Anda di halaman 1dari 2

TRI ANGLE DAN DUO TRIO

Uji pembeda pada prinsipnya adalah penginderaan dua rangsangan sejenis. Panelis
melakukan proses penginderaan melalui dua tahap, yaitu mula-mula merespon sifat inderawi
yang diujikan, kemudian membandingkan kedua contoh untuk menyatakan sama atau beda.
Untuk uji pembeda, sebaiknya terlebih dahulu panelis dikenalkan dengan sifat inderawi yang
diujikan dari pasangan contoh yang disajikan. Hal ini sangat penting untuk disadari oleh
pengelola uji, karena apabila panelis belum mengenal betul sifat inderawi yang diujikaan
maka memungkinkan diperoleh respon beda yang tidak sah. Data respon menjadi tidak
bernilai tanpa panelis sadar betul sifat inderawi apa yang dibedakan. (Pastiniasih, 2011)
Uji segitiga merupakan uji yang digunakan untuk mendeteksi perbedaan yang kecil.
Pengujian ini lebih banyak digunakan karena lebih peka daripada uji pasangan. Uji Triangle
dan Uji Duo-Trio merupakan contoh dari uji segetiga , di dalam pelaksanaan uji Triangle
panelis diminta mcmilih satu di antara tiga sampel yang berbeda dengan yang lain.
Sedangkan Uji Duo-Trio scpcrti halnya pada uji triangle terdapat tiga buah sampel, namun
sampel pertama adalah reference dan panelis diminta untuk menentukan sampel mana yang
berbeda dengan reference. Dengan uji adanya uji segitiga atau uji beda ini, panelis
diharapakan bisa membedakan antara dua sampel dengan objek yang sama.

RANKING DAN SKORING


Uji skalar adalah uji organoleptik dimana panelis diminta menyatakan respon dalam
besaran kesan. Besaran kesan tersebut dapat berupa besaran skala garis, besaran skala
numerik, atau besaran secara hedonik. Jenis-jenis uji skalar adalah uji skalar garis, uji skor,
uji perbandingan pasangan, uji perbandingan jamak, dan uji perjenjangan (peringkat)
(Susiwi,2009).
Uji skoring merupakan uji yang menggunakan panelis terlatih dan benar-benar tahu mengenai
atribut yang dinilai. Tipe pengujian skoring sering digunakan untuk menilai mutu bahan dan intensitas sifat
tertentu misalnya kemanisan, kekerasan, dan warna. Selain itu,digunakan untuk mencari korelasi pengukuran
subyektif dengan obyektif dalam rangka pengukuran obyektif (presisi alat) (Kartika dkk., 1988).
Ranking adalah suatu proses pengurutan dua sampel atau lebih berdasarkan
intensitasatau derajat atribut yang dirancang atau menurut tingkat kesukaan produk dalam
rangkamemilih yang terbaik atau menghilangkan yang terjelek,dengan maksud untuk
menambahatau mengurangi jumlah suatu atribut, kualitas secara keseluruhan atau respon
pada saat yangsama (Nur Aini dkk, 2013).
Uji Ranking dan Uji skoring termasuk kedalam uji skalar. Uji skor dilakukan dengan
cara memberikan penilaian berupa skor pada ketiga sampel yang disajikan dengan
menggunakan skala numerik. Dalam uji penjenjangan/ranking komoditi diurutkan dan diberi
nomor urut. Urutan pertama selalu menyatakan tingkat tertinggi, makin ke bawah nomor
urutnya kian besar (Kartika et al ., 1988).

Anda mungkin juga menyukai