KUNJUNGAN PERUSAHAAN
PT. ADI SATRIA ABADI
KELOMPOK III
KELOMPOK III
Dr. Rosalia Oktaviani
Dr.Tryas Yulitha
Dr. Jalalludin
Dr. M. Suud
PENDAHULUAN
Kemajuan
sektor industri
Peralatan
canggih
Kontribusi dan
meningkatkan
produktivitas
pekerja
Bahaya potensial di
lingkungan kerja
Kesehatan Kerja
Risiko PAK
Meningkatkan
efisien SDM
Tenaga kerja
produktif,
terampil dan
profesional
KESEHATAN KERJA
WHO
WHO
WHO-ILO
1995,
kesehatan kerja adalah cabang pelayanan
kesehatan untuk memenuhi kesehatan pekerja
semua tingkatan dengan mengutamakan
upaya yang bertujuan;
Pemeliharaan
PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN
Dokter
Pemeriksa Kesehatan
Tenaga Kerja
UU
Edukasi
Preventif
Melakukan
dan purna
Kuratif
Memberikan
Rehabilitatif
Pada
Recognition
Identification
Evaluation
Measurenment
Control Pengendalian
Eliminasi
Substitusi
Engineering
control
Administratif control
APD
ERGONOMI
Ergon : Kerja
Nomos : hukum alam
studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan
yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi,
engineering, manajemen dan desain atau perancangan
(Nurmianto, 2008).
Sutalaksana (1979), egonomi adalah suatu cabang ilmu
yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi
mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia
untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang
dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik,
yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan
itu dengan efektif, aman, dan nyaman
MANFAAT ERGONOMI
Meningkatkan unjuk kerja, seperti : menambah
kecepatan kerja, ketepatan, keselamatan kerja,
mengurangi energi serta kelelahan yang berlebihan.
Mengurangi waktu, biaya pelatihan dan pendidikan
Mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya
manusia melalui peningkatan ketrampilan yang
diperlukan.
Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia dan
meminimalkan kerusakan peralatan yang
disebabkan kesalahan manusia.
Meningkatkan kenyamanan karyawan dalam
bekerja
METODE ERGONOMI
Diagnosis,
melalui
Treatment,
pemecahan
Follow-up evaluasi
subyektif
HASIL OBSERVASI
PEMERIKSAAN KESEHATAN
TENAGA KERJA
Tidak ada pemeriksaan sebelum mulai bekerja di
perusahaan, hanya ada surat keterangan sehat dari
Puskesmas
Tidak ada pemeriksaan secara berkala
Tidak ada pemeriksaan khusus, kecuali ada
permintaan dari perusahaan
Tidak pemeriksaan purna kerja, namun jika ada
pekerja yang telah pensiun ditemukan PAK,
perusahaan akan bertanggung jawab.
Poliklinik Perusahaan
Klinik buka 2x seminggu. Hari selasa dan jumat, selama 2
jam/hari (waktu bebas
Tidak Paramedis/ Perawat Perusahaan
Dokter Perusahaan
Tidak ada dokter perusahaan, hanya ada 1 dokter
poliklinik perusahaan
Kunjungan ke Poliklinik Perusahaan
6-7 pasien/hari, maksimal pasien yang ditangani 16
pasien.
Biaya pemeriksaan/ Obat
Tidak ada biaya pemeriksaan. Dokter hanya memberi
resep untuk ditebus diluar.
Jumlah
1.
2.
ISPA
3.
Hipertensi
4.
Diabetes mellitus
No.
1.
2.
Fisik
Kimia
Keluhan
Penurunan pendengaran
Getaran
Suhu Panas
pencahayaan
Penurunan visus,
penglihatan menurun
Debu
Uap
Zat pewarna
Bronkitis, PPOK
Dermatitis kontak
(DKI)
3.
4.
Biologi
Ergonomi
5.
Stress kerja
Sikap pekerja: dalam proses produksi ini posisi pekerja berdiri terus
menerus risiko kelelahan pada pekerja. Namun untuk mengatasi
hal ini pihak perusahaan telah memberikan jadwal rotasi antar
pekerja. Sehingga bagi pekerja yang telah berdiri nanti bertukar
dengan pekerja di proses lain yang bekerja dengan posisi duduk.
Sikap pekerja: Pekerja melakukan pekerjaan yang berulangulang menggunakan tangan. Risiko CTS.
Saran : sesekali pekerja perlu melakukan relaksasi
KESIMPULAN
Tugas pokok dokter perusahaan belum berjalan dengan baik hanya
berfungsi sebagai dokter poliklinik
Dokter perusahaan tidak terlibat dengan usaha kesehatan awal,
berkala, dan purna
Tidak ada feedback medical check up yang telah dilakukan antar dokter
perusahaan, stakeholder dan tenaga kerja
Belum ada paramedis yang membantu dokter dalam melakukan
pelayanan kesehatan
Tidak ada pendataan yang sistematis
Kasus PAK yang paling banyak ditemukan adalah DKI dan tidak
dilakukan pemecahan masalah
Secara umum antara tinggi alat dan tempat kerja belum ergonomis
Untuk pekerjaan yang butuh sikap kerja berdiri, tidak disiapkan kursi
untuk istirahat
Penggunaan APD belum maksimal
Jarak lalu lintas barang cukup
SARAN
Sebaiknya tugas dokter perusahaan tidak hanya sebagai dokter
poliklinik namun juga sebagai dokter perusahaan yang mengawasi
kondisi kesehatan para pekerja
Dokter perusahaan harus terlibat dalam usaha kesehatan awal,
berkala, dan purna
Harus ada feedback medical check up antar dokter perusahaan,
stake holder, dan tenaga kerja
Sebaiknya disediakan paramedis untuk membantu dokter
Harus ada pendataan kesehatan yang sistematis
Sebaiknya disediakan pemecahan masalah untuk setiap masalah
kesehatan
Sebaiknya disediakan kursi untuk istirahat bagi para pekerja yang
berdiri
Dihimbaukan kepada para pekerja untuk selalu menggunakan APD
Perlu diadakan penyuluhan kembali tentang APD sehingga untuk
meningkatkan pemahaman pekerja tentang APD