Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PENDAHULUAN IBU MELAHIRKAN

POST SC

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2021– 2022

PROPOSAL PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SMTR V
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

A. Definisi
Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui
suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam
keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 2009).

Sectio Caesarea adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi pada
dinding abdomen dan uterus (Oxorn &William, 2010).

Menurut Amru Sofian (2012) Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan janin
dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut (Amin &
Hardhi, 2013).

Sectio Caesarea didefinisikan sebagai lahirnya janin melalui insisi pada dinding
abdomen (laparatomi) dan dinding uterus (histerektomi).

Dari beberapa pengertian tentang Sectio Caesarea diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa Sectio Caesarea adalah suatu tindakan pembedahan yang tujuannya untuk
mengeluarkan janin dengan cara melakukan sayatan pada dinding abdomen dan
dinding uterus.

Persalinan merupakan suatu proses yang bersih dan aman, untuk mengurangi
pencegahan komplikasi setelah bayi lahir sehingga mengurangi angka kesakitan dan
kematian ibu serta bayi baru lahir (Prawirohardjo, 2010 : 334).

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke
dalam jalan lahir. Persalinan dan kehamilan normal adalah proses pengeluaran janin
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan ( 37 – 42 minggu ), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik paa
ibu maupun pada janin (Prawirohardjo, 2009 : 100).

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari
uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan
cukup bulan ( setelah 37 – 42 minggu ) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan
dimulai ( inpartu ) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan serviks (
membuka dan menipis ) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap (JNPK-
KR, 2010 : 37).

B. Penyebab persalinan
Menurut Amin & Hardi (2013) etiologi Sectio Caesarea ada dua yaitu sebagai berikut :

1. Etiologi yang berasal dari ibu


Yaitu pada primigravida dengan kelainan letak, primi para tua disertai kelainan
letak ada, disporporsi sefalo pelvik (disproporsi janin/ panggul), ada sejarah
kehamilan dan persalinan yang buruk, terdapat kesempitan panggul, placenta
previa terutama pada primigravida, solutsio placenta tingkat I - II, komplikasi
kehamilan yaitu preeklampsi-eklampsia, atas permitaan, kehamilan yang
disertai penyakit (jantung, DM), gangguan perjalanan persalinan (kista
ovarium, mioma uteri dan sebagainya).
2. Etiologi yang berasal dari janin
Fetal distress/ gawat janin, mal presentasi dan mal posisi kedudukan janin,
prolapsus tali pusat dengan pembukaan kecil, kegagalan persalinan vakum atau
forseps ekstraksi.

Menurut Rasjidi (2009) indikasi dan kontra indikasi dari Sectio Caesarea sebagai
berikut :
1. Indikasi Sectio Caesarea
a. Indikasi mutlak
Indikasi Ibu
a. Panggul sempit absolut
b. Kegagalan melahirkan secara normal karena kurang adekuatnya stimulasi.
c. Tumor-tumor jalan lahir yang menyebabkan obstruksi.
d. Stenosis serviks atau vagina
e. Placenta previa
f. Disproporsi sefalopelvik.
g. Ruptur uteri membakat

Indikasi janin
a. Kelainan letak
b. Gawat janin
c. Prolapsus placenta
d. Perkembangan bayi yang terhambat
e. Mencegah hipoksia janin, misalnya karena preeklampsia.
2. Indikasi relatif
a. Riwayat Sectio Caesarea sebelumnya
b. Presentasi bokong
c. Distosia
d. Fetal distress
e. Preeklampsia berat, penyakit kardiovaskuler dan diabetes.
f. Ibu dengan HIV positif sebelum inpartu

3. Indikasi Sosial
a. Wanita yang takut melahirkan berdasarkan pengalaman sebelumnya.
b. Wanita yang ingin Sectio Caesarea elektif karena takut bayinya mengalami cedera
atau asfiksia selama persalinan atau mengurangi resiko kerusakan dasar panggul.
c. Wanita yang takut terjadinya perubahan pada tubuhnya atau sexuality image
setelah melahirkan.

4. Kontra indikasi
Kontraindikasi dari Sectio Caesarea adalah :
a. Janin mati
b. Syok
c. Anemia berat
d. Kelainan kongenital berat
e. Infeksi piogenik pada dinding abdomen
f. Minimnya fasilitas operasi sectio caesarea

C. Tanda-tanda Persalinan
1. Sulit tidur

Tidur malam yang terganggu dan perasaan gelisah bisa menjadi salah satu
tanda melahirkan semakin dekat. Maka dari itu, sebisa mungkin, usahakan agar
Bumil bisa tidur atau beristirahat di siang hari, karena Bumil pasti membutuhkan
tenaga ketika persalinan berlangsung.

2. Lebih sering buang air kecil


Beberapa pekan atau hari sebelum persalinan, bayi akan turun ke rongga
panggul Bumil. Kondisi ini akan membuat rahim menekan kandung kemih,
sehingga ibu hamil akan lebih sering buang air kecil dibandingkan biasanya.

3. Perubahan emosional

Biasanya ibu hamil akan merasakan perubahan dari segi emosional beberapa
hari sebelum melahirkan, misalnya mudah marah atau moody, selayaknya masa-
masa saat akan menstruasi.

4. Rasa sakit atau nyeri

Ini juga merupakan tanda-tanda melahirkan sudah dekat. Sebelum melahirkan,


ibu hamil mungkin akan merasakan nyeri atau kram pada punggung, perut, atau
kram layaknya nyeri yang dirasakan saat mendekati masa menstruasi, tetapi lebih
sakit.

5. Kontraksi palsu

Kontraksi ini biasa disebut kontraksi Braxton-Hicks atau pengencangan perut


yang datang dan pergi. Umumnya kontraksi ini berlangsung 30–120 detik, tidak
terjadi dengan beraturan, dan dapat hilang ketika ibu hamil berpindah posisi atau
rileks.

Selain itu, kontraksi palsu biasanya hanya terasa di daerah perut atau panggul,
sementara kontraksi sungguhan biasanya terasa di bagian bawah punggung
kemudian berpindah ke bagian depan perut.

Sebenarnya kontraksi Braxton-Hicks sudah bisa dirasakan sejak usia kehamilan


16 minggu, tapi kontraksi ini akan terasa lebih kuat dan lebih sering ketika
mendekati masa melahirkan.

6. Keluar lendir kental bercampur darah dari vagina


Selama kehamilan, leher rahim ditutupi oleh lendir yang kental. Namun, ketika
mendekati persalinan, leher rahim akan membesar dan melunak guna membentuk
jalan untuk bayi keluar.

Bersamaan dengan itu, lendir leher rahim akan keluar melalui vagina. Warna
lendir ini bisa beragam, mulai dari bening, merah muda, atau sedikit berdarah.
Lendir ini bisa keluar perlahan-lahan sehingga terlihat seperti keputihan dalam
jumlah yang banyak, atau bisa juga langsung keluar dalam satu kesatuan.

7. Air ketuban pecah

Tanda-tanda melahirkan yang diketahui oleh kebanyakan orang adalah


pecahnya air ketuban. Kebanyakan ibu hamil akan lebih dulu merasakan kontraksi
sebelum air ketuban pecah, tapi ada juga yang mengalami pecahnya ketuban
terlebih dahulu. Ketika hal ini terjadi, biasanya persalinan akan segera menyusul.

 Ada beberapa hal tanda dan gejala post sectio caesarea :


1. Pusing
2. Mual muntah
3. Nyeri di sekitar luka operasi
4. Adanya luka bekas operasi
5. Peristaltik usus menurun

D. Macam-macam HIS
1. Kontraksi Dini

Biasanya kontraksi dini terjadi di trimester pertama kehamilan, karena tubuh


masih dalam proses penyesuaian. Kontraksio terjadi karena meregangnya jaringan
ikat di sekitar rahim. Biasanya ibu hamil akan merasa kembung, sembelit, atau
kekurangan caira. Jika kontraksi disertai bercak, periksakanlah ke dokter.
2. Kontraksi Palsu (Braxton Hicks)

Istilah ini ditemukan oleh John Braxton Hicks, dokter asal Inggris yang pada
tahun 1872 meneliti kontraksi secara mendalam. Kontraksi Braxton Hicks biasanya
terjadi pada usia kehamilan 32-34 minggu dan temponya tidak teratur. Jika
kontraksi tidak terjadi lama dan tidak bertambah kuat, berarti Anda mengalami
kontraksi palsu, bukan yang sebenarnya.

3. Kontraksi saat Berhubungan Seks

Kontraksi jenis ini kerap terjadi karena sperma mengandung hormon


prostaglandin, yang menyebabkan kontraksi pada rahim. Hal ini kerap
dikhawatirkan karena bisa menjadi pencetus persalinan prematur atau bahkan
keguguran.

4. Kontraksi Inersia

Biasanya terjadi karena kelainan fisik ibu bamil, seperti kurang nutrisi, anemia,
hepatitis, TBC, atau miom. Kontraksi sebenarnya adalah kontrasi yang terjadi
menjelang persalinan, biasanya terjadi saat kehamilan memasuki usia 36 minggu.

E. Faktor-faktor yang Berperan Dalam Persalinan

Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan antara lain:

1. Passage: jalan lahir


2. Passanger: hasil konsepsi (janin dan plasenta)
3. Power: kekuatan ibu (his dan tenaga mengejan)
4. Psyche: psikologis ibu (kecemasan dan kesiapan menghadapi persalinan)
5. Position: posisi ibu saat bersalin
6. Penolong

F. Mekanisme Persalinan
Mekanisme persalinan merupakan gerakan janin dalam menyesuaikan dengan
ukuran dirinya dengan ukuran panggul saat kepala melewati panggul.mekanisme ini
sangat di[erlukan mengingat diameter janin yang lebih besar harus berada pada satu
garis lurus dengan diameter paling besar dari panggul (Sumarah, 2008 : 88).

Adapun gerakan – gerakan dalam mekanisme persalinan adalah sebagai berikut :


1. Engagement : janin berada setinggi spina iskiadika ibu.
2. Desent : gerakan janin ke bawah.
3. Fleksi : gerakan kepala janin yang menduduki ke depan sehingga dagunya merapat
pada dada.
4. Rotasi interna : gerakan rotasi kepala yang memudahkan pelintasan kepala
melewati spina iskiadika atau setelah melewati Hodge III (setinggi spina) atau
setelah didasar panggul.
5. Ekstensi : gerakan ekstensi merupakan gerakan dimana oksiput berhimpi langsung
pada margo inferior simpisis pubis.
6. Rotasi eksterna : kepala janin melakukan gerakan rotasi dari posisi anteropos terior
kembali ke posisi diagonal atau melintang.
7. Ekspulsi : kelahiran bagian tubuh janin lainnya (Anita Lockhart, 2014:52).
ASUHAN KEPERAWATAN IBU MELAHIRKAN
POST SC

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2021– 2022

PROPOSAL PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SMTR V
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POST SC
DENGAN INDIKASI KONTRAKSI RAHIM LEMAH

Nama Mahasiswa : Andhia Nosa Jauharah NIM : 190113006


Tempat Praktek : RS Anna Medika Tgl : 9 November 2021

1. DATA UMUM

Inisial klien : Ny. F Inisial suami : Tn. H

Usia : 35 th Usia suami : 38 th

Status perkawinan : Menikah Status Perkawinan : Menikah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : PNS

Pendidikan : SMA Pedidikan : S1

Agama : Islam

Suku bangsa : Betawi

Alamat : jl. Perjuangan No. 97 RT.001/RW.003, Harapan Baru, kec.


Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat

A. Riwayat Kehamilan Dan Persalinan Yang lalu

No Tahun Tipe Penolong Jenis BB Keadaan Komplikasi


persalinan kelamin lahir bayi saat nifas
lahir

1 2010 Normal Bidan Laki-laki 2.800 gr Sehat/hidup Tidak ada

2 2015 SC dokter Laki-laki 3.000 gr Sehat/hidup Tidak ada

3 2018 SC dokter Perempuan 3.000 gr Sehat/hidup Tidak ada

4 2021 SC Dr. Winarno Perempuan 2.800 gr Sehat/hidup Tidak ada

Pengalaman menyusui : Ya/ tidak Berapa lama: 2 tahun

B. Riwayat Kehamilan Saat Ini


1. Berapa kali periksa hamil : 8 kali

2. Masalah kehamilan : Tidak ada


C. Riwayat Persalinan Riwayat Ginekologi

1. Jenis persalinan : SC a.i (atas indikasi) : Kontraksi

rahim lemah

Tanggal/jam: 9 November 2021/10.17 wib

2. Jenis kelamin bayi : L/P, BB: 2800gr PB: 50cm

3. Perdarahan : Tidak ada

4. Masalah dalam persalinan : Tidak ada

D. Riwayat Ginekologi

1. Masalah ginekologi : Tidak ada

2. Riwayat KB : ibu mengatakan sebelumnya menggunakan KB


suntik 3 bulan

II. DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI

A. Status Obstetri : P4 A0 H4 Bayi rawat gabung : Ya/tidak

B. Keadaan umum: Baik Kesadaran : Composmentis

BB: 65 kg TB: 158 Cm

Tanda vital : TD: 120/80 mmHg Nadi : 72 x/menit

S: 36.3oC RR: 23 x/menit

C. Kepala Leher

1. Kepala : Kepala berbentuk bulat, bersih, tidak ada nyeri tekan dan
simetris

2. Mata : Mata simetris kanan kiri, konjung tiva tidak anemis, sclera tidak
iterik, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan, mata
bersih

3. Hidung : Hidung simetris, tidak ada nyeri tekan

4. Mulut : Mulut bersih, tidak ada pembengkakan tongsil


5. Telinga : Telinga simetris, bersih, tidak ada pengeluaran cairan

6. Leher : Leher simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembengkakan
kelenjar

7. Masalah khusus : Tidak ada

D. Dada

1. Jantung : Jantung simetris, suara normal

2. Paru : Simetris, pengembangan dinding dada simetris, tidak bengkak,


suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan

3. Payudara : Simetris kanan dan kiri, tidak ada nyeri tekan

4. Putting susu : puting menonjol, berwarna kecoklatan

5. Pengeluaran ASI : ASI sudah keluar

6. Masalah khusus : Tidak ada

E. Abdomen

1. Involusi uterus : kontraksi uterus (-)

2. Kandung kemih : penuh/ kosong

3. Diastasis rektus abdominis : Perut Ny. F tampak baik

4. Fungsi pencernaan : Normal

5. Masalah khusus : Tidak ada

F. Perineum dan genital

1. Vagina : integritas kulit : Elastis Edema: Tidak ada

Memar : Tidak ada Hematom : Tidak ada

2. Perineum : utuh/ episiotomi/ ruptur

Tanda REEDA : R : kemerahan : Ya/ tidak

E : bengkak : Ya/ tidak

E : echimosis : Ya/ tidak

D : discharge : Ya/ tidak

A : approximate : Ya/ tidak

Kebersihan:
3. Lokia

Jumlah : 100 cc

Jenis/ warna : merah kecoklatan

Konsistensi : sedikit mengental

4. Hemoroid

Derajat : Tidak ada Lokasi : Tidak ada

Berapa lama : Tidak ada Nyeri/tidak : Tidak ada

5. Masalah khusus : Tidak ada

G. Eksremitas

1. Eksremitas atas : Edema: Ya/ tidak

2. Eksremitas : Nyeri : Ya/ tidak

Varises : Ya/tidak

3. Masalah khusus : Tidak ada

H. Eliminasi

1. Urine : Kebiasaan BAK: 8x sehari sebelum melahirkan

BAK saat ini : 5x sehari setelah SC

2. BAB : Kebiasaan BAB: 1x sehari sebelum melahiran

BAB saat ini : 1x sehari setelah SC Konstipasi : Ya/ tidak

I. Istirahat dan Kenyamanan

1. Pola tidur : Kebiasaan: Baik lama: 8jam

Pola tidur saat ini : tidak menentu

2. Keluhan ketidaknyamanan : Ya/tidak, lokasi : nyeri pada luka jahitan

Sifat : seperti disayat sayat Intensitas: sedang

J. Mobilisasi dan latihan


1. Tingkat mobilisasi : pasien tampak dibantu keluarga saat aktifitas

2. Latihan senam : Tidak ada


3. Masalah khusus : Tidak ada

K. Nutrisi dan Cairan

1. Asupan nutrisi : nasi putih, lauk pauk, sayuran


nafsu makan: baik/ tidak

2. Asupan cairan : baik, cukup

3. Masalah khusus : Tidak ada

L. Keadaan Mental

1. Adaptasi psikologis : klien, suami, dan keluarga merasa bahagia


degan kelahiran anaknya

2. Penerimaan terhadap bayi : Pasien berada pada proses adaptasi

3. Masalah khusus : Tidak ada

M. Kemampuan Menyusui : Baik

N. Obat- obatan : Asam mefenamat, albumin kapsul ikan gabus

O. Keadaan umum ibu

Tanda vital : TD: 120/80 mmHg Nadi: 80 x/ menit

S : 36,3oC RR : 23 x/ menit

P. Jenis Persalinan : SC

Q. Komplikasi persalinan : Ibu: Tidak Ada Janin: Tidak Ada

R. Lamanya ketuban pecah : Kondisi ketuban : Baik

III. KEADAAN BAYI SAAT LAHIR

A. Lahir tanggal : 9 November 2021

B. Kelahiran : Tunggal
C. Tindakan resusitasi : Tidak ada
D. Plasenta : Berat : 3,7 gr Tali pusat: panjang: 55 cm

Ukuran :16 cm Jumlah pembuluh darah: -

Kelainan : Tidak ada

NILAI APGAR

TANDA NILAI JMH

0 1 2

Denyut jantung ( ) Tidak ada ( ) < 100 ( - ) >100 2


( Pulse )
Usaha napas ( ) Tidak ada ( ) Lemah/tidak ( -) baik dan teratur, 2
( Respiratori) teratur menangis kuat

Tonus otot ( ) Lemah/tidak ( ) sedikit gerakan (- ) gerakan aktif 2


(Keaktifan) ada gerakan

Reflex ( ) Tidak ada ( ) gerakan sedikit (- ) reaksi melawan 2


(Grimance) respon / Meringis/ Menangis, batuk /
stimulus menangis lemah bersin
Warna kulir ( ) Biru/ pucat ( -) tubuh ( ) kemerahan 1
(Appreance) kemerahan
II. ANALISA DATA

No Hari/ tgl/ jam DATA PROBLEM ETIOLOGI

1. Selasa, 9 Subjektif : - Gangguan - Nyeri


November 2021 - Pasien mengatakan mobilitas fisik
telah melahirkan
anak ke 4 pada jam - Risiko jatuh - Kondisi pasca
10.17 WIB anak oprasi
perempuan dengan
BB: 2800 gr
- Pasien mengatakan
sulit melakukan
aktivitas seperti
biasa
- Pasien mengatakan
merasa cemas saat
bergerak
- Pasien mengatakan
tidak mau berjalan
karena takut
terjatuh

Objektif :
- Pasien tampak takut
melakukan aktifitas
- Keluarga selalu
membantu aktifitas
pasien
- Keadaan umum
lemah
- Jahitan bawah perut
dengan panjang 15
cm
- TD: 120/80 mmHg
- N: 80x/mnt
- RR: 23x/mnt
- S: 36,30C
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN:

No Tgl/ jam Diagnosis keperawatan KODE DX

1 9 November 2021 - Gangguan Mobiilitas Fisik b.d nyeri - D.0054


- Risiko Jatuh b.d kondisi pasca oprasi - D.0143
III. INTERVENSI

TGL/ No. DX TUJUAN & RENCANA TINDAKAN RASIONAL PARAF


KRITERIA HASIL
JAM
Selasa, 1. Gangguan Observasi - Untuk mengetahui
9/11/2021 mobilitas Setelah dilakukan adanya nyeri atau
- Identifikasi adanya
fisik b.d tindakan keluhan fisik lainnya
keperawatan nyeri atau keluhan fisik
nyeri - Untuk mengetahui
selama 2x24 jam lainnya
toleransi fisik saat
mobilitas fisik - Identifikasi toleransi
meningkat melakukan pergerakan
fisik melakukan
- Untuk mengetahui
pergerakan
Dengan Kriteria kondisi umum selama
Hasil: - Monitor kondisi umum
melakukan mobilisasi
selama melakukan
- Untuk mencegah pasien
1. Pergerakan mobilisasi
jatuh dari tempat tidur
ekstermitas: Terapeutik - Untuk membatu pasien
meningkat mobilisasi
2. Rentang - Fasilitasi aktivitas - Untuk mengetahui
gerak mobilisasi dengan alat prosedur mobilisasi
(ROM): bantu, (mis.pagar - Untuk melatih pasien
meningkat tempat tidur)
3. Nyeri: mobilisasi sederhana Andhia
- Libatkan keluarga Nosa
menurun
untuk membantu pasien Jauharah
4. Kecemasan:
menurun dalam meningkatkan
mobilisasi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
- Anjurkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis. Duduk
di tempat duduk di sisi
tempat tidur, pindah
dari tempat tidur ke
kursi)
Selasa, 2. Risiko Setelah dilakukan Observasi - Untuk mengetahui
9/11/2021 jatuh b.d tindakan fajtor risiko jatuh
- Identifikasi faktor
kondisi keperawatan 2x24 - Untuk mengetahui
risiko jatuh
pasca jam Tingkat jatuh - Identifikasi risiko jatuh keadaan pasien
oprasi menurun - Untuk memonitor
setidaknyasekali setiap
kemampuan
shift atau sesuai dengan
berpindah/mobilisasi
Dengan Kriteria kebijakan institusi
pasien
Hasil: - Monitor kemampuan
- Untuk memudahkan
1. Jatuh dari berpindah dari tempat
pasien naik dan turun
tempat tidur: tidur ke kursi roda dan
tempat tidur
menurun sebaliknya
- Agar pasien bisa
2. Jatuh saat Terapeutik memanggil perawat
berdiri: jika kesulitan Andhia
menurun - atur tempat tidur melakukan mobilisasi Nosa
3. Jatuh saat mekanis pada posisi - Untuk meminimalisir Jauharah
berjalan: terendah terjadinya jatuh karena
- dekatkan bel pemanggil kepeleset
menurun
dalam jangkauan pasien - Agar tidak gampang
4. Jatuh saat naik
tangga: Edukasi jatuh
menurun
- Anjurkan
5. Jatuh saat di
menggunakan alas kaki
kamar mandi: yang tidak licin
menurun - Anjurkan
berkonsentrasi untuk
menjaga keseimbangan
tubuh
IV. IMPLEMENTASI

No. TGL/JAM TINDAKAN RESPON PARAF


DX
1. 9/11/2021 Dukungan Mobilisasi
S:
- meidentifikasi adanya nyeri - Pasien mengatakan
atau keluhan fisik lainnya telah melahirkan anak
- meidentifikasi toleransi fisik ke 4 pada jam 10.17
melakukan pergerakan WIB anak perempuan
- memonitor kondisi umum dengan BB: 2800 gr
selama melakukan - Pasien mengatakan
mobilisasi sulit melakukan
- memfasilitasi aktivitas aktivitas seperti biasa
mobilisasi dengan alat - Pasien mengatakan
bantu, (mis.pagar tempat merasa cemas saat Andhia
tidur) bergerak nosa
- melibatkan keluarga untuk jauharah
membantu pasien dalam O:
meningkatkan mobilisasi
- menjelaskan tujuan dan - Pasien tampak takut
melakukan aktifitas
prosedur mobilisasi
- Keluarga selalu
- menganjurkan mobilisasi membantu aktifitas
sederhana yang harus pasien
dilakukan (mis. Duduk di - Keadaan umum lemah
tempat duduk di sisi tempat - Jahitan bawah perut
tidur, pindah dari tempat dengan panjang 15 cm
tidur ke kursi) - TD: 120/80 mmHg
- N: 80x/mnt
- RR: 23x/mnt
- S: 36,30C
2. 9/11/2021 Pencegahan Jatuh S:
- Pasien mengatakan
- Meidentifikasi faktor risiko telah melahirkan anak
jatuh ke 4 pada jam 10.17
- Meidentifikasi risiko jatuh WIB anak perempuan
setidaknyasekali setiap shift dengan BB: 2800 gr
atau sesuai dengan kebijakan - Pasien mengatakan
institusi sulit melakukan
- Memonitor kemampuan aktivitas seperti biasa
berpindah dari tempat tidur - Pasien mengatakan
ke kursi roda dan sebaliknya merasa cemas saat
- Mengatur tempat tidur bergerak
mekanis pada posisi
terendah O: Andhia
- Mendekatkan bel pemanggil Nosa
- Pasien tampak takut Jauharah
dalam jangkauan pasien
melakukan aktifitas
- Menganjurkan - Keluarga selalu
menggunakan alas kaki yang membantu aktifitas
tidak licin pasien
- menganjurkan - Keadaan umum lemah
berkonsentrasi untuk - Jahitan bawah perut
menjaga keseimbangan dengan panjang 15 cm
tubuh - TD: 120/80 mmHg
- N: 80x/mnt
- RR: 23x/mnt
- S: 36,30C
Rabu, Dukungan Mobilisasi S:
3. 10/11/2021 - Pasien mengatakan
- meidentifikasi adanya nyeri telah melahirkan anak
atau keluhan fisik lainnya ke 4 pada jam 10.17
- meidentifikasi toleransi fisik WIB anak perempuan
melakukan pergerakan dengan BB: 2800 gr
- memonitor kondisi umum - Pasien mengatakan
selama melakukan sudah bisa melakukan
mobilisasi aktivitas seperti biasa
- memfasilitasi aktivitas - Pasien mengatakan
mobilisasi dengan alat yidak merasa cemas
bantu, (mis.pagar tempat Andhia
saat bergerak
tidur) Nosa
- melibatkan keluarga untuk O: Jauharah
membantu pasien dalam
meningkatkan mobilisasi - Pasien sudah tidak takut
melakukan aktifitas
- menjelaskan tujuan dan
- Keluarga sudah tidak
prosedur mobilisasi
membantu aktifitas
- menganjurkan mobilisasi pasien
sederhana yang harus - Keadaan umum baik
dilakukan (mis. Duduk di - Jahitan bawah perut
tempat duduk di sisi tempat dengan panjang 15 cm
tidur, pindah dari tempat - TD: 120/80 mmHg
tidur ke kursi) - N: 72x/mnt
- RR: 20x/mnt
- S: 36,30C
4. Rabu, Pencegahan Jatuh S:
10/11/2021 - Pasien mengatakan
- Meidentifikasi faktor risiko telah melahirkan anak
jatuh ke 4 pada jam 10.17
- Meidentifikasi risiko jatuh WIB anak perempuan
setidaknyasekali setiap shift dengan BB: 2800 gr
atau sesuai dengan kebijakan - Pasien mengatakan
institusi sudah bisa melakukan
- Memonitor kemampuan aktivitas seperti biasa
berpindah dari tempat tidur - Pasien mengatakan
ke kursi roda dan sebaliknya yidak merasa cemas
- Mengatur tempat tidur saat bergerak Andhia
mekanis pada posisi nosa
terendah O: jauharah
- Mendekatkan bel pemanggil
- Pasien sudah tidak takut
dalam jangkauan pasien
melakukan aktifitas
- Menganjurkan - Keluarga sudah tidak
menggunakan alas kaki yang membantu aktifitas
tidak licin pasien
- menganjurkan - Keadaan umum baik
berkonsentrasi untuk - Jahitan bawah perut
menjaga keseimbangan dengan panjang 15 cm
- TD: 120/80 mmHg
tubuh
- N: 72x/mnt
- RR: 20x/mnt
- S: 36,30C
V.EVALUASI

No. HARI/ JAM CATATAN PERKEMBANGAN PARAF


DX TANG
GAL
1 Selasa, 9 S:
november - Pasien mengatakan sulit melakukan
2021 aktivitas seperti biasa
O:

- Pasien tampak takut melakukan


aktifitas
- Jahitan bawah perut dengan panjang
15 cm
- TD: 120/80 mmHg Andhia
- N: 80x/mnt Nosa
- RR: 23x/mnt Jauharah
0
- S: 36,3 C

A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi dilanjutkan
2. Selasa, S:
9/11/2021 - Pasien mengatakan merasa cemas
saat bergerak
O:

- Pasien tampak takut melakukan


aktifitas
- Keluarga selalu membantu aktifitas Andhia
pasien Nosa
- Jahitan bawah perut dengan panjang Jauharah
15 cm
- TD: 120/80 mmHg
- N: 80x/mnt
- RR: 23x/mnt
- S: 36,30C

A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi dilanjutkan
3. Rabu, S:
10/11/2021 Pasien mengatakan sudah bisa
melakukan aktivitas seperti biasa
O:

- Pasien sudah tidak takut melakukan


aktifitas Andhia
- Jahitan bawah perut dengan panjang Nosa
15 cm Jauharah
- TD: 120/80 mmHg
- N: 80x/mnt
- RR: 23x/mnt
- S: 36,30C

A: Gangguan Mobilitas Fisik teratasi

P: Intervensi dilanjutkan dirumah


4. Rabu, S:
10/11/2021 - Pasien mengatakan tidak merasa
cemas saat bergerak
- Pasien mengatakan sudah bisa
berjalan seperti normal
O:
- Keluarga sudah tidak membantu Andhia
Nosa
aktifitas pasien
Jauharah
- Jahitan bawah perut dengan panjang
15 cm
- TD: 120/80 mmHg
- N: 80x/mnt
- RR: 23x/mnt
- S: 36,30C

A: Risiko Jatuh teratasi

P: Intervensi dilanjutkan dirumah


RESUME

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2021– 2022

PROPOSAL PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SMTR V
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
RESUME KASUS

1. Pengkajian
Data Subyektif :

- Klien mengatakan nyeri pada bagian luka post SC

Data Obyektif :

- Klien tanpak meringis menahan sakit


- Klien tanpak gelisah

P : Nyeri post sc
Q : Seperti di sayat sayat
R : Nyeri di abdomen
S : Skala 6
T : Nyeri hilang timbul
TTV

- TD : 140/90 mmHg
- S : 37C
- N : 22x/mnt
- Rr : 89x/mnt
- Kesadaran : Composmentis
3. Pathway ( masalah keperawatan )

4. Diagnosa Keperawatan
- Nyeri akut berhubungan dengan kondisi pembedahan

Luaran :
Tingkat nyeri (L.08066)

- Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapakan nyeri berkurang

Kriteria Hasil :

1. Keluhan nyeri menurun


2. Meringis menurun
3. Sikap proktektif menurun
4. Gelisah menurun
5. Kesulitan tidur menurun

3. Intervensi
Manajemen Nyeri
Observasi

- identifikasi lokal, karakteristik, durasi frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri


- identifikasi skala nyeri
- identifikasi respon nyeri non verbal
- identifikasi factor yang memperberat danmemperingan nyeri
- identifikasi pengetahuan tentang nyeri
- identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan mengurangi rasa nyeri

Teraupetik

- berikan teknik non farmakologis untuk control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- fasilitas istirahat dan tidur
- pertimbangkan jenis dansumber pemilihan strategi meredakan nyeri

4. Implementasi

- Meindentifikasi lokasi, karakteristik, durasi frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri


- Meidentifikasi skala nyeri
- Meidentifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri ( pemberian relaksasi
nafas dalam
-
6. Evaluasi

S:

- klien mengatakan nyeri pada bagian perut


- Klien mengatakan merasa tidak nyaman karena nyeri post sc
- Klien mengatakan kesulitan untuk melakukan aktivitas

O:

- klien tampak meringis menahan sakit


- klien tampak gelisah
- skala nyeri 6
- TD : 140/90 mmHg

P : Nyeri post sc
Q : Seperti di sayat sayat
R : Nyeri di abdomen
S : Skala 6
T : Nyeri hilang timbul

- TD : 140/90 mmHg
- N : 89x/mnt
- Rr : 20x/mnt
- S : 37C

A : masalah belum teratasi


P : intervensi di lanjutkan

Anda mungkin juga menyukai