Anda di halaman 1dari 3

DESAIN ORGANISASI SEBAGAI MODAL AWAL PERENCANAAN STRATEGIS

Elemen dasar desain konfigurasi terdiri dari 5 bagian yang meliputi:


The operating core Yaitu para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang
berhubungan dengan produksi dan jasa The Strategic Apex. Manajer tingkat puncak, yang
diberi tanggung jawab keseluruhan untuk organisasi tersebut. Dia menjamin agar organisasi
menjalankan
misi
perusahaan
yang
telah
digariskan.
The Middle Line. Para manajer yang menjadi penghubung operating core dengan strategic
apex
The Technostructure. Para analis yang mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan
bentuk standarisasi tertentu dalam organisasi The Support Staff. Orang-orang yang mengisi
unit staf, yang memberi jasa pendukung tidak langsung kepada organisasi.
Salah satu dari kelima bagian tersebut dapat mendominasi sebuah organisasi yang membuat
terbentuknya lima desain konfigurasi. Masing-masing desain konfigurasi mempunyai
kelebihan dan kekurangan yang unik. Konsisten dengan falsafah kontingensi, masing-masing
adalah konfigurasi yang lebih disukai pada situasi tertentu. Kelima desain konfigurasi itu
adalah (1) Simple Structure, (2) Machine Bureaucracy, (3) Profesional Bureaucracy, (4)
Divisional Form, (5) Adhocracy.
Simple Structure.Karakteristik Simple Structure : pada umumnya tidak mempunyai
technostructure (kalaupun ada hanyalah sedikit), sedikit staf pendukung, pembagian kerja
yang tidak kaku dan hirarki manajerial yang kecil. Penggunaan perencanaan, pelatihan, dan
perantara juga sangatlah minimal. Machine Bureacuracy.Machine Bureacuracy mempunyai
tugas operasi rutin yang sangat tinggi, peraturan yang sangat diformalisasi, tugas yang
dikelompokkan ke dalam departemen fungsional, wewenang yang disentralisasi, pengambilan
keputusan yang mengikuti rantai komando dan sebuah struktur adminsitrasi yang rumit
dengan perbedaan yang tajam antara aktivitas lini dan staf. Karakteristik utama dari Machine
Bureacuracy adalah obsesinya terhadap kontrol dengan mencoba mengeliminasi semua
kemungkinan ketidakpastian, sehingga operasi dapat berjalan dengan lancar tanpa gangguan.
Profesional Bureaucracy.. Ledakan ilmu pengetahuan khususnya di Negara Barat membuat
Professional Bureaucracy makin digemari pada tahun 1980-an. Eksplorasi ilmu pengetahuan
menciptakan kelas baru dari organisasi yang membutuhkan para profesional untuk
menghasilkan produk dan jasa mereka. Hal ini telah menciptakan kebutuhan akan suatu
disain organisasi yang menyandarkan diri pada spesialisasi yang didasarkan atas kepemilikan
kemampuan
individual
dan
bukan
atas
dasar
pembagian
kerja.
Professional Bureaucracy kemudian diciptakan untuk memberi kesempatan kepada organisasi
mempekerjakan spesialis yang sangat terlatih sambil tetap memperoleh efisiensi dari
standarisasi. Konfigurasi ini juga memberikan alternatif karena merupakan birokrasi yang
menggabungkan
standarisasi
dengan
desentralisasi.
Divisional Form. Berbeda dengan konfigurasi lainnya, dalam Divisionalised Form tidak
terdapat struktur yang lengkap dari strategic apex ke operating core, tapi lebih kepada sebuah
struktur yang melapisi struktur yang lain. Konfigurasi Divisionalised Form berfokus pada
hubungan struktural antara headquarters dan divisinya, yaitu antara strategic apex dan bagian
manajer middle line. Adhocracy. Sejarah Adhocracy dapat ditelusuri mulai dari Perang Dunia
II, dimana pada waktu itu angkatan bersenjata Amerika menciptakan tim ad hoc yang
kemudian dibubarkan setelah misi telah mereka tuntaskan. Di sini terlihat tidak adanya

jangka waktu yang pasti bagi keberadaan mereka, tim bisa saja bertahan selama jangka waktu
sehari, sebulan, ataupun setahun. Adhocracy dicirikan oleh diferensiasi horizontal yang
tinggi, diferensiasi vertikal yang rendah karena tingkatan administrasi yang banyak akan
membatasi kemampuan organsasi untuk melakukan penyesuaian. Kebutuhan akan
pengawasan juga adalah minimal karena para professional telah menghayati perannya seperti
yang diinginkan oleh manajemen.
G. Penyebab Perberbedaan Struktur Organisasi

Terdapat dua model desain struktur organisasi secara ekstrim yaitu :


Desain Struktur Model Mekanistik.. Suatu struktur yang dicirikan oleh departementalisasi
yang ekstensif, formalisassi yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas ( kebanyakan
komunikasi kea rah bawah) , dan pola/proses pengambilan keputusan bersifat sentralisasi
dalam arti sedikit partisipasi dari anggota tingkat rendah dalam pengambilan keputusan
desain
struktur
model
ini
ini
sinonim
dengan
organisasi
birokrasi.
Desain Struktur Model Organik.. Suatu model struktur yang datar (flat), menggunakan tim
silang hirarki dan silang fungsional (cross hierarchy and functional), formalisasi rendah, dan
memiliki jaringan informasi yang menyeluruh (memanfaatkan komunikasi lateral dan keatas
maupun ke bawah ), dan memerlukan tingkat partisipasi yang tinggi dari semua anggota
organisassi dalam proses pengambilan keputusan (de-sentralisasi). Desain struktur model ini
sinonim dengan organisassi tanpa tapal -batas.
Terdapat beberapa faktor sebagai penyebab yang mempengaruhi suatu struktur organisasi
yaitu,
1) Strategi (strategy). Strategi yang pilihannya yaitu (a) strategi inovasi , yang menekankan
pada produk dan jasa yang baru, (b) Strategi minimasi biaya yang menekankan kontrol biaya
yang ketat, penghindaran pengeluaran inovasi atau pemasaran yang tidak perlu dan
penekanan harga, (c) Strategi imitasi yang berupaya untuk pindah ke produk yang baru atau
pasar baru hanya setelah terbukti kelangsungan hidupnya.
2) Ukuran Organisasi (size of organization). Salah satu ukuran besar atau kecil suatu
organisasi diantaranya adalah jumlah karyawan, dan jumlah kekayaan/asset organisasi. Suatu
organisasi besar lazimnya memperkerjakan jumlah karyawan yang besar, dan cenderung
mempunyai lebih banyak spesialisasi, lebih banyak departementalisasi, lebih banyak tingkat
vertical/hirarki, dan lebih banyak aturan dan pengaturan/lebih tinggi formalisasi disbanding
organisasi kecil. Hal ini struktur cenderung ke organisasi birokrasi sehingga desain struktur
mengarah ke model mekanistik, dan sebaliknya.
3) Teknologi (technology).Factor teknologi mengacu kepada bagaimana suatu organisasi
mentransfer masukan menjadi keluaran. Terdapat beberapa penelitian tentang hubungan
antara teknologi dengan struktur organisasi, dan diantaranya tingkat kerutinan. Artinya
teknologi cenderung kearah atau kegiatan rutin atau tidak rutin suatu.
Pekerjaan, seperti otomatisasi atau terbakukan suatu pekerjaan. Suatu pekerjaa yang
rutin/terbakukan cenderung struktur tersentralisasi dan teknologi tidak rutin yang lebih
mengandalkan pengetahuan dan spesialisasi, akan cenderung dicirikan dengan keputusan
yang didelegasikan (de-sentralisasi), dan sebagainya.

4) Lingkungan (environment).Lingkungan suatu organisasi terdiri dari lembaga lembaga


atau kekuatan-kekuatan yang berada di luar organisasi dan secara potensial mempengaruhi
kinerja organisasi. Lazimnya itu mencakup pemasok, pelanggan, pesaing, badan badan
pemerintah, kelompok kelompok penekan (pressure group) dan sebagainya.
Struktur organisasi diopengaruhi oleh lingkungan karena lingkungan yang bersifat ketidak
pastian dan cenderung sulit untuk dikendalikan atau diprediksi oleh pihak organisasi
(uncertainty and un predictable).Lingkungan cenderung bersifat statis (relatif tidak terdapat
perubahan lingkungan) dan dinamis (relative berubah seperti perubahan selera dan preferensi
pelanggan, pesaing, teknologi, peraturan pemerintah, perubahan kerjasama pemasok dan
sebagainya). Terdapat beberapa indicator dari pada perubahan lingkungan yaitu volatilitas
(mudahnya berubah) dan ,kompleksitas (kerumitan), sehingga semakin dinamis suatu
lingkungan maka seharusnya semakin mengarah ke model desain struktur organic.
H. Desain Organisasi dan Perencanaan Strategis
Desain struktur organisasi membentuk komponen kunci dari strategi implimentasi. Oleh
sebab itu, pandangan perumusan strategi dan strategi implementasi sebagai proses yang
berurutan sehingga disebut structure follow strategy. Namun Tom Petters berpendapat
sebaliknya, jika kemampuan adalah dasar utama dari strategi, dan jika kemampuan adalah
produk dari struktur organisasi, maka strategi akan mengikuti struktur (strategy follow
structure).
Kuncinya adalah bukan apakah strategi atau struktur yang diutamankan, tetapi pengakuan
bahwa keduanya erat yang saling ketergantungan. Oleh sebab itu, maka desain organisasi
merupakan modal awal dalam proses perencanaan strategis organisasi.
I. Kesimpulan
Terdapat
perbedaan
antara
struktur
organisasi
dan
desain
organisasi.
Desain organisasi akan ideal jika manajer dan tim pembuat desain organisasi dapat menjawab
tantangan
bisnis
dan
memahami
core
bisnis
organisasi
tersebut.
Terdapat 5 elemen dasar desain konfigurasi yaitu: the operating core, the strategic apex, the
middle
line,
the
techno
structure,
dan
the
support
staff.
Mengutamakan apakah strategi atau struktur yang didahulukan menjadi tidak penting karena
keduanya memiliki hubungan erat dan saling ketergantungan.
Kepustakaan
Kates, A. Galbraith, J.R. (2007) Designing Your Organization, San Francisco: John Wiley $
Sons
Gibson, James L, Ivancevich, John M, Donnelly Jr, James H (2000), Organizations,
Behavior, Structure, Processes, International Edition, Irwin. Me Graw Hill. USA.
Mintzberg, Hendry (1993) Structure in Fives Designing Effective Organizations, Prentice
Hall,
USA
Robbins, Stephen P, (2008), Organizational Behavior, 12 th Edition, Prentice Hall, USA

Anda mungkin juga menyukai