Anda di halaman 1dari 9

3

Penyederhanaan
Rangkaian
Rangkaian yang telah dibahas sebelumnya mungkin telah nampak menjadi
semakin kompleks karena mempunyai komponen rangkaian yang banyak dan telah
mempunyai beberapa mesh atau loop yang lebih dari dua. Untuk menganalisisnya juga
menjadi rumit karena harus dibentuk beberapa persamaan mesh dengan beberapa
variable rangkaian. Pengertian mesh dan persamaan mesh akan dibahas lebih rinci pada
Modul-5. Dalam hal ini, untuk mudah menganalisisnya, maka terdapat satu cara untuk
menyederhanakan rangkaian.
3.1. Nilai Seri dan Paralel Resistor
Resistor atau Tahanan dalam bahasa Indonesia, adalah satu komponen rangkaian
yang bersifat linier dan mempunyai karakteristik memberikan hambatan terhadap arus
yang melewatinya. Nama lain resistor dalam istilah Belanda adalah weerstand.
Sifat linier mempunyai pengertian bahwa, perbandingan antara tegangan dan arus
mempunyai nilai yang tetap. Atau bila digambarkan sebagai grafik, maka sifat linier itu

R
(a)

Li
n

Arus (amper)

3-1.

ie
r

dilukiskan sebagai garis lurus dengan kemiringan tertentu seperti ditunjukkan pada Gbr.

(b)

Tegangan (volt)
Gbr. 3-1 Grafik karakteristik linier resistor
(a) besaran I, V, dan R; (b) grafik linier I vs V.

12

Rangkaian Listrik I
Ir. Hidajanto Djamal, MT.

Pusat Bahan Ajar dan Elearning


Universitas Mercu Buana

Jurusan Elektro-PKK-FT
UNIVERSITAS MERCU BUANA

____________________________________________________________________________________

Sementara sifat hambatan mempunyai pengertian bahwa, resistor dapat


menyebabkan nilai arus menjadi turun dalam rangkaian karena resistor memberikan
perlawanan terhadap tegangan sumber dengan adanya tegangan jatuh (voltage drop)
pada resistor tersebut. Perhatikan polaritas tegangan jatuh pada resistor, yaitu, polaritas
positif melawan datangnya arus. Dengan adanya perlawanan itu, maka terjadi
kerugian daya atau disipasi daya berbentuk panas pada resistor yang nilainya tertentu
dari hubungan,
Pdisp = I 2 x R

(watt)

............................................

(3-1)

Mengulangi apa yang diuraikan pada Modul-1 tentang deretan resistor dalam satu
rangkaian. Deretan resistor dikelompokan menjadi seri atau paralel. Deretan tersebut
dapat dinyatakan oleh satu nilai resistansi dalam rangkaian yang merupakan nilai
totalnya. Nilai total deretan seri dan paralel masing-masing ditunjukkan pada
Persamaan (3-2) dan (3-3) sebagai berikut,
Rt-seri = R1 + R2 + R3 + . + Rn
1
Rtot par

1
1
1
1

..............
R1 R2
R3
Rn

(3-2)

(3-3)
3.2. Mesh dan Persamaan Mesh
Sebelumnya telah diuraikan bahwa, satu arus akan mengalir dalam cabang satu
rangkaian apabila terdapat rangkaian tertutup dalam rangkaian tersebut. Rangkaian
tertutup itu dinamakan loop atau mesh. Mesh dapat terbentuk hanya satu rangkaian
tertutup saja atau lebih dari satu dalam rangkaian seperti ditunjukkan pada Gbr. 3-2.

(a)

(b)

Gbr. 3-2 Rangkaian listrik tertutup

2
Rangkaian Listrik I, Bab-3 Penyederhanaan Rangkaian

Jurusan Elektro-PKK-FT
UNIVERSITAS MERCU BUANA

____________________________________________________________________________________

(a) satu mesh, (b) tiga mesh.

Arus yang mengalir dalam rangkaian dihasilkan oleh satu sumber tegangan atau
sumber arus yang kemudian mengalir melewati komponen rangkaian seperti resistor,
kapasitor, maupun induktor yang terangkai dalam rangkaian tersebut. Keadaan ini dapat
berlaku, baik pada rangkaian dc maupun ac sesuai perilaku masing-masing komponen
itu terhadap arus searah maupun arus bolak-balik. Untuk pembahasan selanjutnya,
pembicaraan masih berkisar pada rangkaian dc dalam modul ini.
Dalam rangkaian dc, biasanya arah arus referensi diambil searah dengan jarum
jam yang diberikan tanda positif dalam persamaan. Arah sebaliknya akan bertanda
negatif dalam persamaan itu. Apabila terdapat sumber tegangan yang lebih dari satu,
maka diambil salah satunya sebagai penghasil arus referensi yang biasanya polaritas
positif sumber tersebut sedemikian sehingga menghasilkan arah arus yang searah
dengan jarum jam. Arus akan keluar dari polaritas positif sumber dan mengalir ke
rangkaian yang kemudian kembali ke polaritas negatif sumber. Ketentuan tersebut
merupakan kesepakatan yang diambil selama ini. Referensi lain mengatakan
sebaliknya, bahwa arus keluar dari polaritas negatif sumber dan kembali ke polaritas
positif sumber tegangan tersebut. Ketentuan itu diambil secara konsisten selama
melakukan analisis rangkaian.
Untuk Persamaan mesh sendiri dituliskan dari hubungan tegangan dan arus dalam
mesh bersangkutan. Berdasarkan Hukum Kirchoff untuk tegangan, KVL (Kirchoff
Voltage Law) yang telah dibahas pada Modul-2, misalnya pada mesh tunggal pada Gbr.
3-1(a) akan mempunyai persamaan,
vs1 R1.i vs2 R2 .i = 0

...............................................

(3-4)

....................................................

(3-5)

atau
vs1 vs2 = R1.i + R2 .i

Disini vs1 diambil sebagai sumber tegangan referensi. Dari uraian di atas
menunjukkan, bahwa apabila jumlah mesh hanya satu, maka persamaan mesh yang
dihasilkan juga hanya satu. Akibat logisnya, bila jumlah mesh sebanyak tiga seperti
Gbr. 3-1(b), maka persamaan mesh yang dapat disusun akan berjumlah tiga.
Contoh soal

3
Rangkaian Listrik I, Bab-3 Penyederhanaan Rangkaian

Jurusan Elektro-PKK-FT
UNIVERSITAS MERCU BUANA

____________________________________________________________________________________

3-1. Terdapat rangkaian loop tunggal seperti Gbr. 3-2(a), mempunyai dua
sumber tegangan yang masing-masing besarnya adalah, vs1 = 120 volt dan
vs2 = 30 volt. Resistor yang terangkai pada rangkaian tersebut adalah R 1 =
30 dan R2 = 15 . Hitung besar arus yang mengalir dalam rangkaian ?
Jawaban :
Sesuai Persamaan (3-5), maka terdapat hubungan,
120 30 = 30.i + 15.i
90 = 45.i
Maka besar arus yang mengalir dalam rangkaian adalah 2 amper.
3-2. Terdapat rangkaian loop tunggal seperti Gbr. 3-3, mempunyai tiga sumber
tegangan yang masing-masing besarnya adalah, 1 volt, 2 volt, dan 3,5 volt
dengan polaritas seperti ditunjukkan pada gambar. Resistor yang terangkai
pada rangkaian tersebut adalah 10 sebanyak dua buah. Tentukan tegangan
pada resistor 10 yang pertama ?

Gbr. 3-3 Rangkaian loop tunggal

Jawaban :
Sesuai Persamaan (3-5), maka terdapat hubungan,
1 2 + 3,5 = 10.i + 10.i
2,5 = 20.i i = 125 mA

4
Rangkaian Listrik I, Bab-3 Penyederhanaan Rangkaian

Jurusan Elektro-PKK-FT
UNIVERSITAS MERCU BUANA

____________________________________________________________________________________

Sehingga nilai tegangan pada resistor 10 = 0,125 x 10 = 1,25 volt dengan polaritas positif sebelah kiri dan negatif sebelah kanan resistor
tersebut.
3-3. Terdapat rangkaian loop tunggal seperti Gbr. 3-4, mempunyai satu sumber
tegangan 12 volt dc, dan tiga resistor yang masing-masing besarnya adalah,
15 k, R, dan 25 k. Tentukan nilai resistansi R yang akan menghasilkan
daya sebesar 2 mW yang diserap oleh resistor 25 k ?
Jawaban :
Sesuai hubungan antara daya dan nilai resistansi yang dinyatakan pada
Persamaan (3-1), maka nilai arus yang mengalir dalam loop tertentu sebagai
berikut,
Daya(25k) = i2.R
2 x 10-3 = i2 x 25 x 103 i = 0,283 mA

15 k

12 V

+
_

25 k
Gbr. 3-4 Rangkaian loop tunggal

Menurut Persamaan (3-5), kemudian terdapat hubungan,


12 = (15 x 103 + 25 x 103 + R) x 0,283 x 10-3
12 (15 + 25) x 0,283 x 103 x 10-3 = 0,283 x 10-3 x R
R = 2,403 k
3.3. Rangkaian Ekivalen
Rangkaian ekivalen mempunyai makna sebagai satu rangkaian pengganti
rangkaian awal dimana semua besaran tegangan dan arus sumber referensinya akan
mempunyai nilai yang tetap sama dengan rangkaian awal. Rangkaian ekivalen
digambarkan sebagai rangkaian loop tunggal dengan satu sumber tegangan dan satu

5
Rangkaian Listrik I, Bab-3 Penyederhanaan Rangkaian

Jurusan Elektro-PKK-FT
UNIVERSITAS MERCU BUANA

____________________________________________________________________________________

resistor secara seri, atau satu sumber arus dan satu resistor yang terpasang paralel
sumber arus bersangkutan.
Sebagai contoh rangkaian ekivalen untuk rangkaian loop tunggal Gbr. 3-2(a)
adalah, seperti ditunjukkan pada Gbr. 3-5(b) dan (c).
Rangkaian ekivalen yang dilukiskan pada Gbr. 3-5(b) dan (c), masing-masing
adalah rangkaian ekivalen Thevenin dan rangkaian ekivalen Norton. Besarnya nilai
tegangan pada rangkaian Thevenin tersebut untuk kasus Soal 3-2 adalah, merupakan
total nilai tegangan yang ada pada loop tersebut, serta nilai resistor ekivalen juga
merupakan jumlah nilai resistor yang ada dalam rangkaian. Untuk rangkaian pengganti
Norton, nilai sumber arus adalah merupakan hasil bagi nilai tegangan ekivalen dan
resistansi ekivalen pada rangkaian pengganti Thevenin-nya.
R ek

vek

+
_

(a)

i ek
(b)

R ek

(c)

Gbr. 3-5 Rangkaian loop tunggal


(a) awal, (b) ekivalen tegangan, (c) ekivalen arus.

Jadi sebetulnya fungsi rangkaian pengganti Thevenin maupun Norton adalah,


untuk mengetahui berapa besar daya listrik yang dihasilkan oleh satu sumber daya
listrik dalam rangkaian. Atau dengan kata lain, fungsi rangkaian pengganti tersebut
adalah untuk mengetahui seberapa besar daya yang telah diserap oleh rangkaian.
Disamping fungsi yang disebutkan itu, fungsi lain rangkaian pengganti adalah, dapat
digunakan untuk menganalisis tanggapan frekuensi satu rangkaian yang kompleks, atau
untuk menganalisis rangkaian gandengnya.
Rangkaian ekivalen dapat dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu, yang
mempunyai rangkaian awal,
Dengan pencabangan seri,
Dengan pencabangan paralel, dan
Dengan pencabangan kombinasi seri dan paralel

6
Rangkaian Listrik I, Bab-3 Penyederhanaan Rangkaian

Jurusan Elektro-PKK-FT
UNIVERSITAS MERCU BUANA

____________________________________________________________________________________

3.3-1. Rangkaian Ekivalen Seri


Rangkaian ekivalen seri mempunyai rangkaian awal dengan pencabangan yang
seri terhadap sumber tegangannya, satu ataupun lebih dari satu sumber. Sehingga
rangkaian ini akan mempunyai rangkaian ekivalen yang mempunyai satu sumber
dengan nilai yang merupakan total nilai tegangan yang ada, sementara satu komponen
resistornya merupakan total nilai resistor seri yang ada. Nilai total seri ditentukan
besarnya oleh Persamaan (3-2). Sebagai contoh rangkaian tersebut dibahas pada
Soal 3-1 sampai Soal 3-3.
3.3-2. Rangkaian Ekivalen Paralel
Rangkaian ekivalen paralel mempunyai rangkaian awal dengan pencabangan
yang paralel terhadap sumber tegangannya, satu ataupun lebih dari satu sumber.
Sehingga rangkaian ini akan mempunyai rangkaian ekivalen yang mempunyai satu
sumber dengan nilai yang merupakan total nilai tegangan yang ada, sementara satu
komponen resistornya merupakan total nilai resistor paralel yang ada sesuai
Persamaan (3-3). Rangkaian yang demikian itu ditunjukkan pada Gbr. 3-6.

+
_

12 V

25 k

15 k

Gbr. 3-6 Rangkaian dengan cabang paralel

3.3-3. Rangkaian Ekivalen Seri Paralel


Rangkaian ekivalen kombinasi seri dan paralel mempunyai rangkaian awal
dengan pencabangan kombinasi cabang seri dan paralel terhadap sumber tegangannya,
satu ataupun lebih dari satu sumber. Sehingga rangkaian ini akan mempunyai rangkaian
ekivalen yang mempunyai satu sumber dengan nilai yang merupakan total nilai
tegangan yang ada, sementara satu komponen resistornya merupakan total nilai resistor
paralel dan seri yang ada. Rangkaian yang demikian itu ditunjukkan pada Gbr. 3-7.

2k

12 V

+
_

25k

15k

7
Rangkaian Listrik I, Bab-3 Penyederhanaan Rangkaian

Jurusan Elektro-PKK-FT
UNIVERSITAS MERCU BUANA

____________________________________________________________________________________

Gbr. 3-7 Rangkaian dengan cabang seri-paralel

Contoh soal
3-4. Terdapat rangkaian seperti ditunjukkan pada Gbr. 3-8 , yang mempunyai
tiga cabang resistor dan satu sumber tegangan. Sederhanakan rangkaian
tersebut menjadi satu sumber tegangan dan satu resistor yang terpasang seri
dengan sumber tersebut ? Kemudian hitung tegangan vs berdasarkan prinsip
pembagi tegangan ?

Gbr. 3-8 Rangkaian kombinasi seri-paralel

Jawaban :
Nilai paralel untuk dua resistor 10 sesuai Persamaan (3-3) adalah, 5.
Sehingga dengan menggunakan prinsip pembagi tegangan, maka nilai
tegangan,
vs = 2/(2+3+5) x 10 volt
= 2 volt
Dan rangkaian ekivalen yang ditanyakan ditunjukkan pada Gbr. 3-9 berikut.

10 ohm

10 V

+
_

8
Rangkaian Listrik I, Bab-3 Penyederhanaan Rangkaian

Jurusan Elektro-PKK-FT
UNIVERSITAS MERCU BUANA

____________________________________________________________________________________

Gbr. 3-9 Rangkaian ekivalen seri

3-5. Hitunglah resistansi ekivalen untuk rangkaian Gbr. 3-10 berikut ?

Gbr. 3-10 Rangkaian kombinasi seri-paralel resistor

Daftar Kepustakaan
1. Hayt Jr, William H., et al 2005; Rangkaian Listrik I, Terjemahan, Penerbit
Erlangga, Jakarta.

9
Rangkaian Listrik I, Bab-3 Penyederhanaan Rangkaian

Anda mungkin juga menyukai