Pr a ktik u m
Dasar-dasar Ilmu Tanah
Fakultas Pertanian
2014
Nama Mahasiswa
: ............................................................................
NPM
: .............................................................................
Semester / Progdi
: .............................................................................
Golongan
: .............................................................................
No
Materi Praktikum
Tanggal
Praktikum
Penyerahan
Laporan
Paraf
Pembimbing
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
Pembimbing
_____________
ii
2.
3.
4.
Praktikan yang tidak hadir praktikum dapat melaksanakan praktikum pada hari lain
yang disepakati dengan pembimbing jika sudah menyerahkan surat ijin pada hari
ybs tidak hadir.
5.
6.
9.
iii
DAFTAR ISI
Acara ke
Materi
Halaman
II
Penetapan kadar air kering udara (KU) dan kapasitas lapangan (KL)
III
IV
15
Penetapan pH tanah
18
VI
20
VII
23
iv
MATERI PRAKTIKUM
No Materi Praktikum
1. MATERI 1 :
1.1. Metode
1.2. Prinsip
Kegunaan :
Kegunaan :
Kegunaan :
Surabaya .............
Disetujui,
2.
MATERI II :
A. Penetapan Kadar
Air Kering Udara
2.1. Metode
2.2. Prinsip
B. Penetapan Kadar
Air Kapasitas
Lapangan
2.1. Metode
2.2. Prinsip
Gravimetri
Menghitung Kehilangan Berat sebelum dan sesudah
dioven.
Rumus :
BTKU - BTKO
KA (%) =
x 100%
BTKO
dimana : BTKU = Berat Tanah Kering Udara
BTKO = Berat Tanah Kering Oven (105C)
Faktor Koreksi Air (F) :
KA(%) 100
F =
100
a. Timbangan, ketelitian sampai 0.01 g
b. Kaleng
c. Oven, sekurang-kurangnya sampai 110C
1. Timbang kaleng
2. Masukkan 10 g tanah kering udara kedalam kaleng,
kemudian timbang (X)
3. Masukkan kaleng beserya tanah kedalam oven dengan
suhu 105 C. Biarkan selama 24 jam (Y).
4. Keluarkan kalengd ari oven, masukkan kedalam
desikator, dan dinginkan. Kemudian timbang.
X Y
KA (%) =
x 100%
Y
1. Mengapa setelah dioven, sebelum ditimbang kembali,
contoh tanah perlu dimasukkan kedalam desikator
terlebih dahulu ?
2. Mengapa suhu oven harus 105C ?
Buat laporan hasil pengukuran kadar air. Bandingkan
hasil yang saudara peroleh dengan menggunakan tanah
yang berbeda.
Gravimetri
Jumlah air yang ditanah oleh air ditentukan oleh
banyaknya ruang pori. Bilamana semua ruang pori terisi
air, dikatakan tanah itu jenuh. Namun keadaan ini tidak
berlangsung lama karena sebagian air akan segera
mengalir kebawah akibat gaya gravitasi. Aliran air ke
bawah ini suatu saat akan berhenti dan pada saat itu tanah
dikatakan berada dalam keadaan kapasitas.
Ring sampel dan contoh tanah
Contoh
Tanah
Berat
kaleng (gr)
(C)
FK
( A B)
x100%
BC
100 D
=
100
=
Contoh
tanah
Berat
tanah
kering +
silinder
Berat
silinder
Berat tanah
kering
(A-B)
Berat
tanah
basah +
silinder
Berat
tanah
basah
(D-B)
Berat
air =
(E-C)
(A)
(B)
(C )
(D)
(E)
(F)
Kadar air
kapasitas
lapangan
(KA-KL)
= F/C
Surabaya .............
Disetujui,
_______________________
3.
MATERI III :
3.1. Metode
3.2. Prinsip
PENETAPAN
TEKSTUR,
STRUKTUR
DAN
KONSISTENSI TANAH
Penetapan tekstur, struktur dan konsistensi tanah ditentukan
secara kualitatif
A. Penetapan Tekstur Tanah
Menentukan tekstur tanah berdasarkan ada tidaknya tasa
licin, kasar, lekat tidaknya dan mudah patah atau tidak.
B. Penilaian terhadap struktur tanah ditujukan pada tiga
aspek yaitu bentuk agregat, ukuran agregat dan
kemantapan agregat. Masing-masing memiliki prosedur
penetapan yang berbeda. Prosedur ini menunjukkan
penetapan bentuk dan ukuran agregat. Struktur tanah
ditentukan berdasarkan bidang / belahan alami yang
terbentuk akibat tekanan tangan / jari.
C. Penentuan konsistensi secara kualitatif dilakukan dengan
menentukan ketahanan massa tanah terhadap remasan,
tekanan atau pijitan tangan
a. Contoh tanah agregat utuh dan contoh tanah biasa
b. Lempeng kaca
c. Botol penyemprot
A. Penetapan Tekstur Tanah
1. Siapkan contoh tanah dalam keadaan kering udara yang
sudah dihaluskan lebih kurang 100 g dan air dalam
botol penyemprot (dapat menggunakan contoh tanah
untuk konsistensi basah).
2. Ambil contoh tanah kira-kira satu sendok makan,
letakkan di telapak tangan.
3. Teteskan air sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk
dan digosok dengan telunjuk tangan yang lain.
RASAKAN : APAKAH licin, halus atau ada rasa
kasar ?
* Rasa licin dan halus adalah partikel liat dan debu
* Rasa kasar adalah partikel pasir
4. Taksirlah berapa banyak pasir yang ada dengan
merasakan tingkat kekasarannya.
5. Tambahkan air lagi tetapi jangan sampai terlalu basah,
kemudian pijit-pijitlah sedikit tanah diantara ibu jari
dan telunjuk.
RASAKAN : APAKAH ibu jari dan telunjuk lekat
atau mudah lepas ?
* Rasa lekat menunjukkan adanya partikel liat :
semakin lekat berarti semakin banyak partikel liatnya
6. Tambahkan air sedikit lagi sampai tanah itu bisa
10
Contoh Tanah
Tekstur Tanah
Contoh Tanah
Basah
Konsistensi Tanah
Lembab
Kering
Surabaya .............
Disetujui,
_______________________
11
12
13
14
4.
MATERI IV :
4.1. Metode
4.2. Prinsip
BI
) x 100 %
BJ
16
No
Contoh Tanah
Volume tanah
( r2t) cm3
(A)
(B)
(C)
( A B)
C
(D)
No
Asal
contoh
tanah
Labu
Ukur
Labu Ukur
+ Berat
Tanah
Labu Ukur
+ Berat
Tanah + Air
Berat Air
( C-B)
BJ Air
(gcm-3)
Volume Tanah
(volume labu
ukur D/E)
(A)
(B)
(C)
(D)
(E)
(F)
Berat Jenis
(gcm-3)
( B A)
F
(G)
Beratt Jenis
Tanah (gcm-3)
Ruang Pori
(%)
Surabaya .............
Disetujui,
_______________________
17
5.
TUGAS V :
5.1. Metode
5.2. Prinsip
PENETAPAN pH TANAH
Penetapan pH dengan H2O dan KCl
- Aktivitas ion Hidrogen diukur secara potensiometrik
pada suspensi air tanah dengan nisbah 1 : 2 (g cm 3).
- Aktivitas ion hidrogen dalam tanah pada suspensi 1 N
KCl dengan nisbah 1 : 2 (gcm3) ditentukan secara
potensiometrik. Dengan larutan KCl, kation yang
diserap termasuk H dan Al akan ditukar oleh K, dan
mengakibatkan penurunan pH, sedang anion yang
ditukar oleh ion Cl akan mengakibatkan kenaikan pH.
5.3. Alat & Bahan
a. Air bebas ion atau air suling (H2O), larutan KCl 1 N.
b. Pengocok elektrik, timbangan analitis, botol
pengocok plastik, gelas ukur 20 ml.
5.4. Cara Kerja
1. Timbang 5 g tanah kering udara, masukkan ke dalam
botol plastik.
2. Tambahkan 10 ml larutan air bebas ion (untuk
penetapan pH H2O dan 10 ml KCl (untuk penetapan
pH KCl).
3. Kocok dengan pengocok elektrik selama 10 menit.
4. Ukur pH suspensi dengan pH meter
5.5. Tugas Pendalaman 1. Apa pengaruh masing-masing larutan terhadap nilai
5.5.1. Bahan Diskusi
pH ?
2. Mengapa pengukuran suspensi pH harus dilakukan
segera setelah pengocokan ?
5.5.2. Tugas Tertulis
Buat laporan hasil pengukuran pH. Bandingkan hasil
yang saudara peroleh dari pengukuran pH dengan
suspensi yang berbeda.
18
Contoh Tanah
Nilai pH
pH H2O
pH KCl
Surabaya .............
Disetujui,
_______________________
19
6.
TUGAS VI :
6.1. Metode
6.2. Prinsip
20
Jumlah tetesan
Volume air
Volume per
tetes
Jari-jari
tetesan
Rata-rata
Volume tetesan air = 4/3 x x r3 .
21
Catatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Rata-rata (Xi)
Xi2
(Xi2 )
SD
Catatan :
A : Jumlah tetesan sampai agregat pecah (pecah menjadi dua bagian hampir
sama besar)
B : Jumlah tetesan sampai agregat hancur (agregat pecah menjadi banyak dan
kecil-kecil).
SD =
nXi 2
( Xi )2
n 1
_______________________
22
7.
TUGAS VII :
7.1. Metode
7.2. Alat & Bahan
23
pipet tetes
5. Campurkan sebanyak 5 tetes HCl 6 N ke permukaan
masing2 contoh tanah yang telah disiapkan.
6. Amati tanda/gejala perubahan reaksi yang terjadi dan
catat pada lembar kerja/pengamatan praktikum,
sambil diperbandingkan waktu reaksinya.
7. Setelah semua pengamatan selesai, bersihkan (cuci)
kembali peralatan yang digunakan praktikum dan
kembalikan ketempatnya semula.
C. Penetapan Warna Tanah
24
Contoh Tanah
Bahan
organik
Kapur
Warna Tanah
Satuan
Keterangan
Surabaya .............
Disetujui,
_______________________
25