Anda di halaman 1dari 24

Acne vulgaris

IDENTITAS PASIEN

Nama

: Tn. Y

Usia

: 18 tahun

Jenis Kelamin

Status

: SMA

Alamat

: Banjar

Kunjungan pertama ke RSUD Banjar tanggal


4 Mei 2015

: Laki-laki

Keluhan Utama:

Terdapat jerawat yang semakin banyak yang


terasa Gatal dan nyeri pada wajah, sejak 2
minggu yang lalu

Riwayat Perjalanan
Penyakit :

Awalnya pasien mengalami adanya jerawat sejak SMP,


jerawat muncul awalnya dipipi sebelah kiri saja hanya 2
atau 3 jerawat. Pasien menggunakan sabun pencuci muka
dan jerawat pun hilang namun sering muncul kembali.

Kemudian pasien datang ke poliklinik kulit kelamin RSUD


banjar dengan keluhan terdapat jerawat yang semakin
banyak yang terasa gatal dan nyeri pada wajah, sejak 2
mingggu yang lalu. Pasien juga merasa terdapat komedo
pada wajah. Jika jerawat hilang menimbulkan bekas hitam
pada wajah yang sulit hilang. Demam (-), mual (-), keringat
yang berlebih(-), riwayat mencukur jenggot (-), riwayat
digigit serangga (-), riwayat penggunaan obat jangka
panjang (-).

Riwayat Penyakit Dahulu:

Riwayat Penyakit Dalam Keluarga:

3 tahun yang lalu mengalami Keluhan yang sama di daerah


pipi

Kakak pasien mengalami penyakit yang serupa dengan pasien

Riwayat Alergi :

Tidak memiliki alergi makanan, cuaca dan debu

Pasien tidak mempunyai riwayat meminum obat obatan yang


pernah dikonsumsi menimbulkan reaksi gatal, kulit
mengelupas, dan sesak nafas

Riwayat psikososial :

Pasien tinggal didaerah yang panas

Pasien biasa mengendarai motor tanpa masker

Pasien juga tidak menggunakan pelembab dan suncreen.

Pasien sering memencet jerawat dengan tangan

Pasien suka makan coklat

Pasien tidak suka menggosok wajah dengan kuat

Pasien mencuci muka 2x sehari.

Mandi 2 kali sehari

Pasien mengalami stress menghadapi ujian nasional

Pasien merokok sehari 4 batang

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum

: tampak sakit ringan

Kesadaran

: compos mentis

Tekanan Darah

: 120/80 mmHg

Nadi

: 88 x/menit

Suhu

Pernapasan

: 36,2 C
: 18 x/menit

Status Generalikus

Kepala

: Normocephal

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik(-/-).

Hidung

: Normonasal, Sekret (-/-), darah (-/-)

Telinga

: Normotia, Sekret (-), darah (-)

KGB : pembesaran (-)

Thoraks

: Bentuk dada simetris, retraksi dinding dada tidak ada.

Paru-paru

: vesikuler (+), ronchi (-), wheezing (-)

Jantung

: murmur (-), gallop (-).

Abdomen

: hepatomegali (-), splenomegali (-)

Ekstremitas atas

: hangat RCT < 2 detik

Ekstremitas bawah

: hangat RCT < 2 detik

Status
Dermatologikus

Distribusi : Regional

A/R

Lesi
: Multiple, diskret, sirkumskrip,
berbatas tegas, ireguler, polimorfik, ukuran
ukuran miliar sampai lenticular.

Efloresensi
: Papulopustul, eritema,
sebagian tampak erosi. Komedo white head
dan black head.

: wajah

RESUME

Laki-laki 18 tahun datang ke poliklinik kulit kelamin RSUD


banjar dengan keluhan terdapat jerawat yang semakin
banyak yang terasa gatal dan nyeri pada wajah, sejak 2
mingggu yang lalu. Pasien juga merasa terdapat komedo
pada wajah.

Riwayat Penyakit Dahulu: 3 tahun yang lalu mengalami


Keluhan yang sama di daerah pipi

Riwayat Penyakit Dalam Keluarga: Kakak pasien


mengalami penyakit yang serupa dengan pasien

Riwayat psikososial :

Pasien tinggal didaerah yang panas

Pasien biasa mengendarai motor tanpa masker

Pasien sering memencet jerawat dengan


tangan

Pasien suka makan coklat

Pasien mencuci muka 2x sehari.

Pasien mengalami stress menghadapi ujian


nasional

Pasien merokok sehari 4 batang

Dari pemeriksaan fisik didapatkan status


generalis dalam batas normal.

Pada status dermatologikus :

Distribusi

: Regional

A/R

Lesi
: Multiple, diskret, sirkumskrip,
berbatas tegas, ireguler, polimorfik, ukuran
ukuran miliar sampai lenticular.

Efloresensi
: Papulopustul, eritema,
sebagian tampak erosi. Komedo white head
dan black head

: wajah, dada, punggung

DIAGNOSIS BANDING

Akne vulgaris

Akne venenata

DIAGNOSIS KERJA

Akne vulgaris

PENGOBATAN

Nonmedikamentosa :

Menjaga kebersihan kulit

Diet rendah lemak dan karbohidrat

Hindari stress

Hindari debu

Jangan memencet jerawat

Medikamentosa :

Topikal:

Benzoil peroksida 5%, Setelah kulit dibersihkan,


oleskan tipis-tipis pada jerawat 1 kali sehari.

Sistemik:

Tetrasiklin 250 mg 3 kali 1

PROGNOSIS

Quo ad vitam

: bonam

Quo ad functionam

Quo ad sanationam

: bonam
: dubia ad bonam

ANALISA KASUS

Mengapa pada kasus ini pasien didiagnosa akne vulgaris?

Berdasarkan anamnesis:

Pasien mengeluhkan jerawat pada wajah yang semakin banyak terasa


nyeri dan gatal, dan terdapat komedo

Berdasarkan teori akne vulgaris, dari anamnesis gejala klinisnya adallah


jerawat, kadang-kadang disertai rasa gatal. 1 sesuai

Berdasarkan teori akne vulgaris, predileksinya: terjadi pada wajah,


bahu, dada bagian atas, dan punggung bagian atas. 1,2 sesuai

Berdasarkan pemeriksaan fisik:

Pasien ditemukan papulopustul, eritema, komedo white head dan black


head.

Berdasarkan teori akne vulgaris, dari pemeriksaan fisik ditemukan


komedo, papul yang tidak beradang dan pustule, nodus dan kista ya g
tidak beradang. Komedo adalah gejala patogomonik bagi akne berupa
papul miliar yang ditengahnya mengandung sumbatan sebum. 1,2
sesuai

Mengapa pada kasus didiagnosis


banding dengan akne venenata?

Bagaimana
penatalaksaan
pada kasus ini?

PENGOBATAN

Nonmedikamentosa :

Menjaga kebersihan kulit

Diet rendah lemak dan karbohidrat

Hindari stress

Hindari debu

Jangan memencet jerawat

Medikamentosa :

Topikal:

Benzoil peroksida 5%, Setelah kulit dibersihkan,


oleskan tipis-tipis pada jerawat 1 kali sehari.

Sistemik:

Tetrasiklin 250 mg 3 kali 1

Berdasarkan teori dijelaskan untuk mengobati akne vulgaris


karena hal-hal tersebut memiliki paranan penting pada
etiopatogenesis. Pengobatan akne dapat dilakukan dengan cara
memberikan obat-obatan topical, obat sistemik, bedah kulit atau
kombinasi cara-cara tersebut

Topical

Pengobatan topical dilakukan untuk mencegah pembentkan komedo,


menekan peradangan, dan mempercepat penyembuhan lesi.

Bahan iritan yang dapat mengelupas kulit(peeling), misalnya sulfur (48%), resorsinol (1-5%), asam salisilat (2-5%), benzoil peroksida (2,510%), asam vitamin A (0,025-0,1%), dan asam aeleat (15-20%). Akhirakhir ini digunakan pula asam alfa hidroka (AHA), misalnya asal glikolat
(3-8 %). Efek samping obat iritan dapat dikurangi dengan cara
pemakaian berhati-hati dimulai dengan konsentrasi yang paling rendah.

Sistemik

Pengobatan sistemik ditujukan untuk menekan


aktivitas jasad renik disamping dapat juga
mengurangi reaksi radang, menekan produksi
sebum, dan mempengaruhi keseimbangan
hormonal.

Anti bakteri sistemik; tetrasiklin (250 mg -1,0


gr/hari), eritromisin (4X250 mg/ hari),
dosisiklin (50 mg/hari), trimetroprim (3x100
mg/hari).

Bagaimana
prognosis pada
pasien ini?

Pada teori dijelaskan dengan


memperhatikan faktor etiologi maka
penyakit ini dapat disembukan dan
memberikan prognosis yang baik.5,7

Sesuai dengan kasus ini prognosisnya


adalah:

Quo ad vitam

: bonam

Quo ad functionam : bonam

Quo ad sanationam : dubia ad bonam

DAFTAR PUSTAKA

Journal : Obstetric Complication among US women with Asthma (2013)


www.AJOG.org

Thank You

Anda mungkin juga menyukai