Anda di halaman 1dari 5

Worksheet Fisika

Gerak Harmonik

Oleh :
1.
2.
3.
4.

Laras Intan
Lelita Noviandari
Putri Dita Larasti
Rifanty Meydiana

(21)
(22)
(25)
(29)

Gerak Harmonik
Tujuan

: Menghitung besar gravitasi bumi di Laboratorium SMA Negeri 5 Malang

Teori Dasar
: Gerak harmonik adalah gerak bolak balik suatu benda secara
periodik yang melalui titik setimbang tanpa teredam. Benda melakukan gerak
harmonik sederhana karena adanya resultan gaya pada benda yang besarnya
sebanding dengan besar simpangan terhadap titik setimbangnya dan arahnya
berlawanan dengan arah gerak benda. Periode adalah selang waktu yang
diperlukan oleh suatu benda unuk menjalani satu getaran lengkap. Frekuensi
adalah banyaknya getaran yang ditempuh benda dalam suatu satuan waktu
(misalnya 1 sekon). Salah satu contoh gerak harmonik sederhana adalah gerak
bandul sederhana. Bandul sederhana terdiri dari benda bermassa m yang diikat
dengan seutas tali ringan yang panjangnya l (massa tali diabaikan). Jika bandul
berayun, tali akan membentuk sudut kecil (<10). Jika simpangan kecil maka
akan bergerak bolak balik di sekitar titik setimbangnya. Pada bandul ada dua
titik balik yang letaknya berseberangan terhadap titik setimbangnya. (Titik
setimbang adalah titik acuan. Sedangkan tempat benda berhenti sesaat sebelum
berbalik arah disebut titik balik)
Alat dan Bahan :

Bandul
Penggaris
Stopwatch

Statif
Tali

Cara Kerja
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Siapkan alat dan bahan


Tentukan panjang tali dan potong tali. Lalu ikat benda pada tali
Ikat bandul pada satu ujung tali dan ikatkan ujung lainnya pada statif
Ayunkan dengan sudut 15 dari titik seimbang
Hitung waktu 10 ayunan
Ulangi 1 sampai 4 dengan mengubah panjang tali 3 kali lagi
Analisis data yang dibutuhkan dan masukkan dalam tabel.

Data

No

m (kg)

1.
2.
3.
4.
5.

Kesimpulan

10 T

T2

g=42l/T2

Gerak Harmonik
Tujuan

: Menghitung elastisitas bahan

Teori Dasar
: Elastisitas adalah kemampuan suatu benda kembali ke bentuk
awalnya segera setelah gaya yang diberikan kepada bendda tersebut
dihilangkan (dibebaskan).
Hukum Hooke
Selisih panjang pegas ketika diberi gaya tarik dengan panjang awalnya disebut
pertambahan panjang. Untuk pegas yang lebih kaku (misalnya pegas baja)
angka pengalinya lebih besar. Ini karena gaya yang diperlukan lebih besar untuk
menghasilkan pertambahan panjang yang sama. Pegas yang lebih fleksibel
(misalnya pegas tembaga) memiliki angka pengali yang lebih kecil. Jadi, besar
angka pengali bergantung pada pegas yang digunakan. Angka pengali ini disebut
sebagai tetapan gaya, dan diberi lambang k.
Persamaan diatas dapat dinyatakan dengan kalimat berikut :
Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas, pertambahan panjang
pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya
Pernyataan inin dikemukakan pertama kali oleh Robert Hooke, seorang arsitek
yang ditugaskan untuk membangun kembali gedung-gedung di London yang
mengalami kebakaran pada tahun 1666. Oleh karena itu, pernyataan diatas
dikenal sebagai hokum hooke.
Alat dan Bahan :

Beban
Karet
Penggaris
Stopwatch

Statif

Cara Kerja
1.
2.
3.
4.
5.

Siapkan alat dan bahan


Tentukan panjang karet dan potong karet. Lalu ikat beban pada karet
Ikat bandul pada satu ujung karet dan ikatkan ujung lainnya pada statif
Lepaskan pegas, ukur pertambahan panjangnya
Ulangi hingga 1 sampai 4 dengan mengubah massa beban 3 kali perubahan.

Data

No

w/F

X0

1.
2.
3.
4.
5.

Kesimpulan

Xt

K = F/X

Anda mungkin juga menyukai