Ptyriasis Rosea
Ptyriasis Rosea
Pendahuluan
Pitiriasis Rosea adalah
penyakit kulit yang belum
diketahui penyebabnya Dideskripsikan oleh Robert Willan
Beberapa ahli menduga pada tahun 1798 dengan nama
disebabkan oleh virus Roseola Annulata,
tahun 1860, Gilbert memberi nama
Pitiriasis Rosea yang berarti
skuama berwarna merah muda (
rosea ).
Pitiriasis Rosea adalah erupsi kulit yang dapat sembuh sendiri, berupa plak
berbentuk oval, soliter dan berskuama pada trunkus ( herald patch ) dan
umumnya asimptomatik.
Sterling, J.C. Viral Infections. In : Rooks textbook of dermatology.7th ed. 2004. 25.79-82.
Lichenstein, A. Pityriasis Rosea. Diunduh
Patofisiologi
Akibat reaktivasi HHV 7 dan HHV 6 (kadang-kadang oleh
keduanya).
RNA messenger pada HHV 7 dan sedikit HHV 6, serta protein pada
HHV 7 dan sedikit HHV 6
Histopatologi
Blauvelt, Andrew. Pityriasis Rosea In: Dermatology in General Medicine Fitzpatricks. The McGraw-Hill Companies, Inc. 2008; 362-265.
Manifestasi Klinis
Makula eritematosa yang berbentuk oval atau anular dengan ukuran yang
bervariasi antara 2-4 cm, soliter, bagian tengah ditutupi oleh skuama halus
dan bagian tepi mempunyai batas tegas Herald-patch
Christmas tree.
Blauvelt, Andrew. Pityriasis Rosea In: Dermatology in General Medicine Fitzpatricks. The McGraw-Hill Companies, Inc. 2008; 362-265.
Gambar Diagram skematik plak primer ( herald patch ) dan distribusi tipikal plak
sekunder sepanjang garis kulit pada trunkus dalam susunan Christmas tree3
Diagnosis
Pemeriksaan
Biasanya gatal ringan/tidak
gatal Fisik KOH
Sebagian didahului keluhan
demam ,malaise Macula Biopsi kulit
Memakai baju baru yang
belum dicuci, sering
ukuran 2-4
berenang cm disebut
Herald patch Pemeriksaan
Anamnesis
Penunjang
Diagnosis Banding
Tinea korporis Dermatitis numular
Cont
Psoriasis gutata Sifilis sekunder
Penatalaksanaan
Topikal
-Untuk mengurangi rasa gatal dapat menggunakan zink
oksida, kalamin losionatau 0,25% mentol.
-Kasus yang lebih berat dengan lesi yang luas dan gatal
yang hebat dapat diberikan glukokortikoid topikal kerja
menengah ( bethametasone dipropionate 0,025%ointment
2 kali sehari )
Blauvelt, Andrew. Pityriasis Rosea In: Dermatology in General Medicine Fitzpatricks. The McGraw-Hill Companies, Inc. 2008; 362-265.
Sistemik
Pemberian antihistamin oral sangat
bermanfaat untuk mengurangi rasa
gatal.Untuk gejala yang berat dengan
serangan akut dapat diberikan kortikosteroid
sistemik atau pemberian triamsinolon
diasetat atauasetonid 20-40 mg yang
diberikan secara intramuskuler
Prognosis
Pityriasis rosea adalah kondisi yang jinak
dan akan membaik dengan sendirinyadalam
waktu 2 hingga 3 bulan. Biasanya pityriasis
rosea akan berulang pada 10 % pasien.
Blauvelt, Andrew. Pityriasis Rosea In: Dermatology in General Medicine Fitzpatricks. The McGraw-Hill Companies, Inc. 2008; 362-265.
TERIMA KASIH