Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Analisa Penerapan Master Production Schedule (MPS)


dalam Konteks Material Requirement Planning (MRP)
pada Sektor Jasa Warung Tegal

Oleh
Amirulloh Dwi Febriyanto
1206214103

Di ajukan untuk memenuhi tugas individu


Mata Kuliah
Pengantar Manajemen Operasi

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS INDONESIA
OKTOBER 2014
i

Tugas Individu MO 2014/2015 AMIRULLLOH DF

ii

Statement of Authorship
Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Makalag Tugas
Individu terlampir ini adalah murni hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada
pekerjaan orang lain yang saya gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan pada mata
ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menggunakannya.
Saya memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Nama

: Amirulloh Dwi Febriyanto

NPM

: 1206214103

Tandatangan

Mata Ajaran

: Pengantar Manajemen Operasi

Judul

: Analisa Penerapan Master Production Schedule (MPS)


dalam Konteks Material Requirement Planning (MRP)
pada Sektor Jasa Warung Tegal

Tanggal

: 1 Oktober 2014

Dosen

: Dr. Ir. Rosiwarna Anwar, M. A.

Tugas Individu MO 2014/2015 AMIRULLLOH DF

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas nikmat, karunia,
dan izinNya sehingga tugas makalah tugas individu dengan judul

Analisa

Penerapan Master Production Schedule (MPS) dalam Konteks Material


Requirement Planning (MRP) pada Sektor Jasa Warung Tegal ini dapat kami
selesaikan.
Laporan ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah
Pengantar Manajemen Operasi . Dalam penyelesaian laporan ini, kami tidak lepas
dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih pada:
1) Bapak Dr. Ir. Rosiwarna Anwar, M. A selaku dosen Mata kuliah
Pengantar Manajemen Operasi yang membimbing dan membantu secara
langsung maupun tidak langsung dalam proses pembuatan tugas makalah
ini
2) Pak pemilik warung tegal 2 bersaudara, yang telah memberikan informasi
untuk menyelesaikan tugas ini
3) Orang tua dan teman-teman kami, yang telah memberikan bantuan moril
maupun materiil dalam pembuatan laporan ini
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran guna menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap tugas ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Depok, 1 Oktober 2014

Penulis

Tugas Individu MO 2014/2015 AMIRULLLOH DF

iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................................

Statement Of Authorship.............................................................................

ii

Kata Pengantar ............................................................................................

iii

Daftar isi......................................................................................................

iv

Pendahuluan
1.1Latar Belakang ................................................................................

1.2 Rumusan Masalah .........................................................................

1.3 Tujuan ...........................................................................................

1.4 Profile Objek .................................................................................

Landasan Teori
2.1 MPS................................................................................................

2.2 Forecasting Pada Restoran ............................................................

Pembahasan Semester
3.1 MPS................................................................................................

3.2 Mampukah konsep ini diterpkan....................................................

11

Penutup
4.1 Kesimpulan ....................................................................................

12

4.2 Saran ..............................................................................................

12

Daftar Pustaka .............................................................................................

13

Tugas Individu MO 2014/2015 AMIRULLLOH DF

iv

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rumpun sosial merupakan rumpun ilmu yang memepelajari khususnya
bagaimana hubungan manusia. Didalam rumpun sosial sendiri, ekonomi hadir
dengan segala analisisnya yang mengupayakan pada efektif dan efisien guna
mencapai kemakmuran yang diukur dari pemenuhan kebutuhannya. Dalam mata
kuliah yang satu

ini kita diajarkan untuk mengetahui bagaiaman dalam

memenejemenoperasai dari suatu usaha untuk emciptakan kondisi terbaiknya


guana mememnuhi tujuan dari usaha tersebut.
Pengambilan setting tempat pada salah satu UMKM di daerah Kelurahan
Kukusan merupakan sebuah pilihan

penulis untuk mencoba menampilkan

suatu usaha dimana seorang mahasiswa juga didasarkan pada tri dharma
perguruan tinggi. Tri dharma perguruan tinggi yang tidak hanaya diperlihatakan
bagi mereka yang jauh dari hingar bingar kehidupan vertikal dari lingkungan
kampus akan tetapi mereka yang dekta dengan lingkungan kampus tersebut.
Guna memenuhi pengamalan tri dharma perguruan tinggi tersebut, penulis
merasa ingin tahu akan seberapa bisakah konsep pengantar manajemen operasi
khususnya materi master production schedule (MPS) pada Material Requirement
Planing (MRP) dapat diapalikasikan pada sektor usaha jasa warung tegal.
Sebagaimana kita ketahui bahwa, kebanyakan sistem ini diterapkan pada sektor
usaha yang telah mapan dengan ukuran usaha yang cukup besar. Sedangkan
warung tegal merupkan salah satu usaha menengah kecil dan mikro yang berbasis
pada nilai kultural dalam pemiliknya.
Harapan penulis dengan adanya penulisan ini, setidaknya penulis ingin
menyampaikan bahwa, sesuatu konsep yang bagus terkadang tidak hanya dimiliki
oleh mereka yang besar, namun berbagi kepada mereka yang kecil dan akan
menjadi besar dan lebih baik untuk kedepannya.bukan lah suatu keniscayaan bila
memang dapat diapalikasikan sejak dini.

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarakan pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka
penulis mencoba untuk menjawab masalh berikut,
1. Bagaimna penerapan master production schedule (MPS) pada
sektor jasa Warung tegal dilaksanakan?
2. Apakah bisa konsep tersebut diaplikasikan dalam kegitan
operasional usaha tersebut?
1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui dan membuktikan penerapan kosnep master
production schedule pada sektor jasa dalam usaha nyata di
lingkungan sekitar kehidupan kampus
2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi dalam
penerapan kosnep tersebut.
1.4.Profile Objek
Warung Tegal 2 Bersaudara, salah satu dari sekian bnayak warung
tegal ayang ada disekitar Kelurahan Kukusan kecamatan Beji depok.
Tepatnya berada pada jalan Tegangan tinggi, yaitu 200 meter dari jalan
palakali atau jalan akses ui untuk roda dua. Warung ini berdiri sejak
Januari 2013.
Warung tersebut buka sejak pukul 06.00 WIB sampai dengan
21.30 WIB. Karena letaknya yang berda pada daerah tempat kost dan
gedung Vokasi UI, sebagian besar konsumen adalah mereka para
mhasiswa Vokasi UI dan beberapa penghuni kost sekitar. Umumnya
warung tersebu ramai pengunjung ketika waktu sarapan pagi sekitar pukul
07.00 WIB 07.45 WIB , Pukul 13.00-13.30 WIB untuk makan siang dan
pukul 16.00 17.00 WIB untuk makan malam/ petang. Namun untuk hari
tertentu warung ini sepi pengunjung yaitu dihari Sabtu dan minggu,
diakrenakan banyak mahasiswa yang tidak di kost dan perkuliahn di
vokasi juga libur.
Ketika kondisi libur seperti itu, pemilik warung mengurangi
jumlah produksi untuk lauk yang dibuat. Untuk hari biasa, warung ini
dapat membuat kurang lebih 30 olahan masakan untuk lauk pauk. Nmauan

Tugas Individu MO 2014/2015 AMIRULLLOH DF

manakala di hari yang kosong menyussut menjadi kurang lebih 20 varian


produk lau pauk saja. Untuk warung ini sendiri, memiliki menu istimewa
yang menajdi primadona bagi para pelanggan sekaligus yang membedakan
dengan warung tegal yang lain yaitu; rawon, tongkol bumbu merah, dan
kentang goreng bumbu merah. Namun untuk nasi dalam satu minggu bisa
menghabiskan 1,75 karung beras ukuran 50 kg.

Tugas Individu MO 2014/2015 AMIRULLLOH DF

BAB II
Landasan Teori
2.1. Master Production Schedule (MPS )
2.1.1 Pengertian
MPS atau Jadwal Induk Produksi adalah suatu tabel waktu
perencanaan yang mengidentifikasi kuantitas dari item tertentu yang dapat
dan akan dibuat oleh suatu perusahaan ( dalam satuan waktu ).
MPS menguraikann dan mengimplementasikan rencana produksi.
Apabila rencana produksi yang merupakan hasil dari proses perencanaan
produksi dinyatakan dalam bentuk agregat, jadwal induk produksi
dinyatakan dalam konfigurasi spesifik dengan nomor nomor item yang
ada dalam Item Master and BOM ( Bill Of Material ) files.
2.1.2 Fungsi Utama MPS
Penjadwalan Produksi induk pada dasarnya berkaitan dengan aktivitas
melakukan empat fungsi utama, yaitu :
1.

Menjadwalkan pesanan pesanan produksi dan pembelian (production


and purchase orders) untuk item item MPS.

2.

Menyediakan

atau

memberikan

input

utama

kepada

system

perencanaan kebutuhan material ( MRP = Material Requirement


Planning ).
3.

Sebagai dasar bagi pembuatan perencanaan sumber daya dan kapasitas

4.

Merupakan dasar untuk menetapkan janji pengiriman pada konsumen.

2.1.3 Input Utama MPS


Sebagai suatu aktivitas proses, MPS membutuhkan lima input utama,
yaitu:
1. Demand Data ( Data Permintaan Total merupakan salah satu sumber
data bagi proses penjadwalan produksi induk. Data permintaan total
berkaitan dengan ramalan penjualan dan pesanan pesanan)

Tugas Individu MO 2014/2015 AMIRULLLOH DF

2. Inventory Status ( berkaitan dengan informasi tentang on-hand


invertory, stok yang dialokasikan untuk penggunaan tertentu, pesanan
pesanan produksi dan pembelian yang dikeluarkan. MPS harus
mengetahui secara akurat berapa banyak inventori yang tersedia dan
menentukan berapa banyak yang harus dipesan).
3. Production Plan ( Rencana produksi memberikan sekumpulan batasan
kepada MPS. Dimana MPS harus menjumlahkannya untuk menetukan
tingkat produksi, inventori, dan sumber-sumber daya lain ).
4. Plan Data ( data perencanaan berkaitan dengan aturan aturan tentang
lot-sizing yang harus digunakan, stok pengaman (safety stock), dan
waktu menunggu (lead time) dari masing masing item yang biasanya
tersedia dalam Item Master File ).
5. Informasi dari Kebutuhan kapasitas untuk mengimplementasikan MPS.
Pada dasarnya kebutuhan kapsitas dan MPS merupakan aktivitas
perencanaan yang berada pada level yang sama (level 2) dalam hierarki
perencanaan prioritas dan perencanaan kapasitas pada system MRP II.
Tapi MPS merupakan dasar dalam penentuan kebutuhan sumber daya
karena menentukan kebutuhan kapasitas untuk mengimplementasikan
MPS, menguji kelayakan dari MPS, dan memberikan umpan balik
kepada perencana jadwal induk (Master Scheduler) untuk mengambil
keputusan dalam melakukan tindakan perbaikan apabila ditemukan
adanya ketidaksesuaian antara penjadwalan produksi induk dengan
kapasitas yang tersedia ).

2.1.4 Tujuan MPS :


1. Mencapai target tingkat produksi tertentu.
2. Memenuhi target tingkat pelayanan terhadap konsumen.
3. efisiensi penggunaan sumber daya produksi.
Dalam mendesain MPS ada beberapa factor utama dalam menentukan
proses penjadwalan produksi induk (MPS). Beberapa factor utama tersebut
adalah :

Tugas Individu MO 2014/2015 AMIRULLLOH DF

1.

Lingkungan Manufakturing

Lingkungan manufacturing ( berdasarkan strategi product positioning ) yang


dimaksud adalah apakah jenis perusahaan tersebut make-to-order, make-tostock, dan assemble-to-order.

Make To Stock adalah tipe industri yang membuat produk akhir untuk
disimpan. Kebutuhan konsumen diambil dari persediaan gudang. MPS
pada industri MTS menggunakan data peramalan permintaan bersih
(peramalan

permintaan

dikurangi

persediaan

ditangan).selain

itu,

produknya dikirim secara langsung dari gudang produk akhir dan karena
harus ada stock sebelum pesanan pelanggan tiba.
Ciri cirri dari Make To Stock :

Standard item, high volume

Terus menerus dibuat, lalu disimpan.

Harga wajar

Pengiriman dapat dilakukan segera

Pelanggan tidak mau menunggu

Perlu adanya safety stock untuk mengatasi fluktuasi

Make To Order adalah tipe industri yang membuat produk hanya untuk
memenuhi pesanan. Pada industri yang berjenis MTO, biasanya produk
akan dikerjakan atau diselesaikan setelah menerima pesanan pelanggan.
Sering kali komponen komponen yang mempunyai waktu tunggu
panjang direncanakan atau dibuat lebih awal guna mengurangi waktu
tunggu penyerahan kepada pelanggan, apabila pelanggan memesan
produk. Sedangkan dalam mendesain MPS untuk perusahaan MTO,
pesanan yang belum terpenuhi merupakan data permintaan yang
dibutuhkan, sehingga pesanan pesanan dari konsumen akan menentukan
MPS-nya.
Ciri cirri dari Make To Order :

Inputnya bahan baku

Biasanya untuk supply item dengan banyak jenis

Tugas Individu MO 2014/2015 AMIRULLLOH DF

Harga cukup mahal

Lead Time ditetapkan konsumen

Perlu keahlian khusus

Komponen bisa dibeli untuk persediaan

Assemble To Order adalah tipe industri yang membuat produk dengan


cara assembling hanya untuk memenuhi pesanan.

Ciri cirri dari Assemble To Order :


Inputnya komponen
Untuk supply item dengan banyak jenis
Harganya cukup mahal
Lead time ditetapkan konsumen

No

Karakteristik

Make-To-Stock

Assemble-ToOrder

Make-To-Order

Keterkaitan
1

antara pemasok

Rendah

Sedang

Tinggi

Singkat

Sedang

Panjang

Tinggi

Sedang

Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

dan pelanggan
Waktu
2

penyerahan
produk ke
pelanggan
Volume

Produksi untuk
setiap unit
penjualan

Range dari
Product Line
Basis untuk

perencanaan

Ramalan

dan

Tugas Individu MO 2014/2015 AMIRULLLOH DF

Ramalan dan
Backlog

Backlog

penjadwalan
produksi
Seasonalitas
6

(pengaruh

Tinggi

Sedang

Rendah

Tinggi

Sedang

Rendah

musiman)
7

Stabilitas
Produk

Over planning

Penanganan
8

ketidakpastian

Stok pengaman

permintaan

dari komponen
dan

Hanya sedikit
ketidakpastian
yang ada

subassemblies

Digunakan

Final Assembly

Terkait erat

Schedule

dengan MPS

Ditentukan oleh

untuk

pesanan

kebanyakan

pelanggan

operasi
assembly

10

Bill Of Material

BOM standar

(BOM) atau

untuk setiap

struktur produk

produk

BOM unik
Planning BOM

untuk setiap
pesanan

Tabel 2.1. Karakteristik dari lingkungan Manufakturing

2. Lingkungan Jasa
Dalam sebuah rumah makan, bahan bahan dan bumbu
merupakan komponen makanan. Makanan adalah barang akhir
pada jadawal induk.
2.2.Forecasting Pada Restoran
Forecasting pada jasa memiliki keunikan sendiri. Utuk forecasting pada
sektor jasa khsusunya warung atau rumah makan, sangat peka terhadap
variasi permintaan baik itu mingguan, harian, bahkan jam. Oleh karena itu
dibutuhkan forecasting yang cukup rinci untuk hal tersebut.

Tugas Individu MO 2014/2015 AMIRULLLOH DF

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Penerapan MPS
3.1.1 Forecasting
Untuk forecasting pada sektor jasa khsusunay warung atau rumah makan,
sangat peka terhadap variasi permintaan baik itu mingguan, harian, bahkan
jam. Oleh karena itu dibutuhkan forecasting yang cukup rinci untuk hal
demikian. Berikut forecasting untuk Warung Tegal 2 Bersaudara

Penjualan Berdasarkan Jam


35

jumlah pembeli

30
25
20
15

Penjualan Berdasarkan
Jam

10
5
0
06-09'

09-12'

12-15'

15-18'

18-21'

waktu makan

3.1.2 Inventory Status


Untuk barang persedian terdiri dari 2 hal yaitu utama dan sehari
hari. Untuk persedian utama yaitu beras yang setiap minggu menstock 2
karung ukuran 50 Kg dan satu set bumbu dapur baik itu garam, gula,
merica, bawang merah maupun bawang putih dan lain lain diperkirakan
untuk 1minggu. Sedangkan untuk pembelian sehari hari adalah sayur dan
ikan, serta Gas elpiji dan galon air mineral.

Tugas Individu MO 2014/2015 AMIRULLLOH DF

3.1.3 Production Plan


Hari
Rencana produksi Agregat
(Menunjukkan jumlah total lauk)
Jam
MPS
(Menunjukkan jenis spesifik dan
jumlah dari lauk yang dibuat)
Kentang Goreng Bumbu Merah
Tongkol Bumbu Merah
Rawon

Jum'at
150
06-09'

09-12'

12-15'

50

15-18'

18-21'

45
25
30

untuk jam 18-21 tidak memask lagi menu andalan, dan umummnya
menghabiskan menu yang bisa awet samapi malam seperti ketang goreng
telur, dan ayam. Sedangkan untuk rawon dan tongkol dipastikan habis
sebelum jam tersebut.
3.1.4 Plan Data

Rawon

1
2

Bumbu
rempah

Daging

Lemak

Santan

air

Daging
cincang

Dalam satu porsi rawon terdiri dari 1/30 bumbu rempah, 0,05kg
daging. Yang terdiri dari 0,03kg lemak dan 0,02kg daging cincang.1/30
sachet sun kara (santan), dan 0,1 liter air. Jadi untuk setiap hari terdiri dari ;
1 Bumbu Rempah : 1/30 x 30 = Satu sachet
2 Daging Cincang : 0,02 x 30 = 0,6 kg
3 Lemak

: 0,03x 30 = 0,9 kg

4 Santan

: 1/30x30= 1 sachet

5 Air

: 0,1x30= 3liter

Tugas Individu MO 2014/2015 AMIRULLLOH DF

10

3.2 Bisakah penerapan MPS di warung tersebut


Menurut penulis, konsep ini bisa diterapkan pada warung tersebut.
Namun yang menjadi kendala adalah, konsep ini dapat digunakan untuk menu
andalan atau menu yang membutuhkan perhatian khusus. Seprti menu yang
mudah basi, atau pembeliny yang memiliki segmen tertentu, sehingga dapat
mempersiapakan lebih baik ketika ada hal yang tidak diinginkan seperti produk
tidak laku dan sebagainya.
Disamping itu ada kelemahan dari sudut pandang pedagang, yaitu
mereka akan merasa mebuang waktu untuk mencatat pencatatan tersebut, karena
pada dasarnya kultur merka juga didasarkan pada hal yang praktis Mboten
rebyek. Begitu juga dalm forecasting permintaan oleh pelanggan, pedagang juga
tidak begitu mengindahkan karena, dagang seperti ini adalah dagang yang wang
sinawang (terlihat dari luar seperti bagus tapi belum tentu hasilnya). Dan mereka
memiliki kultur dari pada forecasting untuk kapan waktu ramainya, mereka lebih
memilih yang penting warungnya Lumintu (kapan pun ada pelanggan yang
datang meskipun cuman sedikit, tidak gerombolan bnayak tidak masalah).

Tugas Individu MO 2014/2015 AMIRULLLOH DF

11

BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
Penerapan untuk konsep ini, dapat diterapkan dengan didasarkan
perkiraan yang ada. Karean dalam pembautan makanan tersebut mereka
para pedagang warteg itu, menggunakan kepekaan dan perasaan dalam
menakar penjualannya. Sehingga tidak ada ukuran yang pas dalam
memproduksi hal tersebut. Namun setidaknya perkiraan tersebut,
membuktikan bhawa konsep ini dapat diterpkan dalam usaha ini, sekalipun
perlu pengkajian yang lebih dalam lagi bilamana ingin mendapatkan hasil
yang lebih sempurna.
4.2.Saran
Karena dalam pengkajian ini hanya menggunakan renggang waktu
yang cukup singkat, disamping itu hanya menggunakan beberapa produk
yang utama dan tidak menggambarkan keseluruhan, mungkin hasil belum
menggambarkan keseluruhan peningkatan mutu manajemen usaha tersebut
dalam hal manajemen operasi. Namun bila yang dikaji lebih mendalam
lagi penulis yakin mungkin akan memberikan efek positif terhadap
peningkatan kinerja atas bantuan konsep tersebut.

Tugas Individu MO 2014/2015 AMIRULLLOH DF

12

DAFTAR PUSTAKA

Heizer, Jay., dan Render, Barry. 2008. Operations Management 9th edition.. New
Jersey: Pearson.
Marizar, E.D, 2013. Menulis Karya Ilmiah Santai Tapi Serius. Jakarta: Untar
Press
Hendarto.2000.Analisa Pemilihan Metode MRP Untuk Pengendalian Persedian
Raw Material Pada PT MKP. Depok: ST. UI
Pancapipit.2000. Maklah tidak diterbitkan :Unikom

Tugas Individu MO 2014/2015 AMIRULLLOH DF

13

Anda mungkin juga menyukai