Anda di halaman 1dari 2

VBAC (Vaginal Birth After Caesarean)

Apa itu VBAC?

VBAC merupakan singkatan dari “Vaginal Birth After Caesarean”. VBAC berarti melahirkan secara
pervaginam setelah sebelumya pernah melahirkan secara caesar.

Hasil penelitian menunjukkan 3 dari 4 wanita (75%) yang sebelumnya pernah 1x mengalami operasi
caesar dapat melahirkan secara pervaginam.

Manfaat VBAC untuk ibu:

1. Melahirkan secara pervaginam membuat ibu lebih cepat melakukan aktivitas sehari-hari
setelah melahirkan dan dapat pulang ke rumah lebih cepat.
2. Risiko infeksi, thrombosis (bekuan darah), atau risiko kebutuhan transfusi darah lebih kecil
dibandingkan dengan melahirkan secara caesar.

Manfaat VBAC untuk bayi:

1. Bayi yang dilahirkan secara pervaginam pernafasannya lebih cepat stabil.


2. Dengan melahirkan secara pervaginam, ibu dan bayi bisa melakukan skin to skin dengan
lebih mudah dan ibu bisa segera memulai menyusui bayinya.

Risiko VBAC:

Di samping manfaatnya, VBAC juga memiliki risiko. Risiko dari VBAC adalah robekan rahim dari bekas
luka operasi caesar sebelumnya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk dapat melakukan VBAC:

1. Apakah ibu pernah melahirkan normal sebelumya?


Berdasarkan hasil penelitian, jika seorang wanita pernah melahirkan pervaginam
sebelumnya baik sebelum atau sesudah operasi caesar, 9 dari 10 (90%) dapat melahirkan
secara pervaginam (dapat meningkatkan keberhasilan VBAC).
2. Apa tipe sayatan pada operasi caesar sebelumnya?
Sebagian besar tipe sayatan operasi caesar adalah pada bagian bawah rahim. Jika operasi
caesar sebelumnya sayatan dilakukan pada bagian atas rahim, kemungkinan terjadinya
robekan rahim lebih tinggi.
3. Berapa kali sudah melakukan operasi caesar?
Jika sebelumnya pernah melahirkan caesar sebanyak 2x, kelahiran setelahnya sebaiknya
dilakukan secara caesar. Tingkat keberhasilan untuk melahirkan pervaginam adalah sebesar
70-75% dan tentunya perlu didiskusikan dengan dokter kandungan yang menangani karena
adanya risiko robekan pada rahim.
4. Kapan operasi caesar terakhir?
Risiko robekan pada rahim meningkat jika jarak persalinan <18 bulan.
5. Apakah ada faktor penyulit lain pada kehamilan?
Contohnya seperti kelainan letak bayi, tensi ibu yang tinggi, kehamilan yang sudah lewat
waktunya, hamil kembar, letak plasenta di bawah, dan beberapa hal lain.
6. Di mana rencana melakukan persalinan?
Jika ibu ingin melakukan VBAC, maka persalinan harus dilakukan di tempat yang mampu
melakukan operasi caesar darurat (Rumah Sakit).
7. Apakah memerlukan induksi (rangsang)?
Pada persalinan pervaginam setelah caesar tidak bisa dilakukan induksi atau menggunakan
obat perangsang jika persalinan tidak maju.
8. Apakah ada riwayat robekan pada rahim sebelumnya?
Pasien tidak akan disarankan melahirkan pervaginam jika ada riwayat robekan pada rahim di
kehamilan sebelumnya.

Selalu diskusikan dengan dokter kandungan Anda mengenai rencana persalinan Anda.

Anda mungkin juga menyukai