Uji pembeda pada prinsipnya adalah penginderaan dua rangsangan sejenis. Panelis
melakukan proses penginderaan melalui dua tahap, yaitu mula-mula merespon sifat inderawi
yang diujikan, kemudian membandingkan kedua contoh untuk menyatakan sama atau beda.
Untuk uji pembeda, sebaiknya terlebih dahulu panelis dikenalkan dengan sifat inderawi yang
diujikan dari pasangan contoh yang disajikan. Hal ini sangat penting untuk disadari oleh
pengelola uji, karena apabila panelis belum mengenal betul sifat inderawi yang diujikaan
maka memungkinkan diperoleh respon beda yang tidak sah. Data respon menjadi tidak
bernilai tanpa panelis sadar betul sifat inderawi apa yang dibedakan. (Pastiniasih, 2011)
Uji segitiga merupakan uji yang digunakan untuk mendeteksi perbedaan yang kecil.
Pengujian ini lebih banyak digunakan karena lebih peka daripada uji pasangan. Uji Triangle
dan Uji Duo-Trio merupakan contoh dari uji segetiga , di dalam pelaksanaan uji Triangle
panelis diminta mcmilih satu di antara tiga sampel yang berbeda dengan yang lain.
Sedangkan Uji Duo-Trio scpcrti halnya pada uji triangle terdapat tiga buah sampel, namun
sampel pertama adalah reference dan panelis diminta untuk menentukan sampel mana yang
berbeda dengan reference. Dengan uji adanya uji segitiga atau uji beda ini, panelis
diharapakan bisa membedakan antara dua sampel dengan objek yang sama.