Anda di halaman 1dari 11

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PT BANK MANDIRI PERSERO TBK

Nama
Kelas

: Nia Susilowati
: 3 EA 33

NPM

: 16213404

Dosen

: Ervan Catur Angkoso

Mata Kuliah : Pengantar Sistem Informasi Manajemen

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN


UNIVERSITAS GUNADARMA
2015

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dari waktu ke waktu teknologi informasi mengalami perubahan dan perkembangan
yang sangat cepat dan pesat, dan saat ini sudah menjadi tuntutan masyarakat yang tidak dapat
ditawar lagi. Tujuan utama perkembangan teknologi informasi adalah perubahan kehidupan
masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman. Kemajuan teknologi
informasi, telah melahirkan banyak perubahan mendasar dalam kehidupan manusia saat ini,
memberikan banyak kemudahan dan membantu pekerjaan manusia.
Teknologi Informasi tak bisa dipungkiri memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap kehidupan manusia. Mulai dari wahana teknologi informasi yang paling sederhana
berupa perangkat radio dan televisi, hingga internet dan telepon genggam dengan protokol
aplikasi tanpa kabel (WAP), informasi mengalir dengan sangat cepat dan menyeruak ruang
kesadaran banyak orang. Perubahan informasi kini tidak lagi ada dalam skala minggu atau
hari atau bahkan jam, melainkan sudah berada dalam skala menit dan detik. Sebagai contoh
adalah seseorang dari Indonesia mengirimkan sejumlah uang untuk anaknya yang sekolah di
Australia, pada saat yang hampir bersamaan sianak langsung menerima uangnya lewat bank
atau ATM.
Tujuan pengembangan teknlogi informasi (TI) di PT. Bank Mandiri adalah agar setiap
nasabah mendapat kemudahan dalam bertransaksi, baik di wilayah Indonesia maupun di luar
negeri. Menerjemahkan harapan nasabah tersebut, PT. Bank Mandiri membutuhkan sistem
yang online, real time dan fleksibel, Karena itulah, Bank Mandiri kemudian mengembangkan
Domestic and International Payment System (DIPS). Keistimewaan sistem pembayaran
berbasis TI itu, dinilai memberikan pengaris signifikan terhadap proses bisnis bank yang
memiliki asset totel Rp. 255,28 triliun ini. Bank Mandiri melakukan perubahaan terhadap
sistem bisnisnya. Kadang-kadang perusahaan menerapkan TI tanpa mengubah proses
bisnisnya, sehingga penerapan TI tersebut tidak efisien. Dalam hal ini Bank Mandiri
melakukan perubahaan dalam proses bisnisnya sehingga bisa lebih efisien.

BAB II
PEMBAHASAAN
A. PROFIL PERUSAHAAN PT. BANK MANDIRI
PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk. adalah bank yang berkantor pusat di Jakarta, dan
merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit. Bank ini berdiri
pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah
yaitu, Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia
(Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), digabungkan ke dalam Bank
Mandiri.
Sejarah keempat Bank (BBD, BDN, Bank Exim, dan Bapindo) tersebut sebelum
bergabung menjadi Bank Mandiri, dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu. Keempat
bank nasional tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan dunia perbankan
Indonesia, dan masing-masing telah memainkan peranan yang penting dalam pembangunan
ekonomi di Indonesia.
Bank Mandiri dibentuk pada 2 Oktober 1998, dan empat bank asalnya efektif mulai
beroperasi sebagai bank gabungan pada pertengahan tahun 1999. Setelah selesainya proses
merger, Bank Mandiri kemudian memulai proses konsolidasi, termasuk pengurangan cabang
dan pegawai. Selanjutnya diikuti dengan peluncuran single brand di seluruh jaringan melalui
iklan dan promosi. Salah satu pencapaian penting adalah penggantian secara menyeluruh
platform teknologi. Bank Mandiri mewarisi sembilan sistem perbankan dari keempat legacy
banks. Setelah investasi awal untuk konsolidasi sistem yang berbeda tersebut, Bank Mandiri
mulai melaksanakan program penggantian platform yang berlangsung selama tiga tahun,
dimana program pengganti tersebut difokuskan untuk meningkatkan kemampuan penetrasi di
segmen retail banking.
Pada saat ini, infrastruktur teknologi informasi Bank Mandiri sudah mampu
melakukan pengembangan e-channel & produk retail dengan Time to Market yang lebih
baik. Bank Mandiri mempunyai 829 cabang yang tersebar di sepanjang Indonesia dan enam
cabang di luar negeri. Selain itu, Bank Mandiri mempunyai sekitar 2.500 ATM dan tiga anak
perusahaan utama yaitu Bank Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas, dan AXA Mandiri.
Nasabah Bank Mandiri yang terdiri dari berbagai segmen merupakan penggerak utama
perekonomian Indonesia. Berdasarkan sektor usaha, nasabah Bank Mandiri bergerak dibidang
usaha yang sangat beragam. Sebagai bagian dari upaya penerapan prudential banking &
best-practices risk management, Bank Mandiri telah melakukan berbagai perubahan. Salah
satunya, persetujuan kredit dan pengawasan dilaksanakan dengan four-eye principle,

dimana persetujuan kredit dipisahkan dari kegiatan pemasaran dan business unit. Sebagai
bagian diversifikasi risiko dan pendapatan, Bank Mandiri juga berhasil mencetak kemajuan
yang signifikan dalam melayani Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan nasabah ritel. Pada
akhir 1999, porsi kredit kepada nasabah corporate masih sebesar 87% dari total kredit,
sementara pada 31 Desember 2009, porsi kredit kepada nasabah UKM dan mikro telah
mencapai 42,22% dan porsi kredit kepada nasabah consumer sebesar 13,92%, sedangkan
porsi kredit kepada nasabah corporate mencakup 43,86% dari total kredit.
Sesudah menyelesaikan program transformasi semenjak 2005 sampai dengan tahun
2009, Bank Mandiri sedang bersiap melaksanakan transformasi tahap berikutnya dengan
merevitalisasi visi dan misi untuk menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling
dikagumi dan selalu progresif. Pada Juni 2013, Bank Mandiri sudah mempunyai 1.811
cabang dan sekitar 11.812 ATM yang tersebar merata di 34 provinsi di Indonesia tanpa
terkecuali, semakin menegaskan Bank Mandiri sebagai salah satu dari jajaran bank terbesar
di Indonesia.

B. PENGEMBANGAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI PT. BANK MANDIRI


Dari penyatuan empat bank pemerintah yang memiliki core banking system yang
berbeda-beda, data center yang berbeda-beda, serta infrastruktur baik hardware, software
maupun jaringan yang berbeda-beda maka pada awal bank Mandiri melakukan evaluasi atas
core banking sistem dari keempat bank legacy. Dan pada akhirnya bank Mandiri memutuskan
untuk mengembangkan SIE nya dengan cara memodifikasi sistem core banking Bank Exim
(BEST) untuk memenuhi kebutuhan standar produk awal bank Mandiri yang kemudian
disebut dengan MASTER (Mandiri Sistem Terpadu).
Berdasar hasil evaluasi atas core banking sistem dari keempat bank legacy tersebut
sistem core banking Bank Eximlah yang dianggap terbaik dari keempat sistem yang ada pada
keempat legacy bank dan yang paling memungkinkan untuk direkomendasikan sebagai
standar sistem paling memungkinkan untuk diimplementasikan sesuai dengan time frame
legal merger. Sistem core banking bank Exim telah diimplementasikan pada lebih dari 200
cabang, dan terdapat 40 karyawan bank Exim memahami sistem tersebut dengan baik.
MASTER hanya sebuah solusi sementara jangka pendek untuk dapat secepatnya
beroperasi dalam satu platform. MASTER tidak dapat mendukung kebutuhan bisnis dan visi
bank Mandiri untuk masa mendatang karena MASTER dibuat pada pertengahan tahun

1980an untuk keperluan bank dengan segmen korporasi, sedangkan bank Mandiri menyasar
pada segmen yang berbeda dengan bank Exim yaitu segmen ritel.
Selain itu, arsitektur sistem MASTER dikembangkan dengan konsep branch- centric
yang tidak dapat mendukung konsep hub and spoke. Disamping itu database yang dimiliki
oleh MASTER ini cukup terbatas dan tidak dapat memenuhi kebutuhan customer view dan
segmentasi nasabah yang diperlukan. Selanjutnya dilakukan benchmarking aplikasi
MASTER yang dilakukan di IBM Center Rochester dan diketahui bahwa MASTER tidak
dapat memenuhi kebutuhan bank Mandiri. Dari sini, pihak manajemen bank Mandiri sepakat
untuk mengganti core banking sistemnya dengan sistem off- the-shelf from the market yang
dapat mendukung bisnis dan visi bank Mandiri, dan tidak mendesain ulang sistem MASTER.
Setelah itu dilakukan penggantian sistem MASTER ke system EMAS (Enterprise
Mandiri Advanced System) yang project pilotnya dilakukan dalam dua tahap. Sistem eMAS
dijalankan senilai US$ 173 juta selama 3 tahun yang mencakup empat inisiatif utama yaitu:

Memperkaya dan memperbarui delivery channel.

Membangun sistem core banking baru yang terintegrasi.

Membangun MIS didukung teknologi Data Warehouse terkini.

Memperkuat dan memperbarui sistem infrastruktur yang reliable.


Didukung oleh anggota tim sebanyak 500 orang, 32 proyek, 18 sistem interfaces dan

128 sub modul. Pada bank Mandiri, ada beberapa hal yang menjadi perhatian dalam
pengelolaan data, yaitu:

Timeless: data harus tersedia pada watunya untuk mengantisipasi perubahan bisnis
yang cepat.

Usability: data harus sesuai dengan kebutuhan user.

Completeness: data yang lengkap akan dapat memberikan gambaran bisnis yang lebih
baik, sehingga pada saat pemasukan data (data entry), field-field penting telah dibuat
mandatory dan default value.

Correctness: ketepatan data untuk digunakannya parameter table untuk meminimalisir


kesalahan pengetikan (typing error).

Precision: memastikan bahwa data tetap lengkap dan sesuai (tidak ada data yang
hilang atau berubah).

Lack of abiguity: kesamaan persepsi atas data diperlukan untuk menghindari


misinterpretasi.
Untuk mendukung penyediaan data dan informasi yang lengkap, akurat, tepat waktu

dan konsisten maka dibentuk Enterprise Information Architecture yang bersifat agile &
adaptive dan comply dengan Basel II. Saat ini, sebagian besar proses pelaporan telah
berjalan secara otomatis, meski terdapat beberapa yang masih diperlukan adanya intervensi
atau pengontrolan dari unit terkait dalam hal ini eksekutif untuk dilakukan adjustment sesuai
keputusan manajemen, maupun adanya temuan audit internal dan eksternal. Walaupun
demikian, diakui pihak IT bank Mandiri, bahwa masih terasa terdapat kekurang optimalan
waktu pemrosesan pembentukan data menjadi informasi, serta kurangnya pemahaman
terhadap kebutuhan laporan dan data yang tersedia. Untuk itu diperlukan upaya performance
tuning pada database maupun program, termasuk simplifikasi laporan dan reengineering
proses pembentukan laporan.
Pihak bank Mandiri telah melakukan pengantisipasian external shocks dengan
menggunakan Business Intelligence (BI). Saat ini analisiss Business Intelligence sudah
digunakan oleh unit bisnis untuk pengambilan berbagai keputusan strategis, meskipun
sementara ini penggunaannya masih dalam tahap sales dan marketing product. Tetapi, untuk
lebih mengoptimalkan penggunaannya perlu disusun datamart (subset dari Data warehouse
yang berisi data yang lebih spesifik yang bersifat departemental) yang lebih komprehensif
dan peningkatan pemahaman, baik oleh IT maupun user, yaitu pihak manajemen puncak yang
terkait untuk menghindari adanya kesalahan interpretasi (mis- interpretation). Semua sistem
Informasi Eksekutif PT. Bank Mandiri dikembangkan oleh Berca Tim, dengan teknologi yang
digunakan adalah :

DB Server: Oracle DB 10g R2 di SunOS

IBM DataStage sebagai Engine ETL

OLAP CUBE (MOLAB): Essbase Oracle

Front End: SAP Excelsius BO dan SAP BO Webi

C. PROFIL SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI PT. BANK MANDIRI


Teknologi informasi merupakan salah satu strategi perusahaan untuk dapat lebih
kompetitif dalam bidangnya Teknologi informasi akan mendukung terciptanya suatu sistim
informasi yang di butuhkan oleh konsumen, sementara definisi dasar yang membentuk sistem
informasi itu sendiri adalah data, informasi dan sistem informasi. Perkembangan teknologi
informasi di dunia tak dapat dipisahkan dengan perkembangan teknologi komputer.
Peningkatan kemampuan komputer yang amat pesat dan dapat digambarkan sebagai suatu
kuantum dalam perkembangan teknologi, sangat membantu perkembangan teknologi
informasi Berikut ini penjabaran teknologi sistem informasi yang dipergunakan di PT. Bank
Mandiri Tbk. Kategori Sistem Informasi Managemen yang digunakan Bank Mandiri.
Kategori Sistem Informasi Management dapat dikelompokan menjadi 2 (dua) fungsi yaitu
sbb :
1. Operation Support System Function.
Jenis Sistem Informasi Manajemen dari fungsi Operation Support System yang
diterapkan fungsi Transaction Processing System (TPS). Transaction Processing System
tersebut digunakan untuk memproses transaksi produk

perbankan seperti pinjaman

(Loans),penyimpanan uang (deposit), trade finance serta jasa perbankan lainnya.


2. Management Support System Function
Jenis Sistem Informasi Manajemen dari fungsi Management Support System yang
diterapkan yaitu Management Information System (MIS). MIS digunakan dalam rangka
menyediakan informasi yang diperlukan bagi setiap level manajemen di Mandiri guna
mendukung pengambilan keputusan. Dalam terminologi yang digunakan di bisnis perbankan
pada umumnya, frameworkdari Sistem Informasi Manajemen di Bank Mandiri dapat
dikelompokan menjadi:
a. Core Banking System (CBS)
Core Banking System merupakan suatu Host System yang fungsinya ialah sebagai
CustomerDatabase Organizer, dimana aplikasi tersebut berfungsi sebagai Grafic User
Interface(GUI) yang mendukung setiap transaksi perbankan yang dilakukan. Data tersebut
meliputiCustomer Information File (CIF), Loans & Deposit Transaction System, Trade
Finance System dan jasa-jasa perbankan lainnya.

b. Banking Delivery System (BDS)


Banking Delivery System adalah fasilitas delivery dimana nasabah bisa melakukan
accessterhadap produk dan jasa bank. Contoh dari delivery system tersebut dibagi menjadi
(2) bagian yaitu :
1. Self Service Terminal :

ATM (Automated Teller Machine).

Call Center (Phone Banking).

Debit Card / POS Terminal.

Phone banking.

Cash Management.

2. Non - Self Service Terminal :

Branch Teller System.

3. Management Support System


Management Support

System

adalah

sistem

yang

dapat

menyediakan

informasi/data/laporan perusahaan untuk mendukung pengambilan keputusan pada setiap


tingkatan manajemen. Sementara itu Management Support System di PT. Bank Mandiri baru
pada tahap information provider (Management Information System) belum dapat
menyediakan solusi secara langsung bagi manajemen. Demikian pula, PT. Bank Mandiri Tbk
belum menyediakan Executive Information System yaitu sistem informasi yang disajikan
sedemikian rupa (biasanya menggunakan mutimedia) bagi para top executive.
Saat ini PT. Bank Mandiri. sedang melakukan pengembangan Management Support
System secara outsourcing dengan beberapa provider (vendor) untuk menyediakan solusi
secara langsung bagi jajaran manajemen. Contoh dari Management Information System yang
diterapkan adalah sbb :
1.

Financial Information System.

2.

Asset & Liabilities Management Information System.

3.

Human Resources Information System.

4.

Fixed Asset Information System.


Berikut ini disajikan framework dari Sitem informasi Manajemen di PT. Bank
Mandiri Tbk. System & Network Management dan Management Support System.

Financial Information System.

H R Information System.

Asset Information System.

CORE BANKING SYSTEM

CIF (Customer Identification File).

Loans Module.

Deposit Module.

Trade Finance.

GL System.

BANKING DELIVERY SYSTEM

Branch Teller.

ATM.

EFT/POS (Debit card).

Call Center.

Cash Management.

D. PERAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. BANK MANDIRI


Peran Sistem Informasi dalam mendukung Operasional Bisnis di PT. Bank Mandiri
Tbk sangatlah besar, terutama dalam mendukung kegiatan operasional rutin di 1 Kantor
Cabang Khusus, 324 Kantor Cabang, 140 Kantor Cabang Pembantu dan 4.250 Mandiri
Unit yang tersebar di seluruh Indonesia.Tanpa Teknologi Sistem Informasi, kegiatan
operasional PT. Bank Mandiri Tbk tidak mungkin dapat dijalankan. Oleh karena itu peranan
Teknologi Sistem Informasi dalam menjalankan operasional jasa bank dinilai sangat vital
bagi kelangsungan usaha. Kegiatan utama operasional di Kantor Cabang, Kantor Cabang
Pembantu dan Unit yaitu melayani dan memproses transaksi nasabah yang meliputi :
1. Transaksi Pinjaman (Commercial Loans, Consumer Loans, Goverment Loans and
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Consumer Loans).
Transaksi Tabungan ( Saving Transaction).
Transaksi Deposito (Time Deposit).
Transakasi Giro (Current Account Transaction).
Transaksi Trade Finance ( LC Exspor & Impor).
Transaksi Transfer dan Inkaso (Electronic Transaction).
Transaksi Pembayaran (Bill of payment).
Transaksi jasa bank lainnya.
Peran Sistem Informasi Manajemen dalam menunjang pengambilan keputusan di PT.

Bank Mandiri Tbk yaitu dengan menyediakan informasi atau data-data perusahaan yang
diperlukan. Informasi tersebut antara lain informasi tentang keragaan usaha bank dari mulai
tingkat usaha terkecil yaitu Kantor Unit, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Cabang sampai

Kantor Pusat. Informasi keragaan bank yang dapat disajikan oleh Sistem informasi
Manajemen di Mandiri antara lain :
1. Laporan Liquiditas unit usaha :
a. Laporan Cash Ratio.
b. Laporan Giro Wajib Minimum.
c. Laporan Call Money Pasiva Neto terhadap total dana.
2. Laporan Produktivitas usaha :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Laporan Return on Asset.


Laporan Return on Earning Asset.
Laporan produktivitas pinjaman.
Laporan Non Performing Loans.
Laporan rasio antara net interest margin terhadap earning assets.
Laporan kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio).

3. Laporan Efisiensi Bank :


a. Laporan Cost of Fund (COF).
b. Laporan Cost of Loanable Fund (COLF).
c. Laporan Overhead Cost (OHC).
4.

Financial Information System yang mencakuP:


a. Capital Budget.
b. Financial forecasting.
c. Financial Planning.

5. Laporan Perkembangan Dana Pihak III


a. Laporan Perkembangan Tabungan.
b. Laporan Perkembangan Giro.
c. Laporan Perkembangan Deposit.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk. adalah bank yang berkantor pusat di Jakarta, dan
merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal aset, pinjaman, dan deposit. Bank ini berdiri
pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah
yaitu, Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia
(Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), digabungkan ke dalam Bank
Mandiri.
Berikut ini penjabaran teknologi sistem informasi yang dipergunakan di PT. Bank
Mandiri Tbk. Kategori Sistem Informasi Managemen yang digunakan Bank Mandiri.
Kategori Sistem Informasi Management dapat dikelompokan menjadi 2 (dua) fungsi yaitu
sbb :
1. Operation Support System Function.
Jenis Sistem Informasi Manajemen dari fungsi Operation Support System yang
diterapkan fungsi Transaction Processing System (TPS). Transaction Processing System
tersebut digunakan untuk memproses transaksi produk

perbankan seperti pinjaman

(Loans),penyimpanan uang (deposit), trade finance serta jasa perbankan lainnya.


2. Management Support System Function
Jenis Sistem Informasi Manajemen dari fungsi Management Support System yang
diterapkan yaitu Management Information System (MIS). MIS digunakan dalam rangka
menyediakan informasi yang diperlukan bagi setiap level manajemen di Mandiri guna
mendukung pengambilan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai