PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
a. Mengetahui bentuk akar pada tanaman Nangka.
b. Mengenal bagian-bagian daun dan ciri-ciri daun tunggal
c. Mengetahui perbedaan tumbuhan yang memiliki batang dan yang tidak
berbatang
d. Mengetahui bentuk, arah dan permukaan batang.
e. Mengetahui bentuk bunga tanaman Nangka.
f. Mengetahui bentuk biji tanaman Nangka.
g. Mengetahui manfaat-manfaat dari buah Nangka.
h. Mempelajari lebih dalam tentang tanaman Nangka.
BAB II
BOTANI
2.1. Klasifikasi
Nangka umunya berukuran sedang, sampai sekitar 20 meter
tingginya. Walaupun ada yang mencapai 30 meter, batang bulat, silindris,
sampai berdiameter 1 meter.
Nangka dinyakini berasal dari India, yakni wilayah ghats bagian
barat, dimana jenis-jenis liarnya masih didapati tumbuh tersebar di hutan
hujan disana, kini nangka telah menyebar luas di berbagai daerah tropik,
terutama di daerah Asia Tenggara.
: Plantae
Divisio
: Mognoliophyta
Kelas
: Mognoliopsida
Ordo
: Rosales
Familly
: Moraceae
Genus
: Arthocarpus
Species
: Artocarpus heterophyllus
Leher akar atau pangkal akar ( Collum ), yaitu bagian akar yang
bersambungan dengan pangkal batang.
Ujung akar ( apex tadici ) bagian akar yang paling mudah, terdiri dari
jaringan-jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
2.3. Batang
Pohon nangka umumnya sedang, sampai sekitar 20 meter tingginya,
walaupun ada yang mencapai 30 meter. Batang bulat silindris, sampai
berdiameter 1 meter, tajuknya padat dan lebat, melebar dan membulat
apabila ditempat terbuka, seluruh bagian tubuhnya mengeluarkan getah
putih pekat apabila dilukai, arah tumbuh batang tegak lurus keatas,
permukaan batang memperlihatkan berkas-berkas daun penumpu dan warna
permukaan batang putih keputihan.
Copyright Andri Apriyanto 2010
4
2.4. Daun
Daun tunggal, tersebar, bertngkai 1-4 cm, helai daun agak seperti
kulit, kaku, bertepi rata, bulat telur terbalik sampai jorong memanjang, 3,512 x 5-25 cm,dengan pangkal menyempit sedikit, daun penumpu bulat telur
lancip, panjang sampai 8 cm, mudah rontok dan meninggalkan berkas
serupa cincin, pertulangan daun menyirip, bagian atas daun mengkilap lilin,
dan bagian bawah kasap, warna daun bagian atas hijau tua mengkilap dan
warna daun bagian bawah hijau pucat.
2.5. Bunga
Bunga tumbuhan nangka berrumah satu ( monoecious ) perbungaan
muncul pada ketiak daun pada pucuk yang pendek dan khusus, yang tumbuh
pada sisi batang atau cabang batang tua, bunga jantan dalam bongkol
berbentuk gadang atau gelondong 1-3 x 5-8 cm, dengan cincin berdaging
yang jelas di pangkal bongkol, hijau tua, dengan serbuk sari kekuningan,dan
berbau harum samar apabila masak, bunga nangka disebut babal, setelah
Copyright Andri Apriyanto 2010
5
Buah nangka berbentuk lonjong dan bulat, berukuran besar, dan berduri
lunak,buah terbentuk dari rangkaian bunga majemuk yang dari luar
tampak seolah-olah seperti satu sehingga disebut buah semu.
b.
c.
Buah nangka yang berukuran kecil, sebesar ukuran ibu jari orang
dewasa disebut babal, babal tersebut membesar menjadi buah nangka
muda yang disebut gori . buah muda lambat laun mencapai ukuran
maksimal dengan berat antara 20 kg 25 kg dan akhirnya matang dan
disebut buah nangka.
d.
Kayu nangka dianggap lebih unggul daripada jati untuk pembuatan meubel,
konstruksi bangunan pembubutan, tiang kapal, untuk tiang kuda dan
kandang sapi, dayung, perkakas, dan alat musik. Getah kulit kayu juga telah
digunakan sebagai obat demam, obat cacing dan sebagai antiinflamasi.
Pohon nangka dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Kandungan
kimia dalam kayu adalah morin, sianomaklurin (zat samak), flavon, dan
tanin. Selain itu, dikulit kayunya juga terdapat senyawa flavonoid yang
baru, yakni morusin, artonin E, sikloartobilosanton, dan artonol B (Ersam T,
2001). Bioaktivitasnya terbukti secara empiric sebagai antikanker, antivirus,
antiinflamasi, diuretil, dan antihipertensi (Ersam T, 2001).
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Holman, R.M. & W.W. Robbins, 1995. A Textbook of General Botany for
Colleges and Universities. John Wiley & Sons, Inc. New York.
http://id.wikipedia.org/wiki/Nangka diakses pada hari sabtu tgl 20 maret 2010 jam
10.55 WIB.
Pool, R.J. 1994. Flowers and Flowering Plant. Mc. Graw-Hill Book Coy Inc. New
York & London.
Robbins, W.W. cs. 1959 An Introduction to Plant Science John Wiley & Sons inc.
New York.
Sistem informasi manajemen pembangunan di pedesaan, BAPENAS.
Vos, E.G. et. Al. 1983. International Code Botanical Nomenclature, Bohn,
Scheltema & Holkema, Utrecht/Antwerpen.