Anda di halaman 1dari 7

MATERI PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH

PERSYARATAN PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH


1. Alat yang digunakan sudah dikalibrasi dengan benar dan tervalidasi untuk
digunakan
2. Pasien duduk tenang selama 5 menit (pasien terlihat tenang)
3. Kaki beristirahat di lantai
4. Tangan dalam kondisi relax dengan posisi sejajar dengan jantung
5. Manset dengan ukuran sesuai (lingkar manset melingkupi 80% tangan,
dikencangkan dengan syarat dua jari masih bisa masuk ke dalam lingkar
manset)
6. Sedikitnya dilakukan dua kali pengukuran untuk memastikan tekanan darah
KLASIFIKASI HIPERTENSI
TD
Penatalaksanaan Awal
Klasifikasi
TD
Modifikasi
Tanpa
Ada
Diastoli
Tekanan
Sistolik
Gaya
indikasi
penyakit
k
Darah
(mmHg)
Hidup
lain
lainnya
(mmHg)
Diberitahuk
Tidak perlu
Khusus (ada
Normal
<120
<80
an
antihiperten
guidelinePre120 80 89
Ya
si
nya sendiri)
hipertensi
139
Kebanyakan
diuretik tipe
Thiazid
Hipertensi
140 (atau ACEI,
90 99
Ya
stage 1
159
ARB, BB,
Khusus (ada
CCB, atau
guidelinekombinasiny
nya sendiri)
a)
Seringkali
kombinasi 2
Hipertensi
160
100
Ya
obat
stage 2
antihiperten
si
*Tekanan darah sistolik satu atau dua suara detak jantung (Korotkoffsound)
terdengar
*Tekanan darah diastolik suara detak jantung terakhir terdengar (sebelum
suara menghilang)
Kalau TD-nya, entah sistoliknya >180 mmHg atau diastoliknya >110 mmHg,
maka termasuk dalam kondisi emergency.
Data penelitian menunjukkanterdapat hubungan antara peningkatan
tekanan darah dengan risiko penyakit kardiovaskular. Semakin tinggi
tekanan darah, semakin besar risiko menderita heart attack, gagal jantung,
stroke, penyakit ginjal.
DIAGNOSIS

Tim Bantuan Medis UPR

Page 1

1. Pasien biasanya asimptomatik. Beberapa pasien mengalami sakit kepala, rasa


seperti berputar, atau penglihatan kabur
2. Indikasi adanya hipertensi sekunder :
Keluarga dengan riwayat penyakit ginjal
Adanya penyakit ginjal, infeksi saluran kemih, hematuri, pemakaian obatobat analgesik dan obat/bahan lain
Episode berkeringat sakit kepala, kecemasan, palpitasi (feokomositoma)
Episode lemah otot dan tetani (aldosteronisme)
Riwayat dengan penyakit kardiovaskular
3. Mencari faktor faktor resiko
Riwayat hipertensi atau penyakit kardiovaskular pada pasien atau
keluarga pasien
Riwayat hiperipidemia pada pasien atau keluarga pasien
Riwayat DM pada pasien atau keluarga pasien
Kebiasaan merokok
Pola makan yang tidak sehat
Obesitas
Inaktivitas fisik
4. Pemeriksaan Fisik : nilai tekanan darah diambil dari rerata dua kali pengukuran
pada setiap kali pemeriksaan. Apabila TD 140/90 mmHg pada dua kali atau
lebih pemeriksaan (dalam waktu yang berbeda), hipertensi dapat ditegakkan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

EDUKASI PASIEN
Diet makanan khusus dan pola olahraga yang teratur
Mengurangi konsumsi alkohol dan air yang berlebihan (minum air
secukupnya)
Mengurangi konsumsi kopi dan produk-produk tinggi kafein
Mengatur jumlah intake natrium dalam makanan harian (membatasi
menggunakan garam)
Membatasi penggunaan suplemen makanan yang mengandung kalsium,
magnesium, dan kalium
Menghentikan kebiasaan merokok bagi perokok aktif dan menjauhi asap rokok
pada perokok pasif
Penggunaan obat antihipertensi harus sesuai dengan instruksi dokter
Pengecekan tekanan darah secara berkala
Jika sedang dalam pengobatan penyakit tertentu, lebih memperhatikan efek
samping obat yang dikonsumsinya

MODIFIKASI GAYA HIDUP PADA PASIEN HIPERTENSI


Perkiraan Penurunan
Modifikasi
Rekomendasi
TD Sistolik
Usahakan menjaga berat
badan dalam BMI normal
Pengurangan berat
(Body Mass Index (BMI) 5-20 mmHg untuk setiap
badan
normal/ideal
berkisar
penurunan 10 kg
antara 18,5 24,9
kg/m2)
Pemilihan menu
Mengonsumsi
buah,
8-14 mmHg
makanan
sayur, diet rendah lemak
Tim Bantuan Medis UPR

Page 2

Pembatasan konsumsi
natrium (garam)

Aktivitas fisik
Pembatasan konsumsi
alkohol

1.
2.

3.

4.

(lemak jenuh dan lemak


total)
Mengurangi
masukkan
garam tidak lebih dari
100 mmol/hari (2,4 gram
natrium atau 6 gram
natrium klorida)
Melakukan aktivitas fisik
aerobik teratur, misalnya
berjalan santai minimal
30 menit per hari
Membatasi
konsumsi
minuman beralkohol

2-8 mmHg

4-9 mmHg

2-4 mmHg

CATATAN PENTING
Jangan mengusulkan obat-obatan apapun ya, intinya kita cuma memberikan
edukasi ke pasien.
Kalau tekanan darah di atas 140/90 mmHg, diusahakan untuk diperiksa kedua
kalinya. Kalau hasil pemeriksaan keduanya berbeda jauh dari yang pertama,
periksa untuk ketiga kalinya.
*Pasien diabetes mellitus kadang-kadang TD-nya bisa berubah.
Kalau mendiagnosis pasien mengalami hipertensi, tekanan darah diukur di
kedua tangan. Kalau perbedaan di antara kedua tangan <20 mmHg,
diagnosis klinis untuk hipertensi. Bila ada perbedaan > 10-15 mmHg perlu
dicurigai adaya kompresi atau obstruksi arteri pada sisi yang TD nya lebih
rendah.
Jangan lupa pertimbangkan faktor stress dan faktor genetik untuk menelusuri
penyebab hipertensi.

MATERI PEMERIKSAAN GULA DARAH


PERSYARATAN PEMERIKSAAN GULA DARAH
1. Pemeriksaan gula darah sewaktu : tidak ada persiapan
2. Pemeriksaan gula darah puasa dan TTOG : minimal puasa 8 jam, hanya boleh
minum air putih
KLASIFIKASI DIABETES MELITUS

Tim Bantuan Medis UPR

Page 3

FAKTOR RESIKO
Beberapa faktor pencetus diabetes melitus adalah :
1.

Riwayat Keluarga DM

2.

Obesitas Atau Kegemukan

3.

Usia Yang Semakin Bertambah

4.

Kurangnya Aktivitas Fisik

5.

Merokok

6.

Mengkonsumsi Makanan Berkolesterol Tinggi

7.

Stres Dalam Jangka Waktu Lama

8.

Hipertensi Atau Darah Tinggi

9.

Kehamilan

TANDA DAN GEJALA

Tim Bantuan Medis UPR

Page 4

DIAGNOSIS
Kriteria Diagnosis:
1. Gejala klasik DM + gula darah sewaktu 200 mg/dl.
Gula darah sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memerhatikan
waktu makan terakhir.
2. Kadar gula darah puasa 126 mg/dl.
Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam.
3. Kadar gula darah 2 jam pada TTGO 200 mg/dl.
TTGO dilakukan dengan Standard WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 g
glukosa anhidrus yang dilarutkan dalam air.
Interpretasi TTGO 2 jam pasca pembebanan :
<140 mg/dL
: normal
140 -199 mg/dL
: Toleransi Glukosa Terganggu (TGT)
200 mg/dL
: Diabetes

EDUKASI PASIEN

HIPOGLIKEMIA
Hipoglikemi adalah keadaan dimana konsentrasi glukosa darah <60 mg/dL atau
<80 mg/dL disertai gejala klinis. Hipoglikemi dapat bterjadi pada pasien DM atau
non-DM.
Gejala Klinis :
1. Gejala Awal (gejala neurogenik)
Tim Bantuan Medis UPR

Page 5

Gemetaran
Kulit pucat dan lembab
Rasa cemas
Keringat berlebih
Rasa lapar
Penglihatan kabur atau kembar
2. Gejala lanjut (<50 mmHg), hipoglikemia akan memberikan gejala defisiensi
glukosa pada jaringan serebral (gejala neuroglikopenik) :
Sulit berpikir
Bingung
Sakit kepala
Kejang-kejang
Koma
Pada penderita hipoglikemia dengan klinis ringan , sadar dan kooperatif,
penanggulangan biasanya efektif dengan memberikan makanan atau minuman
yang mengandung gula.

MATERI PENGUKURAN BERAT DAN TINGGI BADAN


MENGHITUNG IMT

MENGHITUNG BB IDEAL
Rumus BB ideal :

BBI = (TB dalam cm 100) 90% 1 kg

Bagi <160 cm dan wanita <150 cm maka rumus BB ideal :

BBI = (TB dalam cm 100) 1 kg


OBESITAS
Obesitas dapat didefinisikan sebagai kelebihan lemak tubuh. Penentu yang
digunakan adalah indeks massa tubuh (IMT). Sedangkan Overweight adalah
tahap sebelum dikatakan obesitas secara klinis.
Berikut beberapa efek patologis dari diabetes:
1. Insulin resisten dan diabetes tipe 2
Tim Bantuan Medis UPR

Page 6

2.
3.
4.
5.
6.
7.

Gangguan pada sistem reproduksi


Penyakit kardiovaskular
Penyakit pulmoner
Gallstones (batu empedu)
Kanker
Penyakit tulang, sendi dan kulit.

Tim Bantuan Medis UPR

Page 7

Anda mungkin juga menyukai