Isi Makalah Laju Reaksi
Isi Makalah Laju Reaksi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Reaksi kimia berlangsung dengan kecepatan yang berbeda-beda. Meledaknya petasan,
adalah contoh reaksi yang berlangsung dalam waktu singkat. Proses perkaratan besi,
pematangan buah di pohon, dan fosilisasi sisa organisme merupakan peristiwa-peristiwa
kimia yang berlangsung sangat lambat. Reaksi kimia selalu berkaitan dengan perubahan dari
suatu pereaksi (reaktan) menjadi hasil reaksi (produk). Laju reaksi dapat dinyatakan sebagai
berkurangnya jumlah (konsentrasi) pereaksi per satuan waktu atau bertambahnya jumlah
(konsentrasi) hasil reaksi per satuan waktu. Laju reaksi adalah berkurangnya jumlah
konsentrasi pereaksi untuk setiap satuan waktu atau bertambahnya jumlah konsentrasi hasil
reaksi untuk setiap satuan waktu .Dinyatakan dengan satuan molaritas per detik ( M / detik
atau mol / L.detik ). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Wujud Zat diantara nya
adalah Konsentrasi pereaksi ,Suhu reaksi ,Luas permukaan bidang sentuh reaksi dan Katalis.
Laju mempunyai penerapan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam berbagai
industri. Penerapan ini ditujukan untuk mempermudah dan menambah wawasan dalam
mempelajar laju reaksi dan penerannya. Dalam makalah ini akan dibahas bagaimana
penerapan laju reaksi dalam berbagai industri,baik dalam industri kimia yang menggunakan
katalis homogen atau heterogen maupun biokimia yang menggunakan enzim (biokatalis).
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk menambah wawasan tentang pemahaman konsep laju reaksi
2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan laju reaksi dalam industri baik dalam bidang
kimia maupun biokimia.
BAB II
1
LANDASAN TEORI
a. Pengertian Laju Reaksi
Laju reaksi adalah berkurangnya jumlah konsentrasi pereaksi untuk setiap satuan waktu
atau bertambahnya jumlah konsentrasi hasil reaksi untuk setiap satuan waktu.Dinyatakan
dengan satuan molaritas per detik ( M / detik atau mol / L.detik ).
Misalnya pada reaksi :
maka :
Laju reaksi ( v ) =
[ A]
[ B ]
atau v =
t
t
Keterangan :
Tanda ( ) pada [ A] menunjukkan bahwa konsentrasi zat A berkurang, sedangkan
tanda ( + ) pada [B ] menunjukkan bahwa konsentrasi zat B bertambah.
Secara umum dapat digambarkan :
pC + qD
Laju reaksi =
1 [ A]
Laju pengurangan B =
Laju pertambahan C =
Laju pertambahan D =
1 [ B ]
n
1 [C ]
p
1 [ D ]
q
x laju berkurangnya A
m
p
x laju berkurangnya A
m
q
m
x laju berkurangnya A
atau :
= laju berkurangnya A
Laju reaksi
=
=
=
m
n
m
p
m
q
x laju berkurangnya B
x laju pertambahan C
x laju pertambahan D
[ A]
t
Sehingga :
[ A]
t
m [ B ]
n
m [C ]
p
m [ D ]
q
pereaksi
t
[ hasil reaksi ]
t
Laju reaksi sesaat adalah laju reaksi pada saat waktu tertentu.
Biasanya ditentukan dengan menggunakan grafik yang menyatakan hubungan antara
waktu reaksi ( sumbu x ) dengan konsentrasi zat ( sumbu y ).
3
Besarnya laju reaksi sesaat = kemiringan ( gradien ) garis singgung pada saat t
tersebut.
Langkah-langkah menentukan laju reaksi sesaat :
Lukislah garis singgung pada saat t!
Konsentrasi zat
Produk
C2
Garis singgung pada saat t
C = C2 - C1
C1
t = t2 - t1
t1
t2
Waktu ( t )
pC + qD
y
Keterangan :
v = laju reaksi
k = konstanta laju reaksi ( nilainya tergantung pada jenis reaktan, suhu dan katalis )
4
d. Teori Tumbukan
Suatu zat dapat bereaksi dengan zat lain jika partikel-partikelnya saling bertumbukan.
Tumbukan yang terjadi akan menghasilkan energi untuk memulai terjadinya reaksi.
Terjadinya tumbukan tersebut disebabkan karena partikel-partikel zat selalu bergerak
dengan arah yang tidak teratur.
Tumbukan antar partikel yang bereaksi tidak selalu menghasilkan reaksi. Hanya
tumbukan yang menghasilkan energi yang cukup serta arah tumbukan yang tepat, yang
dapat menghasilkan reaksi. Tumbukan seperti ini disebut tumbukan yang efektif.
Jadi, laju reaksi tergantung pada 3 hal :
a) Frekuensi tumbukan
6
Ea
R
Reaktan
Produk
Reaksi Eksoterm
Jalan reaksi
Energi
Ea
Produk
H
R
Reaktan
Reaksi Endoterm
Jalan reaksi
Semakin tinggi konsentrasinya berarti semakin banyak molekul dalam setiap satuan
luas ruangan; dengan demikian tumbukan antar molekul akan semakin sering terjadi.
Semakin banyak tumbukan yang terjadi, berarti kemungkinan untuk menghasilkan
tumbukan yang efektif akan semakin besar sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.
3. Tekanan.
Pada reaksi yang reaktannya berwujud gas, peningkatan tekanan dapat
meningkatkan laju reaksi. Jika tekanan meningkat, maka volumenya akan
berkurang sehingga konsentrasi gas akan meningkat (konsentrasi berbanding
terbalik dengan volume;
n
V
).
Pada umumnya, suhu yang semakin tinggi akan semakin mempercepat reaksi.
Meningkatnya suhu akan memperbesar energi kinetik molekul reaktan. Oleh karena itu,
gerakan antar molekul reaktan akan semakin acak sehingga kemungkinan terjadinya
tumbukan antar molekul akan semakin besar.Akibatnya tumbukan yang efektif akan
mudah tercapai dan energi aktivasi akan mudah terlampaui.
5. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tanpa dirinya mengalami
perubahan yang kekal sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali.Suatu
katalis mungkin dapat terlibat dalam proses reaksi atau mengalami perubahan selama reaksi
berlangsung, tetapi setelah reaksi itu selesai maka katalis akan diperoleh kembali dalam
jumlah yang sama.Katalis dapat mempercepat reaksi dengan cara mengubah jalannya reaksi.
Jalur reaksi yang ditempuh tersebut mempunyai energi aktivasi ( Ea ) yang lebih rendah
daripada jalur reaksi yang ditempuh tanpa katalis.Artinya : katalis berperan untuk
menurunkan energi aktivasi ( Ea ).
Jenis-jenis katalis yaitu :
Katalis Homogen.
Adalah katalis yang wujudnya sama dengan wujud reaktannya.
Dalam reaksi kimia, katalis homogen berfungsi sebagai zat perantara ( fasilitator ).
Contohnya :
o Katalis gas NO2 pada pembuatan gas SO3.
o Katalis gas Cl2 pada penguraian N2O
Katalis Heterogen.
Adalah katalis yang wujudnya berbeda dengan wujud reaktannya.
Reaksi zat-zat yang melibatkan katalis jenis ini, berlangsung pada permukaan
katalis tersebut.
Contohnya :
o Katalis logam Ni pada reaksi hidrogenasi etena ( C2H4 ).
9
o Katalis logam Rodium atau Iridium pada proses pembuatan asam etanoat.
o Katalis logam Ni pada proses pembuatan mentega.
o Katalis logam V2O5 pada reaksi pembuatan asam sulfat ( proses Kontak ).
o Katalis logam Fe pada reaksi pembuatan amonia ( proses Haber-Bosch )
Biokatalis ( enzim ).
Adalah katalis yang dapat mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh
makhluk hidup.
Mekanisme kerjanya dengan metode kunci dan gembok atau lock and key
yang dipopulerkan oleh Emil Fischer.
Contohnya :
Enzim amilase = membantu menghidrolisis amilum menjadi maltosa.
Enzim katalase = menguraikan H2O2 menjadi O2 dan H2O
Enzim lipase
Autokatalis.
Adalah zat hasil reaksi yang berfungsi sebagai katalis. Artinya, produk reaksi yang
terbentuk akan mempercepat reaksi kimia.
Contohnya :
Reaksi antara kalium permanganat ( KMnO 4 ) dengan asam oksalat ( H 2C2O4 )
salah satu hasil reaksinya berupa senyawa mangan sulfat ( MnSO4 ).
Semakin lama, laju reaksinya akan semakin cepat karena MnSO4 yang terbentuk
berfungsi sebagai katalis
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
10
reaksi
dapat
dikontrol
dengan
memperhatikan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi laju reaksi tersebut. Penerapan laju reaksi dapat ditemukan pada berbagai
bidang industri, yang menjadi penerapan laju reaksi dalam bidang indusri adalah penggunaan
katalis yang merupakan faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
a. Dalam bidang Biokimia
Yang menjadi contoh penggunaan laju reaksi dalam bidang biokimia adalah Penggunaan
enzim dalam bidang industri. Enzim merupakan zat yang paling menarik dan penting di alam.
Pertama, sangat penting untuk menyadari bahwa enzim bukanlah benda hidup. Mereka benda
mati, sama seperti mineral. Tapi juga tidak seperti mineral, mereka dibuat oleh sel hidup.
Enzim adalah benda tak hidup yang diproduksi oleh sel hidup.Enzim sudah tidak diragukan
memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan. Tidak hanya dalam kehidupan
manusia, tapi bagi hewan dan tumbuhan. Bahkan bisa dikatakan bahwa enzim berperan
penting dalam kelangsungan alam ini.Jika anda mengintip ke dalam sel, anda akan melihat
begitu banyak aktifitas berbeda yang berjalan. Akan ditemukan beberapa molekul yang
bergabung bersama, dan ada juga yang memecah menjadi beberapa bagian terpisah. Aktifitasaktifitas inilah yang menjaga sel agar tetap hidup. Disinilah peran dari enzim.Dalam
pengertian yang luas, terdapat dua tipe enzim. Enzim yang membantu dalam menggabungkan
beberapa molekul menjadi satu molekul baru. Dan enzim yang membantu memecah molekul
menjadi beberapa bagian terpisah.
mempercepat
dalam suhu rendah. Enzim bekerja sangat spesifik hanya pada reaksi-reaksi tertentu.
Zat dipercepat reaksinya dinamakan subtrat yang akan bereaksi dengan enzim menghasilkan
produk. Pada
Penguraian
akhir
reaksi,
enzim akan
kembali
terbentuk
seperti
semula.
enzim. Beberapa enzim di dalam tubuh dapat memecah pati, beberapa lagi dapat memecah
protein dan juga lemak Reaksi penguraian nasi berlangsung lambat dan membutuhkan suhu
tinggi jika dilakukan di luar tubuh atau di laboratorium. Namun, jika dilakukan di dalam
tubuh, maka prosesnya berlangsung cepat dan dengan suhu rendah karena enzim berfungsi
sebagai katalis dalam proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh.
Karena sifat-sifat yang luar biasa inilah maka Enzim banyak dimanfaatkan oleh manusia,
termasuk dalam dunia industri. Beberapa contoh industri yang menggunakan enzim adalah
industri pembuatan roti, keju, bir, deterjen, industri bioteknologi, dan lainnya.
13
Dan sekarang enzim banyak dimanfaatkan untuk berbagai industri. Ini semua karena 4
sifat enzim yang luar biasa tadi. Enzim mengambil perannya tidak hanya pada industri
makanan, namun sudah merambah ke industri plastik, deterjen, pakan ternak, kosmetik, obatobatan, bahkan energi.
Produksi Enzim
Kembali melihat kasus pembuatan keju diatas, Chymosin adalah enzim yang berperan
dalam merubah susu menjadi keju. Dan Chymosin hanya dapat ditemukan di dalam perut sapi
muda (juga pada kambing muda, domba muda, dan sedikit mamalia ternak lainnya). Sampai
tahun 60-an, semua keju di dunia dibuat dengan mengunakan Chymosin yang diambil dari
14
perut sapi muda yang disembelih.Lalu dua hal terjadi. Permintaan akan keju meningkat, dan
permintaan daging sapi muda menurun.
Akhirnya tidak terdapat cukup banyak sapi muda yang sudah disembelih untuk
mencukupi permintaan dari industri keju akan Chymosin berkualitas. Untuk memecahkan
permasalahan ini, akan sangat tidak bijak dan mahal untuk menyembelih sapi muda hanya
untuk mengambil sedikit enzim Chymosin dari perut mereka. Dan industri keju serta para
peneliti enzim mulai mencari cara lain untuk mendapatkan dan memproduksi enzim
Chymosin dalam jumlah banyak dan murah.
Para peneliti ingin mencari organisme penghasil enzim Chymosin yang lebih murah
dan lebih mudah dibanding sapi muda. Organisme yang dapat berkembang biak secara cepat
dan tidak membutuhkan ruang dan makanan yang besar.
Maka mereka mulai mencari diantara organisme yang lebih kecil dan sederhana yang sudah
mereka kenal, Mikroorganisme.
Katalis yang digunakan dalam pembuatan roti adalah enzim zimase yang merupakan bio
katalis.Penambahan zimase dilakukan pada proses peragian pengembangan roti.Ragi di
tambahkan ke dalam adonan sehingga glukosa dalam adonanterurai menjadi etil alkohol dan
karbon dioksida.
Penguraian berlangsung dengan bantuan enzim zimase yang dihasilkan ragi.
Pada proses ini, CO berfungsi mengembangkan adonan roti.Banyaknya rongga kecil pada
roti membuktikan terjadinya gelembung CO saat peragian
b.Dalam Bidang Kimia
Dalam bidang kimia penerapan laju reaksi terkait faktor yang mempengaruhinya yakni
pengunnaan katalis dapat diterapkan pada berbagai macam industry antara lain industry
pembuatan ammonia,industry asam nitrat,industry pembuatan asam sulfat melalui melalui
proses kontak,industri perminyakan dan industry roti dan lain-lain
1. Pembuatan Amonia menurut proses Haber-Bosch
Penerapan laju reaksi dalam industry kimia dapat ditemukan pada penggunaan katalis
pada industry pembuatan ammonia menurut proses Haber-Bosch . Dalam pembuatan gas
ammonia dilakukan dengan mereaksikan gas nitrogen dengan gas hidrogen Nitrogen terdapat
melimpah di udara, yaitu sekitar 78% volume. Walaupun demikian, senyawa nitrogen tidak
terdapat banyak di alam. Satu-satunya sumber alam yang penting ialah NaNO3 yang disebut
Sendawa Chili. Sementara itu, kebutuhan senyawa nitrogen semakin banyak, misalnya untuk
industri pupuk, dan bahan peledak. Oleh karena itu, proses sintesis senyawa nitrogen, fiksasi
nitrogen buatan, merupakan proses industri yang sangat penting. Metode yang utama adalah
mereaksikan nitrogen dengan hidrogen membentuk amonia. Selanjutnya amonia dapat diubah
menjadi senyawa nitrogen lain seperti asam nitrat dan garam nitrat.
Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hidrogen ditemukan oleh Fritz Haber
(1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri pembuatan amonia untuk
16
produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl Bosch, seorang insinyur kimia juga dari
Jerman. Persamaan termokimia reaksi sintesis amonia adalah :
Berlangsung
lambat
Seiring dengan kemajuan teknologi, digunakanlah tekanan yang jauh lebih besar,
bahkan mencapai 700 atm. Untuk mengurangi reaksi balik, maka amonia yang terbentuk
segera dipisahkan. Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen dikompresi
(dimampatkan) hingga mencapai tekanan yang diinginkan. Kemudian campuran gas
dipanaskan dalam suatu ruangan yang bersama katalisator sehingga terbentuk amonia.
Diagram alur dari proses Haber-bosch untuk sintesis amonia :
17
menurut proses kontak berlangsung dengan beberapa tahap-tahap reaksi yaitu sebagai
berikut ini :
1.
3. Belerang trioksida dilarutkan dalam asam sulfat pekat membentuk asam pirosulfat.
18
4.
Dari tahapan reaksi diatas, tahapan penting dan berlangsung lambat adalah pada
tahap-b. Untuk mempercepat laju reaksinya ditambahkan katalis vanadium pentoksida
(V2O5). Katalis ini dapat mempercepat laju reaksi dengan proses reaksi sebagai berikut :
4 NO (g) + 6 H2 (g
Oksida NO terbentuk teroksida dengan cepat membentuk NO2 .Kemudian gas NO diserap
oleh air menghasilkan asam nitrit dan asam nitrat.HNO 2
BAB IV
KESIMPULAN
19
1. Laju laju reaksi merupakan berkurangnya jumlah konsentrasi pereaksi untuk setiap
satuan waktu atau bertambahnya jumlah konsentrasi hasil reaksi untuk setiap satuan
waktu .
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Konsentrasi pereaksi ,Suhu reaksi ,Luas permukaan bidang sentuh reaksi dan Katalis.
3. Penerapan laju reaksi dalam industry dapat dilihat pada industry pembuatan amoniak,
pembuatan asam sulfat melalui proses kontak,industri roti,industry perminyakan yang
dapat dilihat dari penggunaan katalis baik biokatalis maupun katalis kimia
DAFTAR PUSTAKA
Team Teaching DDPA. 2008. Modul Praktikum. Gorontalo: UNG
Lukum, Astin. 2006. Bahan Ajar DDPA. Gorontalo: UNG
Wikipedia bahasa Indonesia.2010.Dunia Industri Modern.
Dogra, S.K.1987.Kimia Fisik dan Soal Soal.Jakarta : UI-Press
http// wikipedia: proses pembuatan asam sulfat.
20