2. Nama Peneliti
Nama: Futihati Ruhama Zulfa
NPM:
1406527886
Nama:
NPM:
1406527961
Nama: Nurul Falahiyyah Bahri
NPM:
1406527955
Nama: Pavita Musi Sartika Hutauruk
NPM:
1406528005
Nama: Regar Adi Trianto
NPM:
1
1406527854
3. Pembimbing Penelitian
Nama: Dra. Beti Ernawati, P.hD
4. Kata Kunci
HIV/AIDS
Masyarakat Papua
Tingkat pendidikan
Perilaku kawin cerai
Prevalensi HIV/AIDS
5. Jangka Waktu Penelitian (Bulan)
5 Bulan
6. Dana Penelitian
Rp70.000.000,00
utama
Peneliti
1.
Tanda Tangan
Futihati
Tanggal
Ruhama
Zulfa
2.Jaffray
Diaztri
Pasereng R.
3.
Nurul
Falahiyyah
Bahri
4. Pavita Musi Sartika
H.
5. Regar Adi Trianto
penanggung
modul METLIT
Dra. Beti Ernawati, P.hD
Nama pembimbing
Tanda Tangan
dengan
prevalensi
tertinggi
adalah
Provinsi
Papua
(175,91).1
Tingginya prevalensi HIV/AIDS di Provinsi Papua diduga dikarenakan
sikap masyarakat Papua yang kurang antisipatif terhadap pandemik
HIV/AIDS. Sikap kurang antisipatif itu dapat dilihat dari beberapa
aspek salah satunya adalah rendahnya tingkat pengetahuan serta
sikap dan perilaku masyarakat Papua yang cenderung melakukan
kawin cerai.2
Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh UNICEF tahun 2011,
masyarakat Papua memiliki budaya poligami. Dalam penelitian itu,
4
10.
Bagian ini diisi dengan rumusan masalah dan pertanyaan yang akan
dijawab melalui penelitian ini (maksimal 1 halaman).
ada
hubungan
antara
perilaku
kawin
cerai
11.
Tujuan Khusus:
1. Mengetahui prevalensi penderita HIV/AIDS di Papua
2. Mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Papua
3. Mengatahui perilaku kawin cerai masyarakat Papua
Manfaat Penelitian
Dengan melakukan penelitian ini, maka dapat diketahui faktorfaktor yang mempengaruhi prevalensi penderita HIV/AIDS di Papua.
Sehingga, dapat diambil langkah-langkah yang dibutuhkan untuk
dapat menurunkan tingkat penderita HIV/AIDS di Papua
12.
T4
yang
diperantai
oleh
penanda
permukaan
T4.
Hal
itu
ini
banyak
laporan
yang
masuk
mengenai
insidensi
imunoglobin
serta
antibodi
monoklonal
itu
dapat
Epidemi
HIV
di
Indonesia
berada
pada
epidemi
adalah
12.45.
Sedangkan
jumlah
komulatif
kasus
AIDS
C. Cara Penularan
HIV merupakan virus yang dapat ditransmisikan dari satu individu
kepada individu yang lain. HIV dapat ditransmisikan melalui banyak
cara seperti:
a. Kontak seksual
Kontak seksual merupakan cara penularan HIV yang paling banyak
terjadi. Penularan HIV bisa terjadi pada kontak seksual oleh pasangan
heteroseksual
maupun
homoseksual.
Frekuensi
penderita
HIV
terbanyak karena kontak seksual adalah daerah benua Afrika dan Asia.
HIV dapat menular melalui hubungan seks sebab HIV merupakan virus
yang memiliki cara penularan melalui sperma ataupun cairan vagina.
Darah yang keluar saat berhubungan seks dapat pula menjadi miator
dalam pentransmisian HIV.
b. Transmisi dari Ibu ke Anak
Bayi yang menderita AIDS diindikasikan memiliki virus HIV yang
berasal dari ibunya. HIV merupakan virus yang dapat ditransmisikan
melalui cairan tubuh seperti darah. Ibu yang menderita HIV/AIDS
biasanya menularkan HIV kepada bayinya melalui proses pemberian
ASI, hal ini dikarenakan pemberian ASI dapat menyebabkan resiko
terjadi lecet pada payudara Ibu dan dapat menyebabkan darah Ibu bisa
dikonsumsi
oleh
bayi
saat
proses
menyusui.
Hal
inilah
yang
mentransmisikan
merupakan
cairan
tubuh
virus
yang
HIV.
Hal
dapat
ini
dikarenakan
berperan
sebagai
darah
media
oleh
pengguna
narkoba
suntik
yang
dapat
dengan
mudah
Badan
Pusat
Statistik,
ditemukan
bahwa
terdapat
sebuah
survei,
11
ditemukan
bahwa
sebagian
dari
pada
sebuah
studi
yang
dilakukan
oleh
keluar
daerah
memberikan
kesempatan
bagi
dari
PendudukPapua
melakukan
hubungan
seks
dengan pasangan yang tidak tetap dalam satu tahun terakhir atau
melakukan seks dengan pekerja seks komersial (seks dengan imbalan).
Hal-hal yang dapat memungkinkan terjadinya hubungan seks dengan
pasangan yang tidak tetap dalam satu tahun terakhir ini adalah
terjadinya kawin cerai, memiliki lebih dari satu pasangan hidup, dan
atau melakukan seks dengan penjaja seks.1 Di Indonesia, khususnya di
Papua, perilaku yang paling mendukung hubungan seks dengan
pasangan yang tidak tetap adalah perilaku kawin cerai.
Perilaku kawin cerai akhir-akhir ini merupakan salah satu hal
yang banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat
dari peningkatan angka gugatan cerai yang masuk ke pengadilan
agama di Indonesia dari tahun 2011 hingga tahun 2014 lalu. Di Papua
sendiri khususnya, perilaku kawin cerai merupakan perilaku yang juga
marak dilakukan oleh masyarakat Papua. Perilaku kawin cerai ini tidak
hanya marak di kalangan lanjut usia, namun juga marak di kalangan
usia muda.
Suatu penelitian menyebutkan bahwa salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap terjadinya kawin cerai adalah faktor pendidikan,
Pendidikan dalam hal ini berperan penting dalam membangun
kepribadian sesorang dalam mengambil keputusan, kesiapan untuk
berumah tangga, dan moral hidup.
13
14
13.
dengan
tingginya
prevalensi
HIV
di
Kabupaten Jayapura
b. Hipotesis Alternatif
Perilaku kawin cerai masyarakat Jayapura tidak memiliki
hubungan
dengan
tingginya
prevalensi
HIV
di
Kabupaten Jayapura
14.
Metode Penelitian
Uraikan dengan jelas bahan dan alat serta metode yang akan
digunakan dalam penelitian meliputi desain penelitian, lokasi dan
waktu, populasi dan sampel, jumlah sampel minimal, teknik sampling,
pengolahan data dan uji statistik (maksimal3 halaman)
1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan digunakan adalah studi cross
sectional dengan teknik random sampling untuk mengetahui
pengaruh keberadaan perilaku kawin cerai masyarakat Papua pada
rentang usia 16-50 tahun terhadap penyebaran HIV/AIDS di Papua.
15
Kriteria Inklusi
1. Penderita HIV
2. Warga Provinsi Papua (memiliki KTP Papua)
3. Termasuk dalam rentan usia 16-50 tahun.
Kriteria Eksklusi
16
tidak
bersedia
melanjutkan
pengisian
nilai d telah ditetapkan sebesar 1.96 dan 0.10. Oleh karena itu,
jumlah sampel yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah:
( 1.96 )2 .0,5 .(10.5)
=97
(0.10)2
Kami menambahkan jumlah sampel sebesar 10% untuk
mengantisipasi adanya subjek yang dropout, sehingga jumlah
sampel total adalah:
97+ ( 97 ) 10 =106.7
106.7 107
18
10.
Identifikasi Variable
o Variable independen
Papua
o Variable dependen
Kabupaten Jayapura
perilaku
kawin
prevalensi
cerai
penderita
penduduk
HIV
di
19
15.
Etik Penelitian
Bagian ini harus diisi apabila penelitian menggunakan subjek manusia
atau hewan percobaan. Isilah lembaran ini dengan tahap-tahap yang
akan dilakukan untuk mendapatkan izin dari komisi etik manusia dan
hewan. Isi bagian ini dengan cara yang dilakukan untuk mengurangi
dampak negatif pada subjek penelitian. (1 halaman)
20
16.
Daftar Pustaka
Isi daftar pustaka sesuai dengan format penulisan daftar pustaka
menurut sistem vancouver. (1 halaman)
21
17.
Lampiran
Pada
lampirandapatdimasukkankuesioner,
22