Anda di halaman 1dari 18

ASPEK MIKROBIOLOGIK SEDIAAN DAN

BAHAN FARMASI

Penyakit yang timbul karena


adanya mikroorganisme didalam
obat misalnya obat obat non steril,
dapat mengkibatkan terjadinya
keracunan oleh racun yang
dikeluarkan oleh mikroorganisme.

Secara umum penyebabtoksin infeksi oleh


mikroorganisme dalam sediaan farmasi dapat dibagi :
Adanya racun yang dibentuk oleh MO didalam substrat
atau obat selama pertumbuhan Mo yang toksinogen.
Contoh : botulin oleh Clostridium botulinum
Disebabkan oleh jenis-jenis MO yang tidak toksinogen.
Contoh : Salmonella sp, Arizoma,Schigella sp, Vibrio
parahaemolyticum dan lain lain
Karena terjadinya pertumbuhan yang berlebihan (eksesif).
Contoh : MO saprofit seperti Bacillus cereus
Karena terbentuknya mikotoksin (toksin yang diproduksi
dan dikeluarkan oleh kapang dari spesies tertentu)
Contoh : Alfatoksin oleh kapang Asperrgillus flavus dan
Luteoskirin oleh kapang Penicillium islandicum. Kedua zat
tersebut dikenal sebagai penyebab kanker hati

PROSES PERUBAHAN SEDIAAN


FARMASI
Proses perubahan suatu bahan secara alamiah
selalu dapat terjadi dengan sendirinya. Ada
yang dikehendaki dan ada pula yang tidak
dikehendaki. Sebelum terjadi perkembangan
ilmu dan teknologi maka proses-proses
perubahan tersebut terjadi tanpa kesengajaan
Banyaknya perubahan dapat terjadi pada
bahan (sediaan farmasi dan lain-lain ) yaitu
terjadi secara kimia atau fisika dan biasanya
diikut sertakannya mikroorganisme hidup.
Proses-proses ini sulit terlepas turutnya proses
perubahan biologis(mikrobiologis).

Proses yang terjadi secara biologis termasuk di dalam


system tumbuhan dan hewan tingkat tinggi atau terjadi
dialam mikroorganisme, semuaya ini dapat terjadi
secara enzimatis.
Proses perubahan bahan farmasi dan bahan bahan
lainnya secara mikrobiologis meliputi :
1. Pembongkaran bahan (biodegradasi)
2. Pembentukan senyawa baru (biosintesis)
3. Terbentuknya senyawa toksin baru (toksikan)

Biodegradasi dan biosintesa


Lama sebelum penemuan Louis Pasteur, orang
percaya bahwa mikroorganisme selalu menyebabkan
perusakan atau biodegradasi.
Tetapi Raistrick dan kawan-kawan antara thn 1930
1960, membuktikan bahwa disamping melakukan
perombakan mikroorganisme juga melakukan
penyusunan atau biosintesa.
Perusakan biologios atau biodegradasi adalah
perubahan kimiawi, struktur, atau komposisi yang
umumnya tidak dikehendaki karena aktivitas
organisme hidup . Biodegradasi ini terjadi dengan
proses luas dan terjadi terus menerus di alam.

Macam dan arah kerusakan ditunjukkan oleh


beberapa faktor sbb:

1. Komposisi kimiawi bahan


2. Jenis MO yang berperan
3. Keadaan sekitar yang berpengaruh pada bahannya
sendiri maupun pada MO
4. Bentuk dan arah perubahan yang dapat
mempengaruhi tahap perubahan selanjutnya dan
lingkungan terbatas disekitarnya

Jalur degradasi yang dilewati oleh degradasi


bahan pada dasarnya adalah sebagai berikut :

Degradasi
Karbohidrat

As organik, CO2
bakteri, kapang dan khamir

Degradasi
Glukosa, fruktosa

As laktat
lactobacillus

Jenis MO yang merusak sangat berpengaruh pada


jalur proses yang dilewatinya . Misalnya pada
karbohidrat, karena diakibatkan oleh degradasi dari
bakteri, kapang dan atau khamir maka dapat
menimbulkan kerusakan karbohidrat sehingga
menimbulkan rasa atau bau alkohol

Sedangkan kondisi lain yang mempengaruhi jenis


MO perusak dan jalur perusaknya adalah :
pH
Kelembaban
Suhu
Bahan pengawet & kondisi lainnya seperti radiasi dll.

Sedangkan hasil degradasi suatu proses


kemungkinan besar juga mengubah keadaan
lingkungan sehingga dapat menjadi penyebab
timbulnya proses tahap-tahap berikutnya, misalnya
produksi asam akan menurunkan pH lingkungan dll.

Biodegradasi protein
Bahan atau sediaan yang mengandung banyak
protein apabila mengalami kerusakan mikrobiawi
akan menghasilkan bau busuk yang spesifik protein.
Bau busuk protein tersebut dikenal sebagai bau
putrid dan kerusakannya disebut putrefactive
spoilage.
Contoh : daging yang dikemas dalam kaleng dapat
mengalami pembusukan oleh bakteri. Bakteri yang
tumbuh dalam kaleng yang anaerobik misalnya dari
genus Clotridium dikenal dapat menyebabkan
pembusukan.
Kelompok bakteri yang dapat tumbuh baik dalam
keadaan anaerobik maupun aerobik disebut kelompok
fakultatif anaerobik, misalnya :
Pseudomonas putrfaciens, dll.

Tahap kerusakan protein dimulai dari adanya


kontaminasi MO pada suatu bahan.
Bakteri kontaminasi tidak dapat tumbuh
sekiranya lingkungannya tidak sesuai dengan
kebutuhan atau persediaan makanan yang
berupa senyawa hasil pemecahan protein dan
karbohidrat tidak tersedia.
Senyawa hasil pemecahan yang bermolekul
kecil misalnya asam amino bebas, dipeptida,
asam laktat dan gula.

Biodegradasi karbohidrat
Bahan atau sediaan yang mengandung banyak
karbohidrat dapat mengalami perubahan kimiawi
karena aktifitas MO seperti bakteri, kapang dan
khamir.
Proses perubahan mikrobiawi yang dialami pada
umumnya dapat dikelompokkan dalam beberapa
jenis:
1. Fermentasi alkohol
Perubahan karbohidrat (terutama glukosa) menjadi
etanol.
2. Pembentukan laktat atau propionat
Baktreri genus Lactobacilli pada umumnya mampu
mengubah karbohidrat menjadi asam laktat dan
propionat.

3. Bakteri asam asetat akan mengubah alkohol


menjadi asam asetat.
4. Bebagai jenis MO dapat mengubah karbohidrat
menjadi butil alkohol, asam-asam butirat, sitrat,
oksalat.
5. Berbagai jenis MO mampu mengubah selulosa,
hemiselulosa, pektin dan gum menjadi senyawa
lain yang kadang-kadang khas karbohidrat, melalui
biosintesa.

Karbohidrat yang bermolekul besar seperti


polisakarida, mula-mula mengalami pemecahan oleh
jenis Bacilli, Streptomyces, Penicillia dan Aspergillus,
karena kemampuan mereka membentuk enzim-enzim
selulase dan amilase.
Senyawa polisakarida tersebut akan dipecah menjadi
glukosa (monosakarida) atau maltosa (disakarida).
{(C6H10)5}n + nH2O
polisakarida
Air

n C6H12O6
glukosa

(C6H10O5)n + n/2 H2O

n/2 C12H22O11

Polisakarida

Air

Maltosa

Bakteri asam laktat seperti Lactobacillus sp mengubah


piruvat menjadi asam laktat dalam keadaan anaerobik.
CH3-CO-COOH + NADH +H+

CH3-CH-COOH +NAD+
OH

Asam piruvat

asam laktat

Sedangkan khamir mengubah piruvat menjadi alkohol


juga dalam keadaan anaerobik :
CH3-CO-COOH+NADH+H+
Asam piruvat

CH3-CH2-OH+CO2+NAD+
Etanol

Biodegradasi minyak dan lemak


Minyak dan lemak dalam bahan makanan berupa
senyawa trigliserida yaitu ester lemak dan gliserol.
CH2-O-CO R1
I
CH-O-CO R2
I
CH2-O-CO R3
Trigliserida
Minyak berupa cairan dan lemak berupa padatan pada
suhu kimar dan berbeda hanya pada susunan asamasam lemak yang menyusunnya.
Sediaan dan bahan yang berlemak seperti sediaan
farmasi setengah padat (lotio,salep,krim dll), apabila
mengalami proses boidegradasi dapat ditandai dengan
terjadinya tengik,terasa asam,berbau sabun dll.

Jenis-jenis kapang yang menyebabkan ketengikan


antara lain :
Cladosporium suaveleus.
C.butyri,
Oospora lactis,
Paecylomices aureocinamoneum,
Margarinomyces bubaki,
Penicillium glaucum.
Sedangkan golongan khamir antara lain:
Candida lipolyticum
Pseudomonas fluoroscens,
Epicuccum purpurescens

Sumber-sumber pencemaran Mikrobiologis pada


Sediaan Farmasi.
Adanya pencemaran mikrobiologis dapat disebabkan
oleh 3 faktor penting yaitu :
1. Bahan baku
Bahan baku yang berasal dari alam seperti dari
hewan atau tumbuhan sering kali dapat ditemukan
selain MO dari Udara maupun dari Air.Flora
normal dalam usus dari manusia seperti :
Streptococcus faecalis,E.coli, Bacterium paracola,
serta jenis Bacillus lainnya
2. Proses dan Higienis pada waktu pembuatan.
Berbagai jenis bakteri, jamur atau virus terdapat
pada muklosa mulut, hidung dan tenggorokan,
dimana terutama kalau batuk dan bersin dapat
mengotori suatu sediaan yang dihadapinya.
Contoh : sediaan non steril yang dikerjakan secara
manual dengan jalan diracik.

3. Bentuk sediaan dan komposisinya


Menurut Atmawidjaja, S,, (1979) seringkali ditemukan
MO tertentu dalam sediaan farmasi, bahkan dalam
sediaan farmasi non steril yang mengandung bahan
antiseptika`pun masih ditemukan adanya spesiel
tertentu yang dapat tahan dan berkembang biak,
diantaranya adalah : Pseudomonas aeruginosa.

Anda mungkin juga menyukai