CAD CAM CIM PLM Concurrent Engineering
CAD CAM CIM PLM Concurrent Engineering
CAD/CAM
Oleh:
Afwan Heru Cahya
061001500557
Datar Isi
Daftar Isi...................................................................................................................i
Daftar Gambar.........................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................1
1.3 Ruang Lingkup Materi......................................................................................1
BAB II Landasan Teori...........................................................................................2
2.1 CAD ................................................................................................................2
2.2 CAM ................................................................................................................5
2.3 CAE..................................................................................................................6
2.4 CIM (Computer Integrated Manufacturing).....................................................7
2.5 Concurrent Engineering ..................................................................................8
BAB III PEMBAHASAN .....................................................................................12
3.1 CAD/CAM dengan CIM ................................................................................12
3.2 Sistem Produksi ..............................................................................................16
3.3 PLM pada CIM ..............................................................................................18
BAB IV Kesimpulan .............................................................................................24
Daftar Pustaka .......................................................................................................25
Lampiran ...............................................................................................................26
Daftar Gambar
Gambar 1. Computer Aided Design .......................................................................2
Gambar 2. Contoh Penggunaan CAD ....................................................................4
Gambar 3. Computer Aided Manufacturing ...........................................................5
Gambar 4. Computer Aided Manufacturing ...........................................................6
Gambar 5. Perangkat CIM ......................................................................................7
Gambar 6. Concurrent Engineering .......................................................................8
Gambar 7. Perbedaan Manufaktur Konvensional dengan Concurrent Engineering
..............................................................................................................10
Gambar 8. CAD CAM .........................................................................................12
Gambar 9. Contoh simulasi CIM ..........................................................................13
Gambar 10. Tantangan dalam industri manufaktur ..............................................14
Gambar 11. CIM system control ...........................................................................15
Gambar 12. Production System ............................................................................16
Gambar 13. Processing Cycle in Manufacturing Support System........................17
Gambar 14. Product Lifecycle Management ........................................................20
Gambar 15. Outsourcing Chain ............................................................................22
ii
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Computer-Aided Design (CAD) digunakan secara luas di perangkat yang
berbasis komputer yang membantu engineer, arsitek, profesional perancangan
yang banyak bekerja dengan aktivitas rancangan. Perangkat otoritas utama
geometri dalam proses siklus hidup manajemen produksi yang meliputi perangkat
lunak dan perangkat keras. Perancangan yang dibuat dari vektor 2 dimensi ke
permukaan parametrik 3 dimensi berdasarkan gambaran sistem dan pemodelan
perancanga. Penggunaan Computer Aided Manufacturing (CAM) membantu
operator dan teknisi di pabrik atau pembuatan prototyping komponen produk.
CAM memungkinkan untuk pembuatan model fisik menggunakan desain dibantu
komputer (CAD) program. CAM menciptakan tampilan nyata komponen yang
dirancang dalam suatu perangkat lunak.
Penggunaan Computer Integrated Manufacturing (CIM) dalam metode
produksi di mana keseluruhan proses produksi tidak lepas dari komputer.
Biasanya, ia bergantung pada yang ditutup-loop proses kontrol, berdasarkan realtime input dari sensor. Computer Aided Manufacturing dirancang bagi mereka
yang memiliki dasar menggambar dan pengalaman yang ingin mengembangkan
pengetahuan dalam industri terbaru standar CAD software aplikasi yang
digunakan hari ini.
1.2 Tujuan
1. Memenuhi syarat matakuliah CAD/CAM
2. Mengenal fungsi dan manfaat teknologi CAD/CAM
3. Mengenal PLM pada CIM
4. Mengetahui Concurrent Engineering
1.3 Ruang Lingkup Materi
1. Korelasi CAD/CAM dengan CIM
2. PLM pada CIM
3. Pengenalan Concurrent Engineering
1
BAB II
Landasan Teori
2.1 CAD (Computer Aided Design)
Adalah sebuah sistem desain/ rancang bangun menggunakan perangkat
komputer dan software desain tertentu, yang memungkinkan para engineer
merencanakan, memodelkan, dan mengevaluasi suatu model produk/ barang
dengan akurat sebelum diproduksi (manufacturing).
Fungsi CAD
1. Pengembangan design
2. Analisis design
3. Simulasi design
4. Evaluasi design
5. Automatisasi pembuatan konsep
6. Perbaikan dan modifikasi design
Computer-Aided
Manufacturing
(CAM)
menunjuk
ke
pemakaian
material,
serta
memonitor
jadwal
produksi.
Juga
membantu
Pemodelan dalam CAE pun beragam, dapat berupa bentuk part ataupun
assembly. Dengan adanya program CAE, beberapa analisa teknik dapat di
hasilkan, antara lain :
1. Analisa tegangan regangan,
2. Analisa Perpindahan Panas dan aliran fluida dalam suatu media,
3. Kinematik,
6
manajerial
dan
manusia
mencakup
pengembangan
tim,
mereka
dapat
dimasukkan
ke
dalam
desain
dalam
pengembangan.
3. Memunculkan Teknologi Informasi Dan Metodologi-metodologi
Teknologi informasi dan landasan metodologi yang terstruktur diperlukan
untuk membentuk kembali proses pembangunan menjadi proses rekayasa itu
muncul bersamaan.
Adapun manfaat dari penerapan Concurrent Engineering
a. Speed
b. Cost
Penerapan
Concurrent
Engineering
dapat
dicapai
dengan
cara
mempertimbangkan seluruh aspek dari tiap fase proses pada proyek secara
bersama-sama. Menggabungkan data-data untuk keperluan konstruksi, operasi
maupun fase maintenance pada saat tahap awal proyek pasti akan mengarah pasa
peningkatan kinerja pada proyek secara keseluruhan.
10
Menurut Love dan Gunasekaran (1997) dalam Khalfan, beberapa unsur penting
dari concurrent engineering adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi aspek-aspek yang berasa di bawah proses desain dan konstruksi,
pemilihan material, biaya dan waktu penyelesaian.
2. Mengurangi atau menghilangkan kegiatan non value adding (rework,
pembongkaran, maintenace yang tidak terduga,dsb).
3. Pengembangan dan pemberdayaan tim multidisipliner (multi-diciplinary
team).
Adapun hambatan dalam penerapan concurrent engineering adalah
sebagai berikut:
1. Proses pengembangan proyek yang tidak jelas
2. Perencanaan yang tidak reliabel dan terpisah-pisah
3. Strategi yang tidak jelas dalam penerapan Concurrent engineering
4. Kurangnya komunikasi antar tim multidisipliner
5. Perbedaan budaya dalam tim
6. Kurangnya integrasi dalam tim
7. Arsitektur proyek yang tidak jelas
8. Permintaan klien yang terlalu berlebihan
9. Kurangnya kemampuan teknis dari anggota tim
10. Kurangnya Pengertian yang jelas tentang resiko-resiko yang ada
11. Pemimpin tim yang terlalu dominan
11
BAB III
Pembahasan
3.1 CAD/CAM dengan CIM
Integrasi Computer Aided Manufacture (CAM) dengan sistem ComputerAided Design menghasillan proses manufaktur yang lebih cepat dan lebih efisien.
Metodologi ini digunakan di area manufaktur yang berbeda. Dalam manufaktur
sistem CAM, Computer Numeric Control (CNC) digunakan untuk melakukan
proses permesinan dan perancangan. Hal ini tidak dapat dilakukan pada
manufaktur konvensional, dan inilah yang menjadi perbadaannya.
desain,
manufaktur
dan
fungsi
bisnis
12
terkait
yang
13
numerik (NC), ditunjukkan di MIT pada tahun 1952. Evolusi Computer Aided
Design (CAD), di sisi lain adalah untuk memenuhi pemodelan geometris
kebutuhan industri aeronautika dan mobil. Contoh penggunaan CIM terdapat pada
diagram di bawah.
15
Robotics
Computers
Software
Controllers
Networks
Interfacing
Monitoring equipment
Technologies:
Robotics
Production line
17
ditetapkan
bahwa
hal
itu
bisa
menguntungkan
dijual.
(ii) Product quality: Mempertahankan tingkat kualitas yang sebanding, jika tidak
lebih baik dari produk pesaing dan terus meningkatkan kualitas.
(iii) Design for manufacture and assembly: Desain produk sedemikian rupa
sehingga
produk
dapat
diproduksi,
dan
dirakit
sesuai
kasus.
18
mampu mendapatkan yang benar pertama kali setiap kali. Ada sangat
sedikit ruang untuk iterasi yang mahal.
(v) Service: Merekayasa produk sedemikian rupa bahwa dalam kasus ada
kerusakan, dapat dengan mudah diperbaiki. Hal ini juga harus mungkin
untuk membarui jika diperlukan setelah selang beberapa tahun, mendaur
ulang bagian dari produk dan retune produk pada tahap yang tepat ketika
teknologi usang.
Berdasarkan pengalaman, sebuah peruasahaan yang tidak mengaplikasikan
PLM maka ia akan membutuhkan waktu tigal kali lebih lama (bahkan lebih,
tergantung hafalan atau ingatan engineer) untuk mengakses gambar produk
dibanding perusahaan yang meimplementasikan PLM. Peluang untuk terjadinya
kesalahan informasi sangat besar. Ini bukan sekedar teori tetapi benar-benar
terjadi, sebuah perusahaan elektronik dari Jepang salah membuat mold karena
gambar yang dikirim ke moldmaker ternyata bukan versi terbaru sehingga ada
perbedaan dimensi produk sebesar 5 mm. Akibatnya harus dibuat core-cavity baru
pada mold sehingga proyek mengalami kemunduran dan terkena biaya tambahan
dari moldmaker. Masih di perusahaan yang sama, terjadi kesalahan dimensi radius
pada pada pembuatan mold kedua ternyata radius produk yang dihasilkan dari
mold hanya 6 mm padahal produk aktual dari mold pertama radiusnya 12 mm.
Pada kasus lain, seorang engineer merevisi gambar sebuah komponen
tetapi hasil revisi tersebut hanya disimpan di folder PC-nya bukan di sebuah
folder bersama yang biasa dijadikan tempat menyimpan gambar-gambar
komponen. Pada saat engineer tersebut tidak masuk dan dibutuhkan revisi pada
komponen tersebut maka engineer lain mengakses gambar komponen dari folder
bersama yang sebenarnya tidak terupdate. Setelah gambar tersebut dikirim ke
suplier lalu dicoba pada lini assembly maka terjadilan masalah ketidaksesuaian
assembly.
Semua permasalahan di atas terjadi karena perusahaan terebut mengelola
gambar produknya secara manual. Mereka masih memakai gambar 2D meskipun
proses desainnya memakai gambar 3D. Alasannya gambar 2D lebih mudah
direvisi dibanding gambar 3D. Sebuah alasan yang tidak pas sebenarnya. Karena
pada perangkat CAD 3D mereka memiliki sifat asosiatif, artinya perubahan pada
19
20
Dengan sistem PLM pula dipastikan hanya ada sebuah data tunggal untuk
setiap komponen (sistem check-in dan check-out memastikan hanya ada satu
orang yang bisa mengedit data pada waktu yang sama). Tidak akan terjadi kasus
di mana revisi terakhir ada di sebuah PC lokal sementara pada folder data bersama
tidak terrevisi. Dengan sistem PLM pula setiap engineer yang mengakses bill of
materials bisa langsung mendapatkan gambar sebuah komponen tanpa harus
menyusuri folder demi folder secara manual. Cukup dengan klik dua kali pada
nomer komponen pada bill of materials.
PLM memungkinkan data produk yang akan divisualisasikan dalam beberapa
bentuk:
3D CAD Models
Bill of Materials
Schematic Diagrams
Schedules
Forecasts.
b) SDRC/EDS
c) Matrix One
d) SmarTeam
e) Agile Software
f) Co-Create
g) Frame Work Technologies
h) IBM/Dassault systems
i)
Alventive
j) Centric software
k) BOM COM
l) Baan
m) SAP
21
22
(ii)
untuk
menangkap,
mengintegrasikan,
aman
dan
(iv)
Real Time Collaboration: Aman, adaptif dan user friendly real time
lingkungan kolaboratif diperlukan untuk memfasilitasi sourcing yang
cepat, melaksanakan studi konsep, ulasan Program, ulasan desain, dan
untuk menggabungkan perubahan rekayasa.
(v)
(vi)
Assessing
and
capturing
customer
requirements:
target
pasar
23
BAB IV
Kesimpulan
Saat ini industri manufaktur maupun jasa menghadap tantangan dan
persaingan yang sangat besar. Siklus hidup produk yang semakin pendek, produk
yang makin bervariasi dan terkustomisasi, pesaing yang semakin kompetitif,
regulasi yang semakin ketat dan operasi yang yang mencakup berbagai negara
membuat kebutuhan akan sebuah sistem yang mampu mengelola timbunan data
dari setiap tahap pembuatan produk maupun aplikasi-aplikasi pendukung menjadi
sangat mendesak.
Menggambar dengan menggunakan aplikasi CAD/CAM merupakan salah
satu cara untuk membantu meringankan pekerjaan proses penggambaran sebuah
objek, dengan ini kita bisa mempercepat kinerja. Gambar juga merupakan salah
satu alat untuk menyatakan maksud dari seseorang sebagai penerus informasi
karenanya gambar harus disertai dengan keterangan secara tepat dan objektif.
Penggunaan CAD/CAM sangat mempermudah pengguna dan antar pengguna
dalam malakukan penyampaian data dan pembuatan produk secara skala besar,
sedangkan dalam manufaktur konvensional membutuhkan waktu yang relatif
lebih banyak yang menjadi kerugian dalam sistem produksi. Metode CIM
melibatkan CAD/CAM dan komponen lainnya menghasilkan sistem terintegritas
dari berbagai hal dalam perusahaan.
PLM (Product Life cycle Management) merupakan cara sebuah
perusahaan untuk bertahan dalam persaingan global, kebutuhan konsumen
diproses menjadi produk yangdiintegrasikan dengan CIM sehingga sistem
manufaktur bersifat fleksibel baik dalam produk custom ataupun perubahan
jumlah permintaan. Concurrent engineering mengoptimalkan suatu desain produk
dan proses pelaksanaannya agar dapat mengurangi waktu pengerjaan dan biaya
serta meningkatkan kualitas produk dengan cara mengintegrasikan kegiatan
desain dan pelaksanaan serta memaksimalkan paralelisme dalam praktek kerja.
Pada akhirnya CAD/CAM/CIM, PLM dan Concurrent Engineering merupakan
hal
penting
dalam
industri
manufaktur
agar
dapat
mengoptimalkan,
Daftar Pustaka
Adityo, Sutrisno. 2013. "Sistem Produksi". pada
https://www.academia.edu/5841388/Sistem_Produksi_Just_in_Time_ [15
Oktober 2015]
Bektie. 2011. "CAD CAM". pada https://www.scribd.com/doc/51146195/cadcam
[14 Oktober 2015]
Dalimunthe, Zulfirmansyah A. 2014. "Concurrent Engineering". pada
https://www.scribd.com/doc/233013287/CONCURRENTENGINEERING-docx [14 Oktober 2015]
Darmawan , Zefry. 2011. "Pengantar CAD CAM". pada
http://tiub.blogspot.co.id/2011/04/pengantar-cadcam.html [14 Oktober
2015]
Hidayat, Irawan A. 2014. "Product Life Cycle Management di Industri
Manufaktur". pada https://irawanah.wordpress.com/2014/07/06/apakahproduct-life-cycle-management-plm-itu-kenapa-industri-manufaktu-danjasa-sangat-membutuhkannya/ [14 Oktober 2015]
Prasetyawan, Yudha. 2011. "Computer Integrated Manufacturing". pada
https://yudhaprase.wordpress.com/2011/03/15/computer-integratedmanufacturing/ [14 Oktober 2015]
Radhakrishnan, P., Subramanyan, dan S., Raju, V., 2008. CAD/CAM/CIM. New
Delhi: New Age International Publishers.
Riko, Jefrisensius H. 2014. "CAD CAM Toritorial". pada
https://www.academia.edu/9071280/CAD_CAM_Toritorial [14 Oktober
2015]
Simangunsong, Ricky. 2009. "Computer Aided Engineering". pada
https://r1ck.wordpress.com/2009/11/22/computer-aided-engineering/ [14
Oktober 2015]
25
Lampiran
26