1. Mahasiswa membaca kasus pemicu. 2. Mahasiswa mengidentifikasi data pasien (nama, umur, suku, berat badan, pekerjaan, jenis kelamin dan status kesehatan) dan riwayat penyakit pasien. 3. Mahasiswa mencatat penggunaan obat pasien dan keluhan yang terjadi. 4. Mahasiswa menilai efek samping obat dengan menggunakan algoritma Naranjo. 5. Mahasiswa mengisi dan melengkapi formulir kuning MESO (Monitoring Efek Samping Obat). 6. Mahasiswa mempresentasikan hasil penilaian Naranjo . Kasus 1 Kakek berusia 75 tahun mengalami gatal-gatal. Dokter memberikan cetirizine 10 mg. Setelah minum obat tersebut, pasien tertidur selama 15 jam. Kasus 2 Pak AH 42 tahun menderita hiperkolesterolemia dan telah mengkonsumsi simvastatin sejak 1 bulan yang lalu. Sehari sebelum ke dokter, pasien mengikuti kejuaraan tenis lapangan. Saat ke dokter, pasien mengeluhkan rasa nyeri dan pegal pada ototnya yang sebelumnya juga pernah dialami pasien sejak 3 minggu yang lalu. Saat itu, pasien sempat menghentikan terapi selama 3 hari dan rasa nyeri ototnya berkurang. Kasus 3 Anak BT (laki-laki, 7 tahun, 33 kg) mengalami diare setelah jajan di depan sekolahnya. Ibu pasien langsung membawa pasien ke klinik terdekat. Saat bertemu dokter, ibu pasien bercerita bahwa anaknya baru sembuh dari demam, batuk pilek dan mendapat terapi antibiotik amoksisilin, parasetamol, pseudoefedrin, dan CTM yang diminum selama 7 hari. Kasus 4 Ny. WS (58 tahun, 60 kg) mengkonsumsi hidroklortiazid dan kaptoril untuk hipertensi nya sejak 2 bulan yang lau. Saat kontrol, dokter mengganti terapi dengan hidroklortiazid dan valsartan. Dua hari kemudian pasien mengalami batuk yang mengganggu.
PELAYANAN SWAMEDIKASI
Langkah-langkah yang perlu dilakukan mahasiswa:
1. Mahasiswa membaca kasus pemicu. 2. Mahasiswa mengidentifikasi data pasien dan gejala penyakit pasien. 3. Mahasiswa sebagai Apoteker menanyakan beberapa pertanyaan untuk menggali informasi dari pasien. Tuliskan apa saja pertanyaan yang diajukan. 4. Mahasiswa menentukan apakah pasien perlu dirujuk ke dokter atau tidak dengan pertimbangan dari diagnosis differensial. 5. Mahasiswa memilihkan obat yang dapat diberikan untuk swamedikasi. Kasus 1 Ibu dari anak ED datang ke apotek menanyakan obat untuk mengatasi gatal-gatal yang dialami anak ED. Kasus 2 Pasien Y (30 tahun) datang ke apotek menceritakan bahwa dia sedang mengalami diare dan ingin membeli obat diare. Kasus 3 Pasien wanita (40 tahun) datang ke apotek ingin membeli obat sakit kepala yang sedang dideritanya. Kasus 4 Ny. A datang ke apotek menceritakan bahwa dia tidak dapat tidur sejak 2 hari yang lalu dan ingin membeli obat untuk mengatasi keluhan yang dideritanya tersebut.