Anda di halaman 1dari 5

VBAC

VBAC (Vaginal Birth After Cesarean-section) adalah proses melahirkan normal


setelah pernah melakukan seksio sesarea. VBAC menjadi isu yang sangat penting dalam ilmu
kedokteran khususnya dalam bidang obstetrik karena pro dan kontra akan tindakan ini. Baik
dalam kalangan medis ataupun masyarakat umum selalu muncul pertanyaan, apakah VBAC
aman bagi keselamatan ibu. Pendapat yang paling sering muncul adalah Orang yang pernah
melakukan seksio harus seksio untuk selanjutnya. Juga banyak para ahli yang berpendapat
bahawa melahirkan normal setelah pernah melakukan seksio sesarea sangat berbahaya bagi
keselamatan ibu dan section adalah pilihan terbaik bagi ibu dan anak.

Wanita mana yang paling cocok untuk menjalani VBAC ?

Rencana VBAC sesuai untuk dan mungkin ditawarkan kepada mayoritas wanita dengan
keamilan tunggal presentasi cephalic pada usia kandungan 37 + 0 minggu atau lebih yang
sebelumnya memiliki riwayat seksio sesarea dengan insisi segmen bawah rahim. , dengan atau
tanpa riwayat kelahiran vagina sebelumnya.

Apa kontraindikasi dari VBAC?

Rencana VBAC dikontraindikasikan pada wanita dengan ruptur uteri sebelumnya atau
bekas luka caesar klasik dan pada wanita yang memiliki kontraindikasi absolut lainnya
terhadap kelahiran per vaginam yang berlaku terlepas dari ada atau tidak adanya bekas luka
(misalnya plasenta praevia). Pada wanita dengan bekas luka rahim yang rumit, kehati-hatian
harus dilakukan dan keputusan harus dilakukan berdasarkan kasus per kasus oleh seorang
dokter kandungan yang memiliki akses terhadap rincian operasi sebelumnya.
Wanita dengan faktor risiko berikut dianggap berisiko tinggi mengalami gangguan
pada ibu dan / atau janin sebagai konsekuensi dari VBAC.
1. Riwayat Ruptur uterus sebelumnya
Berdasarkan data terbatas, 28-30 wanita yang pernah mengalami ruptur uterus
sebelumnya dilaporkan memiliki risiko ruptur uterus berulang yang tinggi (5% atau
lebih tinggi). Oleh karena itu riwayat ruptur uterus sebelumnya dianggap sebagai
kontraindikasi terhadap VBAC.
2. Jenis sayatan uterus sebelumnya
Berdasarkan data terbatas, tidak cukup bukti untuk mendukung keberhasilan dari
VBAC pada wanita dengan insisi T atau J terbalik sebelumnya, sayatan uterus vertikal
rendah atau ekstensi uterus pada saat operasi caesar . Keputusan harus dilakukan
berdasarkan kasus per kasus. VBAC dikontraindikasikan pada wanita dengan seksio
sesarea klasik sebelumnya karena tingginya risiko ruptur uterus.
3. Riwayat Operasi uterus
Pada wanita yang telah menjalani operasi pada uterus (mis. Laparoscopic atau
abdominal myomectomy) berisiko tinggi mengalami ruptur uterus. Maka dari itu
wanita yang telah menjalani operasi rahim harus dipertimbangkan memiliki risiko
persalinan setidaknya setara dengan VBAC dan dikelola dengan cara yang sama.
4. Placenta Previa

VBAC atau yang juga dikenal dengan trial of scar memerlukan kehadiran seorang
dokter ahli kebidanan, seorang ahli anastesi dan staf yang mempunyai keahlian dalam hal
persalinan dengan seksio sesarea emergensi. Sebagai penunjangnya kamar operasi dan staf
disiagakan, darah yang telah di-crossmatch disiapkan dan alat monitor denyut jantung janin
manual ataupun elektronik harus tersedia.
Pada kebanyakan senter merekomendasikan pada setiap unit persalinan yang melakukan
VBAC harus tersedia tim yang siap untuk melakukan seksio sesarea emergensi dalam waktu
20 sampai 30 menit untuk antisipasi apabila terjadi fetal distress atau ruptur uteri.

Bisakah wanita dengan dua atau lebih riwayat seksio sesaria ditawarkan rencana
VBAC?

Wanita yang memiliki riwayat dua atau lebih operasi seksio sesaria mungkin
dapat ditawarkan untuk melakukan VBAC tentunya setelah konseling oleh seorang dokter
kandungan senior. Pertimbanga harus mencakup risiko ruptur rahim dan morbiditas
maternal, dan kemungkinan VBAC untuk sukses. Persalinan harus dilakukan di senter
kesehatan yang mumpuni dengan keahlian dan bantuan yang sesuai, jika sewaktu waktu
dibutuhkan untuk operasi.
Faktor apa yang terkait dengan peningkatan risiko ruptur uteri pada wanita

Yang menjalani VBAC?

Penilaian individual tentang kesesuaian untuk VBAC harus dilakukan pada wanita
dengan faktor yang meningkatkan risiko ruptur uterus. Faktor-faktor yang berpotensi
meningkatkan risiko ruptur uteri meliputi interval persalinan pendek (Kurang dari 12 bulan
sejak persalinan terakhir), kehamilan post-date, usia ibu 40 tahun atau lebih, obesitas,
Prelabour Bishop Score rendah, macrosomia dan penurunan ketebalan miometrium segmen
bawah pada pemeriksaan USG.

Gambaran klinis yang terkait dengan ruptur parut rahim meliputi:

CTG abnormal
Nyeri perut yang parah, terutama jika bertahan di antara kontraksi
nyeri tekan bekas operasi akut
mengalami pendarahan vagina yang tidak normal
hematuria
kontraksi uterus terhenti yang mana sebelumnya efisien
takikardia , hipotensi, pingsan atau syok
Perubahan kontur perut dan ketidakmampuan untuk mendengar detak jantung janin

Risiko VBAC terhadap maternal


- Ruptur uteri
- Histerektomi dan morbiditas lainnya (mis. Transfusi darah, endometritis dan penyakit
thromboembolic)

Risiko terhadap perinatal


- Persalinan antepartum
- Kematian perinatal
- Neonatal hypoxic ischaemic encephalopathy (HIE)

Berapa kemungkinan keberhasilan VBAC?


Tingkat keberhasilan rencana VBAC adalah 72-75%.
Faktor apa yang menentukan kemungkinan keberhasilan VBAC secara individual?

Wanita dengan satu atau lebih riwayat kelahiran pervaginam terutama dengan VBAC
sebelumnya, adalah prediktor terbaik yang mana tingkat keberhasilannya mencapai 85-90%.
Riwayat persalinan pervaginam juga terkait dengan penurunan risiko ruptur uterus.

Skor VBAC menurut Flamm dan Geiger

Dari hasil penelitian Flamm dan Geiger terhadap skor development group diperoleh
hasil seperti tabel dibawah ini:
Weinstein juga telah membuat suatu sistem skoring yang bertujuan untuk memprediksi
keberhasilan persalinan pervaginal pada bekas seksio sesarea, adapun sistem skoring yang
digunakan adalah

Angka keberhasilan persalinan pervaginal pada bekas seksio sesarea pada sistem
skoring menurut Weinstein adalah seperti di tabel berikut :

Anda mungkin juga menyukai