Skenario 3 Kedkom Wrap-Up
Skenario 3 Kedkom Wrap-Up
Pertanyaan :
1. Riset apa saja yang dilakukan oleh Permenkes RI ?
2. Apa hubungan PHBS dengan Prevalence rate ?
3. Apa saja factor yang menyebabkan masalah kekurangan gizi pada anak ?
4. Apa saja hubungan pola asuh keluarga dengan status gizi pada anak ?
5. Apa indicator PHBS keluarga ?
6. Sebutkan criteria anak yang perlu di beri makanan tambahan ?
7. Makanan tambahan apa saja yang di berikan ?
8. Apa program puskesmas untuk menangani masalah gizi anak ?
9. Bagaimana hubungan PHBS dalam lingkungan keluarga dan sekolah ?
10. Bagaimana melakukan PHBS dalam islam ?
11. Siapa saja yang berperan dalam PHBS ?
12. Apa saja kebutuhan gizi pada ibu hamil ?
Jawaban :
1. Riset pola makan dan pola asuh , tingkat asupan makanan bergizi pada anak dan bumil ,
status gizi anak yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak.
2. Bila PHBS meningkat kemungkinana terjadi peningkatan pada prevalence rate.
3. Factor ekonomi,sosbud,pengetahuan,lingkungan.
4. Pola asuh buruk menyebabkankebiasaan yang buruk ; polamakan tidak teratur , asupan
gizi tidak seimbang.
5. Persalinana, asi , timbangan balita, air bersih, tidak merokok di rumah, jamban sehat,
pemberantasan jentik, makan buad dan sayur, aktifitas fisik.
6. Anak gizi buruk dan kurang.
7. Makanan rendah lemak, tinggi protein, makanan sehat, pemberian gizi seimbang.
8. Penimbangan pada balita,pengukuran gizi pada bumil,program pemberian makanan
tambahan, edukasi tentang pola makan dan makanan yang bergizi.
9. Keluarga : cuci tangan , pola makan diatur, tidur secukupnya, penggunaan air bersih,
jamban sehat, pemberantasan jentik
Sekolah : kantin bersih sehat, toilet bersih, senam skj, kebersihan sekolah, uks, dokcil
10. Wudhu , istinjak,istinsyak.
11. Keluarga, ,masyarakat, tokoh masyarakat, pemerintah, lingkungan, tenaga kesehatan.
12. Asam folat, besi, ADEK.
HIPOTESA :
SKENARIO :
Hasil Riskesdas 2010
Berdasarkan Riset Kesehatan dasar (RISKESDAS) 2010 yang dilaksanakan oleh balit bankes
kementreian kesehatan RI didapatkan beberapa hasil terkait dengan status gizi anak sebagai
berikut : prevalence rate anak pendek secara nasional pada kelompok umur 6-12 tahun adalah
35,6% yang terdiri dari 15,1% sangat pendek dan 20%pendek. Prevalence rate kekurusan pada
anak umur 6-12 tahun adalah 12,2% terdiri dari 4,6% sangat kurus dan 7,6% kurus secara
nasional masalah kegemukan pada anak umur 6-12 tahun masih tinggi yaitu 9,2% atau masih di
atas 5,0%.
RISKESDAS 2010 juga meneliti pola konsumsi energy dan pritein penduduk. Hasilnya adalah
masalah kekurangan konsumsi energidan protein terjadi pada semua kelompok umur anak.
Terutama pada anak usia sekolah (6-12 tahun), usia pra remaja (13-15 tahun), usia remaja (16-18
tahun), dan kelompok ibu hamil, khususnya ibu hamil di pedesaan.
Status gizi anak tidak sja di pengaruhi pola makan tetapi juga pola asuh keluarga serta prilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) keluarga dan anak. Dua keadaan tersebut disebsbkan karena
prilaku yang kurang baik dan cenderung menyebabkan kegemukan pda anak adalah makan
makanan junk food yang tinggi lemak, kalori, garam, rendah serat.
Rekomendasi hasil RISKESDAS yang berhubungan dengan status gizi anak usia sekolah adalah
anak-anak perlu di beri makanan tambahan program pemberian makanan tambahan di daerah
miskin dapat dilaksanankan oleh puskesmas dengan menjalani kerjasama pihak sekolah dan
masyarakat.
Dalam pandangan islam, menjalankan prilaku hidup sehat (PHBS) juga melakukan
pemberdayaan agar masyakrakt dapat mandiri adalah wajib.
SASARAN BELAJAR :
LI. 1.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PHBS PADA KELUARGA &
INSTITUSI PENDIDIKAN
LI. 2.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN STATUS GIZI ANAK DAN IBU
HAMIL
LI. 3.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN RISKESDAS
LI. 4.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN GAYA HIDUP YANG TIDAK
MENCERMINKAN HIDUP SEHAT
LI. 5.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN MASALAH GIZI KURANG
DAN LEBIH PADA ANAK
LI. 6.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PHBS DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DALAM ISLAM
`
LI. 1.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PHBS PADA KELUARGA &
INSTITUSI PENDIDIKAN
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat
menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan
masyarakatnya.
Menurut Lawrence Green (1980), dalam Notoatmodjo (2007), dalam Jariston (2009), ada tiga
faktor penyebab mengapa seseorang melakukan perilaku hidup bersih dan sehat yaitu:
1.
Faktor Pemudah (Predisposing factors)
Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap anak-anak terhadap perilaku hidup bersih
dan sehat.Dimana faktor ini menjadi pemicu atau antesenden terhadap perilaku yang
menjadi dasar atau motivasi bagi tindakannya akibat tradisi, kebiasaan, kepercayaan,
tingkat pendidikan, dan tingkat sosial ekonomi.
2.
Faktor pemungkin (enambling factors)
Faktor pemicu teradap perilaku yang memungkinkan suatu motivasi atau tindakan
terlaksana.Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan
bagi anak-anak, misalnya air bersih, tempat pembuangan sampah, jamban, ketersediaan
makanan bergizi, dan sebagainya.Fasilitas ini pada hakikatnya mendukung atau
memungkinkan terwujudnya perilaku hidup bersih dan sehat.
3.
Faktor penguat (reinforcing factors)
Faktor yang menentukan apakah tindakan kesehatan memperoleh dukungan atau
tidak.Faktor ini terwujud dalam bentuk sikap dan perilaku pengasuh anak-anak atau
orangtua yang merupakan tokoh yang dipercaya atau dipanuti anak-anak.Contoh
pengasuh anak-anak memberikan keteladanan dengan melakukan cuci tangan sebelum
makan atau selalu minum air yang sudah dimasak. Maka hal ini akan menjadi penguat
untuk perilaku hidup bersih dan sehat bagi anak-anak.
Tujuan PHBS:
1. Tujuan Umum
Meningkatnya rumah tangga sehat di desa kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga untuk
melaksanakan PHBS.
Berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.
Manfaat PHBS:
1. Manfaat PHBS bagi rumah tangga:
a. Setiap rumah tangga meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit.
b. Anak tumbuh sehat dan cerdas.
c. Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat dengan meningkatnya kesehatan
anggota rumah tangga maka biaya yang dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan
untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan, pemenuhan gizi keluarga dan modal
usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.
2. Manfaat PHBS bagi masyarakat:
a. Masyarakat mampu mengupa yakan lingkungan yang sehat.
b. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan.
c. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
d. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
(UKBM) seperti
masalah, d) sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu alternatif
pemecahan masalah, dan e) memutuskan tindak lanjut kesepakatan.
a. Jenis
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu,
mau dan mam-pu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat.
PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga ber PHBS yang melakukan
10 PHBS yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi ASI ekslusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik dd rumah sekali seminggu
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Institusi Kesehatan
PHBS di Institusi Kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat
pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat dan mencegah
penularan penyakit di institusi kesehatan.
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di Institusi Kesehatan
yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah
yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
LI. 2.
Penimbangan Berat Badan (BB) dan pengukuran Tinggi Badan (TB) Dilakukan
oleh petugas klinik gizi sesuai dengan syarat-syarat penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan yang baik dan benar penggunaan timbangan berat badan dan
meteran tinggi badan (mikrotoise)
2.
Dimana : NIS
NMBR
NSBR
NIS NMBR
NSBR
1.
a.
b.
c.
2.
a.
b.
c.
3.
a.
b.
c.
Untuk BB/U
Gizi Kurang
Gizi Baik
Gizi Lebih
TB/U
Pendek
Normal
Tinggi
BB/TB
Kurus
Normal
Gemuk
Dan juga status gizi diinterpretasikan berdasarkan tiga indeks antropomteri, (Depkes, 2004). Dan
dikategorikan seperti yang ditunjuukan pada tabel 3
Tabel 3 Kategori Interpretasi Status Gizi Berdasarkan Tiga Indeks (BB/U,TB/U,
BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS)
Interpretasi
TB/U
BB/TB
Rendah
Rendah
Normal
Sekarang kurang ++
Rendah
Tinggi
Rendah
Sekarang kurang +
Rendah
Normal
Rendah
Normal
Normal
Normal
Normal
Sekarang kurang
Normal
Tinggi
Rendah
Normal
Rendah
Tinggi
Tinggi, normal
Tinggi
Tinggi
Normal
Obese
Tinggi
Rendah
Tinggi
Tinggi
Normal
Tinggi
Umur.
Umur sangat memegang peranan dalam penentuan status gizi, kesalahan penentuan akan
menyebabkan interpretasi status gizi yang salah. Hasil penimbangan berat badan maupun
tinggi badan yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur
yang tepat. Kesalahan yang sering muncul adalah adanya kecenderunagn untuk memilih
angka yang mudah seperti 1 tahun; 1,5 tahun; 2 tahun. Oleh sebab itu penentuan umur anak
perlu dihitung dengan cermat. Ketentuannya adalah 1 tahun adalah 12 bulan, 1 bulan adalah
30 hari. Jadi perhitungan umur adalah dalam bulan penuh, artinya sisa umur dalam hari
tidak diperhitungkan ( Depkes, 2004).
b.
Berat Badan
Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran massa jaringan,
termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat peka terhadap perubahan yang mendadak baik
karena penyakit infeksi maupun konsumsi makanan yang menurun. Berat badan ini
dinyatakan dalam bentuk indeks BB/U (Berat Badan menurut Umur) atau melakukan
penilaian dengam melihat perubahan berat badan pada saat pengukuran dilakukan, yang
dalam penggunaannya memberikan gambaran keadaan kini. Berat badan paling banyak
digunakan karena hanya memerlukan satu pengukuran, hanya saja tergantung pada ketetapan
umur, tetapi kurang dapat menggambarkan kecenderungan perubahan situasi gizi dari waktu
ke waktu (Djumadias Abunain, 1990).
c.
Tinggi Badan
Tinggi badan memberikan gambaran fungsi pertumbuhan yang dilihat dari keadaan kurus
kering dan kecil pendek. Tinggi badan sangat baik untuk melihat keadaan gizi masa lalu
terutama yang berkaitan dengan keadaan berat badan lahir rendah dan kurang gizi pada
masa balita. Tinggi badan dinyatakan dalam bentuk Indeks TB/U ( tinggi badan menurut
umur), atau juga indeks BB/TB ( Berat Badan menurut Tinggi Badan) jarang dilakukan
karena perubahan tinggi badan yang lambat dan biasanya hanya dilakukan setahun sekali.
Keadaan indeks ini pada umumnya memberikan gambaran keadaan lingkungan yang tidak
baik, kemiskinan dan akibat tidak sehat yang menahun ( Depkes RI, 2004).
Berat badan dan tinggi badan adalah salah satu parameter penting untuk menentukan status
kesehatan manusia, khususnya yang berhubungan dengan status gizi. Penggunaan Indeks
BB/U, TB/U dan BB/TB merupakan indikator status gizi untuk melihat adanya gangguan
fungsi pertumbuhan dan komposisi tubuh (M.Khumaidi, 1994).
Penggunaan berat badan dan tinggi badan akan lebih jelas dan sensitive/peka dalam
menunjukkan keadaan gizi kurang bila dibandingkan dengan penggunaan BB/U.
Dinyatakan dalam BB/TB, menurut standar WHO bila prevalensi kurus/wasting < -2SD
diatas 10 % menunjukan suatu daerah tersebut mempunyai masalah gizi yang sangat serius
dan berhubungan langsung dengan angka kesakitan.
Jadi untuk indeks BB/U adalah
= Z Score = ( 60 kg 56,7 ) / 8.3 = + 0,4 SD
= status gizi baik
Untuk IndeksTB/U adalah
= Z Score = ( 145 kg 169 ) / 8.1 = - 3.0 SD
= status gizi pendek
Untuk Indeks BB/TB adalah
= Z Score = ( 60 36.9 ) / 4 = + 5.8 SD
= status gizi gemuk
Status Gizi Ibu Hamil
Menurut UU Republik Indonesia No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan BAB V Upaya
Kesehatan Pasal 20 ayat 2 menyebutkan Status gizi ialah tingkat kecukupan gizi seseorang
yang sesuai dengan jenis kelamin dan umur.
Menurut Huliana (2001), makanan yang dikonsumsi ibu hamil dipergunakan untuk pertumbuhan
dan perkembanganjanin sebesar 40 persen sedangkan 60 persen untuk memenuhi kebutuhan ibu.
Apabila masukan gizi pada ibu hamil tidak sesuai kebutuhan maka kemungkinan dapat terjadi
gangguan dalam kehamilan, baik terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya.
Kecukupan gizi selama hamil dapat dipantau melalui parameter keadaan kesehatan ibu dan berat
lahir janin. Meskipun baku penilaian status gizi wanita yang tidak hamil tidak dapat
diaplikasikan pada wanita hamil, perubahan fisiologi selama hamil dapat digunakan sebagai
petunjuk. Berat badan rendah sebelum konsepsi serta pertambahan berat yang tidak adekuat
merupakan penilaian langsung yang dapat digunakan untuk memperkirakan laju pertumbuhan
janin. Kecukupan gizi selama kehamilan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan
janinnya maupun aktivitas ibu. (Arisman, 2009)
Cara Pengukuran Status Gizi
Peningkatan berat badan yang adekuat akan memperkecil terjadinya resiko terjadinya persalinan
small gestational age (SGA) atau preterm. Kebutuhan peningkatan berat badan untuk setiap
wanita berbeda-beda. Faktor yang mempengaruhi besarnya kebutuhan berat badan ditentukan
oleh tinggi badan dan berat badan, apakah wanita tersebut memiliki berat badan normal, kurang
atau lebih sebelum kehamilan. Metode yang biasa digunakan dalam menentukan kondisi berat
badan dan tinggi badan adalah body mass index (BMI). Formula ini digunakan untuk
menghitung BMI adalah
BMI = Berat/Tinggi2
a.
b.
c.
d.
12,5 13
2,3
0,49
11,5 16
1,6
0,44
7 11, 6
0,9
0,3
Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara. Semua organ tubuh dapat
berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang rusak diganti. Kulit dan rambut terus berganti, sel
sel tubuh terus bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat makanan yang masak
agar zat makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh.Untuk itu, setelah sakit kita perlu
banyak makan makanan bergizi. Begitu juga untuk yang menjalani operasi atau yang baru
melahirkan.
c. Makanan sebagai bensin tubuh
Makanan juga dibutuhkan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi, menyapu,
juga berkebun. Dalam keadaan tidurpun tubuh tetap membutuhkan tenaga untuk bernafas,
degup jantung, serta tenaga memasak zat makanan dan memakainya. Namun, makanan perlu
diatur agar sesuai dengan kebutuhan tubuh. Jumlahnya harus memadai, dan mutunya sesuai
dengan kebutuhan sehari-hari.
LI. 3.
LI. 4.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN GAYA HIDUP YANG TIDAK
MENCERMINKAN HIDUP SEHAT
Lalu kebiasaan buruk apa saja yang orang tua ajarkan secara tidak langsung atau tanpa mereka
sadari
1. Melewatkan sarapan
Melewatkan sarapan telah lama diketahui menghambat perkembangan dan kemampuan
belajar seorang anak. Sebab tanpa sarapan yang penting itu, kadar gula darah anak akan tetap
rendah sehingga menyebabkan kelelahan, kelesuan, kurangnya konsentrasi di kelas, mudah
tersinggung, performa kerja yang buruk dan peningkatan kecenderungan untuk melakukan
kesalahan saat mengerjakan tugas atau tes.
Tak sarapan juga telah lama dikaitkan dengan obesitas pada anak-anak karena remaja dan
anak-anak yang tidak melakukannya akan cenderung mengonsumsi makanan tak sehat seperti
makanan cepat saji, keripik, permen dan cokelat dalam rangka meningkatkan energi mereka.
Solusi:
Meski setiap pagi, rumah akan selalu dipenuhi dengan kepanikan sebelum berangkat
beraktivitas, penting untuk meluangkan waktu beberapa menit untuk sarapan singkat. Tak perlu
dengan menu yang lengkap, cukup kombinasikan protein dan karbohidrat (seperti sereal berserat
tinggi dan susu rendah lemak; atau roti gandum panggang dan telur rebus). Jangan lupa juga
tambahkan buah.
2. Kurang makan buah dan sayur
Buah-buahan dan sayur-sayuran sarat dengan nutrisi super. Berbagai studi telah
menunjukkan bagaimana besarnya manfaat mengonsumsi sedikitnya lima porsi buah dan sayur
sehari dapat menurunkan tekanan darah, mengurangi risiko penyakit jantung, stroke hingga
beberapa jenis kanker.
Solusi:
Mengonsumsi lima porsi buah dan sayur dalam sehari sebenarnya tidaklah sulit:
sempatkan makan dua buah di pagi hari, lalu makan salad atau sup sayur saat makan siang (bisa
juga dengan menambahkan cemilan seperti cocktail tomat, wortel atau mentimun pada kotak
makan siang anak) dan konsumsi dua jenis sayuran untuk makan malam.
Selain itu, dorong anak untuk lebih banyak makan buah dan sayuran dengan selalu
menyiapkan buah-buahan dan sayuran segar di lemari es. Lebih dari itu, biasakan nyemil buah
atau sayuran di depan anak, dengan begitu cepat atau lambat anak akan menirunya.
3. Tidak rutin berolahraga
Padahal olahraga rutin banyak sekali manfaatnya, mulai dari meningkatkan kesehatan
tulang, otot dan sendi; menambah energi dan daya konsentrasi; mendorong sistem kekebalan
tubuh; memperbaiki kualitas tidur dan menurunkan risiko sejumlah penyakit serius akibat gaya
hidup seperti diabetes.
Bahkan untuk anak-anak, manfaat olahraga jauh lebih kentara karena aktivitas fisik ini
dapat meningkatkan kemampuan koordinasi tubuh, mempertajam daya pikir, membangun harga
diri sekaligus kepercayaan diri serta mengurangi tingkat kecemasan dan stres.
Solusi:
Meski orang dewasa direkomendasikan untuk berolahraga sedikitnya 30 menit perharinya
tapi anak-anak justru harus didorong untuk berolahraga selama 60 menit perhari. Tak perlu
melakukan satu jenis latihan fisik selama durasi itu karena orangtua bisa mengajari anak untuk
mengkombinasikan sejumlah latihan fisik, misalnya jalan kaki selama 30 menit, bersepeda 10
menit dan 20 menit bermain seperti lompat tali atau berkejaran dengan anjing.
Anda juga bisa mengarahkannya agar fisiknya lebih aktif dengan mendorongnya
berpartisipasi dalam olahraga, kelas tari atau bela diri. Bisa juga dengan mengajak mereka
melakukan aktivitas bersama seperti mengajak anjing jalan-jalan, menyapu dedaunan yang
berjatuhan di taman rumah atau membersihkan karpet. Beri contoh pada anak dengan aktif
berolahraga atau melakukan kegiatan fisik dan luangkan waktu untuk family outing seperti
bersepeda atau mendaki gunung bersama.
4. Kurang tidur
Kurang tidur mungkin terdengar sepele tapi hal ini telah lama diketahui menyebabkan
berbagai gangguan kesehatan.Bahkan kurang tidur kronis dapat menimbulkan konsekuensi
negatif untuk seumur hidup.
Pasalnya, ketika tidur tubuh memperoleh kesempatan untuk memulihkan dirinya sendiri
setelah seharian beraktivitas. Lagipula jam tidur yang cukup dapat membantu Anda
mempertajam daya pikir sekaligus melawan infeksi.
Tak hanya itu, kurang tidur juga mempengaruhi stok energi, mood, kebiasaan makan,
kemampuan memecahkan masalah (problem-solving skill) serta kemampuan belajar, termasuk
mencegah tubuh memulihkan diri dari cedera.Apalagi bagi anak-anak tidur itu begitu penting
karena aktivitas ini membantu mereka tumbuh, berkembang dan berfungsi secara optimal.
Bahkan sejumlah studi telah mengaitkan antara kurang tidur dengan obesitas, gangguan
pemusatan pikiran, diabetes hingga penyakit jantung paa anak-anak.
Solusi:
Tanamkan rutinitas tidur yang teratur pada anak. Salah satunya dengan membatasi waktu
anak untuk menonton televisi atau bermain game di malam hari serta memastikan anak
berangkat tidur di jam yang sama setiap malamnya dalam lingkungan rumah yang nyaman, aman
dan tenang.
Namun seberapa besar kebutuhan tidur anak bergantung pada usia dan kadar aktivitasnya,
biasanya berkisar antara 9-12 tahun. Untuk mengetahui apakah anak Anda mendapatkan jam
tidur yang cukup atau tidak, cobalah amati apakah di pagi hari anak Anda bisa bangun sendiri
atau tidak. Jika iya, itu tandanya ia mendapatkan jam tidur yang memadai. Jika harus
dibangunkan, biasakan si anak untuk tidur lebih cepat.
5. Malas mencuci tangan
Lini pertama pertahanan Anda terhadap berbagai kuman dan penyakit terdapat pada
kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air.Tapi sayangnya banyak orang yang enggan
melakukannya atau tak melakukannya dengan benar.
Padahal kuman dan penyakit yang masuk ke dalam tubuh karena malas mencuci tangan
bisa mengakibatkan berbagai masalah kesehatan mulai dari flu biasa hingga penyakit parasit
seperti E. coli, Giardia dan Salmonella yang dapat menyebabkan sakit serius.
Solusi:
Ajari anak untuk rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air sebelum makan,
setelah memakai toilet, setelah memegang hewan peliharaan, sebelum dan setelah menyentuh
makanan mentah, setelah batuk, bersin atau melecit. Namun yang terpenting adalah berikan
aturan yang sama untuk diri Anda sendiri.
Berikut ini adalah beberapa carasederhana tentang apa yang harus orang tua ajarkan
kepada anak-anak tentang gaya hidup sehat.
1. Anda tidak dapat memiliki kesehatan yang baik tanpa gizi yang baik.
2. Makan buah-buahan dan sayuran mentah sebanyak mungkin.
3. Makan beberapa jenis protein setiap kali makan. (Makan daging yang cukup dan makan lebih
banyak ikan)
4. Makanlah dalam porsi kecil setiap hari dengan gizi seimbang.
5. Minum air putih yang cukup setiap hari.
6. Istirahat yang cukup.
7. Ajarkan anak-anak Anda pentingnya olahraga teratur.
8. Ajarkan anak-anak Anda pentingnya suplemen.
9. Ajarkan anak-anak Anda bagaimana menghindari stres dan bagaimana menghadapinya ketika
hal itu tidak dapat dihindari.
10. Ajarkan anak-anak Anda bahaya dari gula, lemak, dan kafein.
LI. 5.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN MASALAH GIZI KURANG DAN
LEBIH PADA ANAK
Akibat kurang gizi terhadap proses tubuh bergantung pada zat-zat gizi apa yang kurang.
Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantitas dan kualitas) menyebabkan
gangguan pada proses-proses sebagai berikut :
1. Pertumbuhan
Anak-anak tidak tumbuh menurut potensialnya. Protein sebagai zat pembakar, sehingga otototot menjadi lembek dan rambut mudah rontok. Kekurangan karbohidrat dan zat lemak juga
dapat menyebabkan tubuh menjadi lesu, kurang bergairah untuk melakukan berbagai
kegiatan dan kondisi tubuh yang demikian tentunya akan banyak menimbulkan kerugian.
2. Produksi Tenaga
Kekurangan energi berasal dari makanan, menyebabkan seorang kekurangan tenaga untuk
bergerak, bekerja, dan melakukan aktivitas. Orang menjadi malas merasa lemah, dan
produktivitas kerja menurun.
3. Pertahan Tubuh
Daya tahan terhadap tekanan atau stres menurun. Sistem imunitas dan antibodi berkurang,
sehingga orang mudah terserang infeksi seperti pilek, batuk, dan diare. Pada anak-anak hal
ini dapat membawa kematian.
4. Struktur dan Fungsi Otak
Kurang gizi pada usia muda dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental, dengan
demikian kemampuan berpikir. Otak mencapai benuk maksmal pada usia dua tahun.
Kekurangan gizi dapat berakibat terganggunya fungsi otak secara permanen.
5. Perilaku
Baik anak-anak maupun orang dewasa yang kurang gzi menunjukkan perilaku tidak tenang.
Mereka mudah tersinggung, cengang, dan apatis
1.
2.
3.
4.
b. Klasifikasi
Malnutrisi jenis bahan yang kurang
Kelompok KEP yaitu kurang energi protein. Ada 3 jenis: kwasiorkor, marasmik, dan
marasmik kwashiorkor
Kelompok kekurangan vitamin/mineral
a. Anemi kekurangan zat besi
b. Defisiensi vitamin A
c. Penyakit gondok endemic
d. Penyakit defisiensi lainnya seperti beri-beri, pellagra, scurvy, rickets
Menurut derajat tingkatan keadaan gizi
a. Gizi lebih
b. Gizi baik
c. Gizi kurang
d. Gizi buruk
Menurut sebab terjadinya malnutrisi
a. Primary malnutrition
Terjadi karena makanan yg dimakan (intake) tidak cukup / berlebihan
b. Secondary malnutrition
Terjadi meskipun makanan yg dimakan sudah cukup untuk kebutuhannya karena sebab
lain, misal karena kebutuhan meningkat, gangguan absorbsi
4. Derajat berat adalah tipe kwashiorkor dan tipe marasmus atau tiep marasmik-kwashiorkor
5. Terdapat gangguan pertumbuhan, muncul gejala klinis dan kelainan biokimiawi yang khas
Penyebab
.
.
.
.
.
.
Marasmus
Kwashiorkor
Marasmus-kwashiorkor
Marasmus adalah kekurangan energi pada makanan yang menyebabkan cadangan protein tubuh
terpakai sehingga anak menjadi kurus dan emosional. Sering terjadi pada bayi yang tidak
cukup mendapatkan ASI serta tidak diberi makanan penggantinya, atau terjadi pada bayi yang
sering diare.
Penyebab
c. Ketidakseimbangan konsumsi zat gizi atau kalori didalam makanan
d. Kebiasaan makanan yang tidak layak
e. Penyakit-penyakit infeksi saluran pencernaan
Tanda dan gejala
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
Kwashiorkor adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein dan sering timbul pada
usia 1-3 tahun karena pada usia ini kebutuhan protein tinggi.
Meski penyebab utama kwashiorkor adalah kekurangan protein, tetapi karena bahan makanan
yang dikonsumsi kurang menggandung nutrient lain serta konsumsi daerah setempat yang
berlainan, akan terdapat perbedaan gambaran kwashiorkor di berbagai negara.
Penyebab
. Kekurangan protein dalam makanan
. Gangguan penyerapan protein
. Kehilangan protein secara tidak normal
. Infeksi kronis
. Perdarahan hebat
Tanda dan gejala
1. Wajah seperti bulan moon face
2. Pertumbuhan terganggu
3. Sinar mata sayu
4. Lemas-lethargi
5. Perubahan mental (sering menangis, pada stadium lanjut menjadi apatis)
6. Rambut merah, jarang, mudah dicabut
7. Jaringan lemak masih ada
8. Perubahan warna kulit (terdapat titik merah kemudian menghitam, kulit tidak keriput)
9. Iga normal-tertutup oedema
10. Atrofi otot
11. Anoreksia
12. Diare
13. Pembesaran hati (perlemakan hepar)
14. Anemia
15. Sering terjadi acites
16. Oedema (edema kedua tungkai, pitting edema)
Kwashiorkor-marasmik memperlihatkangejala campuran antara marasmus dan kwashiorkor
Penatalaksanaan
Secara umum
1. Ruangan cukup hangat dan bersih
2. Posisi tubuh diubah-ubah (karena mudah terjadi dekubitus)
3. Pencegahan infeksi nosokomial
4. Penimbangan BB tiap hari
Secara khusus
Resusitasi dan terapi komplikasi
Koreksi dehidrasi dan asidosis (pemberian cairan oralit atau infus)
Mencegah atau mengobati defisiensi vitamin A
Terapi Ab bila ada tanda infeksi atau sakit berat
Dietetik
OBESITAS
adalah penyakit gizi yang disebabkan kelebihan kalori dan ditandai dengan akumulasi
jaringan lemak secara berlebihan diseluruh tubuh.
Merupakan keadaan patologis dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan
dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh
Gizi lebih (over weight) dimana berat badan melebihi berat badan rata-rata, namun tidak
selalu identik dengan obesitas
Gangguan hormon
Gejala
Terlihat sangat gemuk
Lebih tinggi dari anak normal seumur
Dagu ganda
Buah dada seolah-olah berkembang
Perut menggantung
Penis terlihat kecil
Terdapat 2 golongan obesitas
Regulatory obesity, yaitu gangguan primer pada pusat pengatur masukan makanan
Obesitas metabolik, yaitu kelainan metabolisme lemak dan karbohidrat
Resiko/dampak obesitas
Gangguan respon imunitas seluler
Penurunan aktivitas bakterisida
Kadar besi dan seng rendah
Penatalaksanaan
Anemia defisiensi besi adalah anemia karena kekurangan zat besi atau sintesa
hemoglobin
Anemia megaloblastik adalah terjadinya penurunan produksi sel darah merah yang
matang, bisa diakibatkan defisiensi vitamin B12
Anemia aplastik adalah anemia yang berat, leukopenia dan trombositopenia, hipoplastik
atau aplastik
DEFISIENSI VITAMIN A
Prevalensi tertinggi terjadi pada balita
Penyebab
Sifat
Mudah teroksidasi
Mudah rusak oleh sinar ultraviolet
Larut dalam lemak
Tanda dan gejala
Rabun senja-kelainan mata, xerosis konjungtiva, bercak bitot, xerosis kornea
Kadar vitamin A dalam plasma <20ug/dl
Tanda hipervitaminosis
Akut
Mual, muntah
Fontanela meningkat
Kronis
Anoreksia
Kurus
Cengeng
Pembengkakan tulang
Upaya pemerintah
Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 1-5 tahun (200.000 IU pada bulan
februari dan agustus), ibu nifas (200.000 IU), anak usia 6-12 bulan (100.000 IU)
Kejadian tertentu, ditemukan buta senja, bercak bitot. Dosis saat ditemukan (200.000 IU),
hari berikutnya (200.000 IU) dan 4 minggu berikutnya (200.000 IU)
Bila ditemukan xeroptalmia. Dosis saat ditemukan :jika usia >12 bulan 200.000 IU, usia
6-12 bulan 100.000 IU, usia < 6 bulan 50.000 IU, dosis pada hari berikutnya diberikan
sesuai usia demikian pula pada 1-4 minggu kemudian dosis yang diberikan juga sesuai
usia
Pasien campak, balita (200.000 IU), bayi (100.000 IU)
Catatan
Vitamin A merupakan nutrient esensial, yang hanya dapat dipenuhi dari luar tubuh,
dimana jika asupannya berlebihan bisa menyebabkan keracunan karena tidak larut dalam
air
Gangguan asupan vitamin A bisa menyebabkan morbili, diare yang bisa berujung pada
morbiditas dan mortalitas, dan pneumonia
Adalah sekumpulan gejala yang dapat ditimbulkan karena tubuh menderita kekurangan
yodium secara terus menerus dalam waktu yang lama.
Merupakna masalah dunia
Terjadi pada kawasan pegunungan dan perbukitan yang tanahnya tidak cukup
mengandung yodium
Defisiensi yang berlangsung lama akan mengganggu fungsi kelenjar tiroid yang secara
perlahan menyebabkan pembesaran kelenjar gondok
Dampak
Pembesaran kelenjar gondok
Hipotiroid
Kretinisme
Kegagalan reproduksi
Kematian
Defisiensi pada janin
Dampak dari kekurangan yodium pada ibu
Meningkatkan insiden lahir mati, aborsi, cacat lahir
Terjadi kretinisme endemis
Jenis syaraf (kemunduran mental, bisu-tuli, diplegia spatik)
Miksedema (memperlihatkan gejala hipotiroid dan dwarfisme)
Defisiensi pada BBL
Fetus : abortus, lahir mati, kematian perinatal, kematian bayi, kretinisme nervosa (bisu
tuli, defisiensi mental, mata juling), cacat bawaan, kretinisme miksedema, kerusakan
psikomotor
Neonatus : gangguan psikomotor, hipotiroid neonatal, gondok neonatus
Anak dan remaja : gondok, hipotiroid juvenile, gangguan fungsi mental (IQ rendah),
gangguan perkembangan
Dewasa : gondok, hipotiroid, gangguan fungsi mental, hipertiroid diimbas oleh yodium
Sumber makanan beryodium yaitu makanan dari laut seperti ikan, rumput laut dan sea food.
Sedangkan penghambat penyerapan yodium (goitrogenik) seperti kol, sawi, ubi kayu, ubi jalar,
rebung, buncis, makanan yang panas, pedas dan rempah-rempah.
Pencegahan/penanggulangan
Fortifikasi : garam
Suplementasi : tablet, injeksi lipiodol, kapsul minyak beryodium
LI. 6.
MEMAHAMI DAN MENJELASKAN PHBS DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DALAM ISLAM
Kebersihan dalam pandangan Islam sangat erat hubungannya dengan kesihatan. Tujuan
Islam mengajarkan hidup yang bersih dan sihat adalah menciptakan individu dan masyarakat
yang sihat jasmani, rohani, dan sosial sehingga mampu menjadi umat pilihan dan khalifah Allah
untuk memakmurkan bumi. Kesihatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia. Karena
kesihatan merupakan hak asasi manusia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia, maka Islam
menegaskan perlunya kesihatan untuk menjalankan agama secara sempurna.
Makna kebersihan yang digunakan dalam Islam ternyata mengandung makna yang banyak
aspek, seperti aspek kebendaan, aspek harta dan aspek jiwa. Thaharah (suci) bermakna bersih
dari kotoran yang najis. Maka tidak heran jika kitab-kitab fikih Islam menempatkan bab thaharan
diawal, sebelum membahas solat. Dalam kitab suci Al-quran banyak ayat yang menganjurkan
unntuk bersuci. Alalh berfirman :
Sesungguhnya Allah mencintai orang orang yang bertaubat dan orang orang
yang mermbersikan diri. ( QS. Al baqarah:222 ).
Ada dua makna dalam arti suci, iaitu suci dari hadas dan suci dari najis. Hadas dan najis
merupakan sesuatu yang menghalangi seseorang untuk melaksanakan ibadah tertentu seperti
solat. Hadas berbeza dengan najis kerana hadas bererti keadaan dan bukan suatu benda atau zat
tertentu, sedangkan najis bererti benda atau zat tertentu dan bukan suatu keadaan.
Hadas adalah suatu keadaan tidak suci yang tidak dapat dilihat, tetapi wajib disucikan untuk
sahnya ibadah: Hadas dibagi dua. a. Hadas kecil. Penyebabnya antara lain keluar sesuatu dari
dubur atau qubul, menyentuh lawan jenis yang bukan muhrimnya dan tidur nyeyak dalam keadan
tidak duduk tetap. Cara mensucikan hadas ini ialah berwudhu. b. Hadas besar/Jenaba.
Penyebabnya antara lain : keluar air mani, bersetubuh, wanita melahirkan dan haidh. Cara
mensucikan hadas besar ini adalah mandi yang harus dibasahi seluruh tubuhnya.
Najis adalah suatu benda kotor menurut syara' (hukum agama). Benda - benda najis meliputi :
Darah, Anjing, babi nanah, bangkai selain bangkai manusia, ikan laut, dan belalang, Segala
sesuatu yang keluar dari dubur dan qubul, minuman keras yang memabukkan. Najis dibagi
menjadi tiga yaitu : a. Najis mukhaffafah (ringan). yaitu air kencing bayi laki-laki yang belum
berumurdua tahun, dan belum makan sesuatu kecuali air susu ibunya (ASI). Cara
menghilangkannya cukup dipercikkan air pada tempat yang terkena najis tersebut.
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih
atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam
binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang
disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah,
(mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir
telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka
dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka
barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. Al Maaidah, 5: 3).
Allah berfirman:
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuhpenyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk dan rahmat bagi
orang-orangnya yang beriman (QS:Yunus 57).
Sehat menurut batasan World Health Organization adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Tujuan
Islam mengajarkan hidup yang bersih dan sehat adalah menciptakan individu dan masyarakat
yang sehat jasmani, rokhani, dan sosial sehingga umat manusia mampu menjadi umat yang
pilihan.
A. Kebersihan, membersihkan dan menyucikan diri
a. Tubuh: Islam memerintahkan mandi bagi umatnya karena 23 alasan dimana 7 alasan
merupakan mandi wajib dan 16 alasan lainnya bersifat sunah.
b. Tangan: Nabi Muhammad SAW bersabda: Cucilah kedua tanganmu sebelum dan
sesudah makan , dan Cucilah kedua tanganmu setelah bangun tidur. Tidak seorang
pun tahu dimana tangannya berada di saat tidur.
c. Islam memerintahkan kita untuk mengenakan pakaian yang bersih dan rapi.
d. Makanan dan minuman: Lindungilah makanan dari debu dan serangga, Rasulullah SAW
sersabda: Tutuplah bejana air dan tempat minummu
e. Rumah: Bersihkanlah rumah dan halaman rumahmu sebagaimana dianjurkan untuk
menjaga kebersihan dan keamanan jalan: Menyingkirkan duri dari jalan adalah ibadah.
f. Perlindungan sumber air, misalnya sumur, sungai dan pantai. Rasulullah melarang
umatnya buang kotoran di tempat-tempat sembarangan.
Perintah-perintah Rasulullah SAW tersebut di atas memiliki makna bahwa kita harus menjaga
kebersihan dan kesehatan agar terhindar dari berbagai infeksi saluran pencernaan.
B. Penanggulangan dan penanganan epidemi penyakit
Karantina penyakit: Nabi Muhammad SAW bersabda: Jauhkanlah dirimu sejauh satu atau
dua tombak dari orang yang berpenyakit lepra
Islam juga mengajarkan prinsip-prinsip dasar penanganan dan penanggulangan berbagai
penyakit infeksi yang membahayakan masyarakat (misalnya wabah kolera dan cacar),
Janganlah engkau masuk ke dalam suatu daerah yang sedang terjangkit wabah, dan bila
dirimu berada di dalamnya janganlah pergi meninggalkannya.
Islam menganjurkan umatnya melakukan upaya proteksi diri (ikhtiar) dari berbagai penyakit
infeksi, misalnya dengan imunisasi.
C. Makanan
a. Makanan yang diharamkan
Firman Allah SWT : Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah,
daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi
barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya
dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 2. Al Baqarah, 2:173 )
b. Makanan sehat dan halal
Islam memerintahkan umatnya untuk makan makanan yang baik dan halal, misalnya
daging, ikan, madu dan susu. Makanan-makanan yang baik dan halal bermanfaat bagi
tubuh. Islam menolak paham vegetarian. Pola konsumsi yang hanya tergantung pada jenis
sayuran belaka tidak sehat bagi tubuh karena kebutuhan protein tidak dapat tercukupi
hanya dari konsumsi sayuran saja.
c. Menjaga perilaku muslim ketika makan
D.
E.
F.
G.
Islam menegaskan kepada orang muslim untuk menjaga etika ketika makan. Allah
memerintahkan kita untuk makan tidak berlebih-lebihan sedangkan Rasulullah SAW
mengatakan bahwa perut adalah seburuk-buruk tempat untuk diisi. Sebagian besar
penyakit bersumber dari perut.
Oleh karenanya Maha Benar Allah SWT dalam Firman-Nya : Apa saja nikmat yang
kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari
(kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia.
Dan cukuplah Allah menjadi saksi. (QS 4. An Nisaa : 79)
Olahraga
Islam menegaskan pentingnya olahraga untuk menciptakan generasi Rabbani yang kuat dan
sehat. Oleh karenanya, Islam mengajarkan setiap muslim untuk mengajarkan anak-anaknya
bagaimana cara memanah, berenang, dan berkuda.
Kesehatan seksual
Kehidupan seksual merupakan pokok bahasan yang sangat penting bagi orang muslim, karena
sangat berpengaruh bagi kesehatan dan perilaku manusia, namun Islam menolak pendapat
ilmuwan yang menekankan perilaku seksual sebagai motif utama seseorang untuk bertindak.
a. Pendidikan seksual
Islam mengajarkan kepada umat Islam, untuk memilih calon pasangan hidup yang
baik dan berakhlaq mulia.
Islam mengajarkan tata krama (adab) menggauli pasangannya agar mencapai
kebahagiaan dalam membina keluarga yang sakinah dan rahmah.
Islam sangat melarang perilaku berhubungan seks dengan sesama jenis dan binatang.
Disunahkan untuk sirkumsisi (sunat) bagi laki-laki
Islam membolehkan kaum pria untuk berpoligami untuk menghindari perzinahan,
namun dengan syarat-syarat tertentu .
Menjaga kebersihan dan kesucian organ-organ seksualitas, misalnya bersuci setelah
buang air besar dan buang air kecil, larangan berhubungan seksual ketika istri sedang
haid, berhubungan badan melalui dubur dan membersihkan alat kelamin setelah
berhubungan badan dan setelah selesai datang bulan.
Kesehatan jiwa
Islam memberikan jawaban bagi kehausan jiwa manusia terhadap ketenangan batin.
Kesehatan jiwa mempengaruhi kesehatan badan.
Puasa
Puasa, bagian dari ibadah yang harus dilaksanakan oleh umat Islam dalam menegakkan
agama, sesudah pernyataan imannya. Konsekuensi beriman antara lain melaksanakan perintah
puasa. Betapa pentingnya berpuasa sehingga Allah menempatkan posisi hamba-Nya yang
berpuasa dengan posisi yang istimewa.
Puasa itu untuk-Ku. Tidak ada yang tahu. Dan Aku akan memberi pahala semau-Ku.
Keistimewaan itu sudah barang tentu ada tujuan Allah agar mendapatkan hikmah pada
dirinya, yaitu kesehatan dan sekaligus kebahagiaan. Janji Allah diberikan kepada orang yang
berpuasa ditegaskan dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny
dan Abu Nuaim: Berpuasalah maka anda akan sehat. Dengan berpuasa akan sehat
jasmani, rohani dan hubungan sosial.
Tidak seorang pun ahli medis baik muslim maupun non muslim yang meragukan manfaat puasa
bagi kesehatan manusia. Dalam buku yang berjudul Pemeliharaan Kesehatan dalam Islam oleh
Dr Mahmud Ahmad Najib (Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Ain-Syams Mesir),
ditegaskan puasa sangat berguna bagi kesehatan. Antara lain:
a. Puasa memperkecil sirkulasi darah sebagai perimbangan untuk mencegah keluarnya keringat
dan uap melalui pori-pori kulit serta saluran kencing tanpa perlu menggantinya. Menurutnya
curah jantung dalam mendistribusikan darah keseluruh pembuluh darah akan membuat
sirkulasi darah menurun. Dan ini memberi kesempatan otot jantung untuk beristirahat, setelah
bekerja keras satu tahun lamanya. Puasa akan memberi kesempatan pada jantung untuk
memperbaiki vitalitas dan kekuatan sel-selnya.
b. Puasa memberi kesempatan kepada alat-alat pencernaan untuk beristirahat setelah bekerja
keras sepanjang tahun. Lambung dan usus beristirahat selama beberapa jam dari kegiatannya,
sekaligus memberi kesempatan untuk menyembuhkan infeksi dan luka yang ada sehingga
dapat menutup rapat. Proses penyerapan makanan juga berhenti sehingga asam amoniak,
glukosa dan garam tidak masuk ke usus. Dengan demikian sel-sel usus tidak mampu lagi
membuat komposisi glikogen, protein dan kolesterol. Disamping dari segi makanan, dari segi
gerak (olah raga), dalam bulan puasa banyak sekali gerakan yang dilakukan terutama lewat
pergi ibadah.
Manfaat bagi Kesehatan Rohani (Mental).
Perasaan (mental) memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Mendapat rasa senang,
gembira, rasa puas serta bahagia, merupakan tujuan bermacam-macam ikhtiar manusia seharihari. Bila seseorang menangani gangguan kesehatan, tidak boleh hanya memperhatikan
gangguan badaniah saja, tetapi sekaligus segi kejiwaan dan sosial budayanya. Rohani datang dari
Allah, maka kebahagiaan hanya akan didapat apabila makin dekat kepada pencipta-Nya.
Di dalam bulan puasa disunahkan untuk makin berdekat diri dengan Allah SWT baik lewat
shalat, membaca Alquran, zikir, berdoa, istighfar, dan qiyamul lail. Selama sebulan secara terusmenerus akan membuat rohani makin sehat, jiwa makin tenang. Dengan memperbanyak ingat
kepada Allah, makin yakin bahwa semua yang ada datang dari Allah dan akan kembali kepadaNya jua. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah antara lain:
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu
sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. (QS:Al Baqarah 45).
Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim kecuali
merugi. (QS:Al-Isra 82)
Daftar Pustaka
Draft Panduan Gerakan Nasional Sadar Gizi Menuju Manusia Indonesia Prima diunduh 28 Mei
2013 dari: http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/02/Draft-Pedoman-GerakanNasional-Sadar-Gizi-Februari-2012.pdf
Fikawati, Sandra. 2008. Kumpulan Materi Gizi Kesehatan Masyarakat. Depok : FKM UI
http://www.dzikir.org/index.php/syariat-islam/shalat?start=1
PHBS : (http://digilib.unimus.ac.id/)
Suhardjo. 1992. Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta : Kanisius