Anda di halaman 1dari 9

2008

PITIRIASIS ROSEA

PITIRIASIS ROSEA

I.

PENDAHULUAN
Pitiriasis rosea adalah suatu eksantem akut yang sering

terjadi. Penyebabnya sampai saat ini belum diketahui dengan


pasti. Virus dan bakteri penyebab penyakit tersebut telah dicari,
namun tidak ada satupun hasil yang meyakinkan. Pitiriasis rosea
sering menyerang anak-anak dan dewasa muda. Hal ini ditandai
dengan lesi awal yang dikenal dengan herald patch, diikuti oleh
ruam-ruam yang menyatu yang berupa papul dan skuama.
Herald pacth terkadang didiagnosa sebagai suatu eksim.(1)
Pitiriasis rosea sukar untuk ditentukan, sampai munculnya
ruam-ruam sekunder yang berukuran lebih kecil dan mengikuti
lesi awal. Beberapa pengobatan bisa menimbulkan ruam yang
sama dengan pitiriasis rosea, dan beberapa penyakit, termasuk
juga sifilis sekunder, bisa dijadikan diagnosis banding. Ada yang
melaporkan

bahwa

pengobatan

menghilang

eksantem,

namun

dengan

eritromisin

mekanismenya

tidak

dapat
dapat

dijelaskan. Mengurangi ruam dapat dipercepat dengan terapi


sinar ultraviolet, bukan berarti tidak ada resiko pada kulit akan
mengalami hiperpigmentasi. Obat golongan steroid dan anti
histamin sering diberikan untuk mengurangi rasa gatal.(1)

Gambar 1. Pityriasis

KKS SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


Rosea
RSU Dr. PIRNGADI MEDAN

II.

2008

PITIRIASIS ROSEA

DEFINISI
Pitiriasis rosea adalah penyakit kulit yang belum diketahui

penyebabnya, dimulai dengan sebuah lesi inisial berupa makula


eritematosa lonjong dengan diameter terpanjang dan ditutupi
oleh skuama halus (herald patch), kemudian disusul oleh lesi-lesi
yang lebih kecil dibadan, lengan dan paha atas yang tersusun
sesuai dengan lipatan kulit dan biasanya menyembuh dalam
waktu 3-8 minggu.(2,3)

Gambar 2. Pityriasis
Rosea

III. EPIDEMIOLOGI
Pitiriasis rosea sering diadapati pada semua umur, terutama
menyerang anak-anak dan dewasa muda yang berusia antara
15-40 tahun, pada wanita dan pria sama banyaknya. Tidak
KKS SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
RSU Dr. PIRNGADI MEDAN

2008

PITIRIASIS ROSEA

mengenal ras dan etnik. Banyak terjadi pada musim hujan dan
lebih sering pada cuaca dingin. Ada dipengeraruhi oleh faktor
kebersihan maupun keturunan.(1,2,3)
IV. ETIOLOGI
Penyebab dari pitiriasis rosea belum diketahui dengan pasti.
Pitiriasis rosea bukan merupakan tanda dari suatu penyakit yang
terjadi dalam tubuh, baik yang disebabkan oleh jamur, bakteri
atau suatu alergi. Ada suatu penelitian yang menyatakan bahwa
kemungkinan penyakit ini disebabkan oleh virus, karena ruam
yang muncul menyerupai ruam pada penyakit yang disebabkan
oleh virus tertentu, dan ada kalanya seseorang merasa sakit
untuk beberapa saat sebelum ruam muncul. Ada juga yang
mengemukakan hipotesis bahwa disebabkan oleh virus, karena
penyakit ini merupakan penyakit swasirna (self limiting disease),
umumnya

sembuh

sendiri

dalam

waktu

3-8

minggu.

Bagaimanapun hal ini belum terbukti. Penyakit ini biasanya


terjadi hanya sekali dalam seumur hidup.(2,4)

Gambar 3. Pityriasis
Rosea

V.

GEJALA KLINIS

KKS SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


RSU Dr. PIRNGADI MEDAN

2008

PITIRIASIS ROSEA

Gejala konstitusi pada umumnya tidak terdapat, sebagian


penderita mengeluh gatal ringan. Pitiriasis berarti skuama halus.
Penyakit dimulai dengan lesi pertama (herald patch), umumnya
dibadan, solitar, berbentuk oval dan anular, diameternya kirakira 3 cm. Ruam terdiri ats eritema dan skuama halus di pinggir.
Lamanya

beberapa

hari

hingga

beberapa

minggu.

Lesi

berikutnya timbul 4-10 hari stelah lesi pertama, memberi


gambaran yang khas, sama dengan lesi pertama hanya lebih
kecil, susunannya sejajar dengan kosta, sehingga menyerupai
pohon cemara terbalik. Lesi tersebut timbul serentak atau dalam
beberapa hari. Tempat predileksi pada badan, lengan atas bagian
proximal dan paha atas, sehingga seperti pakaian renang wanita
jaman dulu.

Gambar 4. Predileksi Pityriasis


Rosea

Kecuali bentuk lazim berupa eritroskuama, pitiriasis rosea


dapat juga berbentuk urtikaria, vesikel dan papul yang lebih
sering terdapat pada anak-anak.(2)

KKS SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


RSU Dr. PIRNGADI MEDAN

2008

PITIRIASIS ROSEA

B
Gambar 5. A dan B. Pityriasis
Rosea

VI. DIAGNOSIS
Identifikasi

pitiriasis

rosea

memerlukan

beberapa

pertimbangan. Gejala pada pitiriasis rosea tidak spesifik dan


terkadang disertai dengan penyakit infeksi saluran pernapasan
atas. Predileksi umumnya pada daerah punggung, leher, dada,
perut, lengan bagian atas, dan kaki. Lesi awal (herald patch)
berdiameter

2-10

cm,

berbentuk

lonjong,

eritema,

sedikit

meninggi dan terdapat koleret yakni skuama pada pinggirnya


sehingga menyerupai seperti cincin. Terkadang diagnosis belum
jelas, karena lesinya yang menyerupai penyakit yang disebabkan
oleh jamur atau hanya berupa kemerahan saja. Untuk itu perlu
pemeriksaan penunjang.
Setelah beberapa minggu, timbul lesi yang berukuran lebih
kecil yang menyerupai lesi awal. Pertumbuhannya sejajar dengan
lesi awal mengikuti garis atau lipatan kulit. Pada tahap ini
diagnosis lebih jelas, terutama sekali jika seorang dokter dapat
mengamati dan melihat perkembangan dari lesi awal.

KKS SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


RSU Dr. PIRNGADI MEDAN

2008

PITIRIASIS ROSEA

Gambar 6. Pityriasis Rosea


(A). Lesi-lesi numular, pinggir meninggi
(B). Tampak lesi awal yang agak besar
(herald patch)

Jika diagnosis juga belum jelas, terutama apabila lesi juga


terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki, dan panderita
secara

seksual

aktif,

maka

seorang

dokter

perlu

mempertimbangkan kemungkinan sifilis sekunder. Pemeriksaan


secara langsung seperti uji fluoresensi anti bodi dari lesi eksudat,
uji VDRL, atau mikroskop lapangan gelap perlu dilakukan.(1,4)

VII. DIAGNOSIS BANDING


Adapun diagnosis banding dari pitiriasis rosea adalah :
Tinea korporis, gambaran klinisnya memang mirip dengan
tinea korporis karena terdapat eritema dan skuama di
pinggir dan bentuknya anular. Perbedaannya pada pitiriasis
rosea gatalnya tidak begitu berat seperti pada tinea
korporis, skuamanya halus sedangkan pada tinea korporis
kasar. Pada tinea sediaan KOH akan positif. Hendaknya
dicari pula lesi inisial yang adakalanya masih ada. Jika telah
tidak ada dapat ditanyakan kepada penderita tentang lesi
KKS SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
RSU Dr. PIRNGADI MEDAN

inisial.

2008

PITIRIASIS ROSEA

Sering

lesi

inisial

tersebut

tidak

seluruhnya

eritematosa lagi, tetapi bentuknya masih tampak oval


sedangkan di tengahnya terlihat hipopigmentasi.(2)
Dermatitis seboroika, dimana lesinya eritematosa difus
yang ditutupi oleh skuama halus atau kasar dan biasanya
gatal.
Sifilis sekunder, biasanya berupa eritema ditutupi oleh
skuama berwarna coklat tembaga.(3)
Dapat juga dibandingkan dengan dermatitis numularis,
pitiriasis likenoides, psoriasis gutata, liken planus dan
reaksi pengobatan.(1)

Gambar 7. Pityriasis
Rosea

VIII.PENGOBATAN
Biasanya tanpa pengobatan, ruam akan menghilang dalam
waktu 4-5 minggu, meskipun kadang bisa menetap sampai 2
bulan atau lebih. Sinar matahari buatan maupun sinar matahari
alami bisa meredakan pitiriasis lebih cepat dan mengurangi rasa
gatal.(5)
Topikal : Bedak kocok yang mengandung Asam salisilat
Sistemik

2% atau mentol 1%.


: Antihistamin (seperti Klortrime 3 x 1 tab).
- Roborantia (vitamin B12) 1000 mg/hari.(2,3,5)

KKS SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


RSU Dr. PIRNGADI MEDAN

2008

PITIRIASIS ROSEA

IX. PROGNOSIS
Prognosis baik karena penyakit sembuh spontan biasanya
dalam waktu 3-8 minggu.(2)

DAFTAR PUSTAKA
1. Daniel L, Stulberg, Wolfrey J. Pityriasis Rosea, American
Family

Physician,

2004.

Available

from

http://www.aafp.orgafp2004010187.html
2. Djuanda A, Kosasih A, Wiryadi B.E, dkk. Pitiriasis Rosea,
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Editor. Djuanda A, Hamzah
M, Aisah S, dkk, Edisi. Ke-4, Cetakan ke-2, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 2005. Hal : 197.
3. Siregar R S. Pitiriasis Rosea, Atlas Berwarna Saripati
Penyakit Kulit, Editor. Hartanto H, Edisi. Ke-2, EGC, Jakarta,
2004. Hal : 100-101.
KKS SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
RSU Dr. PIRNGADI MEDAN

2008

PITIRIASIS ROSEA

4. Pityriasis Rosea, American Academy of Dermatology, 2008.


Available

from:

http://www.aad.orgpublicpublicationspamphletscommon_pi
tyriasis.html
5. Pitiriasis Rosea, Medicastore, 2004. Diambil dari :
http://www.medicastore.com

KKS SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


RSU Dr. PIRNGADI MEDAN

Anda mungkin juga menyukai