Spengler
(1880-1836)
dengan
karyanya Decline
of
the
West (keruntuhan dunia Barat). Sebuah karya yang diterbitkan pada 1918
yang seolah mampu meramalkan sejarah masa depan dan ramalan itu
terkait erat dengan sebuah kebudayaan atau peradaban-peradaban.
Dalam karyanya, Spengler meyakini adanya kesamaan dasar dalam
sejarah
kebudayaan
besar
dunia,
sehingga
memungkinkan
ia
dapat
diramalkan
terlebih
dahulu
menurut
perhitungan.
Suatu
kebudayaan
merubah
keadaan.
Dalam
dunia
Islam
termasuk
dari
Spengler.
Prediksi
Spengler
terutama
menyatakan
bahwa
kebudayaan Barat telah menemui ajalnya (doom) setelah dia melihat awal
dari berakhirnya kebudayaan Barat. Spengler seolah menggambarkan sikap
pesimitis peran manusia dalam mempertahankan kehidupannya. Berbeda
persoalan
timbul-tenggelamnya
peradaban
dengan
teori
tantangan
dan
respon
ini
bisa
dikatakan
bahwa
sebuah
tantangan
kegersangan
lingkungan
alam
sekitarnya
yang
atau
perkembangan
dari
pemikirannya
klasifikasi
budaya
tiga
(Cuzzort,
adalah
tipologi
adanya
pola-pola
masyarakat
1985:3). Menurut
Cuzzort,
dalam
bangunan
atau pola ini dibuat atas dasar asumsi bahwa suatu kebudayaan sangat
dipengaruhi
oleh
bagaimana
cara
mendefinisikan
realitas
(Cuzzort,
realitas.
Dalam memahami realitas, Sorokin menekankan pada kenyataan sosialbudaya. Kenyataan tersebut menurutnya adalah sebuah supersistem budaya
yang
terintegrasi
dengan
mentalitas
budayanya. Karena
itu,
Sorokin
perennial.
Dunia
dilihat
sebagai
suatu
ilusi,
sementera
dan
dibenarkan
oleh
rasionalisasi
ideasional.
yang
bersifat
munafik
(hipokrit)
untuk
membenarkan
Referensi
Suryo, Djoko. 2009. Transformasi Masyarakat Indonesia Dalam Historiograf
Indonesi
Modern. Yogyakarta: STPN Press.
Cuzzort,
Ray
P.
dan
Edit
W.
King.
Pandangan Pitirim A.
Sorokin, Saduran: Mulyadi Guntur Waseso, YP2LPM, Malang.
http://www.pojokpedia.com/teori-perubahan-sosial-teori-siklus-pitirimsorokin.html