B. Enzim
1. Bakteri Proteolitik
Mampu menguraikan protein yg ada dalam substrat krn menghasilkan protease ekstra
seluler
Keberadaan dalam makanan bersifat merugikan krn dapat menyebabkan kerusakan
pada protein tinggi. Spt pada daging, telur, ikan dan susu
Bakteri proteolitik dapat menyebabkan kerusakan pada makanan seperti membusuk dan
menghasilkan bau yang tidak sedap
Ex : Bacillus, Clostridium, Proteus, Pseudomonas
Bakteri proteolitik : dapat melakukan putrefaksi
Yi : Hidrolisis protein dalam keadaan an aerob yang disertai dg pembentukan zat-zat
yang berbau tdk sedap (spt gas H2S, senyawa indol, senyawa merkaptan dan
campurannya)
Dg sifat tsb, pengaruh negatif yg ditimbulkan oleh kelompok proteolitik menjadi
kompleks.
2. Bakteri Lipolitik
Menghasilkan enzim lipase ekstraseluler, shg bila berada pada substrat berlemak akan
mengurai lemak menjadi asam lemak dan gliserol , lebih lanjut akan menyebabkan
kerusakan (pembusukan) oleh mikroba lain
Peluang terjadi karena hasil hidrolisis lemak yg berubah mjd asam lemak dan gliserol
mjd tersedia bg organisme lain selain m.o.lipolitik
Selanjutnya akan terurai menjadi CO2 dan H2O aw meningkat lebih banyak
mikroba dapat tumbuh
Sifatnya memacu kerusakan pangan berlanjut
Contoh : Pseudomonas, Alcaligenes, Micrococcus
3. Bakteri Amilolitik
Amilolitik merupakan adalah mikroorganisme yang memproduksi amilase
ekstraseluler dan memecah pati.
Genus bakteri yang termasuk kelompok bakteri amilolitik yang cukup dikenal luas
ialah Bacillus subtilis Clostridium, Bacteriodes, Lactobacillus dan Micrococcus.
4. Bakteri Sakarolitik
Adl segolongan mo yg dapat menguraikan karbohidrat kompleks (sakarida) menjadi
gula sederhana
Namun banyak juga yg digunakan untuk pengolahan berbahan dasar amilum, ex :
produksi gula cair dari singkong
Contoh : Bacillus, Clostridium, Aeromonas, Pseudomonas, Enterobacter
5. Bakteri Pektlitik
Menghasilkan enzim amilase pektolitik ekstraseluler
Contoh : Erwinia, Bacillus, Clostridium
Kelompok ini merugikan : karena dapat menimbulkan kebusukan pada sayuran dan
buah yg banyak mengandung pektin (tekstur buah jd lunak)
Enzim ini dapat digunakan sbg rangsangan softening pada jaringan tanaman pada sari
buah, minuman atau olahan pada produk
C. Suhu
1. Bakteri Termofilik
Adl bakteri yg hidup menghendaki substrat dg suhu optimum sekitar 55oC
Bbrp bakteri yg dpt membntk spora lebih tahan panas
Merugikan : Terutama pada makanan yg diperlakukan dg suhu tinggi
Ex: makanan kaleng (Clostridium sp)
2. Bakteri Termodurik
Mikroorganisme termodurik sebagian besar adalah jenis bakteri dan kapang.
Mikroorganisme tersebut rata-rata mempunyai suhu optimum pertumbuhan di atas
450C, biasanya 550C atau lebih.
Contoh: Micrococcus, Mikrobacterium, Streptococcus, Lactobacillus, Bacillus dan
Clostridium
3. Bakteri psikofilik
Yaitu bakteri yg menghendaki lingkungan dg suhu sedikit diatas suhu beku.
Kehadirannya dalam makanan sangat tdk dikehendaki karena menyebabkan
pembusukan
Contoh : Psudomonas, Alcaligenes, Enterobacter, Lactobacillus, Flavobacterium,
Micrococcus, Arthrobacter
D. AW
1. Bakteri Halofilik
Bakteri yg menyukai substrat dg kadar garam
2-5% agak halofilik
5-20% halofilik moderat
20 – 30% hafolilik ekstrim (sgt halofil)
Dalam makanan, bakteri dapat bertahan di dalam substrat dg kadar garam tinggi
(Halotoleran)
ex : ikan asin, kecap asin, acar, pickles
Contoh : Halobacterium, Sarcina, Vibrio, Pediococcus, Alcaligenes
2. Bakteri Osmofilik/Sakarofilik
Bakteri yg menghendaki substrat yg berkdar gula tinggi (Aw rendah)
Ada bakteri yang bersifat osmotoleran (tahan aw rendah) merugikan pada makanan
berkadar gula tinggi
Contoh : Sari buah, manisan
Mikroba : Leuconostoc
E.
1.Bakteri Pembentuk Pigmen
Bakteri ini bila tumbuh pada makan padat akan tampak jelas spt noda yang berwarna
Makanan cair akan menimbulkan perubahan warna pada cairan
Contoh :
Flavobacterium : Kuning , jingga
Lactobacillus plantarum : Karat
Serratia : Merah
Bakteri ini tdk menyebabkan pembusukan tapi hanya perubahan warna
2. Bakteri Pembentk Lendir
Lendir terbentuk sbg akibat perubahan kimiawi yang terjadi pada bakteri tersebut.
Lendir yang dihasilkan dapat encer dan sangat pekat, sehingga dapat ditarik seperti
tali.
Slime : Lendir
Makanan Sliminess : berlendir
Bila pada makanan padat permukaan, berlrndir
Bila Meningkat konsistensi
Rope : Tali
Ropiness Membentuk Tali
> Makanan Padat : Bila masih utuh tidak nampak bila ditarik akan timbul.
> Cairan, makanan akan padat, ½ padat, sehingga bila ditarik akan dalam bentuk tali.
=> Air Susu (ditarik seperti karet)
> Alcalisenes Viscolactis Ropiness pada air susu
> Leuconostoc Sliminess pada makanan sakarosa
> Micrococcus Ropiness pada daging
> Lactobacillus Platarum Ropiness pada proses pembuatan makanan dari air susu
yang secara sengaja diinokulasi oleh bakteri Laktat.
Bila tercemar bakteri Plantarum akan menjadi Ropiness.
3. Bakteri Pembentuk Gas
Dalam keadaan tertentu bakteri tersebut melakukan fermentasi menghasilkan gas
CO2, H2 atau campuran.
Beberapa Genera :
◦ (CO2 ) (CO2 + H2)
◦ Leuconostoc Escherichia
Lactobasillus Estero bacter
Propioni bacterium Proteus
Bacillus
Terutama merugikan pada makanan yang dikemas tertutup rapat.
Contoh :
Minuman dalam botol, kaleng, bila bakteri berkembang didalam, akan
menghasilkan gas-gas yang dapat mengakibatkan penggelembungan pada kaleng dan
bahkan dapat pecah.
4. Bakteri Coli
# Terdapat bermacam-macam species dan genus yang mempunyai sifat umum
seperti :
) Berbentuk batang pendek
) Gram (-)
) Tidak membentuk spora
) Bersifat aerob/anaerob facullat
) Dapat melakukan termantasi laktosa dengan menghasilkan asam dan gas
Seperti : Escherichia Coli
Acrobacter aerogenes
Dalam microbiologi makanan dapat menimbulkan pembusukan, tapi penggunaan,
sebagai indikator pencemaran
Dalam pengujian makanan terhadap bekteri coli, maka makanan itu akan ditolak
konsumen, karena bakteri coli sebagai indikator bahwa makanan tersebut sudah
tercemar dari tinja manusia/binatang , limbah : buangan.
Neg. Maju makanan daging
Adanya bakteriColi mamberikan petunjuk bahwa dalam makanan patut dicurigai ada,
Bakteri patogen yang lain. Terutama yang berasal dari alat pencernaan.
... Selain ini masih digunakan sebagai indikator walau telah diusulkan bakteri
pengganti.
KAPANG
KHAMIR/ YEAST