POST SC
A. Definisi
Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui
suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam
keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 2009).
Sectio Caesarea adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi pada
dinding abdomen dan uterus (Oxorn &William, 2010).
Menurut Amru Sofian (2012) Sectio Caesarea adalah suatu cara melahirkan janin
dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut (Amin &
Hardhi, 2013).
Sectio Caesarea didefinisikan sebagai lahirnya janin melalui insisi pada dinding
abdomen (laparatomi) dan dinding uterus (histerektomi).
Dari beberapa pengertian tentang Sectio Caesarea diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa Sectio Caesarea adalah suatu tindakan pembedahan yang tujuannya untuk
mengeluarkan janin dengan cara melakukan sayatan pada dinding abdomen dan
dinding uterus.
Persalinan merupakan suatu proses yang bersih dan aman, untuk mengurangi
pencegahan komplikasi setelah bayi lahir sehingga mengurangi angka kesakitan dan
kematian ibu serta bayi baru lahir (Prawirohardjo, 2010 : 334).
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke
dalam jalan lahir. Persalinan dan kehamilan normal adalah proses pengeluaran janin
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan ( 37 – 42 minggu ), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik paa
ibu maupun pada janin (Prawirohardjo, 2009 : 100).
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari
uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan
cukup bulan ( setelah 37 – 42 minggu ) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan
dimulai ( inpartu ) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan serviks (
membuka dan menipis ) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap (JNPK-
KR, 2010 : 37).
B. Penyebab persalinan
Menurut Amin & Hardi (2013) etiologi Sectio Caesarea ada dua yaitu sebagai berikut :
Menurut Rasjidi (2009) indikasi dan kontra indikasi dari Sectio Caesarea sebagai
berikut :
1. Indikasi Sectio Caesarea
a. Indikasi mutlak
Indikasi Ibu
a. Panggul sempit absolut
b. Kegagalan melahirkan secara normal karena kurang adekuatnya stimulasi.
c. Tumor-tumor jalan lahir yang menyebabkan obstruksi.
d. Stenosis serviks atau vagina
e. Placenta previa
f. Disproporsi sefalopelvik.
g. Ruptur uteri membakat
Indikasi janin
a. Kelainan letak
b. Gawat janin
c. Prolapsus placenta
d. Perkembangan bayi yang terhambat
e. Mencegah hipoksia janin, misalnya karena preeklampsia.
2. Indikasi relatif
a. Riwayat Sectio Caesarea sebelumnya
b. Presentasi bokong
c. Distosia
d. Fetal distress
e. Preeklampsia berat, penyakit kardiovaskuler dan diabetes.
f. Ibu dengan HIV positif sebelum inpartu
3. Indikasi Sosial
a. Wanita yang takut melahirkan berdasarkan pengalaman sebelumnya.
b. Wanita yang ingin Sectio Caesarea elektif karena takut bayinya mengalami cedera
atau asfiksia selama persalinan atau mengurangi resiko kerusakan dasar panggul.
c. Wanita yang takut terjadinya perubahan pada tubuhnya atau sexuality image
setelah melahirkan.
4. Kontra indikasi
Kontraindikasi dari Sectio Caesarea adalah :
a. Janin mati
b. Syok
c. Anemia berat
d. Kelainan kongenital berat
e. Infeksi piogenik pada dinding abdomen
f. Minimnya fasilitas operasi sectio caesarea
C. Tanda-tanda Persalinan
1. Sulit tidur
Tidur malam yang terganggu dan perasaan gelisah bisa menjadi salah satu
tanda melahirkan semakin dekat. Maka dari itu, sebisa mungkin, usahakan agar
Bumil bisa tidur atau beristirahat di siang hari, karena Bumil pasti membutuhkan
tenaga ketika persalinan berlangsung.
3. Perubahan emosional
Biasanya ibu hamil akan merasakan perubahan dari segi emosional beberapa
hari sebelum melahirkan, misalnya mudah marah atau moody, selayaknya masa-
masa saat akan menstruasi.
5. Kontraksi palsu
Selain itu, kontraksi palsu biasanya hanya terasa di daerah perut atau panggul,
sementara kontraksi sungguhan biasanya terasa di bagian bawah punggung
kemudian berpindah ke bagian depan perut.
Bersamaan dengan itu, lendir leher rahim akan keluar melalui vagina. Warna
lendir ini bisa beragam, mulai dari bening, merah muda, atau sedikit berdarah.
Lendir ini bisa keluar perlahan-lahan sehingga terlihat seperti keputihan dalam
jumlah yang banyak, atau bisa juga langsung keluar dalam satu kesatuan.
D. Macam-macam HIS
1. Kontraksi Dini
Istilah ini ditemukan oleh John Braxton Hicks, dokter asal Inggris yang pada
tahun 1872 meneliti kontraksi secara mendalam. Kontraksi Braxton Hicks biasanya
terjadi pada usia kehamilan 32-34 minggu dan temponya tidak teratur. Jika
kontraksi tidak terjadi lama dan tidak bertambah kuat, berarti Anda mengalami
kontraksi palsu, bukan yang sebenarnya.
4. Kontraksi Inersia
Biasanya terjadi karena kelainan fisik ibu bamil, seperti kurang nutrisi, anemia,
hepatitis, TBC, atau miom. Kontraksi sebenarnya adalah kontrasi yang terjadi
menjelang persalinan, biasanya terjadi saat kehamilan memasuki usia 36 minggu.
F. Mekanisme Persalinan
Mekanisme persalinan merupakan gerakan janin dalam menyesuaikan dengan
ukuran dirinya dengan ukuran panggul saat kepala melewati panggul.mekanisme ini
sangat di[erlukan mengingat diameter janin yang lebih besar harus berada pada satu
garis lurus dengan diameter paling besar dari panggul (Sumarah, 2008 : 88).
1. DATA UMUM
Agama : Islam
rahim lemah
D. Riwayat Ginekologi
C. Kepala Leher
1. Kepala : Kepala berbentuk bulat, bersih, tidak ada nyeri tekan dan
simetris
2. Mata : Mata simetris kanan kiri, konjung tiva tidak anemis, sclera tidak
iterik, tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan, mata
bersih
6. Leher : Leher simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembengkakan
kelenjar
D. Dada
E. Abdomen
Kebersihan:
3. Lokia
Jumlah : 100 cc
4. Hemoroid
G. Eksremitas
Varises : Ya/tidak
H. Eliminasi
L. Keadaan Mental
S : 36,3oC RR : 23 x/ menit
P. Jenis Persalinan : SC
B. Kelahiran : Tunggal
C. Tindakan resusitasi : Tidak ada
D. Plasenta : Berat : 3,7 gr Tali pusat: panjang: 55 cm
NILAI APGAR
0 1 2
Objektif :
- Pasien tampak takut
melakukan aktifitas
- Keluarga selalu
membantu aktifitas
pasien
- Keadaan umum
lemah
- Jahitan bawah perut
dengan panjang 15
cm
- TD: 120/80 mmHg
- N: 80x/mnt
- RR: 23x/mnt
- S: 36,30C
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN:
P: Intervensi dilanjutkan
2. Selasa, S:
9/11/2021 - Pasien mengatakan merasa cemas
saat bergerak
O:
P: Intervensi dilanjutkan
3. Rabu, S:
10/11/2021 Pasien mengatakan sudah bisa
melakukan aktivitas seperti biasa
O:
1. Pengkajian
Data Subyektif :
Data Obyektif :
P : Nyeri post sc
Q : Seperti di sayat sayat
R : Nyeri di abdomen
S : Skala 6
T : Nyeri hilang timbul
TTV
- TD : 140/90 mmHg
- S : 37C
- N : 22x/mnt
- Rr : 89x/mnt
- Kesadaran : Composmentis
3. Pathway ( masalah keperawatan )
4. Diagnosa Keperawatan
- Nyeri akut berhubungan dengan kondisi pembedahan
Luaran :
Tingkat nyeri (L.08066)
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapakan nyeri berkurang
Kriteria Hasil :
3. Intervensi
Manajemen Nyeri
Observasi
Teraupetik
- berikan teknik non farmakologis untuk control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- fasilitas istirahat dan tidur
- pertimbangkan jenis dansumber pemilihan strategi meredakan nyeri
4. Implementasi
S:
O:
P : Nyeri post sc
Q : Seperti di sayat sayat
R : Nyeri di abdomen
S : Skala 6
T : Nyeri hilang timbul
- TD : 140/90 mmHg
- N : 89x/mnt
- Rr : 20x/mnt
- S : 37C