Anda di halaman 1dari 15

ALAT DAN PERLENGKAPAN ANASTESI

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Dalam Menjalani Kepaniteraan Klinik Senior Pada
Bagian/SMF Ilmu Anestesiologi Universitas Syiah Kuala
BLUD/RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
Oleh:

RAJAB SAPUTRA
1407101030227

RITA SEPTHARINA
1407101030108
Pembimbing:

dr. Imai Indra, Sp. An

BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN MATA


UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BLUD/RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN
BANDA ACEH
2015
BAB I
1

PENDAHULUAN
Tidak ada satu alat pun yang lebih erat hubungannya dengan seorang ahlianestesiologi
selain mesin anestesi.(1) Tugas utama seorang ahli anestesiologi adalah memastikan
bahwa peralatannya dapat memberikan suatu kadar oksigen yang adekuat pada penderita.
(2) Mesin anestesi digunakan oleh ahli anestesi untuk mendukung pemberiananestesi. Tipe
mesin anestesi yang digunakan di negara maju adalah mesin anestesi jenis cotinuousflow, yang dirancang untuk memberikan secara akuratdan terus-menerus pasokan gas
(seperti oksigen dan nitrogen oksida), dicampur dengan uap agen anestesi (seperti
isoflurane) yang dihantarkan dengan aliran dantekanan yang aman bagi pasien. Mesin
anestesi modern dilengkapi ventilator, sucktion unit , dan peralatan monitoring pasien. (3)
Kesalahan
penggunaan
peralatan
penghantar
gas
tiga
kali
lebih
seringmenyebabkan akibat samping dibandingkan dengan kegagalan fungsi mesin
itusendiri.(1,4) Kurangnya penguasaan alat dan kelalaian dalam pemeriksaan fungsimesin
merupakan penyebab tersering. Kecelakaan ini mencatat angka 2% kasus pada American
Society of Anesthesiology (ASA) Close Claim Project Database. Sirkuit nafas merupakan
sumber tersering terjadinya kecelakaan (39%) dan m e n y e b a b k a n 7 0 % k e m a t i a n
a t a u k e r u s a k a n o t a k , h a m p i r s e m u a i n s i d e n berhubungan dengan miskoneksi dan
diskoneksi alat. (1) Konsep asal mesin anestesi ini diciptakan oleh seorang ahli
anestesiInggris Hendry Edmund Gaskin Boyle pada tahun 1917. Sebelum masa
ini,seorang ahli anestesi selalu membawa sendiri semua perlengkapannya,
tetapidengan berkembangnya alat-alat yang lebih berat, tabung penyimpanan gas yang besar,
dan kelengkapan alat-alat pengaman jalan nafas, hal ini menjadi tidak praktis. (3)
Setiap kemajuan dari mesin anestesi ini dibuat dengan tujuan untuk memperbaiki
dan mengurangi efek samping yang terjadi akibat penghantaran gasoleh mesin anestesi yang
sangat penting bagi keamanan pasien. (1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Mesinanestesi (atau mesin
anestesi di
Amerika)
digunakan
oleh
anaesthesiologists dananestesi perawat untuk mendukung administrasi anestesi. Jenis yang
umum sebagian besar mesin anestesi digunakan di negara maju adalah aliran-menerus mesin
anestesi, yang dirancang untuk menyediakan pasokan akurat dan kontinyu gas medis
(seperti oksigen danoksida nitrat ), dicampur dengan konsentrasi yang akurat dari anestesi uap
(sepertiisoflurane ), dan menyampaikan hal ini kepada pasien di tempat yang aman tekanan dan
aliran. mesin modern menggabungkan ventilator, suction unit, dan perangkat monitoring pasien.
Konsep asli Boyle's mesin diciptakan oleh anestesi Inggris HEG Boyle pada tahun 1917.
Sebelum saat ini, dokter anestesi sering dilakukan semua peralatan mereka dengan mereka, tetapi
perkembangan berat, penyimpanan silinder besar dan semakin rumit peralatan saluran napas
berarti bahwa ini tidak lagi praktis untuk sebagian besar keadaan. Mesin anestesi biasanya
dipasang pada roda anti-statis untuk transportasi yang nyaman.
Simpler peralatan anestesi dapat digunakan dalam keadaan khusus, seperti Aparatur
TriService , anestesi disederhanakan sistem pengiriman diciptakan untuk Inggris angkatan
bersenjata , yang ringan dan portabel dan dapat digunakan secara efektif bahkan bila tidak ada
gas medis yang tersedia. Perangkat ini memiliki katup searah yang menghirup udara yang dapat
diperkaya dengan oksigen dari silinder, dengan bantuan satu set bello. Sejumlah besar menarikatas jenis perangkat anestesi masih digunakan di India untuk menatausahakan campuran udaraeter untuk pasien, yang dapat diperkaya dengan oksigen. Tetapi munculnya kauter telah
membunyikan lonceng kematian terhadap perangkat ini, karena bahaya ledakan.
Banyak dari inovasi awal peralatan anestesi AS, termasuk penyerap karbon dioksida
sirkuit tertutup (alias: the-Foregger cebol Guedel) dan difusi peralatan tersebut untuk anestesi di
Amerika Serikat dapat dihubungkan dengan Dr Richard von Foregger and The Foregger
Company . Richard von Foregger dan Perusahaan Foregger . Dalam kedokteran gigi versi
sederhana dari mesin anestesi, tanpa ventilator atau vaporiser anestesi, ini disebut
sebagaianalgesia mesin relatif . Dengan menggunakan mesin ini, dokter gigi dapat mengelola
sebuah inhalasi ringan sedasi dengan nitrous oxide dan oksigen , untuk menjaga pasien dalam
keadaan sadar sambil menekan rasa sakit.

Komponen alat
Sebuah mesin modern biasanya mencakup komponen sebagai berikut:
koneksi ke pipa rumah sakit oksigen , medis udara , dan nitrous oxide . tekanan Pipa dari
sistem rumah sakit gas medis (stopkontak di dinding) harus sekitar 50 psi.
cadangan gas tabung oksigen, udara, dan oksida nitrat terpasang melalui kuk tertentu
dengan segel Bodok. mesin tua mungkin memiliki belenggu silinder dan meter aliran karbon
dioksida dan siklopropana. Banyak mesin yang lebih baru hanya memiliki tabung oksigen
cadangan. Para regulator untuk silinder ditetapkan pada 300 kPa (45 psi, 3 atmosfer). Jika
silinder yang tersisa pada dan mesin dicolokkan ke stopkontak, pasokan gas dari dinding akan
digunakan secara istimewa, karena pada tekanan yang lebih tinggi. Dalam situasi di mana pipa
gas tidak tersedia, mesin aman dapat digunakan dari silinder saja, asalkan silinder segar yang
tersedia.

oksigen aliran tinggi yang menyediakan oksigen murni pada 30-75 liter / menit
alat pengukur tekanan, regulator dan 'pop-off' katup, untuk melindungi komponenkomponen mesin dan pasien dari gas tekanan tinggi (disebut sebagai 'barotrauma').
flow meter ( rotameters ) untuk oksigen, udara, dan nitrous oxide, yang digunakan oleh
anaesthesiologist untuk memberikan campuran yang akurat gas medis untuk pasien. Flow meter
biasanya pneumatik, tetapi semakin elektromagnetik meter aliran digital sedang digunakan.
anaesthetic vaporizerssvolatile anaesthetics satu atau lebih vaporizerss anestesiuntuk
secara akurat menambahkan anestesi volatil ke aliran gas segar
sebuah ventilator
valve sebuah ventilasi manual tas dalam kombinasi dengan Tekanan Adjustable
Membatasi (APL) katup
monitor fisiologis untuk memantau pasien denyut jantung , EKG , tekanan darah invasif
non dan saturasi oksigen (monitor tambahan yang umumnya tersedia untuk memonitor -pasang
surut akhir CO2 , suhu , tekanan darah arteri tekanan vena
sentral , dll). In addition, the composition of the gases delivered to the patient (and
breathed out) is monitored continuously. Selain itu, komposisi gas diserahkan kepada pasien (dan
menghembuskan nafas keluar) terus menerus dipantau.
breathing circuitsbernapas sirkuitpaling sering lampiran lingkaran, atau Bain sistem
pernapasan, yang bernapas selang tersambung ke masker anestesi
penukar panas dan kelembaban (HME) dengan atau tanpa bakteri-virus filter (HMEF).
sistem pembilasan untuk menghapus berakhir gas anestesi dari ruang operasi. gas
memulung harus selalu vent ke atmosfer .
hisap aparat
Ada umumnya bangku kerja kecil yang dibangun ke dalam mesin di mana saluran napas
peralatan manajemen disimpan dalam jangkauan siap dari dokter anestesi.
Fitur Keamanan mesin modern
Berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari analisis kecelakaan, mesin anestesi modern
menggabungkan beberapa perangkat keselamatan, termasuk:

kegagalan oksigen alarm (alias 'Oksigen Kegagalan Peringatan Device' atau OFWD).
Pada komputer lama ini adalah perangkat pneumatik disebut peluit Ritchie yang berbunyi bila
tekanan oksigen adalah 38 psi decending.
Nitrous cut-off atau oksigen kegagalan perangkat perlindungan, OFPD: aliran nitrooksida medis tergantung pada tekanan oksigen. Hal ini dilakukan di tingkat regulator. Pada
intinya, regulator-oksida nitrat adalah 'budak' dari regulator oksigen. yaitu jika tekanan oksigen
hilang maka gas-gas lain tidak dapat mengalir melewati regulator mereka.
hipoksia -campuran alarm (penjaga hypoxy atau pengendali rasio) untuk mencegah
campuran gas yang mengandung kurang dari 21-25% oksigen yang diberikan kepada pasien.
Pada mesin modern tidak mungkin untuk memberikan nitrous oxide 100% (atau campuran
hipoksia) kepada pasien untuk bernapas. Oksigen secara otomatis ditambahkan ke aliran gas
segar bahkan jika dokter anestesi harus berusaha untuk memberikan 100% nitrous oxide. Rasio

controller biasanya beroperasi pada prinsip pneumatik atau rantai link (link 25 sistem).
Keduanya terletak pada perakitan rotameter, kecuali elektronik dikontrol.
Mesin Anestesi - Prinsip Dasar
1. Penyalahgunaan alat gas anesthesia tiga kali lebih sering dibandingkan kegagalan alat dalam
menyebabkan efek yang tidak diinginkan. Kurang familiernya dengan alat dan gagal mengecek
fungsi mesin adalah penyebab tersering. Kelalaian ini hanya merupakan 2% dari kasus-kasus
dalam ASA Closed Claim Project. Sirkuit pernafasan adalah penyebab kecelakaan yang paling
sering (39%), hamper semua kecelakaan disebabkan oleh disconnect dan misconnect.
2.

Mesin Anestesi menerima gas medis dari suplai gas, mengontrol aliran yang diinginkan dan
menurunkan tekanan, jika diperlukan sampai ke batas aman, menguapkan volatile anesthetics ke
campuran gas akhir yang terhubung dengan jalan nafas pasien. Ventilator mekanik yang
tersambung ke sirkuit pernafasan tapi dapat dipisahkan dengan switch selama ventilasi spontan
atau manual.

3.

Dimana suplayi oxygen dapat langsung menuju katup pengontrol aliran, nitrous oxide, udara
dan gas lain harus melewati alat pengaman terlebih dahulu sebelum mencapi katup pengontrol
aliran masing-masing. Alat ini mencegah aliran gas lain jika tekanan oxygen tidak cukup. Alat
ini mencegah pemberian campuran hipoxik ketika terdapat kegagalan suplai oksigen.

4. Sebuah pengaman yang lain adalah hubungan aliran gas nitrous oxide dengan aliran oxygen; hal
ini untuk meyakinkan konsentrasi minimum oxygen 21-25%
5.

Semua vaporizer modern adalah agen spesisfik, mampu untuk memberikan konsentrasi agen
yang konstan pada perubahan temperature dan aliran gas melewati vaporizer

6.

Peningkatan tekanan jalan nafas dapat menunjukkan perburukan komplains paru, peningkatan
tidak volum, atau obstruksi pada sirkuit pernafasan, ETT, atau jalan nafas pasien. Penurunan

7. Secara tradisional, ventilator mesin anestesi memiliki desain sirkuit ganda dan sumber tenaga
pneumatic dan dikontrol secara elektris. Mesin baru juga memiliki control mikroprosessor, yang
bergantung pada sensor tekanan dan aliran. Beberapa model menawarkan mesin anestesi dengan
ventilator yang menggunakan desain piston sirkuit tunggal.
8. Keuntungan utama dari ventilator piston adalah kemampuannya mengurimkan tidal volum yang
akurat ke pasien dengan komplains paru yang buruk dan kepada pasien yang sangat kecil.
9. Ketika ventilator digunakan, disconnect alarms harus difungsikan secara pasif. Mesin anestesi
paling tidak harus memiliki tiga disconnect alarms; tekanan rendah, tidak volum exhalasi rendah,
dan exhalasi karbon dioksida yang rendah.
10.Karena spill valve ventilator tertutup selama inspirasi, aliran gas segar dari outlet mesin memberi
kontribusi terhadap tidal volum yang diberikan pada pasien
11.Penggunaan oxygen flush valve selama siklus inspirasi dari ventilator harus dihindari karena spill
valve ventilator akan tertutup dan adjustable pressure-limiting (APL) valve disingkirkan,
hembusan oxygen (600-1200mL/detik) dan tekanan sirkuit akan diteruskan ke paru-paru pasien

12.Perbedaan yang besar antara tidal volum yang di set dan diterima pasien sering terlihat di ruang
operasi selama volume-controlled ventilation. Sebabnya karena komplains dari sirkuit
pernafasan, kompresi gas, penyatuan aliran gas segar ventilator, dan kebocoran pada mesin
anestesi, sirkuit pernafasan, atau jalan nafas pasien
13.Penghisap gas sisa membuang gas yang diventilasikan keluar dari sirkuit pernafasan oleh APL
valve dan spill valve ventilator. Polusi di ruang operasi dapat menghadapkan bahaya pada
anggota tim operasi.
14.Inspeksi rutin dari alat anestesi sebelum penggunaannya meningkatkan familiaritas operator dan
memastikan fungsinya. The United States Food and Drug Administration telah membuat
prosedur standar untuk mesin anestesi dan breathing system.
Tidak ada alat yang sangat dihubungkan dengan praktek anestesi dibandingkan dengan
mesin anestesi (Figure 4-1). Yang paling dasar, anestesiologis mengunakan mesin anestesi untuk
mengontrol pertukaran gas pasien dan memberikan anastetik inhalasi. Mesin anestesi modern
telah lebih canggih dan memiliki banyak komponen keamanan, breathing circuit, monitor dan
ventilator mekanis, dan satu atau lebih mikroprosessor yang dapat mengintegrasi dan memonitor
seluruh komponen. Monitor dapat ditambahkan secara eksternal dan sering masih dapat
diintegrasikan secara penuh. Lebih lanjut, modular desainnya memberikan banyak pilihan
configurasi dan pilihan dari satu jenis produk. Penggunaan mikroprosessor memberikan pilihan
seperti mode ventilator yang canggih, prekeman otomatis, dan networking dengan monitor lokal
atau jauh dan juga dengan sistem informasi rumah sakit. Ada dua produsen utama mesin anestesi
di Amerika, Datex-Ohmeda (GE Healthcare) dan Draeger Medical. Fungsi yang benar dari alat
sangat penting bagi keselamatan pasien.
Banyak kemajuan yang telah dicapai dalam menurunkan jumlah efek buruk dari
penggunaan alat gas anestesi, dengan mendesain ulang alat dan pendidikan. Penyalahgunaan alat
gas anesthesia tiga kali lebih sering dibandingkan kegagalan alat dalam menyebabkan efek yang
tidak diinginkan. Penyalahgunaan alat ditandai dengan kesalahan pada persiapan, perawatan,
atau pengaturan alat. Kesalahan yang dapat dicegah adalah kurang familiernya operator terhadap
alat dan gagal untuk mengecek fungsi mesin. Kesalahan ini hanya 2% dari kasus-kasus pada
ASA Claims Project database. Breathing circuit adalah penyebab tunggal paling sering dari
kecelakaan (39%); hampir semua insiden berhubungan dengan misconnect dan disconnect.
Misconnect didefinisikan sebagai nonfungsional dan konfigurasi yang tidak umum dari
komponen breathing circuit atau penyambungannya. Kasus lain yang lebih sedikit melipusi
vaporizer (21%), ventilator (17%) dan suplai oxygen (11%). Beberapa komponen dasar dari
mesin anestesi lainnya 7% kasus. Harus diperhatikan bahwa klaim malpraktek yang terkait
dengan mesin anestesi, tanki oxygen atau pemipaan, dan ventilator terjadi sebelum 1990, klaim
yang terkait dengan breathing circuit dan vaporizer terus terjadi setelah 1990.
American National Standards Institute mempublikasikan spesifikasi standar spesifikasi
untuk mesin anestesi dan komponennya. Tabel 4-1 mendaftarkan hal-hal penting dari mesin
anestesi modern. Perubahan pada desain alat telah diarahkan untuk meminimalisir kemungkinan
misconnect dan disconnect dari breathing circuit dan otomatisasi pengecekan mesin. Karena
lamanya durabilitas dan fungsionalitas dari mesin anestesi, ASA menyusun tuntunan untuk
menentukan kadaluarsa dari mesin anestesi.

Mesin Anestesi - Suplai Gas


Dalam bentuk dasar, mesin anestesi menerima gas medis dari suplai gas, mengontrol aliran dari
gas dan menurunkan tekanannya ke level aman,; menguapkan anastetik volatile hingga
campuran gas final; dan memberikan gas ke breathing circuit yang terhubung dengan jalan nafas
pasien. Ventilator mekanis yang tersambung ke breathing circuit tapi dapat dilepaskan denan
sebuah switch selama ventilasi spontan atau manual. Suplai oxygen tambahan dan suction
regulator juga biasanya ada pada mesin anestesi. Sebagai tambahan pada komponen keamanan
standar mesin anestesia yang paling canggih mempunyai tambahan pengaman, dan computer
processor yang mengintegrasi dan memonitor seluruh komponen, melakukan pengecekan
otomatis dan memberikan pilihan perekaman otomatis dan menghubungkan dengan monitor
eksternal dan jaringan informasi rumah sakit. Beberapa mesin didesain untuk mobilitas (cth,
Draeger Narkomed Mobile), magnetic resonance imaging kompabilitas (cth, Datex-Ohmeda
Aestiva/5 MRI), Draeger Narkomed MRI-2) atau bentuk kompak (cth, Datex-Ohmeda/5 Avance
dan Aestiva S5 Compact, Draeger Fabius Tito)

SUPLAI GAS
Sebagian besar mesin memiliki inlet untuk oxygen, nitrous oxide, dan udara. Model yang
lebih kecil sering tidak memiliki inlet udara dimana mesin-mesin yang lain memiliki inlet
keempat untuk helium, Heliox atau karbon dioxida. Inlet terpisah disediakan untuk suplai gas
primer dari pipa yang melewati dinding fasilitas kesehatan dan untuk suplai gas sekunder. Jadi
mesin memiliki dua pengukur tekanan gas untuk setiap jenis gas: satu untuk dari pipa dan satu
untuk silinder.
Inlet Pipa
Oxygen, nitrous oxide, dan sering udaa dialirkan dari suplai sentra ke ruang operasi
melewati jaringan pemipaan. Selangnya diberi kode warna dan menghubungkan ke mesin
anestesi melalui fitting diameter-index safety system (DISS) yang tidak akan tertukar. Sebuah
saringan menangkap debu dari suplai dinding dan katup satu arah mencegah aliran balik dari gas
ke suplai pemipaan. Harus diperhatikan bahwa beberapa mesin memiliki oxygen (pneumatic)
power outlet yang digunakan untuk ventilator atau untuk oxygen flowmeter tambahan. Fitting
DISS untuk oxygen inlet dan oxygen power outlet identik dan tidak boleh tertukar.
Mesin Anestesi - Flow Control Circuit
Pengatur Tekanan
Tidak seperti suplai gas pipa yang umumnya bertekanan gas konstan, terdapat variasi
tekanan yang besar pada silinder yang membuat kontrol aliran lebih sulit dan berpotensi
berbahaya. Untuk keamanan dan memasikan penggunaan optimal dari gas silinder, mesin
menggunakan pengatur tekanan untuk menurunkan tekanan gas silinder ke 45-47psi, sebelum
memasuki katup aliran. Tekanan ini sedikit lebih rendah dari tekanan gas pipa untuk secara
otomatis memakai gas pipa jika silinder dibiarkan terbuka (kecuali jika tekanan pipa turun
dibawah 45psig). Setelah melewati Bourdon pressure gauge dan katup searah, gas pipa dan
silinder melewati jalur yang sama. High-pressure relief valve disediakan untuk tiap gas dan akan
terbuka jika tekanan gas suplai lebih dari batas aman mesin (95-110psig). Beberapa mesin

(Datex-Ohmeda) juga menggunakan pengatur kedua untuk menurunkan tekanan pipa dan
silinder lebih jauh (pengaturan tekanan dua tahap). Oxygen diturunkan ke 20psig dan nitrous
oxide ke 38psig. Perbedaan penurunan antara kedua gas penting untuk fungsi yang benar dari
aliran oxygen/nitrous oxide. Mesin lain (Draeger) tidak menurunkan tekanan pipa, jadi katup
alirannya menerima gas pada 45-55psig. Pengaturan tekanan dua tahap mungkin dibutuhkan
untuk flowmeter oxygen tambahan, mekanisme flush oxygen, atau untuk tenaga pneumatik
ventilator.
Oxygen Supply Failure Protection Device
Dimana suplai oxygen dapat langsung menuju flow control valve, nitrous oxide, udara
(pada beberapa mesin), dan gas lain harus melewati alat pengaman sebelum mencapai flow
control valve masing-masing. Pada beberapa mesin, seperti Aestiva (dan model Datex-Ohmeda
terakhir) udara dapat langsung menuju flow control valvenya; ini memungkinkan pemberian
udara ketika oxygen tidak ada. Alat ini membolehkan aliran gas-gas lain hanya jika terdapat
tekanan oxygen yang cukup pada alat pengaman dan mencegah pemberian campuran hipoxik
kepada pasien ketika kegagalan oxygen. Jadi selain mensuplai oxygen ke flow control valvenya,
oxygen juga digunakan untuk memberi tekanan pada alat pengaman, katup flush oxygen, dan
power outlet untuk ventilator (pada beberapa model). Alat pengaman mendeteksi tekanan oxygen
melalui jalur piloting pressure. Pada beberapa desain mesin anestesi (Datex-Ohmeda Excel),
jika jalur piloting pressure jatuh dibawah ambang batas (cth, 20psig), katup penutup akan
tertutup mencegah pemberian gas apapun.
Mesin-mesin modern (khususnya Datex-Ohmeda) mempunyai alat pengaman secara
proporsional untuk menggantikan katup penutup model lama. Alat ini, disebut sebagai oxygen
failure protection device (Draeger) atau balance regulator (Datex-Ohmeda), secara proporsional
menurunkan tekanan nitrous oxide dan gas lain kecuali udara. Alat ini hanya menutup total
nitrous oxide dan aliran gas lain hanya jika tekanan oxygen dibawah minimum (cth. 0.5psig
untuk nitrous oxide dan 10 psig untuk gas lain).

Semua mesin memiliki sensor suplai oxygen tekanan rendah yang mengaktifkan pluit gas atau
bunyi alarm ketika tekanan gas inlet jatuh dibawah ambang (biasanya 20-35psig). Harus
ditekankan bahwa alat pengaman ini tidak melindungi terhadap penyebab hipoksia yang lain.
Flow Valves & Meters
Ketika tekanan telah diturunkan ke level aman, setiap gas harus melewati flow-control
valve dan diukur dengan flowmeter sebelum bercampur dengan gas lain, lalu memasuki
vaporizer dan keluar dari mesin melalui common gas outlet. Jalur gas yang dekat ke flow valve
dipandang sebagai circuit yang bertekanan tinggi dimana yang berada diantara flow valve dan
common gas outlet dipandang sebagai bagian circuit bertekanan rendah. Ketika tombol dari
flow-control valve diputar berlawanan jarum jam, sebuah jarum pada valve berpindah dari
tempatnya dan membiarkan gas mengalir melalui valve. Adanya penghentian di posisi full-off
dan full-on mencegah kerusakan valve. Touch- dan color-coded tombol kontrol membuat lebih
sulit untuk membuka gas yang salah on atau off. Sebagai pengaman tambahan, tombol oxygen

biasanya lebih besar dan menonjol keluar dibandingkan tombol yang lain, dan posisinya lebih ke
kanan.
Flowmeter pada mesin anestesi diklasifikasikan sebagai constant-pressure variableorifice atau electronic flowmeter. Pada constant-pressure variable-orifice flowmeter, sebuah bola
indikator, bobbin atau float yang diapungkan oleh aliran gas melalui tabung (Thorpe tube) yang
dindingnya (bore) diberi penanda angka. Dekat bawah tabung, dimana diameternya kecil, gas
aliran rendah akan memberikan tekanan yang cukup dibawah float untuk mengangkatnya di
dalam tabung. Ketika float terangkat, diameter tabung melebar, memungkinkan lebih banyak gas
untuk melewati float. Float akan berhenti terangkat ketika beratnya terangkat hanya oleh
perbedaan tekanan diatas dan dibawahnya.
Flowmeter dikalibrasikan untuk spesifik gas, karena alilran melewati celah ergantung
dari viskositas gas pada aliran laminar lambat dan densitasnya pada aliran turbulen yang cepat.
Untuk meminimalisir efek dari friksi antara gas dan dinding tabung, float diidesain untuk
berotasi konstan, hingga tetap di tengah tabung. Pelapisan bagian dalam tabung dengan zat
konduktiv akan mengurangi efek listrik statis. Beberapa flowmeter mempunyai dua tabung kaca,
satu untuk aliran lambat dan satu lagi untuk aliran cepat. Kedua tabung tersusun serial dan tetap
dikontrol oleh satu katup. Desain dual taper memungkinkan sebuah flowmeter untuk dapat
mengukur aliran lambat dan cepat. Penyebab malfungsi flowmeter antara lain adanya kotoran
dalam tanbung, tabung yang tidak lurus secara vertikal dan float yang menempel di puncak
tabung.
Jika terdapat kebocoran di atau setelah flowmter oksigen, campuran gas hipoksik dapat terkirim
ke pasien. Untuk mengurangi resiko, flowmeter oksigen selalu diposisikan lebih hilir
dibandingkan flowmeter yang lain (paling dekat ke vaporizer).
Beberapa mesin anestesi mempunyai pengontrol aliran dan pengukuran secara elektronik (cth
Datex-Ohmeda S/5 Avance. Pada keadaan ini terdapat cadangan flowmeter konvensional untuk
oksigen. Model lain memiliki flowmeter konvensional tetapi pengukuran elektronik. (Draeger
6400) dan tampilan digital (Draeger Fabius GS) atau tampilan digital/grafis (Datex-Ohmeda S/5
ADU. Jumlah penurunan tekanan yang disebabkan oleh restriktor flowmeter adalah dasar
pengukuran dari aliran gas pada sistem ini. Pada mesin-mesin ini, oksigen, nitrous oxida, dan
udara masing-masing memiliki alat pengukuran aliran elektronik yang berbeda sebelum akhirnya
bercampur.
A.

Aliran oksigen minimum


Katup aliran oksigen biasanya didesain untuk mengirimkan aliran minimum 150 mL/mnt
ketika mesin anestesi dihidupkan. Salah satu metode menggunakan resistor aliran minimum. Alat
pengaman ini memastikan oksigen akan ikut mengalir meskipun operator terlupa untuk
mengidupkan aliran oksigen. Beberapa mesin didesain untuk mengirimkan alian minimum atau
low-flow-anestesia (<1L/mnt) dan mempunyai aliran oksigen minimum hingga 50mL/mnt (spt
Datex-Ohmeda Aestiva/5)
B.
Pengontrol Rasio Oksigen/Nitrous Oksida
Sebuah pengaman lain dari mesin anestesi adalah hubungan aliran gas nitrous oksida
terhadap aliran oksigen, pengaturan ini memastikan konsentrasi minimum oksigen sebesar 2125%. Pengontrol rasio oksigen/nitrous oksida menghubungkan kedua katup aliran gas secara

10

mekanis (Datex-Ohmeda), pneumatis atau secara elektronis (Datex-Ohmeda S/5), harus


diperhatikan bahwa alat pengaman ini tidak berefek terhadap aliran gas lain (spt udara, helium
atau karbon dioksida)

Vaporizer (Penguap)
Anestetik volatil (spt halothan, isoflurane, desflurane atau sevoflurane) harus diuapkan
sebelum dikirimkan ke pasien. Vaporizer mempunyai knob yang dikalibrasikan untuk
konsentrasi yang secara tepat menambahkan anestetik volatril ke campuran aliran gas dari
seluruh flowmeter. Terletak antara flowmeter dan common gas outlet. Lebih lanjut, kecuali
mesin hanya bisa menampung satu vaporizer, semua mesin anestesi harus mempunyai alat
interlocking atau ekslusi untuk mencegah penggunaan lebih dari satu vaporizer secara
bersamaan.

A.

Fisika dari penguapan


Pada temperatur tertentu, melekul dari zat volatil dalam tempat tertutup akan berdistribusi
dalam fase cair dan gas. Molekul gas menghantam dinding kontainer, menciptakan tekanan uap
dari zat itu. Makin tinggi temperaturnya, makin tinggi kecendrungan molekul berubah dari cair
ke gas, dan makin tinggi tekanan uapnya. Penguapan memerlukan energi, yang didapat dari
kehilangan panas dari fase cair. Ketika penguapan berlangsung, temperatur zat cair turun dan
tekanan uap menurun hingga terdapat kalor yang dapat masuk ke sistem. Vaporizer memiliki
ruangan dimana gas pembawa akan larut bersama zat volatil.
B.

Ketel tembaga
Vaporizer ketel tembaga tidak lagi digunakan secara klinis, bagaimanapun juga, mengerti
cara kerjanya akan memberikan pemahaman terhadap pemberian zat volatil. Diklasifikasikan
sebagai measured-flow vaporizer (atau flowmeter-controlled vaporizer). Didalam ketel tembaga,
sejumlah gas pembawa akan melewati zat anestetik yang dikontrol oleh flowmeter, Katup ini
akan ditutup ketika sirkuit vaporizer tidak dipakai. Tembaga digunakan sebagai bahan
konstruksi karena sifat spesifik panasnya. (Jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu
zat sebanyak 1oC) dan konduktifitas termal yang baik (kecepatan konduktifitas panas melewati
zat) membantu kemampuan vaporizer untuk tetap pada temperatur yang konstan. Seluruh gas
yang memasuki vaporizer melawti cairan anestesi dan akan bercampur dengan uap. Satu ml
cairan anestetik sama dengan 200 ml uap anestesi. Karena tekanan uap dari zat anestesi lebih
besar dari yang tekanan parsial yang dibutuhkan untuk anestesia, gas yang sudah bercampur akan
meninggalkan ketel harus diencerkan terlebih dahulu sebelum mencapai pasien.
Sebagai contoh , tekanan uap halotan adalah 243 mmHg pada 20oC, jadi konsentrasi halotan
ketika keluar dari ketel tembaga pada 1 atmosfer adalah 243/760, atau 32%. Jika 100ml

11

oksigen memasuki ketel, sekitar 150 ml gas akan keluar, yang sepertiganya adalah uap halotan.
Sebagai kontras, tekanan parsial yang hanya 7mmHg atau kurang dari 1% konsentrasi (7/760)
pada 1 atmosfer yang dibutuhkan untuk anestesi. Untuk memberikan 1% konsentrasi halotan, 50
ml uapo halotan dan 100ml gas pembawa yang meninggalkan ketel tembaga harus di encerkan
dengan 4850 gas yang lain (5000-150 =4850). Setiap 100 ml oksigen yang melewati vaporizer
halothan akan memberikan konsentrasi halotan 1 % jika total aliran gas pada sirkuit pernafasan
sebesar 5L/mnt. Jadi, jika total aliran sudah ditetapkan, aliran melewati vaporizer akan
menentukan konsentrasi akhir dari zat anestesi. Isofluran mempunyai tekanan uap yang hampir
sama. Jadi terdapat hubungan yang sama antara aliran ketel tembaga, aliran gas total, dan
konsentrasi zat anestetik. Bagaimanapun juga, jika aliran gas total turun tanpa disengaja (cth.
Kehabisan suplai nitrous oksida), konsentrasi volatil anestetik akan naik dengan cepta ke tingkat
yang berbahaya.

C.

Vaporizer Modern Conventional


Seluruh vaporizer modern spesifik agen, mampu untuk memberikan konsentrasi konstan dari
agen tidak tergantung suhu, atau aliran melewati vaporizer (tabel 4-3). Memiutar knob
berlawanan jarum jam ke persentase yang diinginkan akan membagi aliran gas ke gas pembawa,
yang akan mengalir melewati cairan anastetik di vaporizer chamber, dan sisanya akan keluar dari
vaporizer tidak berubah. Karena sejumlah gas yang memasuki tdak pernah bersentuhan dengan
cairan anestetik, tipe vaporizer ini disebut juga variable bypass vaporizer.
Kompensasi suhu didapat dari bilah yang terbuat dari dua buah metal yang disatukan. Bilah
metal menjadi lurus atau melengkung sebagai akibat dari perubahan suhu. Ketika suhu turun,
kontraksi diferensial menyebabkan bilah membengkok dan mengakibatkan lebih banyak gas
yang melewati vaporizer. Ketika suhu naik, ekspansi diferensial menyebabkan bilah
membengkok ke arah yang lain dan mencegah lebih banyak gas memasuki vaporizer. Kecuali
pada keadaan ekstrim (<250ml/mnt atau > 15 L/mnt), perubahan derajat aliran dalam range tidak
akan berefek secara signifikan terhadap konsentrasi karena beberapa proporsi dari gas diekspos
ke cairan. Perubahan komposisi gas, bagaimanapun juga, dari 100% oksigen menjadi 70%
nitrous okside dapat menurunkan konsentrasi volatil anestetik dikarenakan kelarutan yang lebih
besar dari nitrous oksida pada zat volatil.
Vaporizer-vaporizer ini adalah agen spesifik, mengisi mereka dengan zat yang tidak sesuai
harus dihindari. Sebagai contoh mengisi vaporizer enfluran secara tidak sengaja dengan halotan
akan menyebabkan overdosis zat anestetik. Karena tekanan vapor halotan yang lebih besar
(243mmHg versus 175 mmHg) akan menyebabkan jumlah vapor 40% lebih banyak yang
dilepaskan. Kedua, halotan dua kali lebih poten dibanding enfluran. Kebalikannya, mengisi
vaporizer halotan dengan enfluran akan menyebabkan kurangnya dosis anestetik. Vaporizer
modern menawarkan p engisian vaporizer dengan kunci khusus yang akan mencegah pengisian
dengan agen yang salah.
Memiringkan berlebihan dari vaporizer zaman dahulu (Tec4, Tec 5, dan Vapor 19) selama
pemindahan akan membanjiri daerah baypass dan akan menyebabkan konsentrasi tinggi dari
anestetik yang berbahaya. Fluktuasi dalam tekanan dari ventilasi tekanan positif dari mesin
anestesi zaman dahulu dapat menyebabkan aliran balik melewati vaporizer, Pumping effect

12

ini lebih jelas ketika aliran gas rendah. Katup satu arah antara vaporizer dan oxygen flush valve
(Datex-Ohmeda).

D.

Vaporizer Elektronik
Vaporizer Desfluran haruslah yang dikontrol secara elektronik, dan vaporizer elektronik juga
digunakan untuk semua jenis volatil pada mesin anestesi yang canggih (cth Datex-Ohmeda S/5
ADU)
1.

Vaporizer Desfluran-Tekanan vapor desfluran sangat tinggi pada permukaan laut hingga
hampir mendidih pada suhu ruangan. Volatilitas yang tinggi ini, digabung dengan potensi yang
hanya seperlima dari zat volatil lain, menyebabkan keunikan dalam pemakaiannya. Pertama,
karena vaporisasi yang dibutuhkan untuk anestesi umum akan menyebabkan efek pendinginan
yang akan membatasi kemampuan vaporizer untuk tetap pada suhu konstan. Kedua, karena
memvaporisasi dengan luar biasa, dibutuhkan aliran gas yang sangat banyak untuk melarutkan
gas pembawa hingga menjadi konsentrasi yang sesuai untuk penggunaan klinis. Masalah ini
telah diatasi dengan dibuatnya vaporizer khusus desfluran, Tec 6, Tec 6 plus dan D Tec
(vaporizer blender yang dipanaskan). Sebuah reservoir yang berisi desfluran (desfluran sump )
dipanaskan secara elektri hingga 39oC, menciptakan tekanan vapor sebesar 2 atm. Tidak seperti
variable-bypass vaporizer, tidak ada fresh gas flow melewati desflurane sump. Vapor desflurane
murni akan bercampur dengan campuran gas sebelum keluar dari vaporizer. Jumlah vapor
desflurane yang dilepaskan dari sump tergantung dari konsentrasi yang diinginkan dengan
memutal dial kontro dan fresh gas flow rate, vaporizer tidak dapat mengkompensasi secara
otomatis perubahan ketinggian. Penurunan tekanan ambien (cth dataran tinggi) tidak
mempengaruhi konsentrasi agen yang dihasilkan, tetapi menurunkan tekanan gas parsial dari
age3n. Jadi, pada dataran tinggi, anestesiologist harus menaikkan konsentrasi zat secara manual.

2.

Aladin casette vaporizer- Vaporizer ini didesain untuk digunakan pada Datex-Ohmeda S/5
ADU dan mesin yang mirip. Aliran gas dari flow control dibagi menjadi aliran bypass dan aliran
yang melewati cairan (Fig 4-21). Yang terakhir disebutkan adalah Aladin casette vaporizer yang
agen spesifik yang diberi kode warna. Mesin hanya dapat menerima satu vaporizer pada satu
waktu dan mengenali jenis vaporizer melalui label magnetik. Vaporizer ini tidak mengandung
saluran untuk aliran bypass, jadi, tidak seperti vaporizer konvensional, zat anestetik cair tidak
dapat tumpah ketika vaporizer sedan dibawa dan vaporizer dapat dibawa dengan posisi apapun.
Setelah casette diletakkan di mesin, aliran yang melewati zat anestesi akan bersatu dengan aliran
bypass sebelum keluar dari fresh gas outlet. Menyesuaikan rasio antara aliran bypass dan aliran
yang melewati zat anestesi akan mengubah konsentrasi dari zat anestesi yang diberikan kepada
pasien.. Dalam praktek, klinisi mengubah konsentrasi dengan memutar knob yang terhubung
dengan potensiometer digital. Software akan menset konsentrasi gas agen yang diinginkan
sesuai dengan output pulse dari knob. Sensor di casette mengukur tekanan dan suhu, jadi
menentukan konsentrasi agen pada gas yang meninggalkan casette. Aliran pada zat anestesi
yang benar dihitung berdasarkan konsentrasi fresh gas yang diinginkan dan konsentrasi gas di
casette yang telah ditentukan.

13

Common (Fresh) Gas Outlet


Berlawanan dengan multiple gas inlet yang dimiliki, mesin anestesi hanya memiliki satu
common gas outlet yang mensuplai gas ke sirkuit pernafasan . Nama fresh gas outlet juga sering
digunakan karena perannya dalam menambahkan gas yang jelas komposisinya ke circle system.
Tidak seperti model terdahulu, beberapa mesin baru mengukur dan melaporkan aliran gas di
common outlet (Ohmeda-Datex s/5 ADU dan Narkomed 6400). Sebuah alat antidisconnect
digunakan untuk mencegah terlepasnya dari selang gas yang menghubungkan mesin dengan
sirkuit pernafasan.
Oxygen flush valve memberikan aliran besar (35-55l/mnt) dari oksigen langsung ke common gas
outlet, dengan membypass flowmeter dan vaporizer. Digunakan untuk mengisi atau membilas
secara cepat dari sirkuit pernafasan, tetapi karena oksigen yang diberikan pada tekanan 4555psig, terdapat bahaya yang nyata terjadinya barotrauma. Untuk alasan ini, flush valve harus
digunakan secara hati-hati ketika pasien tersambung ke sirkuit pernafasan. Beberapa mesin
memiliki regulator tahap kedua untuk menurunkan tekanan oksigen flush. Pelindung disekeliling
tombol flush mencegah kemungkinan penggunaannya secara tak sengaja. Mesin anestesi (cth
Datex-Ohmeda Aestiva/5) dapat memiliki common gas outlet tambahan yang dapat diaktifkan
dengan sebuah switch. Digunakan untuk melakukan test kebocoran sirkuit pada tekanan rendah.
Inlet Silinder
Mirip dengan pipa, silinder ditempelkan ke mesin melalui hangeryoke yang
menggunakan pin index safety system untuk mencegah kesalahan. Komponen yoke meliputi
pin, washer, saringan gas, dan katup pencegah aliran balik. Silinder E yang ditempelkan ke
mesin anestesi adalah sumber gas medis tekanan tinggi dan hanya digunakan sebagai cadangan
kalau suplai pipa tidak memadai/gagal. Beberapa mesin memiliki dua silinder oxygen, jadi satu
silinder dapat digunakan ketika yang kedua sedang diganti. Tekanan silinder biasanya diukur
dengan Bourdon pressure gauge. Sebuah selang fleksibel didalam gauge ini akan menegang jika
terkena tekanan gas, yang akan mendorong roda gigi untuk memutar jarum penunjuk.

14

BAB III
KESIMPULAN
Mesin anestetik adalah teman akrab anestesis atau anestesiologis yang harus selalu siap
pakai, kalo akan dipergunakan. Mesin anestetik modern dilengkapi langsung dengan ventilator
mekanik dan alat pantau.
Tidak ada alat yang sangat dihubungkan dengan praktek anestesi dibandingkan dengan
mesin anestesi (Figure 4-1). Yang paling dasar, anestesiologis mengunakan mesin anestesi untuk
mengontrol pertukaran gas pasien dan memberikan anastetik inhalasi. Mesin anestesi modern
telah lebih canggih dan memiliki banyak komponen keamanan, breathing circuit, monitor dan
ventilator mekanis, dan satu atau lebih mikroprosessor yang dapat mengintegrasi dan memonitor
seluruh komponen. Monitor dapat ditambahkan secara eksternal dan sering masih dapat
diintegrasikan secara penuh. Lebih lanjut, modular desainnya memberikan banyak pilihan
configurasi dan pilihan dari satu jenis produk. Penggunaan mikroprosessor memberikan pilihan
seperti mode ventilator yang canggih, perekaman otomatis, dan networking dengan monitor lokal
atau jauh dan juga dengan sistem informasi rumah sakit. Ada dua produsen utama mesin anestesi
di Amerika, Datex-Ohmeda (GE Healthcare) dan Draeger Medical. Fungsi yang benar dari alat
sangat penting bagi keselamatan pasien.

15

DAFTAR PUSTAKA
1. Brockwell RC, Andrews JJ. Inhaled Anesthetic Delivery Systems. In: Miller s
Anesthesia.7th ed. San Fransisco : Elsevier, 2010. ebook
2. Eisenkraft JB, Longnecker DE, Brown DL, Newman MF, Zapol WM. Anesthesia
Delivery System. In: Anesthesiology. New York : McGraw-Hill, 2008; 767 820
3. Bready LL, Mullin RM, Noorily SH. Anesthesia Breathing System. In: Decision Making
in Anesthesiology. 4thed. Texas : Mosby Elsevier 2007; 14-8
4. Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ. Breathing System. In: Clinical Anesthesiology. 4th
ed. McGraw-Hill. New York: Lange Medical Books, 2006; 242-52
5. Roth PA, Howley JE. Anesthesia Delivery Systems. In: Basic of Anesthesia. 5thed.
Philadelphia: Elsevier, 2007; 185-205
6. Michael AE, Ramsay, MD. Anesthesia and Pain Management at Baylor
UniversityMedical Center. New York: BUMC Proceedings,2000; 151-65.
7. Atkinson RS, Rushman, GB, Lee, Alfred J. A Synopsis of Anaesthesia -Asian Economic
ed. Singapore: Elsevier, 1988; 4 -12
8. Col AK, Bhargava. Early Devices for Inhalation of Ether and Chloroform.Indian Journal
Anaesthesia, 2003: 47(3); 176 -7
9. Col AK, Bhargava. Anaesthetic Devices. Indian Journal Anaesthesia, 2003: 47(6); 437-8
10. Aitkenhead AR, Rowbotham DJ, Smith G. Anaesthetic Apparatus. In: Textbook of
Anesthesia. 4th ed. Philadelphia: Livingstone, 2002; 380 90
11. Barrash Pg, Cullen BF, Stoelting RK. Delivery System for Inhaled Anesthetics. In:
Clinical Anesthesia. 5th ed. Yale: Lippincott Williams & Wilkins, 2006; 558-94
12. Ward CS. Breathing Attachment and Their Components. In: Anaesthetic Equipment
Physical Principles and Maintenance.2nd ed. Portsmouth: Baillier Tindall, 1985; 122 -70
13. Ward C, Moyle JT, Davey A. Breathing System and Their Components. In: Ward s
Anaesthetic Equipment. 4th ed. London: Saunders, 1992; 109 -30
14. White DC, Calkins J. Anesthetic Machine and Breathing System. In: General Anesthesia.
5thed. Philadelphia: Butlerworth International edition, 1989; 440 54

Anda mungkin juga menyukai