Anda di halaman 1dari 45

Agustina Suparyati,SE,ME

1. Pendahuluan

Fungsi Uang

Pengaruh JUB dalam Kegiatan Ekonomi dan Keuangan


2. Kelembagaan

Perkembangan Status dan Kedudukan Bank Sentral

Perkembangan Status dan Kedudukan Bank Indonesia

Tujuan dan Tugas Pokok Bank Indonesia

Hubungan dengan Pemerintah

Indepedensi

Akuntabilitas dan Transparansi


3. Kebijakan Moneter

Gambaran umum Kebijakan Moneter

Kebijakan Moneter Di Indonesia

Kebijakan Moneter Di Indonesia dengan Sasaran Kestabilan Harga


Menuju Inflation Targeting

UTS
2

4. Kebijakan Perbankan

Gambaran Umum

Sistem dan Kebijakan Perbankan Di Indonesia

Penilaian Kesehatan Perbankan


5. Kebijakan Sistem Pembayaran

Gambaran Umum

Peran Bank Sentral dalam Sistem Pembayaran

Sistem Pembayaran Di Indonesia


6. Mengenal Produk dari Bank Indonesia
7. Organisasi Bank Indonesia

Organisasi Bank Sentral Pada Umumnya

Gambaran Umum Organisasi Bank Indonesia

Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

UAS
3

Buku

Pedoman

Perry Warjiyo, Bank Indonesia, Sebuah


Pengantar, PPSK Bank Indonesia, 2004

Proses

Pembelajaran

Interaksi Dosen Di Kelas


Presentasi Kelompok
Kuliah Umum
Kunjungan Ke Bank Indonesia

Uang berperan penting dalam kegiatan ekonomi


dan keuangan
Fungsi uang
1. Medium of Exchange (Alat Pembayaran)
2. Unit of Account (satuan hitung)
3. Store of Value (Penyimpan Nilai)
4. Standard of Deffered Payment (Standar
Pembayaran yang dapat ditunda)
Pengertian uang tidak hanya terbatas pada uang
kartal tetapi berkembang menjadi berbagai bentuk
dan variasinya, dari uang giral, simpanan di bank,
kartu kredit dan sebagainya.

Perkembangan Jumlah Uang Beredar (JUB) berpengaruh langsung terhadap


kegiatan ekonomi dan keuangan seperti :
pertumbuhan ekonomi
suku bunga
konsumsi
investasi
ekspor-impor
suku bunga
nilai tukar
inflasi
Dapat dijelaskan dengan analisis :
Mekanisme Transmisi
AD-AS
IS-LM

A.

Peran Bank Sentral

Bank sentral bertujuan dan diberi tanggung


jawab untuk mencapai dan memelihara
kestabilan nilai dari mata uang yang diedarkan
tersebut.
Uang yang beredar saat ini adalah berupa Fiat
money, dalam arti bahwa negara memberi
wewenang
kepada
bank
sentral
untuk
menerbitkan dan mengedarkan uang tersebut
atas
dasar
kepercayaan,
tanpa
adanya
kewajiban untuk menyediakan sejumlah emas
atau cadangan lain sebagai jaminan dari
penerbitan uang tersebut .

KENAPA PERLU BANK SENTRAL ?


PERAN DAN FUNGSI BANK SENTRAL
PERKEMBANGAN BANK SENTRAL DI
BEBERAPA NEGARA

Beragamnya masalah yang ditimbulkan


oleh beragamnya lembaga keuangan
mendorong pemerintah untuk :

Menciptakan suatu sistem atau prosedur yang


dapat menciptakan likuiditas sehingga dapat
menjamin kepastian mata uang di masyarakat.
Menciptakan suatu cara yang dapat digunakan
untuk mengontrol inflasi.

Sebagai otoritas moneter, kebijakan bank


sentral sangat berpengaruh terhadap
seluruh kegiatan ekonomi suatu negara.

Bank sentral juga berfungsi sebagai


pengawas bank dan sebagai pengatur lalu
lintas pembayaran, bank sentral juga
sangat vital dalam menjaga stabilitas
sistem keuangan. (Di negara berkembang
pada umumnya sektor keuangan masih di
dominasi oleh industri perbankan).
Bank sentral sebagai mitra strategis dan
penyeimbang bagi otoritas fiskal dalam
menjaga stabilitas ekonomi makro suatu
perekonomian.

10

Secara sistimatik, Bank Sentral adalah institusi yang


merupakan pusat dari sistem pembayaran yang
bertugas untuk menggaransi ( menjamin)
pembayaran dan mengontrol pertumbuhan money
supply serta memelihara kredibilitas dari mata uang
di suatu negara

Status,fungsi, dan keberadaan Bank Sentral


berdasarkan teori moneter yang mana terdapat 2
pandangan tentang perlu dan tidaknya central bank.

11

Pandangan I :

BS tidak diperlukan karena dengan adanya free


banking system bank bebas berkompetisi, hanya
bank yang baik(sehat) akan bertahan. Bank yang
tidak sehat akan mati dengan sendirinya.
Kompetisi menjamin stabilitas dan kredibilitas
mata uang.
Sentralisasi tidak berguna. BS hanya
dibutuhkan sebatas pada fungsinya sebagai
institusi menjadi fungsi uang sebagai unit of
account.

12

Pandangan II :
- Mendukung adanya BS. Karena sentraliasi
terbukti mampu mengatasi berbagai krisis
yang terjadi sepanjang sejarah perbankan di
dunia manapun.

13

Bank sentral di berbagai negara bermula dari bank komersial,


yang berkembang menjadi bank sirkulasi dan kemudian
menjadi bank sentral yang modern dengan tujuan yang fokus
dan independen .........
Bank Sirkulasi
& Bankers
bank

Bank komersial
komersial
berfungsi
berfungsi sbg
sbg
bank
sirkulasi
bank sirkulasi..
Juga
Juga sbg
sbg
bankers
bankers bank
bank
(lenders
(lenders of
of last
last
resort).
resort).
Peran
Peran kebijakan
kebijakan
moneter,
moneter,
perbankan,
perbankan, dan
dan
sistem
sistem
pembayaran
pembayaran
terbatas.
terbatas.

14

Bank Sentral
(awal)

Bank Sentral
(dewasa ini)

Peran kebijakan
kebijakan
moneter,
moneter, perbankan,
perbankan,
dan
sistem
dan sistem
pembayaran
pembayaran
meningkat.
meningkat.
Kadang
Kadang masih
masih sbg
sbg
bank
komersial.
bank komersial.
Sebagai
Sebagai bagian
bagian dr
dr
Pemerintah,
Pemerintah,
termasuk
termasuk
pembiayaan
pembiayaan fiskal
fiskal
dan
program
dan program
Pemerintah.
Pemerintah.
Tujuan
Tujuan jamak
jamak (inflasi,
(inflasi,
kurs,
pertumbuhan,
kurs, pertumbuhan,
lapangan
lapangan kerja,
kerja,
neraca
pembayaran)
neraca pembayaran)

Tujuan
Tujuan tunggal,
tunggal,
yaitu
stabilitas
yaitu stabilitas
harga
harga,, utk
utk
pertumbuhan
pertumbuhan
ekonomi.
ekonomi.
Fokus
Fokus pd
pd tiga
tiga
tugas:
kebijakan
tugas: kebijakan
moneter,
moneter,
perbankan,
perbankan, dan
dan
sistem
sistem
pembayaran.
pembayaran.
Independen
Independen dr
dr
Pemerintah
Pemerintah dg
dg
koordinasi.
koordinasi.
Penguatan
Penguatan
akuntabilitas
akuntabilitas dan
dan
transparansi.
transparansi.
14

Pada umumnya tugas Bank Sentral terdiri atas :


1.

Merumuskan dan melaksanakan kebijakan


moneter

2.

Mengatur dan mengawasi bank

3.

Mengatur dan menjaga kelancaran sistem


pembayaran

Catatan :

Tidak semua Bank Sentral melaksanakan ketiga tugas tersebut,


namun semua Bank Sentral berfungsi sebagai otoritas moneter

15

16

16

Sebelum Indonesia merdeka, belum memiliki bank sentral, yang


ada adalah bank yang berfungsi sebagai bank sirkulasi yang
dilakukan oleh De Javasche Bank yang diberi hak aktrooi sejak
tahun 1827 yaitu hak mencetak dan mengedarkan uang Gulden
Belanda oleh pemerintah Belanda.
Pada tahun 19 September 1945 dalam sidang Dewan Menteri
diputuskan untuk mendirikan bank sirkulasi milik negara yang
merupakan cikal bakal berdirinya Bank Negara Indonesia (BNI)
Tahun 1946, pemerintah kesulitan untuk menjadikan BNI
ditetapkan sebagai bank sentral RIS sehingga menerima De
Javasche Bank sebagai Bank Sentral.
Tanggal 6 Desember 1951 dikeluarkan undang-undang untuk menasionalisasikan De Javasche Bank
Pada tanggal 1 Juli 1953 dikeluarkan UU No 11 tahun 1953
tentang Pokok Bank Indonesia sebagai ganti De Javasche Bank ,
dan mulai saat itu lahirlah Bank Sentral di Indonesia.

17

Tujuan dan tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral


Republik Indonesia diatur secara jelas dalam UU No 23
Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah
diubah dengan UU No 3 Tahun 2004
Tujuan Tunggal Bank Indonesia adalah mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah.

Kestabilan nilai tukar sangat mendukung pembangunan


ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Bank Indonesia harus mempertimbangkan dan melakukan
koordinasi dengan pemerintah agar kebijakan yang
ditempuh sejalan dan saling mendukung dengan kebijakan
fiskal dan ekonomi lainnya.

18

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,


sesuai undang-undang Bank Indonesia memiliki 3
tugas yaitu :
1.Menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter
2.Mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran,dan
3.Mengatur dan mengawasi bank

19

INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS DAN


TRANSPARANSI :
KUALITAS PENTING BANK SENTRAL MODERN

20

AGENDA
3.Apa Arti
Independesi dan
Mengapa Penting
2.
Institutional Reform
and Good Governance
Membentuk Bank Sentral
Modern

1. Short Overview
Mengapa Suatu Perekonomian
Memerlukan Bank Sentral

10.Akuntabilitas dan
Transparansi
Bank Indonesia

9. Pengertian dan Makna


Akuntabilitas dan
Transparansi
Bank Sentral

21
4.Jenis Independensi

5.Bagaimana Mengukur
Independensi
Bank Sentral

6.Adakah Korelasi Indepen


Bank Sentral Dengan
Laju Inflasi

7.Independensi Bank
Indonesia

8.Perbandingan Independensi
Bank Sentral Beberapa
Negara
21

1.Short Overview

22

Mengapa Suatu Perekonomian Memerlukan Bank Sentral


3 (tiga) alasan utama :
Pada tataran makro : 1. Kestabilan Harga
Pada tataran mikro : 2. Regulator dan Bankers Bank
3. Sistem Pembayaran
Bank Sentral :

Diperlukan sebagai lembaga yang menetapkan dan melaksanakan


kebijakan moneter terutama untuk mengatur dan mengendalikan
peredaran uang dalam perekonomian

Diperlukan untuk mengatur dan mengawasi perbankan agar aktivitasnya


dapat berkembang sehat, berjalan lancar dapat mendorong kegiatan
ekonomi
Diperlukan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran

22

2. Institutional Reform And Good Governance


Membentuk Bank Sentral Modern

23

1. Perubahan struktural serta globalisasi ekonomi dan keuangan


2.
3.
4.
5.

Meluasnya demokratisasi sistem sosial politik di banyak negara


Sistem ekonomi yang dianut
Berkembangnya peran, tugas, dan tantangan bank sentral
Teori dan kebijakan bank sentral yang terus berkembang : reformasi
Bank Sentral
6. Penyempurnaan undang-undang Bank Sentral

Reformasi kelembagaan dan penguatan good governance

Bank Sentral Modern adalah Bank sentral yang :


Bertujuan tunggal, yaitu stabilitas harga
Fokus pada tugas-tugas tertentu misal pengendalian moneter, perbankan
dan sistem
pembayaran
Independen dari pemerintah dengan suatu mekanisme koordinasi
Tuntutan penguatan akuntabilitas dan transparansi

23

3. Apa Arti Independensi dan Mengapa


Penting

24

Pengertian Independensi Bank Sentral

Independensi didefinisikan sebagai kebebasan dari pengaruh,


instruksi/pengarahan, atau kontrol dari pihak lain.
Meyer (2000) mengartikan independensi bank sentral sebagai
kebebasan dari pengaruh, instruksi/pengarahan, atau kontrol,
baik dari badan eksekutif maupun badan legislatif
Fraser (1994) mendefinisikan independensi bank sentral sebagai
kebebasan bank sentral untuk dapat melaksanakan kebijakan
moneternya yang bebas dari pertimbangan-pertimbangan
politik.

24

3. Apa Arti Independensi dan Mengapa


Penting

25

Mengapa Penting ?
Terkait dengan pencapaian tujuan akhir bank sentral, yang pada
dasarnya adalah menjaga kestabilan harga dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, agar bank sentral tidak diminta untuk membiayai
defisit anggaran belanja pemerintah, maka dianjurkan bank sentral
yang otonom (David Ricardo, 1824)
Independensi Dikaitkan dengan Inflasi
Pertimbangan teoritis atas dasar perbandingan tingkat independensi
bank sentral beberapa negara, terdapat korelasi yang negatif antara
tingkat independensi dengan tingkat inflasi. Namun, hasil penelitian
menunjukkan bahwa bank sentral yang independen menurunkan
resiko variability inflasi (lihat A. Alesina & L.H. Summers, 1993)

25

3. Apa Arti Independensi dan Mengapa


Penting

26

Independensi Dikaitkan dengan Pertumbuhan Ekonomi


Hasil penelitian (Alesina & Summers, 1993) menunjukkan korelasi
yang positif/negatif (inconclusive) antara tingkat independensi
dengan pertumbuhan ekonomi maupun dengan growth variability

Kedua temuan tersebut mendorong studi yang terus dilakukan


mengenai korelasi antara tingkat independensi bank sentral dengan
kinerja perekonomian negara yang bersangkutan

26

4. Jenis Independensi

27

Studi dan evaluasi terhadap independensi bank sentral

dilakukan dengan mengobservasi 5 faktor yaitu faktor yang


terkait dengan institusional, goal, functional/instrument,
organizational/personnel dan financial/budget independence
1. Institutional Independence

Status bank sentral sebagai institusi yang terpisah khususnya


dari eksekutif/pemerintah, dan juga terpisah dari kekuasaan
legislatif.
2.

Goal Independence
Bank sentral yang memiliki kewenangan untuk menetapkan
target atas tujuan akhir (misal: inflasi)
27

4. Jenis Independensi

28

3. Functional / Instrument Independence


Bank sentral memiliki kewenangan untuk secara bebas
menggunakan instrumen-instrumen kebijakan moneter (target
operasional) dalam mencapai tujuan/target akhir
4. Organizational / Personnel Independence
Komposisi personel dari organisasi bank sentral dan mekanisme
pengangkatan serta pemberhentian pejabat bank sentral yang tidak
terkait dengan pemerintah. Organizational independence juga
tercermin pada kebebasan pejabat bank sentral dalam
mengakomodir/menolak instruksi pemerintah.
Pemberhentian pejabat bank sentral yang bukan dikarenakan oleh
serious misconduct atau karena insufficient performance,
dikategorikan sebagai bank sentral yang tidak memiliki personnel
independence.
28

4. Jenis Independensi

29

5. Financial/Budget Independence
Bank sentral yang dapat mengelola anggaran dan aset kekayaannya
tanpa persetujuan parlemen.

Keseluruhan independensi bank sentral terefleksi pada :


1. Landasan hukum
2. Struktur kelembagaan
3. Perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan
4. Implementasi kebijakan

29

5. Bagaimana Mengukur Independensi

30

Pengukuran independensi bank sentral antara lain dilakukan oleh


Cukierman (1992), serta Grilli, Mascianso dan Tabellini (1991) yang
menggunakan ukuran political independence dan economic
independence
Yang dimaksud dengan political independence adalah keleluasaan bank
sentral dalam menerapkan kebijakan tanpa pengaruh dari pemerintah,
yang diukur dengan beberapa indikator, seperti :
a. Apakah Gubernur atau anggota Dewan Gubernur lainnya diangkat oleh
pemerintah;
b. Masa jabatan Gubernur dan anggota Dewan Gubernur lainnya ;
c. Apakah terdapat wakil pemerintah yang duduk di Dewan Gubernur;
d. Apakah keputusan kebijakan moneter memerlukan persetujuan
pemerintah ;
e. Apakah tujuan mencapai kestabilan harga secara eksplisit dimuat dan
merupakan bagian penting dalam undang-undang bank sentralnya.
30

5. Bagaimana Mengukur Independensi

31

Yang dimaksud dengan economic independence adalah


keleluasaan bank sentral untuk menggunakan instrumeninstrumen kebijakan moneter tanpa pembatasan (Grilli, Mascianso
dan Tabellini, 1991).
Dalam pelaksanaan kebijakan moneter, dievaluasi sejauh mana
bank sentral dapat diminta oleh pemerintah untuk membiayai
defisit fiskal (quasi fiscal).
Masing-masing indikator tersebut diberi indeks. Semakin besar
total indeksnya, semakin tinggi tingkat independensinya (lebih
jauh baca Alberto Alesina dan Lawrence H. Summers, 1993, serta
F.X. Sugiyono dan Ascarya, 2003)

31

6. Adakah Korelasi Independensi Bank


Sentral dengan Laju Inflasi ?

32

Pendapat yang semula berkembang adalah bank sentral yang


independen akan lebih mudah mencapai tingkat inflasi yang rendah
dan dengan demikian mempermudah pencapaian kestabilan harga
(RCK Burdekin, C. Wlih, Borg,1992)
Kemudian berkembang pula pendapat bahwa bank sentral yang
independen juga akan lebih mudah menghadapi masalah yang timbul
akibat time inconsistency terkait dengan discretionary policies
oleh pemerintah (F. Kydland and E. Prescott, 1977).
Mengapa ? Karena komitmen bank sentral yang independen untuk
mencapai tujuan akhir (inflasi) dapat mencegah timbulnya masalah
tersebut.
32

6. Adakah Korelasi Independensi Bank


Sentral dengan Laju Inflasi ?

33

Berbagai studi empiris menunjukkan hasil yang belum conclusive


mengenai korelasi bank sentral yang independen dengan laju
inflasi.

Gejala korelasi negatif mendorong perdebatan yang terus


berlangsung mengenai pentingnya independensi bank sentral
Di lain pihak, hasil studi dan praktek menunjukkan bahwa monetary
dicipline yang terkait dengan independensi bank sentral dapat
menurunkan tingkat dan variability inflasi. Sehingga kecenderungan
untuk menjadikan bank sentral yang lebih independen tetap
bergulir.

33

6. Adakah Korelasi Independensi Bank


Sentral dengan Laju Inflasi ?

1
Least Independent

2
Index of Independence

2,5

3,5

34

4
Most
Independent

Sumber : Alberto Alesina and Lawrence H.


Summers, 1993
34

7. Independensi Bank Indonesia

35

1. Institutional Independence
Disebut legal independence (lembaga negara yang independen)
sesuai dengan Undang-undang No. 23 tahun 1999
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No.3 tahun
2004 tentang Bank Indonesia.

35

36

7. Independensi Bank Indonesia


STATUS DAN KEDUDUKAN BI DALAM
KETATANEGARAAN RI
MAJELIS
MAJELIS
PERMUSYAPERMUSYAWARATAN
WARATAN
RAKYAT
RAKYAT

BADAN
BADAN
PEMERIKSA
PEMERIKSA
KEUANGAN
KEUANGAN

Meyampaikan
laporan
keuangan
BI yang telah
diperiksa

Hasil
telaah
Memeriksa
laporan
keuangan BI
Lembaga Negara
(UU No. 23 /1999 jo
UU No.3/2004)

PRESIDEN

DEWAN
DEWAN
PERWAKILAN
PERWAKILAN
RAKYAT
RAKYAT

Laporan
triwulanan/sewaktuwaktu, Tahunan

Badan Supervisi

Kepala
Negara

Kepala Pemerintahan

UU BI (UUD 45)
Pimpinan BI (UU BI)

MAHKAMAH
MAHKAMAH
AGUNG
AGUNG

MAHKAMAH
MAHKAMAH
KONSTITUSI
KONSTITUSI

Mengambil sumpah
dan janji anggota
Dewan Gubernur

Informasi tertulis
triwulanan/sewaktuwaktu

BANK INDONESIA
Lembaga negara yang
independen dan Badan Hukum
Publik

Departemen

PUBLIK
PUBLIK
(( Informasi
Informasi Tahunan
Tahunan ))

36

Kedudukan Bank Indonesia selaku lembaga negara yang


independen tidak sejajar dengan lembaga tinggi negara seperti
DPR, BPK, MA. Kedudukan BI juga tidak sama dengan Departemen
karena kedudukan BI berada diluar pemerintah
Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar BI
dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter
secara lebih efektif dan efisien.
Berdasar UU No 3 Tahun 2004, dalam menjalankan tugas dan
wewenangnya BI dinilai kinerjanya oleh DPR dan melakukan
koordinasi dengan pemerintah dalam merumuskan kebijakan
moneternya.
BI wajib membuat laporan tahunan dan triwulanan mengenai
pelaksanaan tugas dan wewenangnya kepada DPR dalam rangka
akuntabilitas dan kepada pemerintah sebagai informasi.
Dalam hubunganya dengan BPK, maka BI wajib menyampaikan
laporan keuangan tahunan yang kemudian hasilnya disampaikan ke
DPR.
Dalam rangka memenuhi asas transparansi, BI wajib menyampaikan
laporan tahunan dan triwulan kepada masyarakat melalui media
massa dengan menyampaikan ringkasannya dalam Berita Negara

37

7. Independensi Bank Indonesia

38

2. Goal Independence
Sesuai dengan Amandemen Undang-undang Bank Indonesia,
target inflasi ditetapkan oleh Pemerintah setelah berkoordinasi
dengan Bank Indonesia
3. Instrument Independence
BI diberikan kewenangan untuk menetapkan instrumen kebijakan
moneter untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan, dg
mempertimbangkan dampaknya thd perkembangan ekonomi dan
keuangan.
4. Personnel Independence
Pihak lain dilarang melakukan segala bentuk campur tangan
terhadap pelaksanaan tugas BI (psl. 9)
5. Budget Independence
Biaya pelaksanaan kebijakan moneter independen, sementara
38

8.

Perbandingan Struktur dan Independensi Bank


Sentral di Beberapa Negara

39

39

9. Pengertian dan Makna Akuntabilitas dan


Transparansi Bank Sentral
Akuntabilitas
:

Pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas yang


dipaparkan secara transparan agar semua
kebijakan dapat diketahui oleh para pihak yang
berkepentingan (Poole, 2001)

Transparansi :

Pengungkapan informasi kepada publik secara


akurat, termasuk segala informasi yang
dibutuhkan oleh para pelaku pasar dalam rangka
membentuk opini selengkap mungkin mengenai
kebijakan yang ditempuh oleh bank sentral (Poole,
2003)

40

40

9. Pengertian dan Makna


Akuntabilitas dan Transparansi
Bank Sentral

41

Perlu bagi bank sentral untuk mengimbangi pemberian


independensi yang lebih besar:
1. Merupakan salah satu penerapan prinsip good
governance yang sedang menjadi sorotan komunitas
internasional.
2. Bervariasi dari satu bank sentral ke bank sentral lain,
tergantung tatanan politik dan UU yang melandasinya,
selain tentunya terkait dengan sistem ekonomi yang
dianut.
3. Akuntabilitas biasanya dipertanggungjawabkan kepada
publik. Ada juga yang dipertanggungjawabkan kepada
parlemen/wakil rakyat melalui rapat kerja dan atau
penilaian kinerja.
41

10. Akuntabilitas dan Transparansi Bank

42

Indonesia

UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang telah diubah dengan
UU No. 3 Tahun 2004, Akuntabilitas kepada DPR dan publik secara
langsung.
Audit Kinerja
1. Penyampaian laporan tertulis tentang pelaksanaan tugas dan
wewenang secara tahunan dan triwulanan kepada DPR, Pemerintah,
dan masyarakat (melalui media massa).
2. laporan tersebut digunakan DPR sebagai bahan evaluasi/penilaian
tahunan terhadap kinerja Dewan Gubernur dan BI sejalan dengan
fungsi pengawasan yang diemban oleh DPR.
3. DPR dapat meminta penjelasan mengenai pelaksanaan tugas dan
wewenangnya, termasuk penilaian kinerja BI
Audit Anggaran - Keuangan
1. Penyampaian anggaran operasinal untuk mendapatkan persetujuan
DPR dan penyampaian anggaran kebijakan secara khusus kepada DPR
2. Pemeriksaan keuangan oleh BPK dan penyampaian laporannya kepada
DPR sbg bahan untuk evaluasi kinerja keuangan BI.
3. Penyampaian lapran keuangan tahunan ke masyarakat (melalui media
massa).
Pengawasan Lainnya
1. Pembentukan Badan Supervisi untuk membantu DPR melaksanakan
fungsi pengawasan di bidang tertentu.

42

10. Akuntabilitas dan Transparansi Bank


Indonesia

43

Transparansi BI semakin dituntut dalam UU No. 23 Tahun 1999


sebagaimana telah diubah dengan UU No. 3 Tahun 2004, serta
berkembangnya demokratisasi di Indonesia:
1. Penyampaian informasi kepada masyarakat luas pada setiap
awal tahun, mengenai evaluasi pelaksanaan kebijakan tahun
sebelumnya, serta rencana kebijakan dan penetapan
sasaran-sasaran moneter untuk tahun yang akan datang.
2. Komunikasi scr berkala atas keputusan Rapat Dewan
Gubernur (RDG) baik melalui press release maupun press
conference.
3. Penerbitan berbagai publikasi seperti Tinjauan Kebijakan
Moneter Bulanan, Perkembangan Ekonomi dan Moneter
Triwulanan, dan Laporan Tahunan. Juga statistik dan hasilhasil penelitian.
4. Penyampaian laporan triwulanan dan tahunan kepada
Pemerintah sebagai informasi.
5. Diskusi dan program sosialisasi lainnya dengan pakar, dunia
usaha, perbankan, dan media di Pusat dan daerah.
43

BAHAN KEPUSTAKAAN

44

1. Warjiyo, Perry (editor), Bank Indonesia: Bank Sentral Republik


Indonesia, Sebuah Pengantar, Bank Indonesia, 2004
2. Sugiyono, F.X dan Ascarya, Kelembagaan Bank Indonesia, Buku Seri
Kebanksentralan No. 5, Bank Indonesia, 2003
3. Mishkin, Economics of Money, Banking and Financial Market, 2001
4. Alesina, Alberto, Summers, L. H, Central Bank Independence &
Macroeconomic Performance ; Soul Comparative Evidence, Journal
of Money Credit and Banking, 1993
5. Cukierman, Alex,Central Bank Strategy, Credibility, and
Independence, Cambridge, MA, MIT Press, 1992
6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1999 tentang
Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2004

44

45

45

Anda mungkin juga menyukai