PENDAHULUAN
Namun karena daya saing yang sangat tinggi pada daerah perkotaan
membuat pengaruh yang tidak seimbang antara lahan yang ada dengan penduduk
maupun masyarakat yang datang dari berbagai daerah diluar kota Surabaya,
sehingga lahan perkotaan semakin penuh dan sesak yang membuat pendatang
memilih untuk menempati lahan kosong yang dianggap lahan itu tidak ada yang
memiliki bahkan terkadang daerah rela bertempat tinggal dimana saja, asalkan
masih di lingkup kota.
Semakin banyak penduduk yang berdatangan semakin banyak pula
permasalahan pemukiman atau lahan yang ada diperkotaan. Pemukimanpemukiman liar tanpa ijin dan sertifikat mulai bermunculan sebagai tempat
masyarakat pendatang untuk bertahan hidup di kota. Berbagai konflik
permasalahan pemukiman semakin banyak bermunculan, perebutan lahan tidak
sedikit yang terjadi. Perebutan lahan juga terjadi di daerah kalimas surabaya
tepatnya pada jalan jakarta timur, dimana dalam sejarahnya kalimas merupakan
lokasi pelabuhan utama yang merupakan jantung perdagangan surabaya dimana
dalam pelabuhan tersebut digunakan sebagai sentral bisnis bongkar muat.
Dalam perkembanganya kalimas tidak hanya menjadi pelabuhan namun
sekarang telah berkembang menjadi stasiun kalimas, dimana dalam stasiun
kalimas tersebut digunakan sebagai tempat petikemas, dalalam perspektif konflik
lahan yang digunakan untuk petikemas tersebut merupakan lahan tempat tinggal
masyarakat urban atau masyarakat pendatang dari beberapa daerah luar surabaya,
dalam hal ini penguasaan materi terjadi antara PT KAI dan masyarakat urban
yang ada disana.
Dari penjelasan diatas dapat ditarik sebuah topik penelitian yaitu tentang
konstruksi sosial masyarakat urban kalimas terhadap penggusuran lahan yang ada
di kalimas, untuk mempertajam analisis penelitian ini menggunakan teori migrasi
dari Everet S Lee yang menyatakan migrasi dalam arti luas adalah perubahan
tempat tinggal secara permanen atau semi permanen. Disini tidak ada
pembatasan, baik pada jarak perpindahan maupun sifatnya, yaitu apakah
perbedaan itu bersifat sukarela atau terpaksa dan Teori Migrasi Model Todaro
yaitu
migrasi
merupakan
suatu
proses
yang
sangat
selektif
Menurut Robert Norris (1972), diagram yang dibuat Evereet Lee perlu
ditambahi dengan tiga komponen yaitu migrasi kembali, kesempatan antara dan
migrasi paksaan. Norris berpendapat bahwa faktor terpenting dalam terjadinya
migrasi adalah daerah asal. Di dalam digram Norris, kesempatan antara
merupakan kota-kota kecil atau sedang yang terletak antara desa pengirim migran
dan kota tujuan migrasi.
Migrasi kembali adalah proses migrasi migran kembali ke daerah asal
karena berbagai alasan, semisal karena migran tersebut sudah sukses didaerah
tujuan dan karena daerah asal merupakan rumah pertama bagi mereka maka
mereka ingin menghabiskan masa hidupnya kembali di daerah asal. Sedangkan
alasan lainnya misalnya karena migran tersebut tidak dapat menyesuaikan dan
mendapatkan apa yang dia inginkan di kota tujuan maka migran tersebut akan
kembali ke daerah asal. Yang dimaksud dengan migrasi terpaksa adalah migrasi
yang dilakukan karena keadaan darurat semisal terjadinya perang ataupun bencana
alam. Sedangkan Model migrasi dari Todaro memiliki empat pemikiran dasar
sebagai berikut:
1. Model migrasi desa-kota dirangsang terutama sekali, oleh berbagai
pertimbanganekonomi yang rasional dan yang langsung berkaitan dengan
keuntungan atau manfaatdan biaya-biaya relative migrasi itu sendiri (sebagian
besar terwujud dalam satuanmoneter, namun ada pula yang terwujud dalam
bentuk-bentuk atau ukuran lain,misalnya saja kepuasan psikologis).
2. Variabel yang tidak signifikan terhadap jumlah migrasi Warga Klaten ke Jakarta
adalah variabel selisih upah UMR dan kesempatan kerja di wilayah Klaten.
1.4.2.2 Makna Penggusuran Menurut Masyarakat Miskin Kota Surabaya
(Studi Kasus Pada Warga Miskin Pinggir Rel Korban Rencana Penggusuran
Double Track oleh PT. KAI Dalam Perspektif Konstruksi Sosial Berger di
Kelurahan Sidotopo) oleh Tiandi Zana Hetsy
Penelitian ini dilatar belakangi atas rencana penggusuran yang akan
dilakukan oleh PT.KAI dengan tujuan pembuatan double track. Alasan pemilihan
lokasi penelitian di Kelurahan Sidotopo khususnya warga pinggir rel karena
banyaknya jumlah penduduk pinggir rel, kondisi ekonomi yang rendah (miskin),
warga pinggir rel aktif mengikuti negosiasi dan diskusi dengan PT. KAI dan
Pemerintah Kota Surabaya.
Fokus penelitian adalah bagaimana warga pinggir rel di Kelurahan
Sidotopo memaknai rencana penggusuran yang akan terjadi di wilayah mereka
serta bagaimana reaksi dan usaha warga pinggir rel menghadapi rencana
penggsuran oleh PT. KAI. Penelitian ini menggunakan teori konstruksi sosial oleh
Peter Berger dan Luckman. Metode penelitian bersifat kualitatif dengan teknik
pengumpulan data melalui observasi lapangan dan wawancara mendalam. Hasil
penelitian dijelaskan secara deskriptif bahwa warga pinggir rel memaknai rencana
penggusuran sebagai hal yang negatif atau buruk, warga pinggir rel menghadapi
rencana penggusuran secara tenang namun juga melakukan usaha dengan bentuk
negosiasi dan diskusi dengan pihak PT. KAI dan Pemerintah Kota Surabaya.
Kesimpulan pada penelitian ini bahwa warga pinggir rel telah melakukan
berbagai usaha dalam menghadapi rencana penggusuran karena mereka berasumsi
bahwa penggusuran hanya akan merugikan pihak korban apabila tidak diimbangi
dengan relokasi ganti rugi. Berdasarkan teori konstruksi sosial oleh Berger, dapat
diketahui bahwa penolakan terhadap rencana penggusuran yang dilakukan warga
pinggir rel di Kelurahan Sidotopo terjadi karena adanya pengaruh dari lingkungan
yang didapat dari hasil interaksi sehari-hari.
Dialektika simultan berproses pada, penolakan terhadap rencana
penggusuran dimulai dari keadaan lingkungan sekitar dan dimana anggota
interaksi menunjukkan reaksi dan sikap tidak setuju terhadap rencana
penggusuran. Sikap individu tersebut disebabkan berbagai faktor internal dan
eksternal dan kemudian diobjektivasi oleh masing-masing individu terhadap
dirinya sendiri dan pada akhirnya di internalisasi bahwa warga pinggir rel sepakat
atas penolakan penggusuran yang akan dilakukan oleh PT.KAI.
Tahapan dialektika eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi akan terjadi
secara terus menerus dalam sepanjang kehidupan manusia dan membentuk
konstruksi-konstruksi baru karena pengetahuaan yang dimiliki manusia sifatnya
dinamis yaitu akan selalu berkembang. Warga menyatakan keberatan dan
penolakan atas rencana penggusuran yang akan dilakukan oleh PT. KAI. Alasan
keberatan dan penolakan masyarakat adalah karena faktor ekonomi, faktor
kehilangan tempat tinggal, peraturan pemerintah yang dipahami oleh warga
(Undang-Undang Agraria) dan pengetahuaan yang dimiliki masyarakat atas
hukum yang mereka akui benar keberadaannya.
Bentuk atas keberatan tersebut dituangkan oleh warga pinggir rel melalui
rapat, protes dan negosiasi antar warga masyarakat dengan PT. KAI. Warga
pinggir rel di Kelurahan Sidotopo khususnya korban penggusuran juga meminta
bantuan kepada walikota Surabaya sebagai penjamin keberadaan mereka di
wilayah Sidotopo agar tidak penggusuran tidak akan pernah terjadi.
Masyarakat miskin kota di Kelurahan Sidotopo (warga pinggir rel korban
penggusuran) tetap bersikeras bertahan di lokasi tempat tinggal mereka. Faktor
pertama karena menurut pemahaman masyarakat, rel di depan perkampungan
mereka merupakan rel mati sehingga tidak mungkin akan dibangun lebih lanjut
karena tidak berfungsi secara maksimal. Faktor kedua adalah masyarakat
mengakui bahwa tanah tersebut adalah tanah milik Negara dan setiap warga
Negara Indonesia berhak menempati. Tanah tersebut dipahami oleh masyarakat
bahwa bukan milik PT. KAI karena PT. KAI tidak mampu menunjukkan bukti
surat legalitas atas kepemilikan tanah. Faktor ketiga adalah tidak adanya tanggung
jawab dari PT. KAI terhadap korban penggusuran mengenai kebijakan ganti rugi.
Ganti rugi di inginkan oleh warga sebagai modal untuk mencari tempat
tinggal yang sifatnya permanen dapat dihuni hingga akhir hayat pemilik sebagai
pengganti tempat tinggal mereka yang akan digusur. Realitas tentang fenomena
penggusuran terbentuk melalui tiga tahapan yaitu eksternalisasi sebagai tahapan
awal dimana masyarakat mengetahui dan memahami tentang penggusuran yang
akan dilakukan oleh PT. KAI, mulai dari sejarah penggusuran, apa bentuk
penggusuran, tujuan penggusuran hingga akibat dari penggusuran. Dari proses
eksternalisasi tersebut, masyarakat telah menjadikan apa yang mereka ketahui
sebagai pengetahuan awal tentang fenomena penggusuran yang akan terjadi.
BAB II
PROSEDUR PENELITIAN
kepedulian
dan
lain-lain,
(b)
mengkonstruksikan
belum dikucurkan.
c) Warga yang berasal dari luar kota surabaya dan terkena gusur.
Setelah itu perhatian peneliti pada obyek penelitian dan memulai mengajukan
pertanyaan deskriptif, dilanjutkan dengan analisis terhadap hasil wawancara.
BAB III
KONSTRUKSI SOSIAL MASYARAKAT URBAN KALIMAS
metropolisnya
yang
mencapai
Metropolitan
juta
jiwa,
sedangkan
Surabaya)
merupakan
kepadatan penduduk Kota Surabaya adalah sebesar 8.304 jiwa per km. Dengan terdiri
dari beberapa suku yaitu Suku Jawa yang merupakan suku bangsa mayoritas di
Surabaya. Dibanding dengan masyarakat Jawa pada umumnya, Suku Jawa di
Surabaya memiliki temperamen yang sedikit lebihn keras dan egaliter. Salah satu
penyebabnya
adalah
jauhnya
Surabaya
dari
kraton
yang
dipandang
sebagai pusat budaya Jawa. Meskipun Jawa adalah suku mayoritas (83,68%),
tetapi Surabaya juga menjadi tempat tinggal berbagai suku bangsa di Indonesia,
termasuk suku Madura (7,5%), Tionghoa (7,25%), Arab (2,04%). Namun pada
wilayah kalimas tepatnya di jl.jakarta timur mayoritas penduduk adalah
pendatang. Berikut kutipan dari informan kunci kami :
mayoritas di,,, ow penduduk di sini, mayoritas ya jawa sama madura,
semuanyakan pendatang. Dulukan disini kosong semua gitu lo..., jadi mereka
datang itu ya ke sini. Artinyakan, lahan ini dulu memang kosong tapi ada rumah
gitu lo. .. ahh dulukan orang tua karyawannya kereta api. (RW)
Sebagai kota metropolitan, Surabaya menjadi pusat kegiatan perekonomian di
daerah Jawa Timur dan sekitarnya. Sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang
jasa, industri, dan perdagangan. Banyak perusahaan besar yang berkantor pusat di
Surabaya, seperti PT Sampoerna Tbk, Maspion, Wing's Group, Unilever, Pakuwon
Group, Jawa Pos Group dan PT PAL. Pusat perkantoran dan highrise building (CBD)
berada di sekitar Jalan Tunjungan, Basuki Rahmad, Darmo, Mayjen Sungkono, HR.
Muhammad dan Ahmad Yani. Kawasan industri di Surabaya di antaranya Surabaya
Industrial Estate Rungkut (SIER), Karangpilang dan Margomulyo.
Dewasa ini terdapat belasan mal-mal besar dan puluhan supermarket besar. Pusat
perbelanjaan modern ternama di antaranya: Ciputra World, Tunjungan Plaza, Pakuwon
Trade Center dan Supermall Pakuwon Indah (satu gedung),Len Marc,Pakuwon City
(Laguna), Mal Galaxy, Golden City Mall, Bubutan Junction (BG Junction), Royal Plaza,
City of Tomorrow (CiTo), Surabaya Town Square (Sutos), Hi Tech Mall, Grand City
Mall, Maspion Square, MEX Building, Pasar Atum Mall, ITC Surabaya.
Plaza Marina (dahulu Sinar Fontana), dan Plasa Surabaya yang oleh masyarakat
Surabaya lebih dikenal dengan Delta Plaza, serta Empire Palace, yang merupakan
wedding mall pertama di Indonesia. Sedangkan pusat perbelanjaan tradisional ternama di
antaranya Pasar Turi, Pasar Atom,Kapas Krampung Plaza dan Darmo Trade Center
(DTC) yang dahulunya adalah Pasar Wonokromo.
dulu disitukan gak di kontrakan lagi terus saya nyari rumah dapat disini, sini
dulu kontrak mbak dulu disitukan gak di kontrakan lagi terus saya nyari rumah
dapat disini, sini dulu kontrak mbak. (01-SB)
Dari jawaban informan kami kemudian kami membuat tabel dari pernyataan
jawaban, berikut hasil wawancara yang kami dapat dari informan 01-SB:
Tabel 3.2.1
Materi Wawancara
Peneliti
Peneliti
Informan
Sebelum tinggal disini ibu tinggal dimana?
Informan
Di bama timbangan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Dari jawaban informan kami kemudian kami membuat tabel dari pernyataan
jawaban, berikut hasil wawancara yang kami dapat dari informan 02-NK:
Tabel 3.2.2
Materi Wawancara
Peneliti
Peneliti
Informan
Sebelum tinggal disini ibu tinggal dimana?
Informan
Di Madura
Peneliti
Informan
Karena sayai kut orang tua saya mbak, kan sebelum saya lahir
orang tua saya sudah tinggal disini. Yang jelas orang tua saya
tinggal disisni sejak jaman belanda dan tanah ini juga warisan
dari nenek saya saat perang lawan belanda dulu mbak
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Asap kita sudah disini mbak, kalau kita balik kita mau kerja
apa?
Dari jawaban informan kami kemudian kami membuat tabel dari pernyataan
jawaban, berikut hasil wawancara yang kami dapat dari informan 03-KN :
Tabel 3.2.3
Materi Wawancara
Peneliti
Peneliti
Informan
apa alasan keluarga memilih tinggal dikalimas ini kan sejak
Informan
Peneliti
tahun 1982?
Kalau itu belum tahu mbak
Belum tahu?
Informan
Peneliti
Informan
Tahun 82
Dari jawaban informan kami kemudian kami membuat tabel dari pernyataan
jawaban, berikut hasil wawancara yang kami dapat dari informan 04-AS :
Tabel 3.2.4
Materi Wawancara
Peneliti
Peneliti
Informan
alasannya apa pak ,kok tetap pilih tnggal di sini itu?
Informan
Peneliti
Informan
di desa
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
ya di sini
Dari jawaban informan kami kemudian kami membuat tabel dari pernyataan
jawaban, berikut hasil wawancara yang kami dapat dari informan 05-HN:
Tabel 3.2.5
Materi Wawancara
Peneliti
Peneliti
Informan
Apa alasan bapak tinggal disini ?
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
mengatakan faktor ekonomi menjadi hal yang utama untuk berurbanisasi dari kota
ke desa. Contohnya saja informan 02-NK lebih memilih bertempat tinggal di
surabaya yang sudah menganggap bahwasanya kalimas adalah asap nya, berikut
kutipan wawancara yang kami lakukan pada informan 02-NK :
Asap kita sudah disini mbak, kalau kita balik kita mau kerja apa?.
Dari pernyataan tersebut informan 02-NK yang merupakan informan non
subjek kami mengatakan bahwasannya tanah yang ditempatinya adalah tanah
nenek moyangnya. Berikut kutipan wawancara yang kami lakukan :
Karena saya ikut orang tua saya mbak, kan sebelum saya lahir orang tua saya
sudah tinggal disini. Yang jelas orang tua saya tinggal disisni sejak jaman
belanda dan tanah ini juga warisan dari nenek saya saat perang lawan belanda
dulu mbak. (02-NK)
Dapat diketahui bahwanya tanpa berbekal kemampuan yang memadai
sertapendidikan yang tinggi membuat para masyarakat pendatang ini mengklaim
tanah yang tak bertuan dengan menggunakan nenek moyang sebagai dalih atas
tanah yang ditempatinya. Dalam perkembangannya masyarakat urban atau
masyarakat urban akan berkembang seiring sejalan pertumbuhan kota, dengan
memanfaatkan tanah tak bertuan dan mengklaim tanah sebagai milik pribadi.
Dimana dalam konstruksi masyarakat urban kalimas ini memilih kalimas
dikarenakan banyaknya lapangan kerja dan mudahnya mendapat fasilitas berupa
hiburan kota yang sangat berbeda sekali dengan daerah asalnya. Membuat
masyarakat urban kalimas yang tergusur tetap bertahan di kalimas, namun jika
proses ganti rugi selesai maka informan akan berpindah ketempat lain namun
masih berada di wilayah Kota Surabaya.
Konstruksi Masyarakat Urban dengan menggunakan Model Migrasi
Todaro dapat diketahui bahwasanya migrasi desa-kota dirangsang terutama sekali,
oleh berbagai pertimbangan ekonomi yang rasional dan yang langsung berkaitan
dengan keuntungan atau manfaat dan biaya-biaya relative migrasi itu sendiri
(sebagian besar terwujud dalam satuan moneter, namun ada pula yang terwujud
dalam bentuk-bentuk atau ukuran lain, misalnya saja kepuasan psikologis).
di
perkotaan,
sehingga
berbanding
terbalik
dengan
tingkat
BAB IV
KONFLIK PENGGUSURAN LAHAN
usaha.
biasanya
terjadi
atas
nama
pembangunan
Berikut adalah kutipan wawancara yang berhasil kami dapatkan dari informan
kunci:
yang jelas bahwa terakhir karena tidak ada titik temu tahu-tahu tanpa pemberi
tahuan yang pasti, yang jelas dari KAI ini kurang lebih ada 1.500 aparat,
kemudian bawa alat macem-macem. Kemudian tanpa negosiasi artinya tanpa
dinegosiasi dulu langsung dari pihak mereka menggusur. (RW)
Berikut data yang telah kami dapatkan dari wawancara yang kami lakukan
pada informan 01-SB:
Tabel 4.1.1
Peneliti
Peneliti
Materi Wawancara
Informan
Bagaimana penggusuran lahan bisa terjadi bu?
Informan
sebetulnya gini yah mbak ya,,, katanya loh ya ini cuma, saya
cuma ada lihatan. Sebetulnya sini nih gak di gusur cuma di bikin
pelebaran jalan
katanya gitu,,, terus habis itu kok, yang di
gusur itu pasar turi sama wonokromo gitu loh katanya.
Peneliti
Informan
Peneliti
untuk ini bu, mau tanya lagi ibu inikan biasanya mau di gusur.
Kira-kira tanah yang di gusur ini di gunakan untuk apa sih bu??
Informan
Peneliti
Informan
ow,, disini di tawar satu meternya dua ratus limah puluh mbak,
kita bisa apa orang rumah saya cuma enam meter mbak
lebarnya,, panjangnya,,
dapat hanya beberapa,, ya untuk makan aja gak cukup mbak,,
yah kita ya gak mau.
Berikut data yang telah kami dapatkan dari wawancara yang kami lakukan
pada informan 02-NK:
Tabel 4.1.2
Materi Wawancara
Peneliti
Peneliti
Informan
Bagaimana penggusuran lahan bisa terjadi bu?
Informan
Soalnya saya tidak punya sertifikat tanah, dan dari pihak PTKAI sendiri
kan juga tidak memiliki sertivikat . aslinya kan itu milik pemerintah,tapi
diaku-aku sama PTKAI trus saya merasa sudah tinggal disini selama
puluhan tahun ,dan di undang-undang agraria kalau sudah tinggal
beberapa puluh tahun berarti sudah otomatis menjadi warfa situ mbak.
Peneliti
Informan
Peneliti
Sebelum ada aksi penggusuran apa ada surat peringatan dulu buk?
Informan
Ya ada mbak ,tapi kan gak ketemu titik terange akhirnya pas itu turun
2000 aparat kepolisian beserta preman-preman . polisinya sambil bawa
anjing gedhe-gedhe
Berikut data yang telah kami dapatkan dari wawancara yang kami lakukan
pada informan 03-KN:
Tabel 4.1.3
Materi Wawancara
Peneliti
Peneliti
Informan
Warga disini kebanyakan pekerjaanya sebagai apa?
Informan
Peneliti
Pensiun PJKA?
Informan
Peneliti
Informan
Ya itu mbak apa, inikan ada PT lain, PT lain ini kerjasama dengan KAI
gitu lho, lha terus habis itu, ya PT KAI itu mau merncanakan mau
menjual tanahnya.. lha terus sedangkan tanah ini tanah resmi
warga ya gitu lho, lha tapi sedangkan katanya kai itu, katanya.. itu
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
tidak mas?
pada waktu itu mbak, pas tanggal 17 november 2013 itu, nhah itu
kejadian pemberontakan langsung,
Peneliti
Informan
Tapi kalau udah di gusur ini sudah ada ganti rugi atau belum?
Itu sampai sekarang itu belum ada ganti rugi, sepeserpun nggak ada
Peneliti
Informan
Pewawancara
Informan
Pewawancara
Informan
Pewawancara
mbak
Rencana kedepan gimana mas kalau seandainya, atau berharapnya
Informan
gimana?
Berharapnya sih kalau bisa, ada ganti ruginya lho mbak, nah kalau
misalnya, rumah susun pokoknya tu bisa ditempati sehari hari gitu lho
mbak
Berikut data yang telah kami dapatkan dari wawancara yang kami lakukan
pada informan 04-AS:
Tabel 4.1.4
Peneliti
Peneliti
Materi Wawancara
Informan
Apa yang menyebabkan terjadinya penggusuran lahan di kalimas ini
pak?
Informan
Karena PT KAI ingin menguasai tempat yang saya tinggal mas,dan selain
itu sendiri PT KAI pun melanggar perjanjian mas,padahal katanya mau di
buat double trek mas,eh ternyata dibuat investasi lain mas
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
kalau menurut bapak itu upaya negosiasi apa yang dilakukan warga
kalimas ini dengan pemerintah itu?
Informan
Berikut data yang telah kami dapatkan dari wawancara yang kami lakukan
pada informan 05-HN:
Tabel 4.1.5
Peneliti
Peneliti
Materi Wawancara
Informan
Bagaimana penggusuran lahan bisa terjadi ?
Informan
Iya mas,karena pihak PT KAI ingin menguasai tempat yang dulunya yang
saya tempati.
Peneliti
Informan
Karena PT KAI ingin menguasai tempat yang saya tinggal mas,dan selain
itu sendiri PT KAI pun melanggar perjanjian mas,padahal katanya mau di
buat double trek mas,eh ternyata dibuat investasi lain mas.
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Uww adaa mas, Cuma yang dapat ganti ruginya sebesar 250 ribu mas
permeternya mas,padahal saya juga ikut bayar PBB dan pajak lain-
lainnya mas.
Dari subbab ini ditemui data yang kami dapatkan dari informan subjek dan
non subjek kami, bahwasanya informan tidak mendapat ganti rugi dan bahkan
ganti ruginya tak sepadan dengan apa yang dikeluarkan dulu ketika tinggal
ditanah sebelum tergusur. Dari pemaparan informan jelas terlihat masyarakat
urban kalimas tidak mempunyai legalitas untuk mempertahankan lahannya karena
lahan tersebut sah milik PT.KAI, namun pada pihak PT.KAI juga tidak berhasil
membujuk warga atau bernegoisasi dengan warga kalimas. sehingga dalam
konstruksinya masyarakat urban layak dan sah tinggal di lahan atau tanah yang
tak bertuan. Konstruksi pengusuran lahan i ni membuat konflik didalam proses
penggusuran
dimana
dalam
penyelesaiannya
belum
sepenuhnya
tuntas.
Masyarakat urban kalimas mempertanyakan akan dibuat apa tanah ini, dengan
konstruksi
akan
digunakan
untuk
double
track
nyatanya
digunakan
Kesimpang siuran akan digunakan apa lahan yang yang digusur itu membuat
konstruksi warga yang terkena gusur berbeda-beda karena ketidakpastian akan
tanah dan perjanjian yang disepakati atau dinegoisasikan. Hal itu dapat dibuktikan
jawaban para informan ketika kami menanyakan proyek apa yang akan dibangun
PT.KAI. beriukut hasil kutipan wawancara yang kami lakukan pada salah satu
informan kami untuk mendukung gagasan dari kelompok kami :
Karena PT KAI ingin menguasai tempat yang saya tinggal mas,dan selain itu
sendiri PT KAI pun melanggar perjanjian mas,padahal katanya mau di buat
double trek mas,eh ternyata dibuat investasi lain mas. (05-HN)
Surat
dampak penggusuran lahan bagi masyarakat urban kalimas. Dari salah satu
informan kami mendapatkan keuntungan, dimana dalam penggusuran lahan
tersebut dengan rumah yang ditempatinya sebagai kontrakan akhirnya mendapat
tampungan tempat tinggal dari tetangganya. Informan 01-SB yang sudah tidak
mempunyai sanak saudara dan hanya sebatang kara memilih tetap tinggal
ditempat penampungan dan tidak kembali kedaerah asalnya.
Berikut data yang kami dapatkan dari hasil wawancara dengan informan
01-SB:
Tabel 4.2.1
Materi Wawancara
Peneliti
Peneliti
Informan
Berapa kerugian yang dialami, saat ada kerugian ibu?
Informan
Iyaa rumah sendiri,,, saya bangun rumah habis seratus tujuh puluhlah.
Belinya empat puluh lima terus saya bangun.
Peneliti
terus gimana ibu sertifikat tanah udah ada terus kenapa kok masih di
persulit ibu?
Informan
sebetulnya itu, katanya loh mau ada ganti sampai sekarang kok gak ada
gitu makanya saya itu nunggu disini sampai dapat ganti gitu mbak
sampai sekarang.
Peneliti
semua dulu yang tinggal di jalan Jakarta timur mayoritas kerja sebagai
apa ibu?
Informan
kurang tau saya mbak,, cuma saya yang sama adek saya yang kerja tadi di
pabrik indomie. Dulu teluk kumaikan ada indomie terus sekarang
mungkin dia kontrknya mahal pindah di pasuruan.
Peneliti
Informan
enggak,,,
Peneliti
Informan
Berikut data yang kami dapatkan dari hasil wawancara dengan informan
02-NK:
Tabel 4.2.2
Peneliti
Peneliti
MateriWawancara
Informan
BagaimanaDampak Penggusuran Lahan?
Informan
Saya sebenere tidak ikut digusur mbak, tapi saya ikut-ikut mempertahankan
penggusuuran itu. Karena saya takut rumah saya ikut tergusur. Saya takut
lama kelamaan penggusuran itu akan menjalar kemana-mana dan saya ikut
kegusur. Selain itu banyak korban dari penggusuranlahan ini yang mata
pencahariannya terputus, dan mereka menjadi pengangguran.
Peneliti
Apa tidak ada ganti rugi dari pihak PTKAI nya bu?
Informan
Ya ada mbak tapi Cuma 500.000 per meter. Apa dikira rumah kambing?
Peneliti
Selain karena PTKAI penggusuran lahan ini tidak ada karena faktor pihak
lain buk?
Informan
Kayaknya sih perusahaan asing mbak, apa itu namanya bukan menyenangkan
pihak asing dan menyengsarakan warga mbak?
Berikut data yang kami dapatkan dari hasil wawancara dengan informan
03-KN:
Tabel 4.2.3
Peneliti
Peneliti
Materi Wawancara
Informan
Terus masnya inikan sekarang kan ngekos, menurut mas bagaimana
dengan fasilitas yang mas tempati sekarang? Lebih nyaman di rumah
Informan
sendiri atau..
Iya lebih nyaman di rumah sendiri sih mbak (semua enak dirumah
sendiri mbak, nggak menegeluarkan uang buat bulanan sahut ibuibu yang tadi) Kalau bisa sih, kalau ada ganti ruginya warga kan biar
enak biar nggak kepikiran terus, kan takunya sebagian ada yang
Peneliti
stresslha itu..
Kalau misalkan nggak kunjung ada hasilnya gimana mas?
Informan
Ya, kalau saya sih.. saya ini kurang tahu mbak saya ini apa kata
orang tua, kalau saya inikan sebagai anak nunutkan mbak, lha apa
kata orang tua kalau ngomongnya gini ya gini kalau gitu ya gitu,
cuma orang tua ini mau hasilnya doang, cuma tahu hasilnya doang
gitu aja, gimana, rundingannya itu gimana hasilnya gimana gitu aja
Berikut data yang kami dapatkan dari hasil wawancara dengan informan
04-AS:
Tabel 4.2.4
Peneliti
Peneliti
Materi Wawancara
Informan
Menurut bapak itu penggusuraan lahan di kalimas itu terjadi konfik?
Informan
wo sering,
Peneliti
Informan
kalau PT KAI itu, door to door dia itu, maksudnya yang takut di takuttakuti. Kalau ada warga itu dia lari bersama aparatnya juga, banyak
aparatnya. Lha yang terjadi di nomer berapa itu polisinya, mask polisinya
maksa. Memaksa untuk tanda tangan.
Peneliti
Informan
ow,, sudah siap. Siap bertempur, ada adu fisik, adu fisiknya itu dengan
aparat. Nah kira-kira itu 1.500
Peneliti
trus apakah waktu terjadi selisih dengan preman,aparat sama warga itu
apakah ya ada adu mulut atau gimana itu
Informan
Berikut data yang kami dapatkan dari hasil wawancara dengan informan
05-HN:
Tabel 4.2.5
Peneliti
Peneliti
Materi Wawancara
Informan
Setelah penggusuran terjadi,bagaimana masyarakat yang terkena
penggusuran untuk tetap bertahan hidup atau survival?
Informan
Ya itu mas,kalau yang punya banyak uang bisa pindah di daerah lain
mas,tetapi seperti saya ini masih tetap tinggal disini mas,untuk menagih
janji kepada pemerintah mas.
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Dari subbab ini ditemui data bahwasanya sebagian warga yang tergusur
belum mendaptkan ganti rugi dan bahkan ganti rugi berlangsung alot. Namun
pada kenyataanya banyak warga yang tergusur pindah ke tempat dan lain dan ada
pula yang kembali kedaerah asal. Dalam hal ini banyak warga kalimas yang
tergusur dirugikan secara ekonomi berupa kehilangan barang dan uang dalam
penggusuran yang tidak sesuai dengan tanggal yang ditetapkan.
Dampak penggusurann lahan kalimas membuat warga yang belum
mendapat ganti rugi harus
kehidupannya
sembari
menunggu
ganti
rugi
selesai.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari pemaparan dan keterangan serta data yang telah kami dapat dari hasil
wawancara yang kami lakukan pada tanggal 24 Mei 2014, ditemui bahwasanya
konstruksi masyarakat urban kalimas didapati kesimpulannya bahwa masyarakat
urban akan berubanisasi ke tempat-tempat yang mempunyai fasilitas yang lengkap
dan semua mudah didapat. Dengan banyaknya fasilitas membuat lahan menjadi
semakin sempit di kota surabaya, dengan banyaknya mall yang ada di surabaya,
membuat lahan menjadi sempit dan bahkan hanya tersisa hanya dipinggiran kota.
Dari hal tersebut masyarakat urban memanfaatkan lahan yang tersisa seperti yang
terjadi didaerah kalimas, dimana masyarakat urban ini menempati lahan/tanah tak
bertuan dipinggiran rel kereta api. Dalam hal ini ternyata lahan dan rumah tidak
bersertifikat. Pihak PT.KAI kesulitan dalam mencapai mufakat dengan warga
kalimas. Sehingga terjadi konflik dalam penggusuran lahan warga kalimas. dari
subbab daya tarik kalimas ditemui bahwasnya. Pada fokus penelitian tentang
dampak penggusuran lahan diperoleh kesimpulan bahwasanya penggusuran yang
tidak sesuai dengan tanggal yang ditetapkan.
kehidupannya
sembari
menunggu
ganti
rugi
selesai.
DAFTAR PUSTAKA
http://notaris-sidoarjo.blogspot.com/2012/11/penggusuran-lahan.html
Penggusuran Tanah dalam Perspektif Sosial
www.scribd.com
Penggusuran - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
id.wikipedia.org
Tesis Analisis Faktor Pendorong Migrasi Warga Klaten ke Jakarta oleh Siti
Khatijah.
Makna Penggusuran Menurut Masyarakat Miskin Kota Surabaya (Studi
Kasus Pada Warga Miskin Pinggir Rel Korban Rencana Penggusuran
Double Track oleh PT. KAI Dalam Perspektif Konstruksi Sosial Berger di
Kelurahan Sidotopo) oleh Tiandi Zana Hetsy
Penggusuran sebagai implikasi kebijakan ruang terbuka hijau dalam
perspekti HAM: Studi Kasus Penggusuran taman bersih, manusia dan
berwibawa oleh Siti Manggar F.
LAMPIRAN
A. Pengklasifikasian Informan
TRANSKRIP OBSERVASI
No.
Koding
Tanggal Pengamatan
Jam
Kegiatan yang Diobservasi
: 01
: Ob-01/24-05/2014
: 24 Mei 2014
: 17.25-18.00
: Setting Wawancara dengan Informan
Wawancara dengan Ibu Subiah ini dilakukan tanggal 24 Mei 2014 di sore hari di
penampungan di salah satu rumah warga penggusuran lahan PT KAI, keadaan di sekitar sedikit
kurang mendukung karena suasana sekitar lumayan ramai akibat banyak aktivitas warga yang
terjadi dan berdekatan dengan teman-teman yang melakukan wawancara juga, namun tidak
terlalu mengganggu hasil indept interview yang di lakukan bersama ibu subiah.
TRANSKRIP WAWANCARA
No.
Kode
Nama Informan
Tanggal Pengamatan
Jam
Tempat Wawancara
Topik Wawancara
: W-01/q-1/24-05/2014
: 01-SB
:Subiah
: 24 Mei 2014
: 17.25-18.00
: Kalimas, Kec.Pabean Cantikan
: Identitas Diri
Materi Wawancara
Peneliti
Peneliti
Informan
Nama
Informan
Subiah
Peneliti
Usia?
Informan
49 tahun
Peneliti
Jenis kelamin?
Informan
Perempuan
Peneliti
Agama?
Informan
Islam
Peneliti
Asal daerah?
Informan
Jombang
TRANSKRIP WAWANCARA
No.
Kode
Nama Informan
Tanggal Pengamatan
Jam
Tempat Wawancara
Topik Wawancara
: W-01/q-2/24-05/2014
: 01-SB
:Subiah
: 24 Mei 2014
: 17.25-18.00
: Kalimas, Kec.Pabean Cantikan
: Alasan Tinggal di Kalimas
Peneliti
Peneliti
Materi Wawancara
Informan
Sebelum tinggal disini ibu tinggal dimana?
Informan
Di bama timbangan
Peneliti
Informan
Dulu disitukan gak di kontrakan lagi terus saya nyari rumah dapat disini,
sini dulu kontrak mbak.
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Enakan disini bisa ada hiburannya, di rumah disana (Jombang) gak ada
hiburan, gak ada saudara-saudara
TRANSKIP WAWANCARA
No.
Kode
Nama Informan
Tanggal Pengamatan
Jam
Tempat Wawancara
Topik Wawancara
: W-01/q-3/24-05/2014
: 01-SB
:Subiah
: 24 Mei 2014
: 17.25-18.00
: Kalimas, Kec.Pabean Cantikan
: Konstruksi Penggusuran Lahan
Materi Wawancara
Peneliti
Peneliti
Informan
Bagaimana penggusuran lahan bisa terjadi bu?
Informan
sebetulnya gini yah mbak ya,,, katanya loh ya ini cuma, saya
cuma ada lihatan. Sebetulnya sini nih gak di gusur cuma di bikin
pelebaran jalan
katanya gitu,,, terus habis itu kok, yang di
gusur itu pasar turi sama wonokromo gitu loh katanya.
Peneliti
Informan
Peneliti
untuk ini bu, mau tanya lagi ibu inikan biasanya mau di gusur.
Kira-kira tanah yang di gusur ini di gunakan untuk apa sih bu??
Informan
Peneliti
Informan
ow,, disini di tawar satu meternya dua ratus limah puluh mbak,
kita bisa apa orang rumah saya cuma enam meter mbak
lebarnya,, panjangnya,,
dapat hanya beberapa,, ya untuk makan aja gak cukup mbak,,
yah kita ya gak mau.
TRANSKIP WAWANCARA
No.
Kode
Nama Informan
Tanggal Pengamatan
Jam
Tempat Wawancara
Topik Wawancara
: W-01/q-4/24-05/2014
: 01-SB
:Subiah
: 24 Mei 2014
: 17.25-18.00
: Kalimas, Kec.Pabean Cantikan
: Dampak Penggusuran Lahan
Materi Wawancara
Peneliti
Peneliti
Informan
Berapa kerugian yang dialami, saat ada kerugian ibu?
Informan
Iyaa rumah sendiri,,, saya bangun rumah habis seratus tujuh puluhlah.
Belinya empat puluh lima terus saya bangun.
Peneliti
terus gimana ibu sertifikat tanah udah ada terus kenapa kok masih di
persulit ibu?
Informan
sebetulnya itu, katanya loh mau ada ganti sampai sekarang kok gak ada
gitu makanya saya itu nunggu disini sampai dapat ganti gitu mbak
sampai sekarang.
Peneliti
semua dulu yang tinggal di jalan Jakarta timur mayoritas kerja sebagai
apa ibu?
Informan
kurang tau saya mbak,, cuma saya yang sama adek saya yang kerja tadi di
pabrik indomie. Dulu teluk kumaikan ada indomie terus sekarang
mungkin dia kontrknya mahal pindah di pasuruan.
Peneliti
Informan
enggak,,,
Peneliti
Informan
TRANSKRIP OBSERVASI
No.
Koding
TanggalPengamatan
Jam
Kegiatan yang Diobservasi
: 02
: Ob-02/24-05/2014
: 24 Mei 2014
: 17.25-18.00
: Setting Wawancara dengan Informan
Wawancara dengan nurul khasanah dilakukan tanggal 24 Mei 2014 di sore hari di rumah
ibu nurul, pada saat itu ibu nurul sedang mencuci piring. Disitu ada anaknya juga yang
sedangbermain.
Suami ibu nurul juga keluar masuk rumah dengan membawa sangkar burung
peliharaannya. Namun keadaan itu tidak terlalu mengganggu hasil indept interview yang di
lakukan bersama ibu nurulkhasanah.
TRANSKRIP WAWANCARA
No.
Kode
NamaInforman
TanggalPengamatan
Jam
TempatWawancara
TopikWawancara
: W-02/q-1/24-05/2014
: 02-NK
: Nurul Khasanah
: 24 Mei 2014
: 17.25-18.00
: Kalimas, Kec.Pabean Cantikan
: Identitas Diri
MateriWawancara
Peneliti
Peneliti
Informan
Nama
Informan
Nurul khasanah
Peneliti
Usia?
Informan
32 tahun
Peneliti
Jenis kelamin?
Informan
Perempuan
Peneliti
Agama?
Informan
Islam
Peneliti
Asal daerah?
Informan
Madura
TRANSKIP WAWANCARA
No.
Kode
NamaInforman
TanggalPengamatan
Jam
TempatWawancara
TopikWawancara
: W-02/q-2/24-05/2014
: 02-NK
: Nurul Khasanah
: 24 Mei 2014
: 17.25-18.00
: Kalimas, Kec.Pabean Cantikan
: Alasan Tinggal di Kalimas
Materi Wawancara
Peneliti
Peneliti
Informan
Sebelum tinggal disini ibu tinggal dimana?
Informan
Di Madura
Peneliti
Informan
Karena sayai kut orang tua saya mbak, kan sebelum saya lahir orang tua
saya sudah tinggal disini. Yang jelas orang tua saya tinggal disisni sejak
jaman belanda dan tanah ini juga warisan dari nenek saya saat perang
lawan belanda dulu mbak
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Asap kita sudah disini mbak, kalau kita balik kita mau kerja apa?
TRANSKIP WAWANCARA
No.
Kode
NamaInforman
TanggalPengamatan
Jam
TempatWawancara
TopikWawancara
: W-02/q-3/24-05/2014
: 02-NK
: Nurul Khasanah
: 24 Mei 2014
: 17.25-18.00
: Kalimas, Kec.Pabean Cantikan
: Konstruksi Penggusuran Lahan
Materi Wawancara
Peneliti
Peneliti
Informan
Bagaimana penggusuran lahan bisa terjadi bu?
Informan
Soalnya saya tidak punya sertifikat tanah, dan dari pihak PTKAI sendiri
kan juga tidak memiliki sertivikat . aslinya kan itu milik pemerintah,tapi
diaku-aku sama PTKAI trus saya merasa sudah tinggal disini selama
puluhan tahun ,dan di undang-undang agraria kalau sudah tinggal
beberapa puluh tahun berarti sudah otomatis menjadi warfa situ mbak.
Peneliti
Informan
Peneliti
Sebelum ada aksi penggusuran apa ada surat peringatan dulu buk?
Informan
Ya ada mbak ,tapi kan gak ketemu titik terange akhirnya pas itu turun
2000 aparat kepolisian beserta preman-preman . polisinya sambil bawa
anjing gedhe-gedhe
TRANSKIP WAWANCARA
No.
Kode
NamaInforman
TanggalPengamatan
: W-02/q-4/24-05/2014
: 02-NK
:Nurul Khasanah
: 24 Mei 2014
Jam
TempatWawancara
TopikWawancara
Peneliti
Peneliti
: 17.25-18.00
: Kalimas, Kec.Pabean Cantikan
: Dampak Penggusuran Lahan
MateriWawancara
Informan
BagaimanaDampak Penggusuran Lahan?
Informan
Saya sebenere tidak ikut digusur mbak, tapi saya ikut-ikut mempertahankan
penggusuuran itu. Karena saya takut rumah saya ikut tergusur. Saya takut
lama kelamaan penggusuran itu akan menjalar kemana-mana dan saya ikut
kegusur. Selain itu banyak korban dari penggusuranlahan ini yang mata
pencahariannya terputus, dan mereka menjadi pengangguran.
Peneliti
Apa tidak ada ganti rugi dari pihak PTKAI nya bu?
Informan
Ya ada mbak tapi Cuma 500.000 per meter. Apa dikira rumah kambing?
Peneliti
Selain karena PTKAI penggusuran lahan ini tidak ada karena faktor pihak
lain buk?
Informan
Kayaknya sih perusahaan asing mbak, apa itu namanya bukan menyenangkan
pihak asing dan menyengsarakan warga mbak?
TRANSKRIP OBSERVASI
No.
Koding
Tanggal Pengamatan
: 03
: Ob-03/24-05/2014
: 21 Mei 2014
Jam
Kegiatan yang Diobservasi
: 17.25-18.00
: Setting Wawancara dengan Informan
Wawancara dengan kurniawan ini dilakukan tanggal 21 Mei 2014 di sore hari di
penampungan di salah satu rumah warga penggusuran lahan PT KAI, keadaan di sekitar sedikit
kurang mendukung karena suasana sekitar lumayan ramai akibat banyak aktivitas warga yang
terjadi dan berdekatan dengan teman-teman yang melakukan wawancara juga, namun tidak
terlalu mengganggu hasil indept interview yang di lakukan bersama kurniawan.
TRANSKIP WAWANCARA
No.
Kode
Nama Informan
Tanggal Pengamatan
Jam
: W-03/q-4/24-05/2014
: 03-KN
: Kurniawan
: 24 Mei 2014
: 17.25-18.00
Tempat Wawancara
Topik Wawancara
Peneliti
Peneliti
Informan
Nama
Informan
Kurniawan
Peneliti
Usia?
Informan
19 tahun
Peneliti
Jenis kelamin?
Informan
Laki-laki
Peneliti
Agama?
Informan
Islam
Peneliti
Asal daerah?
Informan
TRANSKIP WAWANCARA
No.
Kode
Nama Informan
Tanggal Pengamatan
Jam
: W-03/q-4/24-05/2014
: 03-KN
: Kurniawan
: 24 Mei 2014
: 17.25-18.00
Tempat Wawancara
Topik Wawancara
Materi Wawancara
Peneliti
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
apa alasan keluarga memilih tinggal dikalimas ini kan sejak tahun 1982?
Kalau itu belum tahu mbak
Belum tahu?
Informan
Peneliti
Informan
Tahun 82
TRANSKIP WAWANCARA
No.
Kode
Nama Informan
Tanggal Pengamatan
Jam
Tempat Wawancara
Topik Wawancara
: W-03/q-4/24-05/2014
: 03-KN
:Kurniawan
: 21 Mei 2014
: 17.25-18.00
: Kalimas, Kec.Pabean Cantikan
: Konstruksi Penggusuran Lahan
Materi Wawancara
Peneliti
Peneliti
Informan
Warga disini kebanyakan pekerjaanya sebagai apa?
Informan
Peneliti
Pensiun PJKA?
Informan
Peneliti
Informan
Ya itu mbak apa, inikan ada PT lain, PT lain ini kerjasama dengan KAI
gitu lho, lha terus habis itu, ya PT KAI itu mau merncanakan mau
menjual tanahnya.. lha terus sedangkan tanah ini tanah resmi
warga ya gitu lho, lha tapi sedangkan katanya kai itu, katanya.. itu
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
tidak mas?
pada waktu itu mbak, pas tanggal 17 november 2013 itu, nhah itu
kejadian pemberontakan langsung,
Peneliti
Informan
Tapi kalau udah di gusur ini sudah ada ganti rugi atau belum?
Itu sampai sekarang itu belum ada ganti rugi, sepeserpun nggak ada
Peneliti
Informan
Pewawancara
Informan
Pewawancara
Informan
Pewawancara
mbak
Rencana kedepan gimana mas kalau seandainya, atau berharapnya
Informan
gimana?
Berharapnya sih kalau bisa, ada ganti ruginya lho mbak, nah kalau
misalnya, rumah susun pokoknya tu bisa ditempati sehari hari gitu lho
mbak
TRANSKIP WAWANCARA
No.
Kode
Nama Informan
Tanggal Pengamatan
Jam
Tempat Wawancara
Topik Wawancara
: W-03/q-4/24-05/2014
: 03-KN
: Kurniawan
: 21 Mei 2014
: 17.25-18.00
: Kalimas, Kec.Pabean Cantikan
: Dampak Penggusuran Lahan
Materi Wawancara
Peneliti
Peneliti
Informan
Terus masnya inikan sekarang kan ngekos, menurut mas bagaimana
dengan fasilitas yang mas tempati sekarang? Lebih nyaman di rumah
Informan
sendiri atau..
Iya lebih nyaman di rumah sendiri sih mbak (semua enak dirumah
sendiri mbak, nggak menegeluarkan uang buat bulanan sahut ibuibu yang tadi) Kalau bisa sih, kalau ada ganti ruginya warga kan biar
enak biar nggak kepikiran terus, kan takunya sebagian ada yang
Peneliti
stresslha itu..
Kalau misalkan nggak kunjung ada hasilnya gimana mas?
Informan
Ya, kalau saya sih.. saya ini kurang tahu mbak saya ini apa kata
orang tua, kalau saya inikan sebagai anak nunutkan mbak, lha apa
kata orang tua kalau ngomongnya gini ya gini kalau gitu ya gitu,
cuma orang tua ini mau hasilnya doang, cuma tahu hasilnya doang
gitu aja, gimana, rundingannya itu gimana hasilnya gimana gitu aja
TRANSKRIP OBSERVASI
No.
Koding
Tanggal Pengamatan
Jam
Kegiatan yang Diobservasi
: 04
: W-04/q-4/24-05/2014
: 24 Mei 2014
: 17.25-18.00
: Setting Wawancara dengan Informan
Wawancara dengan Bapak Abdul Salam ini dilakukan tanggal 24 Mei 2014 di
sore hari di penampungan di salah satu rumah warga penggusuran lahan PT KAI,
keadaan di sekitar sedikit kurang mendukung karena suasana sekitar lumayan ramai
akibat banyak aktivitas warga yang terjadi dan berdekatan dengan teman-teman yang
melakukan wawancara juga, namun tidak terlalu mengganggu hasil indept interview
yang di lakukan bersama Bapak Abdul Salam
TRANSKRIP WAWANCARA
No.
Kode
Nama Informan
Tanggal Pengamatan
Jam
Tempat Wawancara
Topik Wawancara
: W-04/q-1/24-05/2014
: 04-AS
: Abdul Salam
: 24 Mei 2014
: 17.25-18.00
: Kalimas, Kec.Pabean Cantikan
: Identitas Diri
Materi Wawancara
Peneliti
Peneliti
Informan
Nama
Informan
Abdul Salam
Peneliti
Usia
Informan
41 Tahun
Peneliti
Jenis Kelamin
Informan
Laki-Laki
Peneliti
Agama
Informan
Islam
Peneliti
Asal Daerah
Informan
Surabaya
TRANSKIP WAWANCARA
No.
Kode
Nama Informan
Tanggal Pengamatan
Jam
Tempat Wawancara
Topik Wawancara
Peneliti
Peneliti
: W-04/q-2/24-05/2014
: 04-AS
: Abdul Salam
: 24 Mei 2014
: 17.25-18.00
: Kalimas, Kec.Pabean Cantikan
: Konstruksi Penggusuran Lahan
Materi Wawancara
Informan
Apa yang menyebabkan terjadinya penggusuran lahan di kalimas ini
pak?
Informan
Karena PT KAI ingin menguasai tempat yang saya tinggal mas,dan selain
itu sendiri PT KAI pun melanggar perjanjian mas,padahal katanya mau di
buat double trek mas,eh ternyata dibuat investasi lain mas
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
kalau menurut bapak itu upaya negosiasi apa yang dilakukan warga
kalimas ini dengan pemerintah itu?
Informan
TRANSKIP WAWANCARA
No.
Kode
Nama Informan
Tanggal Pengamatan
Jam
Tempat Wawancara
Topik Wawancara
: W-04/q-3/24-05/2014
: 04-AS
: Abdul Salam
: 24 Mei 2014
: 17.25-18.00
: Kalimas, Kec.Pabean Cantikan
: Alasan Tinggal di Kalimas
Peneliti
Peneliti
Materi Wawancara
Informan
alasannya apa pak ,kok tetap pilih tnggal di sini itu?
Informan
Peneliti
Informan
di desa
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
ya di sini
TRANSKIP WAWANCARA
No.
Kode
Nama Informan
Tanggal Pengamatan
Jam
Tempat Wawancara
Topik Wawancara
: W-04/q-4/24-05/2014
: 04-SB
: Abdul Salam
: 24 Mei 2014
: 17.25-18.00
: Kalimas, Kec.Pabean Cantikan
: Dampak Penggusuran Lahan
Materi Wawancara
Peneliti
Peneliti
Informan
Menurut bapak itu penggusuraan lahan di kalimas itu terjadi konfik?
Informan
wo sering,
Peneliti
Informan
kalau PT KAI itu, door to door dia itu, maksudnya yang takut di takuttakuti. Kalau ada warga itu dia lari bersama aparatnya juga, banyak
aparatnya. Lha yang terjadi di nomer berapa itu polisinya, mask polisinya
maksa. Memaksa untuk tanda tangan.
Peneliti
Informan
ow,, sudah siap. Siap bertempur, ada adu fisik, adu fisiknya itu dengan
aparat. Nah kira-kira itu 1.500
Peneliti
trus apakah waktu terjadi selisih dengan preman,aparat sama warga itu
apakah ya ada adu mulut atau gimana itu
Informan
TRANSKRIP OBSERVASI
No.
Koding
Tanggal Pengamatan
Jam
Kegiatan yang Diobservasi
: 05
: W-05/q-4/24-05/2014
: 24 Mei 2014
: 17.25-18.00
: Setting Wawancara dengan Informan
Wawancara dengan bapak hasan ini dilakukan tanggal 24 Mei 2014 di sore hari di
penampungan di salah satu rumah warga penggusuran lahan PT KAI, keadaan di sekitar
sedikit kurang mendukung karena suasana sekitar lumayan ramai akibat banyak aktivitas
warga yang terjadi dan berdekatan dengan teman-teman yang melakukan wawancara
juga, namun tidak terlalu mengganggu hasil indept interview yang di lakukan bersama
Bapak Hasan.
TRANSKRIP WAWANCARA
No.
Kode
Nama Informan
Tanggal Pengamatan
Jam
Tempat Wawancara
Topik Wawancara
: W-05/q-4/24-05/2014
: 05-HN
:Bapak Hasan
: 24 Mei 2014
: 17.25-18.00
: Kalimas, Kec.Pabean Cantikan
: Identitas Diri
Materi Wawancara
Peneliti
Peneliti
Informan
Nama
Informan
Hasan
Peneliti
Usia?
Informan
36 tahun
Peneliti
Jenis kelamin?
Informan
Laki-laki
Peneliti
Agama?
Informan
Islam
Peneliti
Asal daerah?
Informan
Surabaya
TRANSKIP WAWANCARA
No.
Kode
Nama Informan
Tanggal Pengamatan
Jam
Tempat Wawancara
Topik Wawancara
: W-05/q-4/24-05/2014
: 05-HN
:Bapak Hasan
: 24 Mei 2014
: 17.25-18.00
: Kalimas, Kec.Pabean Cantikan
: Alasan Tinggal di Kalimas
Materi Wawancara
Peneliti
Peneliti
Informan
Sebelum tinggal disini bapak hasan tinggal dimana?
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
TRANSKIP WAWANCARA
No.
Kode
Nama Informan
Tanggal Pengamatan
Jam
Tempat Wawancara
Topik Wawancara
: W-05/q-4/24-05/2014
: 05-HN
: Bapak Hasan
: 24 Mei 2014
: 17.25-18.00
: Kalimas, Kec.Pabean Cantikan
: Konstruksi Penggusuran Lahan
Materi Wawancara
Peneliti
Peneliti
Informan
Bagaimana penggusuran lahan bisa terjadi ?
Informan
Iya mas,karena pihak PT KAI ingin menguasai tempat yang dulunya yang
saya tempati.
Peneliti
Informan
Karena PT KAI ingin menguasai tempat yang saya tinggal mas,dan selain
itu sendiri PT KAI pun melanggar perjanjian mas,padahal katanya mau di
buat double trek mas,eh ternyata dibuat investasi lain mas.
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Uww adaa mas, Cuma yang dapat ganti ruginya sebesar 250 ribu mas
permeternya mas,padahal saya juga ikut bayar PBB dan pajak lainlainnya mas.
TRANSKIP WAWANCARA
No.
Kode
Nama Informan
Tanggal Pengamatan
Jam
Tempat Wawancara
Topik Wawancara
Peneliti
Peneliti
: W-05/q-4/24-05/2014
: 05-HN
: Bapak Hasan
: 24 Mei 2014
: 17.25-18.00
: Kalimas, Kec.Pabean Cantikan
: Dampak Penggusuran Lahan
Materi Wawancara
Informan
Setelah penggusuran terjadi,bagaimana masyarakat yang terkena
penggusuran untuk tetap bertahan hidup atau survival?
Informan
Ya itu mas,kalau yang punya banyak uang bisa pindah di daerah lain
mas,tetapi seperti saya ini masih tetap tinggal disini mas,untuk menagih
janji kepada pemerintah mas.
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
B. Informan
INFORMAN KUNCI
Identitas informan :
Nama
: Misdi
Umur
: 58 tahun
Alamat
Pekerjaan
: swasta.
Pada hari kamis tanggal lima juli 2014 tepatnya jam setengah enam saya
dan teman saya melakukan indepth interview kepada informan kunci yaitu bapak
RW.
Peneliti
: assalamualaikum
Informan
: waalaikumsalam,,,
Peneliti
: maaf pak, jam segini baru sampai sini. Langsung saja ya pak
saya mulai wawancaranya
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: ya ikut orang tua, orang tua kan disini dulu. Jadi Sejak kecil
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: penggusuran ini kan ada tahapan gitu, awal itu memang ya sudah
ada pembicaraan. Cumakan konfliknya itukan yang digusur itu
maunya gak mau digusur. Dia punya keinginan ingin memiliki,
ingin memiliki tempat itu gitu lo. Karena apa dia kan di undangundang agraria 20 tahun menempat, ini bisa di, diminta kan gitu.
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: gini, tanah itu yang jelas awal itu yo tek e negoro kabeh kan gitu.
Awal itu,, awal itu kita gak tau awal itu siapa, tapi yang jelas disini
sudah ada tanahnya PT kereta api , jadi sudah ada gedung itu juga
sudah ada, jadi apa itu istilahnya,, mulai jaman beland. Orang
nganggep, ini dianggep bekas rampasan itu. Tapi yang jelas bahwa
tempat ini bekasnya Orang-orang belanda yang di stasiun ini.
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: yang jelas bahwa terakhir karena tidak ada titik temu tahu-tahu
tanpa pemberi tahuan yang pasti, yang jelas dari KAI ini kurang
lebih ada 1.500 aparat, kemudian bawa alat macem-macem.
Kemudian tanpa negosiasi artinya tanpa dinegosiasi dulu langsung
dari pihak mereka menggusur.
Penelit
Informan
: gak ada, jadi memang tanpa ada mediasi tanpa ini,oleh karena itu
gak ada
Peneliti
Informan
: awal tahun lalu. Artinya awal itu ee2013 kalau gak salah.
Peneliti
: Menurut bapak ketika terjadi konflik itu siapa saja yang terlibat
Informan
: yang jelas warga, jadi yang gusur itukan dari PT. KAI. Artinya
PT. KAI yang punya kaya gitu. Tapi pada sat terjadi itukan aparat
ini yang melakukan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: yang jelas itu sampai hari ini, itukan baru beberapa rumah yang
mendapat biyaya ganti rugi masih ada beberap yang belum selesai.
Jadi itu kita upayakan untuk , kemudian kalau ndak salah itu.
Makannya dalam bulan-bulan ini akan diselesaikan gitu untuk
ganti rugi.
Peneliti
: tapi nyatanya sudah selesi semua atau masih ada yang belum
Informan
: belum, jadi masih yang rumah dinas. Ada tujuh, tujuh rumah
dinas. Kemudian ada delapan yang di sekitar rumah dinas, lalu ada
sekitar dua tiga yang berada diluar rumah dinas.
Peneliti
Informan
: iya sama-sama.
: Nurul Khasanah
Umur
: 32 tahun
Bekerja
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
:ya tentu saja bisa mbak. Tapi mbak-mbak nya ini dari mana ya?
Kok pada pakek jas warna biru-biru?
Peneliti
Informan
Peneliti
Peneliti
Informan
: la saya ikut orang tua saya mbak kan dari sebelum saya lahir
orang tua saya sudah tinggal disini.
Peneliti
: sebelum orang tua ibu tinggal didaerah sini tinggal dimana buk?
Informan
: ya dimadura mbak
Peneliti
Iinforman
: wah kurang jelas mbak. Yang jelas orang tua saya tinggal disini
sejak jaman belanda dan tanah ini juga warisan dari nenek saya
saat perang lawan belanda dulu mbak.
Peneliti
:oh jadi kebanyakan warga sini juga dari madura juga buk?
Informan
: ya enggak semua mbak tapi emang banyak yang dari madura. Ada
juga mbak ibu-ibu yang duduk disebelah sana itu (sambil
menunjuk ke ibu-ibu yang duduk disebelah warung)
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: kebanyakan sih dagang mbak. Tapi setelah lahan ini di gusur gak
tau lagi ya mbak orang-orangnya pada pergi kemana.
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: tanggal berapa ya mbak saya lupa. Kalo gak salah sih tanggal
tujuh belas desember dua ribu tiga belas itu mbak.
Peneliti
: sebelum ada aksi penggusuran apa ada surat peringatan dulu buk?
Informan
: ya ada mbak tapi kan gak temu titik terang akhirnya pas itu
langsung turun aparat polisi 2000 aparat mbak sama premanpreman gitu. Iya kalo polisi aja gak papa mbak tapi ini polisinya
sambil bawa anjing gede-gede mbak.
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
:ya kami emang gak punya serifikatnya mbak tapi kan menurut
undang-undang kamin udah tinggal disini puluhan tahun jadi kami
memang penduduk sini. La kami juga punya KSK sama KTP sini
juga kok mbak.
Peneliti
: oh gitu ya buk
Informan
: iya mbak tapi dari pihak PT KAI nya juga gak punya surat-surat
kepemilikan lahan ini mbak
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
:apa tidak ada ganti rugi yang ditawarkan dari pihak PT KaI buk?
Informan
: ya ada mbak tapi cumak Rp500.000 per meter apa di kira rumah
kambing.
Peneliti
Informan
Peneliti
: jika diberi ganti rugi apakah semua warga disini mau pindah buk?
Informan
: ya gak semua mbak ada yang mau ada yang tidak. Jadi lokasinya
bolong-bolong gitu mbak.
Peneliti
Informan
: asap kita sudah disini mbak kalau balik kemadura kita mau kerja
apa.
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: ya kan anggota DPR DPR ini masih sibuk ngurusin pemilu mbak.
Saya rasa ya mbak ini tuh sudah banyak yang disogok soalnya
abah saya kan termasuk tokoh di waraga-warga sekitar sini nah
abah saya mau disogok mbak sama PT KAI biar gak ikut-ikut
masalah ini mbak tapi abah saya gak mau.
Peneliti
Informan
: berapa M gitu mbak tapi lupa mbak pastinya berapa. Saya itu
kecewa mbak kenapa pada saat itu tidak ada satu pun mahasiswa
seperti kalian ini. Padahal pada saat itu kami itu membutuhkan
sang pencerah seperti mahasiswa kayak kalian ini mbak.
Peneliti
:ya kami mohon maaf buk. Disini kami bukan sebagai aktifis
mahasiswa untuk membantu konflik disini namun kami sebagai
mahasiswa yang sedang melakukan penelitian sosial demi
kebutuhan tugas kuliah buk.
Informan
sebuah
laporan
ke
dosen
ya
alangkah
baiknya
: kurniawan
Umur
: 19 tahun
Pekerjaan
RW/RT
: 1/3
Tempat wawancara
Tanggal wawancara
Durasi wawancara
: 21 menit 44 detik
Suasana rumah
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: Umurnya 19
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: iya
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
: Nomor?
Informan
: 21A
Peneliti
Informan
: RW 3 e, RW 1/RT 3
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: Iya
Peneliti
Informan
Peneliti
: Kos di tetangga?
Informan
: Iya
Peneliti
Informan
Peneliti
: Sama keluarga?
Informan
: Iya
Peneliti
Informan
Peneliti
: Desanya mana?
Informan
: Gresik
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
: Bukan kota?
Informan
: Iya, desanya
Peneliti
Informan
Peneliti
: Belum tahu?
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
: Pensiun PJKA?
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
: Iya, heeh
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: Iya, iya
Peneliti
Informan
: Iya, iya.. warga itu cuma minta buktinya kalau tanah ini
punyaknya KAI itu suratnya mana, kok nggak diberikan ke
warga gitu lho mbak, warga mintanya cuma itu doang.
Peneliti
: Lahannya yang habis di gusur itu masih nggak dinagunbangun atau masih diapakan? (kurang terdengar)
Informan
Peneliti
: Lahannya ini?
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: Saya?
Peneliti
Informan
Peneliti
: Kurang lebih?
Informan
Peneliti
Informan
: Iya
Peneliti
Informan
: Nggak ada
Peneliti
Informan
: Ow, ada
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: Iya
Peneliti
Informan
Peneliti
: Langsung
Informan
Peneliti
: Yang demo?
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
: Langsung?
Informan
: Iya, pada waktu itu, terus warga mau minta waktu, mau
minta waktu itu nggak dikasih
Peneliti
: Nggak dikasih?
Informan
: Iya gitu
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: Iya
Peneliti
Informan
: Iya, iya sih iya, cuma itu kurang lebih dua bulanan mbak?
Peneliti
: Dua bulan?
Informan
Peneliti
Informan
:Iya,
sini..
warga
sini
cuma
kepengen
anu..
: Tapi kalau udah di gusur ini sudah ada ganti rugi atau
belum?
Informan
Peneliti
Informan
: Belum
Peneliti
Informan
:Ya
ini,
cuma
tadinya
rundingan,
rundingan
tapi
: Ow, di gubeng?
Informan
: Iya di gubeng
Peneliti
: Namanya siapa?
Informan
Peneliti
: Pak Jainuri?
Informan
: Iya
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: Iya
Peneliti
Informan
: Iya
Peneliti
Informan
: ow, iya ada yang kuli, ada yang kuli.. terus kebanyakan
sini sih emhh.. pensiunan KAI
Peneliti
Informan
Peneliti
: 20 tahun?
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
: 40 tahun?
Informan
: Iya, 40 tahun
Peneliti
Informan
Peneliti
: Disini?
Informan
: Sini Jawa-Madura
Peneliti
Informan
: Iya, Jawa-Madura
Peneliti
: Kan ini sudah digusur, jadi masnya ngekos, dan ada yang
kembali ke daerah asal, kira-kira dareah asalnya itu
dimana?
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Informan
Peneliti
Informan
: Masih ada
Peneliti
Informan
: Jualan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
: Pas liburan?
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: Belum, belum
Peneliti
Informan
: Belum belum
Peneliti
Informan
: Apanya?
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: Kalau kejadian sih, ya.. belum ada, cuma warga ini kan
kepikiran doang gitu lho mbak, kepikiran terus
Peneliti
Informan
Peneliti
: Depo?
Informan
: Iya, depo itu kayak anu lho mbak.. emh kontainerkontainer itu lho mbak
Peneliti
: Iya?
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
: Kerjasama ya?
Informan
Peneliti
Informan
: iya, lha trus kai kesini, ini yang mau jadi sasaran
Peneliti
Informan
: Ya bantu, bantu cuma sini itu pas waktu kerja itu lho
mbak, ya kurang gitu lho mbak, RT 2 sini juga bantuin gitu
lho mbak.
Informan
Peneliti
Informan
: Iya
Peneliti
Informan
Peneliti
: yang mewakili?
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: Iya
Peneliti
: Kedepan gimana?
Informan
: Gimana
Peneliti
Informan
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: SMK 7
Peneliti
: SMK 7?
Informan
: SMK 7 Surabaya
Peneliti
Informan
: Ya, kalau saya sih.. saya ini kurang tahu mbak saya ini
apa kata orang tua, kalau saya inikan sebagai anak
nunutkan mbak, lha apa kata orang tua kalau ngomongnya
gini ya gini kalau gitu ya gitu, cuma orang tua ini mau
hasilnya doang, cuma tahu hasilnya doang
gitu aja,
Informan
Peneliti
Informan
: Saya terakhir
Peneliti
: Jadi kakak-kakaknya?
Informan
Peneliti
Informan
: Ibuknya Bu Kasmi
Peneliti
: Usianya?
Informan
Peneliti
: Kalau bapaknya?
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: Iya, iya
Peneliti
Informan
: Ibuknya
Peneliti
Informan
: Iya
Peneliti
Informan
: Cowok
Peneliti
: Sering kesini?
Informan
mbak
Peneliti
wartawan?
Informan
: Apanya?
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: TVRI udah
Peneliti
Informan
: Nggak
Peneliti
Informan
: Ada yang tahu, tapi cuma nggak semuanya gitu lho, ini
kalau ada pasangannya Bapak Abdul Ghoni Bapak Agung
ada, ini orangnya barusan datang itu orangnya tahu, itu
pengurusan-pengurusan samaKAI itu orangnya tahu
Peneliti
Informan
Peneliti
: Cuma kelurahan?
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
: Deket sini?
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: Iya iya
INFORMAN SUBJEK
Identitas Informan
Nama lengkap
: Subiah
Umur
: 49 tahun
Pekerjaan
: pengangguran
Pendidikan terakhir :
tidak sekolah
Alamat
RW/RT
: 1/3
Nomor rumah
: 21 A
Tempat wawancara : Didepan salah satu rumah warga kalimas yang merupakan
tempat tampungan korban pergusuran lahan
Tanggal wawancara
Durasi wawancara
: 13 menit 41 detik
Suasana rumah
Informan
Peneliti
: disini tidak apapa bu? Kalau boleh tau nama ibu siapa?
Informan
: Subiah
Peneliti
Informan
Peneliti
: ow, umur empat puluh sembilan tahun. Bekerja apa ibu sekarang?
Informan
Peneliti
: ow, tidak bekerja ya,, bu ya. pendidikan terakhir ibu, apa bu?
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
: saudara gak ada, berate ada yang membantu tetangga yah bu ya,,
Informan
: ia yah
Peneliti
: dulu rumah ibu alamatnya mana bu? Atau sekarang alamat, alamat
disini dimana bu?
Informan
: ini rumah di kasih umi ini (sambil menujuk rumah tempat kami
melakukan wawancara) ia di tamping.
Peneliti
Informan
Peneliti
: RW berapa ibu?
Informan
penggusuran)
Peneliti
: RW satu
Informan
: RW satu ya ibu ?
: nomor rumah?
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: itukan,, saya cuma orang dua aja. Yang ngurus-ungurus rumah itu
gak ada teman, sebenarnyakan disini belum kena tanggal sepuluh,,
tanggal
tujuh belas.
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
: yang lainnya ibu mungkin, yang lain kan masih banyak toh bu
yang tinggal di sekitar jalan Jakarta timur ?
Informan
Peneliti
: ibukan sebenarnya asal dari bama tadi ya ibu kemudian ibu kesini
mempertimbangkan untuk ke sini ke jalan Jakarta timur
Informan
: dulu disitukan gak di kontrakan lagi terus saya nyari rumah dapat
disini, sini dulu kontrak mbak.
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
: ow,, dari jombang ibu ya. Jadi gini bu, ibu disini menuntut ganti
rugi gak sih bu?
Informan
: yah,, menuntut kalau gak gitu apa yang itu saya bikin kontrak,
saya bikin kos.
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
: dapat sertifikat tanah juga ibu ya, dari pemilik rumah tersebut
yang pindah ke Madura sekarang.
Informan
: ia dapat,
Peneliti
Informan
Peneliti
: terus gimana ibu sertifikat tanah udah ada terus kenapa kok masih
di persulit ibu?
Informan
: sebetulnya itu, katanya loh mau ada ganti sampai sekarang kok
gak ada gitu makanya saya itu nunggu disini sampai dapat ganti
gitu mbak sampai sekarang.
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: ia sendirian juga.
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: saya kalau niat bangun gak ada mbak, saya mau kontrak
aja saya sendiri nanti kalau dapat uang ini untuk saya
kontrak agak lama.
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
: untuk ini bu, mau tanya lagi ibu inikan biasanya mau di
gusur. Kira-kira tanah yang di gusur ini di gunakan untuk
apa sih bu??
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
itu kok, yang di gusur itu pasar turi sama wonokromo gitu
loh katanya.
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Peneliti
Informan
: kurang tau saya mbak,, cuma saya yang sama adek saya
yang kerja tadi di pabrik indomie. Dulu teluk kumaikan ada
indomie terus sekarang
pindah di pasuruan .
Peneliti
Informan
: enggak,,,
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: ia ndak ada.
Peneliti
INFORMAN SUBJEK
Identitas Informan
Nama Lengkap
: Hasan
Umur
: 36 Tahun
Bekerja
: Wiraswasta
: 5 juta >
Alamat
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: saya ikut orang tua mas tinggal disini itu sejak mulai tahun 1962
mas.
Peneliti
Informan
:Banyak
mas
dulu
itu
mas
,campuran.seperti
orang
udah
pisah
semua
mas,berhubung
habis
terjadi
Peneliti
Informan
: setahu saya orang bataknya itu ada tiga keluarga mas,yang orang
banjarmasinya dan orang jawanya saya lupa mas,ada berapa.
Peneliti
Informan
wiraswasta
mas,tapi
mayoritasnya
bekerjanya
sebagai
pedagang mas.
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: Sejak bulan mei tahun 2013 mas,padahal pada waktu itu beberapa
teman saya sampai mengadu ke dirjen PT KAI ,dan dari Dirjennya
itu bilang sendiri mas kalau tidak ada penggusuran pada daerah sini
mas,kan otomatis saya dan teman-temannya saya masih bingung
mas dengan kepastian ini.
Peneliti
Informan
wilayah
atau
kekuasaan
mas,dan
sehingga
Informan
Peneliti
Informan
mas,sedangkan
warga
kita
Informan
Peneliti
Informan
INFORMAN SUBJEK
Identitas Informan
Nama Informan: Abdussalam
Alamat: jl. Jakarta Timur No. 21
Usia: 41
Pekerjaan: kuli bangunan
Pendidikan terakhir: SD
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: beli rumah
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: madura
Peneliti
Informan
: yang lainnya
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: cari pekerjaan
Peneliti
Informan
: wo sering,
Peneliti
Informan
: kalau PT KAI itu, door to door dia itu, maksudnya yang takut di
takut-takuti. Kalau ada warga itu dia lari.
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: ya pokoknya....
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
: 1.500 aparat
Informan
: iya
Peneliti
Informan
: iya
Tiba-tiba mas yang berada di dekat kami tadi ikut menjawab lagi
Informan
Peneliti
Informan
: iya
Informan
Peneliti
Informan
Informan
: itu ada premannya mas. Kesininya itu tadinya kepasar turi trus
kesini naik kereta.
Informan
Peneliti
Informan
: dorong-dorongan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: iya,water kanon
Peneliti
Informan
: bulan nofember
Informan
Peneliti
Informan
: ndak,ndak ada. Dia bilang itu yang deal ya di bongkar yag gak
deal ya gak di bongokar.
Peneliti
Informan
: lupa saya
Pada saat kami menanyakan hal ini informan lupa sehingga mas yang berada di
dekat kami yang menjawab
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
: terus menurut bapak konflik itu terjadi antara siapa dan siapa,
yang terlibat
Informan
Peneliti
Informan
: petikemas
Peneliti
: maksudnya petikemas
Informan
: kontainer
Peneliti
: pemberhentian atau
Informan
: pemberhentian
Peneliti
Informan
: logistik
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
: jadi bersama warga di sini yang tidak terkena gusuran itu ya pak.
Informan
: iya.
Peneliti
: ow,, jadi warga yang di sini yang tidak terkena penggusuran ya.
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: di desa
Peneliti
Informan
Peneliti
Informan
: ya di sini.
Peneliti
C. Dokumentasi
Pada tanggal 24 Mei 2014 sore anggota kelompok kami yaitu pitara dan riza
mostofa sedang mewawancarai bapak abdul salam (berbaju putih) yang sebagai
informan subyek di tempat penampungan warga yang terkena gusur.
Pada sore itu juga anggota kelompok kami yaitu dessy dwi dan angel sedang
mewawancari ibu Subiah yang sebagai informan subyak di tempat penampungan
warga yang terkena penggusuran.
Pada tanggal 24 Mei 2014 sore hari anggota kelompok kami yaitu Dina dan
Desianasari sedang mewawancarai ibu Nurul Khasanah yang sebagai informan
non Subyek di tempat penampungan warga yang tergusur.
Pada tanggal 24 Mei 2014 sore anggota kelompok kami yaitu pritya dan suci
sedang mewawancarai Kurniawan sebagai Informan Non Subyek di Tempat
penampungan warga yang terkena gusur.
Dalam kedua foto ini anggota kelompok kami yaitu faisal haq sedang
mewawancarai bapak Hasan yang sebagai Informan subyek di tempat
penampungan warga yang terkena penggusuran.
Kedua foto tersebut kelompok kami telah melakukan wawancara untuk memenuhi
tugas kuliah lapangan sosiologi perkotaan yang berjudul Konstruksi Sosial
Masyarakat Urban Kalimas Terhadap Penggusuran Lahan yang berada di Jalan
Kalimas Baru, Kalimas, Kec.Pabean Cantikan- Surabaya. Kelompok kami
mewawancarai beberapa Informan yang telah ditentukan pada masyarakat urban
yang tergusur.
Pada foto diatas terlihat bawasannya warga yang tergusur tidak menerima atau
tidak mempercayai janji-janji para caleg-caleg yang hanya memanfaatkan suara
masyarakat urban kalimas yang terkena penggusuran lahan.
Pada gambar diatas terlihat lahan warga yang sudah tergusur dan telah dibangun
proyek bongkar muat dan kontaner diatas lahan jalan jakarta timur.
Pada gambar diatas tergambar jelas bawasannya para warga sangat tidak setuju
pada penggusuran lahan yang terjadi karena warga beranggapan bahwa
penggusuran disama dengankan seperti penghapusan budaya mereka.