Anda di halaman 1dari 7

Pilih mana, Melahirkan Normal atau Operasi Caesar?

Salah satu kodrat perempuan adalah melahirkan.Dan Tuhan


telah menciptakan tubuh seorang perempuan begitu sempurnanya sehingga tubuh wanita
mampu mendukung dan menyesuaikan untuk menjalankan kodratnya tersebut yaitu
melahirkan. Melahirkan memang adalah tugas mulia namun juga cukup berat. Banyak
pengorbanan yang diperlukan oleh perempuan dalam proses melahirkan tersebut. Banyak
perempuan merasakan ketakutan ketika akan menghadapi proses persalinan. Mulai dari rasa
takut akan sakitnya, takut terjadi sesuatu yang tidak diharapkan dalam proses persalinan dan
perasaan takut lainnya yang menggelayuti benak para ibu hamil.
Seiring dengan perkembangan jaman kini mulai muncul teknik atau proses persalinan yang
menawarkan kenyamanan atau mengurangi rasa sakit saat proses persalinan, seperti
hypnobirthing, waterbirth, orgasmic birth dan yang terkahir adalah melalui operasi. Jenis
melahirkan melalui operasi bahkan kini jumlahnya meningkat tajam.Apakah dengan
meningkatnya jumlah melahirkan dengan operasi menandakan bahwa kondisi sekarang banyak
ibu hamil yang tidak memenuhi persyaratan untuk melahirkan normal? atau ada hal lain yang
menyebabkan ibu hamil banyak "request" atau "disarankan" untuk melahirkan melalui operasi
meskipun tidak disarankan?
Sekilas mengenai melahirkan melalui operasi.Melahirkan melalui operasi atau dikenal dengan
istilah operasi caesar, cesarean section, atau C-section. Dulu operasi caesar hanya digunakan
untuk menyelamatkan bayi ketika ibu hamil sudah meninggal dunia saja. sebetulnya nama
Caesar sampai sekarang tidak jelas awal namanya berasal dari mana. Awalnya merujuk pada
zaman Romawi pada kelahiran Julius Caesar yang melalui operasi, namun hal ini diragukan
karena sang ibu Aurelia masih mendengar kabar anaknya menginvasi Inggris. Berarti ibunya
masih hidup saat melahirkan Julius Caear. Ada juga yang mengaitkan berasal dari bahasa latin
"caedare" yang artinya memotong ada juga yang mengaitkan dengan "Caesones" yaitu istilah
bagi bayi yang dilahirkan melalui operasi postmortem (operasi sesudah kematian ibu). (dikutip
dari nlm.nih.gov - Cesarean Section - A brief History).

Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi di dunia kedokteran kini operasi
caesar tidak hanya dilakukan pada ibu yang sudah meninggal saja tapi bisa dilakukan pada ibu
yang masih hidup.Sehingga dengan demikian, kemajuan dunia kedokteran tersebut membawa
hal positif terutama bagi jenis-jenis persalinan bermasalah, sehingga dapat menyelamatkan
baik bayi maupun ibu. Persalinan-persalinan bermasalah tersebut seperti ibu mengalami kondisi
panggul sempit, bayi besar, letak bayi sungsang, kondisi gawat janin, ibu memiliki kesehatan
serius seperti herpes genital, hipertensi, placenta previa, terjadi banyaknya perdarahan, indikasi
adanya tumor di rahim dll. Jadi, operasi caesar hanya dilakukan kepada kondisi persalinanpersalinan bermasalah. Namun seiring perkembangan jaman juga, kini operasi cesar banyak
menawarkan hal-hal yang "menggiurkan" bagi ibu hamil mulai bisa memilih tanggal kelahiran
bayi sesuai tanggal hoki, dianggap tidak mengalami rasa sakit, dan tidak merusak organ intim
perempuan, proses tidak terlalu lama antara 45 menit - 1,5 jam, ibu tidak merasa kecapean
karena tidak perlu mengejan. Sehingga dengan hal-hal tersebut banyak ibu hamil berbondongbondong menginginkan melahirkan dengan operasi caesar.
Namun, hal-hal yang "menggiurkan" tersebut tidaklah sepenuhnya benar atau memiliki resiko
tersendiri. Berikut penjelasannya:

Memilih tanggal melahirkan. Resiko dari memilih tanggal melahirkan adalah


bisa saja bayi tersebut belum saatnya lahir alias prematur atau bayi kelebihan
bulan. Ibu mungkin sudah mengetahui resiko bayi lahir prematur, dimulai dari
mendapat permasalahan pernafasan, bayi cenderung memiliki masalah mental
dan rentan terhadap masalah kesehatan lainnya. (Baca: Persalinan Prematur).
Begitu juga dengan melahirkan pada kondisi kelebihan bulan bayi juga akan
mengalami masalah pernafasan, bayi akan mengalami kekurangn oksigen, bayi
beresiko cacat. (Baca: Kehamilan Kelebihan Bulan) Sedangkan pada persalinan
normal, kita tidak bisa menentukan kapan baiknya kita harus melahirkan, karena
memang secara alami kontraksi terjadi yang menandakan bahwa kehamilan
telah cukup umur untuk melahirkan. Namun hal tersebut ada baiknya karena
menghindarkan bayi terlahir dengan prematur.

Melahirkan Cesar tidak merusak organ intim wanita. Memang betul, karena
caesar melalui perut. Tapi ingat, bekas sayatan dan jahitan akan membekas pada
perut ibu yang tentunya akan mengurangi keindahan perut ibu. Apalagi di tambah
dengan adanya keloid. Memang ada yang tanpa bekas, tapi biayanya?
Sedangkan pada persalinan normal, memang betul organ kewanitaan mengalami
"gangguan" berupa berkembang membesar saat proses persalinan hingga

sampai perlu "disobek" dan dijahit juga. Namun, jangan khawatir ibu, setelah 40
hari rahim dan organ intim wanita akan kembali ke bentuk semula, sekali lagi
akan kembali ke bentuk semula, apalagi jika dibantu dengan senam kegel.
Sebetulnya organ intim wanita atau "miss v" itu sifatnya elastis, sebetulnya tidak
hanya saat melahirkan, saat terangsang pun "miss v" bahkan bisa mengembang
hingga dua kali lipat, dan akan kembali ke bentuk semula jika sudah tidak
terangsang. Jadi, jangan khawatir persalinan normal hanya sementara
"mengganggu" miss v, selanjutnya akan kembali normal.

Melahirkan cesar tidak sakit. Sebetulnya ini anggapan yang salah kaprah.
Memang betul saat proses cesar ibu tidak akan mengalami rasa sakit karena
anestesi (bius), namun sesudahnya efek anestesi hilang, ibu akan merasakan
rasa sakit pada luka bekas sayatan. Bahkan rasa sakit ini bisa berkepanjangan
hingga memerlukan perawatan yang lebih lanjut yang membuat ibu melahirkan
caesar perlu rawat inap beberapa hari lagi. Bekas jahitan juga akan menimbulkan
rasa sakit, bahkan sakit pada tulang belakang tempat dilakukan suntik anestesi
lokal. Jadi ternyata cukup beragam sakit yang dirasakan setelah operasi caesar.
Sedangkan pada persalinan normal, rasa sakit hanya terjadi saat proses
persalinan, bahkan banyak ibu-ibu yang sudah tidak merasakan rasa sakit esok
harinya bahkan sudah bisa berjalan-jalan. Dan sekarang banyak metode
persalinan normal yang meminimliasir rasa sakit seperti hypnobirthing,
waterbirth, dll

Persalinan dengan Caesar tidak membuat ibu cape karena tidak ada proses
mengejan pada diri ibu. Memang betul adanya, ibu yang melahirkan dengan
caesar tidak ada yang namanya proses mengejan, namun di bawah sadar ibu,
tubuh ibu sebetulnya sangat merasa kecapean, Dimulai dari suntikan anestesi
lokal ke tulang belakang ibu, adanya sayatan, adanya jahitan, mual muntah
akibat efek anestesi, faktor biaya yang mebuat pikiran menjadi pening juga,
pemulihan yang lebih lama yang semuanya itu tentu membuat ibu lebih cape
jadinya.

Jadi, ibu mau pilih mana?melahirkan dengan caesar atau normal? pilihlah operasi caesar jika
ibu hamil dan janinnya hanya memang sesuai indikasi dan faktor-faktor yang mengharuskan ibu
hamil lahir dengan operasi caesar. Namun, jika ibu dalam kondisi sehat dan janin pun demikian,

pilihlan persalinan normal, karena persalinan normal justru lebih banyak manfaatnya baik bagi
ibu maupun bayi itu sendiri

Sumber

:Pilih

mana,

Melahirkan

Normal

atau

Operasi

Caesar?

Bidanku.comhttp://bidanku.com/pilih-mana-melahirkan-normal-atau-operasicaesar#ixzz3tFnfXORn

https://www.seksualitas.net/keuntungan-kerugian-operasi-caesar.htm
Operasi Caesar vs Persalinan Normal, Pilih Mana
Operasi caesar adalah metode persalinan melalui cara pembedahan dengan melakukan irisan
pada bagian perut ibu untuk mengeluarkan bayi. Pada umumnya oeprasi caesar dilakukan jika
persalinan normal melalui vagina tidak memungkinkan karena adanya risiko-risiko yang
berbahaya bagi ibu dan bayi.
Meski demikian beberapa wanita juga kerap memilih operasi caesar karena tidak tahan dengan
rasa sakit yang timbul saat melahirkan normal.Apalagi teknologi kedokteran sudah sangat
berkembang saat ini yang membuat para calon ibu tidak lagi takut melakukan orperasi. Operasi
caesar dipilih bukan lagi karena alasan kesehatan, namun murni karena keinginan sang ibu.
Melahirkan adalah proses akhir kehamilan yang prosesnya bisa melalui persalinan normal atau
persalinan caesar. Pada dasarnya persalinan normal maupun persalinan dengan operasi
caesar memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Persalinan normal, meskipun memang terasa sakit saat melahirkan tapi kondisi kesehatan dan
fisik ibu bisa cepat pulih, beda dengan caesar yang membutuhkan perawatan tambahan pasca
operasi.
Operasi Caesar (Sesar) Sebaiknya Dilakukan Karena Indikasi Medis
Ada beberapa indikasi medis dimana seorang ibu tidak boleh melakukan persalinan pervagina.
Apabila sang ibu tidak mengalami kemajuan proses persalinan dan sudah berlangsung dalam
waktu lama, dokter akan memutuskan melakukan operasi.
Dokter juga akan melakukan operasi apabila menemui masalah seperti bayi kembar atau terjadi
gangguan pada janin, bayi yang terlalu besar, umur ibu yang tua, lingkar rongga panggul yang
kecil dan kelainan posisi plasenta. Intinya operasi caesar akan dilakukan apabila persalinan
secara normal dirasa akan mengancam nyawa ibu dan bayi.

Sayangnya saat ini, banyak calon ibu yang lebih memilih persalinan caesar hanya karena tidak
tahan dengan rasa sakit apabila melahirkan normal. Memang saat proses kelahiran dengan
caesar, sang ibu tidak akan merasa sakit. Rasa sakit justru dirasakan pasca operasi.
Beberapa wanita lain memilih melakukan operasi caesar karena ingin bayinya lahir pada
tanggal yang dianggap bagus. Operasi caesar memang memungkinkan ibu memilih kapan
operasi akan dilakukan, tentu saja setelah mendapat persetujuan dari dokter yang menangani.
Metode Persalinan Pengaruhi bonding dan Waktu pemulihan
Pada proses persalinan normal, seorang ibu hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja
untuk pulih kembali. Para ibu ini bisa segera melakukan berbagai aktivitas biasa seperti
bangun, duduk dan berjalan.
Hal seperti ini tidak bisa dilakukan oleh ibu yang melakukan operasi caesar.Paling tidak seorang
ibu membutuhkan waktu hingga 2 X 24 jam pasca operasi untuk belajar berdiri dan
berjalan.Waktu yang dibutuhkan untuk benar-benar pulih juga lebih lama, yaitu selama 6
minggu.
Keuntungan proses persalinan normal lainnya adalah meningkatkan terjadinya bonding antara
sang ibu dengan bayinya. Pada kelahiran normal, bayi akan langsung diletakkan diatas dada
sang ibu dan segera dilakukan IMD. Sementara pada bayi yang dilahirkan dengan proses
persalinan caesar, ikatan ayng terjadi kurang begitu kuat bahkan bayi dan ibu akan mengalami
kesulitan saat proses IMD dan menyusui.
Keuntungan dan Kerugian Peralinan dengan Metode Operasi Caesar
Bayi yang dilahirkan melalui pervagina akan mendapat endorphin yang membantu bayi
beradaptasi dengan dunia luar dan membuat proses proses keluarnya bayi akan
menyenangkan. Endorphin ini banyak ditemukan pada plasenta.
Selain itu, berdasarkan penelitian, di vagina ibu terdapat bakteri Lactobacillus yang bermanfaat
bagi pencernaan bayi.Lactobacillus ini akan masuk kedalam saluran pencernaan bayi saat bayi
melewati vagina. Keuntungan ini tidak akan diperoleh dari bayi yang lahir secara caesar.
Bayi yang lahir dengan kelahiran normal biasanya juga akan lebih sehat dan memiliki paru-paru
yang lebih kuat. Bayi yang dilahirkan secara caesar akan lebih berisiko mengalami TTNB
(Transient Tachypnea of the New Born). TTNB merupakan gangguan pernapasan yang
disebabkan tidak terkompresnya cairan didalam paru-paru bayi.

Cairan didalam paru-paru ini biasanya akan terpompa keluar saat proses persalinan normal
akibat kontraksi dari rahim ibu. Selain itu, bayi yang dilahirkan secara caesar akan lebih rentan
terhadap penyakit dan lebih mudah terserang alergi. Proses persalinan dengan operasi
caesarakan menimbulkan beberapa risiko bagi sang ibu, seperti risiko terjadinya infeksi hingga
kematian. Risiko yang lain yaitu terjadinya plasenta previa dan akreta pada kehamilan
berikutnya.
Persalinan caesar bisa menjadi pilihan terakhir mengingat risiko yang lebih besar dan waktu
pemulihan yang lebih lama dibanding persalinan normal. Keputusan metode persalinan mana
yang akan dipilih tergantung pada keinginan sang ibu. Seorang ibu biasanya sudah memiliki
insting mana yang terbaik untuk dirinya dan bayinya.

Sumber :http://www.voaindonesia.com/content/who-peringatkan-akan-penyalahgunaan-operasicaesar/2716731.html

WHO Peringatkan Akan Penyalahgunaan


Operasi Caesar
Lisa Schlein

13.04.2015
JENEWA

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan praktik operasi kelahiran bayi atau operasi
Caesar meningkat di seluruh dunia, terutama di negara-negara pendapatan tinggi dan
menengah. WHO mengatakan mereka prihatin dengan kemungkinan penyalahgunaan
operasi penting yang menyelamatkan nyawa ini.
Ia mengatakan ia prihatin atas peningkatan besar jumlah operasi Caesar yang tidak perlu di
negara-negara berkembang maupun maju. Ia mengatakan isu gaya hidup mendorong
epidemi operasi Caesar ini.
Bagi seorang dokter kandungan sebetulnya lebih mudah untuk melakukan operasi Caesar
kadang-kadang karena dapat mengatur jadwalnya. Tidak ada stress, tugas malam-malam,
tidak ada panggilan darurat atau kesulitan pada janin, pendarahan atau apapun, jadi
hidupnya menjadi lebih baik.
Dr. Temmerman mengatakan operasi-operasi Caesar juga lebih baik bagi rumah sakit
karena dapat mengatur sumber daya manusia mereka. Sedangkan bagi perempuan, ia

mengatakan mereka memilih operasi Caesar daripada kelahiran normal karena tidak ingin
menghadapi rasa sakit kelahiran atau takut dengan dampak fisik setelah melahirkan.
Direktur Departemen Kesehatan dan Riset Reproduksi di WHO, Marleen Temmerman,
mengatakan kepada VOA bahwa operasi Caesar secara umum merupakan tindakan yang
aman, namun risiko-risiko kesehatan tetap ada.
Peluang terjadinya komplikasi tidak setinggi itu, namun risiko, kematian dapat sangat
serius, ujarnya.
Ada komplikasi-komplikasi mengancam nyawa akibat pendarahan, sebagian besar, tapi
juga komplikasi-komplikasi lain seperti risiko-risiko thromboembolic lebih tinggi setelah
operasi dibandingkan kelahiran normal.
Namun Dr. Temmerman menekankan bahwa operasi Caesar disarankan ketika kelahiran
normal berisiko terhadap ibu atau bayinya; misalnya karena proses kelahiran yang terlalu
lama, kesulitan pada janin, atau karena bayi ada di posisi abnormal.

Anda mungkin juga menyukai