Page 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
EDUKASI PASIEN
Diet makanan khusus dan pola olahraga yang teratur
Mengurangi konsumsi alkohol dan air yang berlebihan (minum air
secukupnya)
Mengurangi konsumsi kopi dan produk-produk tinggi kafein
Mengatur jumlah intake natrium dalam makanan harian (membatasi
menggunakan garam)
Membatasi penggunaan suplemen makanan yang mengandung kalsium,
magnesium, dan kalium
Menghentikan kebiasaan merokok bagi perokok aktif dan menjauhi asap rokok
pada perokok pasif
Penggunaan obat antihipertensi harus sesuai dengan instruksi dokter
Pengecekan tekanan darah secara berkala
Jika sedang dalam pengobatan penyakit tertentu, lebih memperhatikan efek
samping obat yang dikonsumsinya
Page 2
Pembatasan konsumsi
natrium (garam)
Aktivitas fisik
Pembatasan konsumsi
alkohol
1.
2.
3.
4.
2-8 mmHg
4-9 mmHg
2-4 mmHg
CATATAN PENTING
Jangan mengusulkan obat-obatan apapun ya, intinya kita cuma memberikan
edukasi ke pasien.
Kalau tekanan darah di atas 140/90 mmHg, diusahakan untuk diperiksa kedua
kalinya. Kalau hasil pemeriksaan keduanya berbeda jauh dari yang pertama,
periksa untuk ketiga kalinya.
*Pasien diabetes mellitus kadang-kadang TD-nya bisa berubah.
Kalau mendiagnosis pasien mengalami hipertensi, tekanan darah diukur di
kedua tangan. Kalau perbedaan di antara kedua tangan <20 mmHg,
diagnosis klinis untuk hipertensi. Bila ada perbedaan > 10-15 mmHg perlu
dicurigai adaya kompresi atau obstruksi arteri pada sisi yang TD nya lebih
rendah.
Jangan lupa pertimbangkan faktor stress dan faktor genetik untuk menelusuri
penyebab hipertensi.
Page 3
FAKTOR RESIKO
Beberapa faktor pencetus diabetes melitus adalah :
1.
Riwayat Keluarga DM
2.
3.
4.
5.
Merokok
6.
7.
8.
9.
Kehamilan
Page 4
DIAGNOSIS
Kriteria Diagnosis:
1. Gejala klasik DM + gula darah sewaktu 200 mg/dl.
Gula darah sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memerhatikan
waktu makan terakhir.
2. Kadar gula darah puasa 126 mg/dl.
Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam.
3. Kadar gula darah 2 jam pada TTGO 200 mg/dl.
TTGO dilakukan dengan Standard WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 g
glukosa anhidrus yang dilarutkan dalam air.
Interpretasi TTGO 2 jam pasca pembebanan :
<140 mg/dL
: normal
140 -199 mg/dL
: Toleransi Glukosa Terganggu (TGT)
200 mg/dL
: Diabetes
EDUKASI PASIEN
HIPOGLIKEMIA
Hipoglikemi adalah keadaan dimana konsentrasi glukosa darah <60 mg/dL atau
<80 mg/dL disertai gejala klinis. Hipoglikemi dapat bterjadi pada pasien DM atau
non-DM.
Gejala Klinis :
1. Gejala Awal (gejala neurogenik)
Tim Bantuan Medis UPR
Page 5
Gemetaran
Kulit pucat dan lembab
Rasa cemas
Keringat berlebih
Rasa lapar
Penglihatan kabur atau kembar
2. Gejala lanjut (<50 mmHg), hipoglikemia akan memberikan gejala defisiensi
glukosa pada jaringan serebral (gejala neuroglikopenik) :
Sulit berpikir
Bingung
Sakit kepala
Kejang-kejang
Koma
Pada penderita hipoglikemia dengan klinis ringan , sadar dan kooperatif,
penanggulangan biasanya efektif dengan memberikan makanan atau minuman
yang mengandung gula.
MENGHITUNG BB IDEAL
Rumus BB ideal :
Page 6
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Page 7