Anda di halaman 1dari 7

1.

Dasar teori Demin Plant


Pengolahan air dalam suatu industri penting, air merupakan bahan
utilitas, dimana air dapat berfungsi sebagai air proses, air sanitasi, air
pendingin dan air boiler. Air untuk umpan boiler biasanya berasal dari air
sungai, air laut, air sumur, air hujan, atau air yang telah diproses seperti air
minum dan air industri. Untuk keperluan industri, kontaminasi dalam air
merupakan faktor yang harus diperhatikan. Karena hal tersebut dapat memicu
masalah yang serius, seperti terjadinya kerak, korosi, dan carry over. Untuk
mencegah masalah tersebut, suatu pengolahan air yang terkendali harus
dilaksanakan. Pnyaringan air menggunakan pemanas secara umum dapat
dibagi jadi dua bagian yaitu, pengolahan secara mekanis, yang dilakukan
diluar boiler atau dikenal dengan External Treatment dan Pengolahan secara
kimiawi, yang dilakukan didalam boiler atau dikenal dengan Internal
Treatment.
Demin plant adalah unit pengolahan air bersih untuk mendapatkan air
yang bebas mineral, baik ion positif maupun negatif. Karena air yang akan
digunakan sebagai make up boiler harus bebas dari mineral yang bertujuan
untuk menghindari deposit/kerak, korosi logam/metal dan carry over. Unit ini
bertugas untuk menyediakan air yang nantinya akan digunakan pada alat-alat
yang harus bebas dari bahan mineral yang dapat merusak alat . Unit ini juga
digunakan untuk menyiapkan air untuk proses. Air yang keluar dari unit ini
dinamakan air demin.
2. Peralatan yang dipakai dan resin yang dipakai pada demin plant
1. Carbon Filter
Tipe
: Silinder Tegak
Ukuran
: 1697 x 2200 T-T
Material : Carbon Stell, rubber lining
Jumlah
: 4 (Empat)

Peranan Carbon Filter disamping untuk penyaringan kotoran yang terikut


di filtered water tank, juga berperan untuk mengurangi zat anorganik, seperti
ion nitrit/nitrat, dan chlorine. Carbon filter berjumlah 4 buah, yang
dioperasikan secara kontinyu, dan yang lainnya dibersihkan dengan back
wash atau steaming secara bergantian/periodik. Kontrol kualitas air carbon
filter dilakukan satu minggu sekali, disamping itu dilakukan control seharian
dengan parameter pH dan Cl2 residual. Setelah itu masuk ke cation dan anion
exchanger.
2. Cation Exchanger
Tipe
: Silinder Tegak
Ukuran
: 1805 x 2500
Resin

: 4350 liter/satu Vessel (kation resin Doulite C-225)

Material : Carbon Stell, rubber lining


Jumlah
: 3 (Satu-Standby)
Dari outlet carbon filter air kemudian mengalir ke unit cation exchanger
dengan tujuan untuk mengurangi kandungan ion-ion positifnya, seperti Ca+2,
Mg+2, Na+, K+, Fe+2, Mn+2 dan Al+3 dengan cation resin. Disini ion positif
ditukar dengan ion H+ dari resin duolite dengan rumus kimia H2Z. Reaksi
yang terjadi saat service,
Na2SiO3 + H2Z Na2Z + 2H+ + SiO3Dalam catin exchanger digunakan resin dengan rumus kimia H2Z. Jika
catin exchanger telah beroperasi dalam jangka waktu tertentu maka suatu
resin akan mengalami kejenuhan. Apabila total gallon tertentu sudah tercapai
atau conductivity telah > 0,25 mmhos, resin harus segera diregenerasi dengan
H2SO4. Reaksi regenerasi resin yang terjadi,
Na2Z + H2SO4 H2Z + Na2SO4
3. Degasser
Tipe
: Silinder Tegak
Ukuran
: 2406 x 3000 T-T
Packing : Plastic Pall Ring
Material : Carbon Stell, rubber lining
Jumlah
: 1 (Satu)
Air dari kation Exchanger dimasukkan ke degasser untuk
menghilangkan gas-gas yang terlarut dalam air. Tetapi alat ini tidak lagi

diaktifkan karena tidak mempunyai pengaruh pada hasil akhir, sehingga


dibuat jamper land yang menghubungkan kation exchanger dengan anion
exchanger.
4. Anion Exchanger
Tipe
: Silinder Tegak
Ukuran
: 2406 x 3000 T-T
Resin
: 9779 liter/satu Vessel (anion Doulite A-113D)
Material : Carbon Stell, rubber lining
Jumlah
: 3 (Satu-Standby)
Air selanjutnya dialirkan ke unit Anion Exchanger untuk ditukar ion
negatifnya, seperti HCO3- , SO4-2, Cl- , NO3- dan SiO3-. Air dari cation
exchanger masuk ke bagian atas anion exchanger yang berisi resin duolite
dengan rumus kimia ROH. Reaksi yang terjadi saat service,
H2SiO3 + 2ROH R2SiO3 + 2H2O
Apabila kandungan silica telah melewati 0,05 ppm, resin harus segera
diregenerasi dengan NaOH. Reaksi regenerasi resin yang terjadi,
R2SiO3 + 2NaOH
2ROH + Na2SiO3
5. Mixed Bed Exchanger
Tipe
: Silinder Tegak
Ukuran
: 1500 x 3000 T-T
Resin
:1000 (Cation) + 250 liter (inert) /satu Vessel 1050 liter
(Anion) / satu vessel
Material : Carbon Stell, rubber lining
Jumlah
: 2 (Dua)
Merupakan proses lebih lanjut dari cation anion exchanger sehingga di
dapat Demin yang lunak (soft) . Proses yang terjadi pada mixed bed
exchanger sama seperti pada kation dan anion exchanger.
Dalam mixed bed exchanger terdapat resin kation dan anion yang
berfungsi untuk menyempurnakan penghilangan ion-ion tersisa. Selama
proses, resin kation dan anion bercampur menjadi satu. Setelah mengalami
kejenuhan, maka perlu dilakukan regenerasi dengan back wash untuk
menghilangkan kotoran- kotoran yang terdapat di dalamnya. Kemudian pada
saat iddle (didiamkan secara alami), resin kation akan tersusun di bagian
bawah karena ukurannya lebih besar dari pada resin anion.

Air yang keluar dari rangkaian alat ini dinamakan air demin. Air yang
dihasilkan diharapkanvmengandung SiO2 0,02 ppm dan konduktivitasnya
maksimum 0,2 nano mhos/cm
6. Deminerilzed Storage Tank
Merupakan tanki penampungan air demin yang selanjutnya dengan
bantuan pompa sebagai make up di aerator waste heat boiler, deaerator
ammonia plant dan sebagai air proses di urea plant.
3. Mengapa pada proses demin water harus menggunakan prinsip regenerasi?
Proses regenerasi unit dilakukan dengan menginjeksi regeneran pada masingmasing unit. Tujuan tahap ini adalah mengganti ion yang terjerat resin dengan ion
yang semula ada di dalam media resin dan mengembalikan kapasitas tukar resin ke
tingkat awal atau ke tingkat yang diinginkan. Operasi regenerasi dilaksanakan dengan
mengalirkan larutan regeneran dari atas resin. Ada empat tahap dalam regenerasi,
yaitubackwashing untuk membersihkan media resin (tahap dua di atas), memasukkan
regeneran, slow rinse untuk mendorong regeneran ke media resin, fast rinse untuk
menghilangkan sisa regeneran dari resin dan ion yang tak diinginkan ke saluran
pembuangan (disposal point).

Proses regenerasi :
1. Backwash, yaitu mengalirkan air bersih ke arah berlawanan melalui tangki
cation atau anion sampai air keluarannya bersih
2. Melakukan slow rinse, yaitu mengalirkan air pelan-pelan untuk
menghilangkan regeneran dalam resin
3. Fast rinse, yaitu membilas unit dengan laju yang lebih cepat untuk
menghilangkan sisa regeneran sebelum operasi.

4. Dosis chemical saat regenerasi rumus menghitung kebutuhan chemical ?

5. Teknologi terbaru demin water plant?


Alur Proses Air Demin (Demineralized Water)
Dengan RO
1.

Air masuk/mengalir dari RW (Raw Water), kemudian bakteri yang


terkandung pada air dihilangkan dengan cara
melarutkan kaporit/Ca(Ocl)2pada air menggunakan dozing pump. Bakteri

tersebut harus dihilangkan karena dapat menyebabkan/menimbulkan lumut


pada sistim.
2. Setelah proses pelarutan kaporit, air yang mengalir tersebut kemudian
dicampurkan bahan kimia yang bernama aluminium sulfat. Aluminium sulfat
berfungsi untuk mengikat/menyatukan partikel-partikel kotoran supaya
kotoran tersebut menggumpal. Kotoran-kotoran yang menggumpal tersebut
dinamakan Flokulan, sedangkan proses penggumpalannya dinamakan
flokulasi.
3. Air yang mengalir bersama flokulan kemudian menuju Multiple Medium
4.

Filter(MMF), MMF berfungsi untuk menyaring flokulan/gumpalan.


Setelah disaring, air yang mengalir tadi direaksikan dengan bahan kima yang
bernama NBS (Natrium Bisulfat)/NaHSO3. Pencampuran
tersebut dimaksudkan untuk mengurangi kadar Chlor (Cl) pada kaporit.
Kadar Chlor harus dikurangi/dihilangkan karena zat tersebut dapat
menyebabkan karat. Proses tersebut dinamakan Reaksi Redoks. Dengan

rumus kimia >NaHSO3 + Cl2 NaHSO3 + Cl.


5. Air tersebut kemudian mengalir ke Charcoal Filter. Pada charcoal
filterterdapat karbon aktif/granular. Karbon aktif tersebut berfungsi untuk
6.

menyerap kandungan chlor yang masih tersisa pada air.


Air terus mengalir menuju RO (Reverse Osmosis) untuk disaring. Sebelum
air sampai pada proses RO, air terlebih dahulu dicampurkan/dilarutkan
dengan bahan kimia anti kerak (anti scale) yang bernama Trisodium
Phosphate/Na3(PO)4. Setelah itu air mengalir menuju Safety Filter untuk

disaring.
7. Setelah dari safety filter air kemudian dipompa oleh High Pressure Pump
yang bertekanan 40 bar menuju RO. RO (Reverse Osmosis) adalah saringan
yang sangat kecil, jadi supaya air dapat melewatinya air tersebut harus
mempunyai tekanan yang besar, karena filter RO lebih kecil daripada molekul
air.
8. Di RO, bagian air yang dapat melewati proses RO disebut Permeable.
Sedangkan bagian air yang terbuang disebut Reject. Dan bagian air yang

menempel pada RO disebut Retentate. Pada saat RO tidak


bekerja,Retentate yang menempel di RO akan dibersihkan oleh Washing
9.

System untuk dibuang.


Air kemudian mengalir menuju Decarbonator. Pada Decarbonator terjadi
suatu proses yang berfungsi untuk menghilangkan CO2 dan O2 (karat) dengan
cara menyepraikan / menyemprotkan air dari atas pada dinding
decarbonator sehingga air akan memisah dan membentuk butiran-butiran
yang akan jatuh ke bawah. Kemudian dari bawah decarbonator dihembuskan
udara oleh pompa, udara yang dihembuskan tersebut berfungsi untuk

memisahkan kandungan CO2,O2 dengan air.


10. Air dari decarbonator kemudian ditampung di pre-demineralized water tank.
11. Air kemudian mengalir menuju mixed bed untuk dihilangkan kandungan
silicanya. Silica harus dihilangkan karena dapat menyebabkan kerak.
Dalam mixed bed terdapat resin kation (R-SO3H) dan resin anion (R=N-OH).
Resin tersebut berfungsi untuk menyerap/menyaring kandungan silicapada air.
12. Pada mixed bed, apabila resin kation dan resin anion gagal
mencapai/memenuhi karakteristik air yang diinginkan, maka proses
regenerasi akan terjadi pada mixed bed sampai karekteristik yang diinginkan
tercapai. Bahan kimia untuk proses regenerasi berasal dari acid storage
tank dan alkali storage tank.
13. Setelah proses di mixed bed, air kemudian diteruskan menuju demineralized
water tank.
14. Dari demineralized water tank, air kemudian diteruskan ke boiler. Sebelum
sampai di boiler, air terlebih dahulu dilarutkan dengan amonia yang berfungsi
untuk menaikkan Ph yang semula netral 7 menjadi 9.
Dengan Teknologi nano

Anda mungkin juga menyukai