apabila jadwal operasi pada keesokan harinya kecuali
kalu harus mengkonsumsi obat tertentu seperti obat darah tinggi atau
diabetes. Pasien juga tidak boleh menggunakan bedak, deodoran, lotion,
atau parfum pada daerah payudara. Prosedur ini membutuhkan waktu
pemulihan yang cukup lama dibandingkan metode biopsi yang lain. Jaringan
parut yang dibentuk biasanyaberukuran kecil namun bisa saja mengubah
bentuk payudara dan hal ini dipengaruhi oleh ukuran dan lokasi jaringan
yang tidak normal, serta jaringan normal sekeliling tumor yang ikut diangkat.
Biopsi dengan operasi terbuka mengambil sampel payudara yang terbesar
dibandingkan biopsi dengan metode lain dan akurasi diagnosisnya hamper
mencapai 100%, oleh karena itu metode ini menjadi gold standard dari
metode biopsi payudara. Namun prosedur ini juga memiliki beberapa
kerugian terutama apabila jaringan yang diangkat menunjukkan tumor jinak
bukan kanker karena hasil operasi menimbulkan bekas berupa jaringan
parut yang nantinya akan mengganggu gambaran pada pemeriksaan
mammografi. Komplikasi yang dapat terjadi karena metode ini antara lain
kemungkinan bisa terjadi perdarahan, infeksi atau masalah dalam proses
penyembuhan dan resiko terjadinya kematian lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2011.
Biopsy
insisional
dan
eksisional.
http://bedahumum.wordpress.com/biopsi-insisional-daneksisional/Diakses
pada
tanggal
24
Okt
Anonim1,
2009.
http://keladitikus.info/pemeriksaan-a-pengobatan/biopsi.html. diunduh
tanggal 22 Oktober 2011
Anonim,
2011
www.nhsdirect.wales.nhs.uk.
Diunduh
tanggal
22
oktober 2011
Anonim,
http://keladitikus.info/pemeriksaan-a-
Hayes, Peter C, 1993, Buku Saku Diagnosi dan Terapi, EGC: Jakarta
Linsk
JA,
Franzen
S.
Fine
needle
aspiration
for
the
clinician.
Tjindarbumi,
2000.
Deteksi
Dini
Kanker
Payudara
dan