Biskuit terbuat dari gandum dan tepung terigu, gandum dan tepung terigu mengandung protein dalam
bentuk gluten, yang menentukan kekenyalan makanan yang terbuat dari bahan terigu. Gluten adalah
sejenis protein yang terdapat pada gandum dan tepung. Gluten mengandung komponen protein yang
disebut peptida. Kebanyakan orang menghindari gluten karena alasan kesehatan, terutama para
penderita celiac disease (alergi terhadap protein gluten yang menyebabkan gangguan kekebalan
(Aptindo, 2013).
Uji pembedaan segitiga atau disebut juga uji triangle merupakan uji untuk mendeteksi perbedaan yang
kecil, karenanya uji ini lebihpeka dibandingkan dengan Uji Pasangan (Setyaningsih et al ., 2010).
Uji pembeda pada prinsipnya adalah penginderaan dua rangsangan sejenis. Panelis melakukan proses
penginderaan melalui dua tahap, yaitu mula-mula merespon sifat inderawi yang diujikan, kemudian
membandingkan kedua contoh untuk menyatakan sama atau beda. Untuk uji pembeda, sebaiknya
terlebih dahulu panelis dikenalkan dengan sifat inderawi yang diujikan daripasangan contoh yang
disajikan. Hal ini sangat penting untuk disadari olehpengelola uji, karena apabila panelis belum
mengenal betul sifat inderawi yang diujikaan maka memungkinkan diperoleh respon beda yang tidak
sah. Data respon menjadi tidak bernilai tanpa panelis sadar betul sifat inderawi apa yang dibedakan
(Pastiniasih, 2011).
Uji segitiga atau triangle test merupakan salah satu bentuk pengujian pembeda dimana dalam pengujian
ini sampel disajikan tanpa menggunakan pembanding. Uji segitiga ini digunakan untuk mengidentifikasi
perbedaan yang kecil. Uji segitiga ini bersifat sederhana karena hanya untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan antarasampel, tetapi ada pula yang lebih terarah yaitu mengetahui sejauh mana perbedaan
sampel-sampel yang disediakan. Tujuan dari uji segitiga adalah untuk menguji kemampuan fisiko-
psikologis panelis, khususnya kemampuan untuk membedakan.Selain itu digunakan untuk memilih atau
menyeleksi panelis (Resmi, 2013)
Dalam uji segitiga disajikan tiga sampel sekaligus dan tidak dikenal adanya sampel pembanding atau
sampel baku. Dalam uji ini sampel disajikan secara acak setiap panelis. Panelis diminta untuk
mengidentifikasi sampel mana yang berbedadan memberikan nilai. Nilai yang diberikan adalah 1 untuk
jawaban panelis yangbenar dan 0 untuk jawaban panelis yang sama. Jika nilai jawaban yang benar
lebihbanyak dari jawaban yang salah maka melalui perhitungan akan didapatkankesimpulan nilai taraf
sampel berbeda nyata (Kurnia, 2014)
Sumber
Setyaningsih. 2010. Pengujian Organoleptik Pangan dan Hasil Pertanian .Jakarta: Bratura.