Anda di halaman 1dari 16

Vaginal Birth After Caesarean

Section (VBAC)

Pembimbing

dr.Cipta Pramana.SpOG (k)

Bangun said s
Definisi
VBAC (Vaginal Birth After Cesarean
Section) ialah proses persalinan per
vaginam yang dilakukan terhadap
pasien yang pernah mengalami seksio
sesaria pada kehamilan sebelumnya
epidemiologi
American Congress of Obstetricians
and Gynecologist (ACOG) angka
beberhasilan VBAC sekitar 60 80%.
Penelitian si Rumah Sakit Dr.Hasan
Sadikin dalam kurun waktu 5 tahun
( 1991-1995) angka keberhasilan 35,9
%. Sedangkan dari obstetric care
record di RSHS selama tahun 2007 di
dapatkan angka 30%.
Kriteria seleksi pasien yang
mencoba VBAC menurut ACOG
Riwayat 1 atau 2 kali seksio sesarea
dengan insisi segmen bawah rahim
Secara klinis panggul adekuat atau
imbang fetopelvik baik
Tidak ada bekas ruptur uteri atau bekas
operasi lain pada uterus
Tersedianya tenaga yang mampu untuk
melaksanakan monitoring, persalinan dan
seksio sesarea emergensi.
Sarana dan personil anastesi siap untuk
menangani seksio sesarea darurat
Kontraindikasi
Riwayat insisi klasik atau T atau operasi uterus
transfundal lainnya (termasuk riwayat
histerotomi, ruptura uteri, miomektomi)
Adanya indikasi untuk harus dilakukan seksio
sesarea (plasenta previa, makrosomia,
malpresentasi, malposisi)
Komplikasi medis atau obstetri yang melarang
persalinan pervaginam
Ketidakmampuan melaksanakan seksio sesarea
segera karena tidak adanya operator, anastesia,
staf atau fasilitas
Kehamilan kembar
Pasien menolak
PRASAYARAT VBAC
Memerlukan kehadiran seorang
dokter ahli kebidanan, ahli anastesi
dan staf yang dapat melakukan
persalinan dengan seksio sesarea
emergensi
Kamar operasi dan staf siap
Persediaan darah
Alat monitor denyut jantung janin
FAKTOR YANG BERPENGARUH
Teknik operasi sebelumnya
Jumlah seksio sesarea sebelumnya
Penyembuhan luka pada seksio sesarea
sebelumnya
Indikasi operasi pada seksio sesarea
sebelumnya
Usia maternal
Riwayat persalinan pervaginam
Keadaan selaput ketuban
Menurut Troyer (1992) pada penelitiannya mendapatkan
keberhasilan penanganan VBAC dapat dihubungkan dengan
indikasi seksio sesarea yang lalu
KOMPLIKASI
Ruptura uteri merupakan komplikasi
langsung, Tanda ruptura uteri
Pola denyut jantung janin yang tidak
beraturan, dengan deselerasi
memanjang. Deselerasi lambat,
bradikardi, atau denyut jantung hilang
Nyeri uterus atau perut
Perdarahan pervaginam
Hipotensi
Hematuri
faktor risiko terjadinya rupture
uteri pada pasien sebelum
VBAC
Jenis parut uterus
Jumlah seksio sesarea sebelumnya
Riwayat persalinan pervaginam
Jarak kelahiran
Usia ibu
Infeksi paska seksio pada kehamilan
sebelumnya
Ketebalan segmen bawah uterus ( SBU
)
Berdasarkan beberapa penelitian yang pernah dilakukan,
terdapat beberapa faktor risiko terjadinya ruptur uteri
Usia ibu > 40 tahun lebih berisiko 3x daripada ibu dengan usia
< 30 tahun.
Jarak kelahiran < 18 bulan meningkatkan risiko 3x, dan
mempunyai 86% keberhasilan dengan jarak kehamilan lebih
dari 18 bulan.
Demam setelah seksio sesarea sebelumnya meningkatkan
risiko 4x
Jahitan 1 lapis pada rahim meningkatkan risiko hampir 4x
dibandingkan dengan 2 lapis
Jumlah seksio sesarean sebelumnya >2x meningkatkan risiko
4,5x
Induksi persalinan dengan oksitosin meningkatkan risiko 4,6x
Sayatan klasik/ T terbalik berisiko ruptura uteri 4-9%, vertikal
rendah 17 %, sedangkan insisi transversal rendah 0,1-1,5%.
Adanya riwayat persalinan pervaginam sebelumnya
menurunkan risiko ruptur 0,2.
Risiko terjadinya ruptur 0% bila ketebalan SBU > 4,5 mm, 0,6%
bila 2,6-3,5 mm dan 9,8% bila tebalnya < 2,5 mm.
Berat janin > 4000 gr mempunyai risiko 1-2x lebih besar untuk
terjadi ruptura uteri
MANAJEMEN
PERSALINAN VBAC
Anamnesis yang teliti mengenai riwayat
persalinan sebelumnya
Faktor faktor yang berhubungan dengan
kehamilan sekarang
Faktor yang berhubungan dengan
penatalaksanaan persalinan seperti induksi
Pemantauan penatalaksanaan VBAC
terhadap tanda ancaman ruptura uteri
Kemampuan mengadakan operasi dalam
waktu kurang lebih 30 menit bila terjadi
ancaman ruptura uteri
MANAJEMEN
PERSALINAN VBAC
Penggunaan oksitosin sebagai induksi ataupun
augmentasi masih dapat diterima selama pasien
dalam pengawasan yang ketat
Dianjurkan untuk melakukan
eksplorasi/pemeriksaan terhadap keutuhan
dinding uterus setelah lahirnya plasenta,
terutama pada lokasi irisan seksio sesarea
terdahulu.
Dilarang keras melakukan ekspresi fundus uteri
(perasat Kristeller).
Apabila syarat-syarat untuk persalinan per
vaginam tak terpenuhi (misalnya kala II dengan
kepala yang masih tinggi), dapat dilakukan seksio
sesarea kembali.
Penilaian Keberhasilan
VBAC
Sistem Skoring Flamm-Geiger
untuk VBAC
N Karakteristik Skor
o
1 Usia < 40 tahun 2
2 Riwayat persalinan pervaginam
- sebelum dan sesudah seksio sesarea 4
- persalinan pervaginam sesudah seksio sesarea 2
- persalinan pervaginam sebelum seksio sesarea 1
- tidak ada 0
3 Alasan lain seksio sesarea terdahulu (bukan kegagalan 1
kemajuan persalinan)
4 Pendataran dan penipisan serviks saat tiba di Rumah
Sakit dalam keadaan inpartu: 2
- 75 % 1
- 25 75 % 0
- < 25 % 1
5 Dilatasi serviks 4 cm
Interpretasi skor
Skor Angka
Keberhasilan (%)
02 42-49
3 59-60
4 64-67
5 77-79
6 88-89
7 93
8 10 95-99
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai