Andreas Elbert
Andreas Elbert
Tidur
Mahasiswa
Fakultas
Pengaruh Kafein
Pendahuluan
Kafein merupakan zat antagonis reseptor
adenosin sentral yang bisa mempengaruhi
fungsi sistem saraf pusat dan mengakibatkan
gangguan tidur. Penelitian sebelumnya yang
dilakukan Drapeau et al (2006) meneliti efek
penggunaan kafein 200mg sebelum tidur
menunjukkan hasil peningkatan dari onset tidur
(p<0,01), penurunan jumlah jam tidur (p<0,02)
dan perburukan kualitas tidur (p<0,09). Anak
yang mengkonsumsi minuman berkafein
sekurang-kurangnya sekali sehari, mempunyai
jumlah tidur mingguan 3 jam 30 minit kurang
berbanding anak yang tidak mengkonsumsi
kafein (Kirchheimer, 2004). Mahasiswa
merupakan antara golongan yang sering
memanfaatkan kafein untuk mempengaruhi
kualitas tidur. Oleh itu, dilakukan penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan kafein pada kualitas tidur
mahasiswa.
Metode
Penelitian ini bersifat eksperimental
dengan desain paralel dan tujuan klinis
pragmatis. Jumlah sampel pada penelitian ini
adalah 30 mahasiswa Semester VII Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun
2012 dan diambil selama bulan Juli 2012 hingga
November 2012 dengan menggunakan metode
Consecutive Sampling. Metode pengumpulan
data adalah wawancara dimana data kualitas
tidur diambil dari 30 mahasiswa Semester VII
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara dengan menggunakan Kuesioner Kualitas
Tidur.
Sukarelawan dilakukan skrining awal
menggunakan Kuesioner Kualitas tidur untuk
memenuhi kriteria inklusi yaitu berusia antara
18-23 tahun, memiliki kualitas tidur baik, bukan
peminum kopi rutin, tidak merokok, dan tidak
mengambil obat-obatan yang mempengaruhi
tidur. 30 mahasiswa dibagi menjadi kelompok
yang mendapat kopi berkafein dan kelompok
yang mendapat kopi dekafein. Subjek dalam
penelitian diberikan kopi yang harus diminum
pada jam 7 malam. Pemantauan subjek
dilakukan sesuai aturan. Setelah itu, dilakukan
penilaian kualitas tidur setelah perlakuan, yaitu
pada keesokan harinya.
Data kemudian
dianalisis melalui perhitungan statistik untuk
dilakukan uji hipotesis dan menilai hubungan
kebermaknaan dengan metode uji hipotesis
Kolmogrov-Smirnov.
Pengaruh Kafein
tidur pada sampel yang mendapat kopi
berkafein (p=0,003).
Pada sampel yang mendapat kopi
berkafein, frekuensi kepuasan tidur terbanyak
adalah mereka yang sedikit puas yaitu 7 orang
(46,7%) dan pada sampel yang mendapat kopi
dekafein, frekuensi terbanyak adalah cukup
puas yaitu 11 orang (73,3%). Ini menunjukkan
bahwa adanya terjadi perburukan yang
signifikan dari kepuasan tidur pada sampel
yang mendapat kopi berkafein (p=0,009).
Pada sampel yang mendapat kopi
berkafein, banyak yang mengeluhkan mereka
merasa sedikit lemah untuk beraktivitas pada
pagi hari yaitu 9 orang (60,0%) dan pada
kebanyakan sampel yang mendapat kopi
dekafein, mereka tidak merasa lemah untuk
beraktivitas pada pagi hari yaitu 9 orang
(60,0%). Ini menunjukkan bahwa adanya terjadi
perburukan yang signifikan dalam beraktivitas
pada pagi hari pada sampel yang mendapat
kopi berkafein (p=0,028).
Kualitas tidur diukur dari hasil total skor
kuesioner. Nilai 0-6 menandakan kualitas tidur
buruk, nilai 7-12 menandakan kualitas tidur
sedang dan nilai 13-18 menandakan kualitas
baik.
Dari tabel 3 didapatkan bahwa bagi
sampel yang mendapat kopi berkafein,
frekuensi kualitas tidur terbanyak adalah
kategori sedang yaitu 8 orang (53,3%) dan pada
sampel yang mendapat kopi dekafein, frekuensi
terbanyak adalah kategori baik yaitu 11 orang
(73,3%).
Pada hasil uji statistik Kolmogrov-Smirnov
diperoleh p-value < 0,05 (nilai signifikansi
adalah 0,003), ini menunjukkan terjadi
perburukan yang signifikan kualitas tidur pada
sampel yang mendapat kopi berkafein.
Berdasarkan hasil penelitian ini, sampel
yang mendapat kopi berkafein banyak memiliki
kualitas tidur sedang yaitu 8 orang (53,3%).
Sedangkan bagi sampel yang mendapat kopi
dekafein, banyak memiliki kualitas tidur baik
yaitu 11 orang (73,3%). Pada hasil uji statistik
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan
antara penggunaan kafein dengan kualitas tidur
pada Mahasiswa Semester VII Fakultas
Kedokteran Sumatera Utara (p=0,003).
Pengaruh Kafein
Frekuensi (n)
Persentase (%)
7
23
23,3
76,7
8
22
26,7
73,3
15
15
50
50
Tabel 2. Analisa Aspek Dalam Kuesioner Kualitas Tidur Berdasarkan Jenis Kopi Yang Diminum
Aspek dalam Kuesioner Kualitas Tidur
Kopi
Berkafein
n
%
Dekafein
n
%
p-value
10
3
66,7
20
2
5
13,3
33,3
0,028*
6-7
>7
Onset tidur(menit)
> 60
31-60
16-30
< 15
Frekuensi terbangun (kali)
>5
3-4
1-2
2
0
13,3
0
7
1
46,7
6,7
6
5
3
1
40
33,3
20
6,7
1
2
3
9
6,7
13,3
20
60
0,028*
1
3
10
6,7
20
66.7
0
0
5
0
0
33,3
0,009*
Tidak ada
Kedalaman tidur
Sebentar-bentar terbangun
Tidur dan kemudian terbangun
Tidur tapi tidak nyenyak
Tidur sangat nyenyak
Kepuasan tidur
Tidak sama sekali
Sedikit
Cukup
Sangat
Aktivitas pagi hari
Sangat lemah
Lemah
Sedikit lemah
Tidak lemah
6,7
15
66,7
3
7
4
1
20
46,7
26,7
6,7
1
2
1
11
6,7
13,3
6,7
73,3
0,003*
5
7
3
0
33,3
46,7
20
0
1
2
11
1
6,7
13,3
73,3
6,7
0,009*
0
5
9
1
0
33,3
60
6,7
0
2
4
9
0
13,3
26,7
60
0,028*
Pengaruh Kafein
Tabel 3. Hasil Analisa Statistik Hubungan Antara Jenis Kopi Dengan Kualitas Tidur Mahasiswa Semester
VII Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Kualitas tidur
Jumlah
p-value
0,003*
Baik
Berkafein
n
%
1
6,7
Dekafein
n
%
11
73,3
n
12
%
40,0
Sedang
53,3
20,0
11
36,7
Buruk
40,0
6,7
23,3
Jumlah
15
100,0
15
100,0
30
100,0
http://emedicine.medscape.com/articl
e/1182710overview#aw2aab6b5
[Accessed on 10 July 2012]
Drapeau, Bert, Robillard, Selmaoui, Filipi N,
Carrier, 2006. Challenging sleep in
aging: the effects of 200 mg of caffeine
during the evening in young and
middle-aged
moderate
caffeine
consumers. J Sleep Res, 15; 133-141
Ganong, William F, 2003 Perilaku Siaga, Tidur,
dan Aktivitas Listrik Otak. Dalam:
Fisiologi Kedokteran,. Edisi 20. Jakarta
: EGC.
Harrison, Horne, 2000. Sleep Loss and
Temporal Memory In The Quarterly
Journal Of Experimental Psychology,
2000, 53A (1), 271-279
Karota-Bukit, 2003. Sleep Quality and Factors
Interfering
with
Sleep
among
Hospitalized elderly in Medical Units,
Medan Indonesia. Master of Nursing
Science thesis in Adult Nursing. Prince
of Songkla University, Thailand.
Kirrcheimer, S 2004 Young Children Dont Sleep
Enough.
Available
from:
http://www.webmd.com/parenting/b
aby/news/20040329/young-childrendont-sleep-enough [Accessed on 23
JULY 2012]
Tortora, G.J. & Derrickson, B. 2009. Principle of
th
Anatomy and Physiology.12
ed.
John Wiley & Sons: USA.
Wahyuni, A.S., 2007.
Statistika
Kedokteran. Jakarta: Bamboedoea
Communication.