Secara umum, utilitas adalah kebermanfaatan atau kegunaan suatu barang bagi yang
menggunakannya. Artinya, semakin bermanfaat suatu barang bagi penggunanya, maka
semakin tinggi pula utilitas barang tersebut. KBBI juga mendefinisikan utilitas sebagai kata
benda yang berarti faedah, kegunaan, atau manfaat. Singkatnya, utilitas adalah nilai kegunaan
suatu barang.
Sedangkan utilitas pabrik adalah sekumpulan unit-unit atau bagian dari
sebuah pabrik yang berfungsi untuk menyediakan kebutuhan penunjang proses produksi.
Unit Utilitas merupakan unit penunjang bagi unit-unit yang lain dalam suatu pabrik atau
sarana penunjang untuk menjalankan suatu pabrik dari tahap awal sampai produk akhir. Unit
utilitas memegang peranan yang begitu penting dalam operasional sebuah pabrik. Tanpa
kehadirannya, proses produksi tidak dapat dijalankan. Oleh sebab itu dalam perancangan
sebuah pabrik sistem utilitas biasanya akan dipersiapkan dengan sebaik mungkin karna
memegang peranan yang sama pentingnya dengan proses produksi sebuah pabrik.
Water Intake Channel, merupakan suatu kolam yang disekat sehingga berbentuk
saluran (channel), serta dilengkapi dengan bar screen yang berfungsi untuk menyaring
benda-benda kasar terapung yang mungkin ada di tempat penyadapan terutama di
bangunan sadap sungai, agar tidak mengganggu proses pengolahan air berikutnya.
Intake Pond, merupakan suatu kolam dengan ukuran 27.900 x 7.600 m2 yang
berfungsi untuk menampung air yang telah disadap dari sumber dan digunakan
sebagai bahan baku. Air tersebut dialirkan ke Settling Basin (bak pengendapan)
dengan menggunakan pompa.
Settling Basin, berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel kasar secara gravitasi
dan mengatur aliran yang akan ditransmisikan, basin dibagi menjadi limachannel dan
secara bergantian sebuahchannel dibersihkan dan diambil lumpurnya.
Air yang berasal dari fasilitas Water Intake kemudian dialirkan ke dalam instalasi pengolahan
air dengan laju alir 1.650 ton/jam.
2.1 Clarifier
Clarifier (63-FD-1001) berfungsi sebagai tempat pengolahan air tahap pertama yaitu proses
penjernihan air untuk menghilangkan zat padat dalam bentuk suspensi dengan jalan
netralisasi, sedimentasi, koagulasi, dan filtrasi. Clarifier mempunyai kapasitas 1330 ton/jam
sedangkan kebutuhan air baku masuk clarifier adalah 600 sampai 800 ton/jam (normal). Pada
inlet clarifier diinjeksikan bahan-bahan kimia yaitu alum sulfat, klorin, soda kaustik,
sedangkan coagulant aid ditambahkan ke dalam clarifier.
Berfungsi untuk membentuk gumpalan dari partikel yang tersuspensi dalam air. Bila alum
dikontakkan dengan air maka akan terjadi hidrolisa yang menghasilkan alumunium
hidroksida (Al2(SO4)3) dan asam sulfat. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
c. Klorin (Cl2)
Tujuan utama penambahan zat klorin adalah untuk mematikan mikroorganisme dalam air,
disamping itu juga untuk mencegah tumbuhnya lumut pada dinding clarifier dan akan
mengganggu proses selanjutnya.
Clarifier dilengkapi dengan agitator dan rake yang berfungsi sebagai pengaduk, keduanya
bekerja secara kontinyu. Agitator berfungsi untuk mempercepat terjadinya flok-flok dan
bekerja dengan kecepatan 1,05 sampai 4,2 rpm. Sedangkan rake berfungsi mencegah agar
flok-flok (gumpalan lumpur) tidak pekat di dasar clarifier dan bekerja dengan kecepatan
0,033 rpm. Kotoran-kotoran yang mengendap bersama lumpur (sludge) dikeluarkan dari
bawahclarifier sebagai blow down, sedangkan air jernih dariclar ifier keluar lewat over flow
Potable Water Tank (63-FB-1002) Digunakan untuk mendistribusikan air yang telah
memenuhi persyaratan air minum ke perumahan, kantor, kapal, dan emergency
shower.
Filter Water Tank (63-FB-1008) Digunakan sebagai fire water, make up Cooling
Water dan back wash.
Recycle Water Tank (63-FB-1008) Digunakan sebagai air umpan demin. Air ini
diproses lagi untuk menghasilkan air yang bebas mineral dan akan digunakan sebagai
air umpan Boiler.
Air dari Recycle Water Tank (63-FB-1008) dialirkan ke dalamActivated Carbon Filter (63-
FB-1003) untuk menyerap CO2 terlarut dalam air dan zat-zat organik yang ada dalamfilter
water, serta residual klorin dari air sebelum masuk ke sistem Deionisasi (Demineralizer).
2.5 Demineralizer
Unit ini berfungsi untuk membebaskan air dari unsur-unsur silika, sulfat, klorida dan
karbonat dengan menggunakan resin, unit ini terdiri dari :
Proses ini bertujuan untuk menghilangkan unsur-unsur logam yang berupa ion- ion positif
yang terdapat dalam filter water dengan menggunakan resin kation R- SO3H (tipe Dowex
Upcore Mono A-500). Proses ini dilakukan dengan melewatkan air melalui bagian bawah,
dimana akan terjadi pengikatan logam- logam tersebut oleh resin. Resin R-SO3H ini bersifat
asam kuat, karena itu disebut asam kuat cation exchanger resin.
b. Degasifier (63-DA-1002)
Degasifier berfungsi untuk menghilangkan gas CO2 yang terbentuk dari asam karbonat pada
proses sebelumnya, dengan reaksi sebagai berikut :
Proses Degasifier ini berlangsung pada tekanan vakum 740 mmHg dengan menggunakan
steam ejektor, di dalam tangki ini terdapat netting ring untuk memperluas bidang kontak
antara air yang masuk dengan steam bertekanan rendah yang diinjeksikan. Sedangkan outlet
steam ejektor dikondensasikan dengan injeksi air dari bagian atas dan selanjutnya ditampung
dalam seal pot sebagai umpan Recovery Tank.
Berfungsi untuk menyerap atau mengikat ion-ion negatif yang terdapat dalam air yang keluar
dariD egas ifier. Resin pada anion exchanger adalah R=NOH (Tipe Dowex Upcore Mono C-
600). Reaksi yang terjadi adalah :
Reaksi ini menghasilkan H2O, oleh karena itu air demin selalu bersifat netral. Air keluar
tangki ini memiliki pH 7,5 sampai 8,5 konduktifitas kurang dari 3Ωµ
Berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa logam atau asam dari proses sebelumnya, sehingga
diharapkan air yang keluar dari mix bed polisher telah bersih dari kation dan anion. Di dalam
mix bed polisher digunakan dua macam resin yaitu resin kation dan resin anion yang
sekaligus keduanya berfungsi untuk menghilangkan sisa kation dan anion, terutama natrium
dan sisa asam sebagai senyawa silika dengan reaksi sebagai berikut :
Reaksi Kation :
Reaksi Anion :
Air yang telah bebas mineral tersebut dimasukkan ke Polish Water Tank (53-FB-1004) dan
digunakan untuk air umpan boiler.
Pada Unit Utilitas, sumber pembangkit uap yang digunakan untuk kebutuhan operasi adalah
Package Boiler (63-BF-4001). Air dari Polish Water Tank (63-FB- 1004) dimasukkan ke
dalam Deaerator (63-EG-4001) untuk menghilangkan gas CO2 dan O2 terlarut yang
menyebabkan korosi. Di deaerator juga diinjeksikan hydrazine (N2H4) untuk mengikat gas
O2 yang terdapat dalam air. Reaksinya adalah sebagai berikut :
N2 H4 + O2 -----> 2H2O + N2
Pada outlet Deaerator juga diinjeksikan ammonia yang berfungsi untuk mengatur pH dari
boiler feed water. Package boiler dengan kapasitas 120 ton/jam, tekanan 41 kg/jam2G dan
temperature 385⁰C menggunakan panas yang berasal dari pembakaran fuel gas. Sistem
operasinya adalah air yang dari Deaerator masuk ke Economizer (63-EC- 4001) lalu dialirkan
ke steam drum, dalam steam drum diinjeksikan Na3PO4 untuk mengikat komponen hardness
serta untuk menaikkan pH air boiler. Sirkulasi antara steam drum dan coil-coil pemanas
berlangsung secara alami karena perbedaan berat jenis air dalam pipa. Uap yang dihasilkan
oleh Package Boiler digunakan pada pabrik utilitas, pabrik urea, sedangkan pabrik ammonia
hanya pada saat tertentu.
Air limbah tersebut dinetralkan dengan menambahacid ataucaus tic sampai mencapai pH 6
sampai 8, kemudian dikirim oleh pompa transfer. Setelah pH air buangan netral, air limbah
tersebut dibuang ke laut.
8.2 Kolam Penampungan dan Pengendalian Limbah
Kolam Penampungan dan Pengendalian Limbah (KPPL) mempunyai kapasitas 5.250 M3.
Fungsi dari KPPL adalah untuk mengatur komposisi air limbah dan kecepatan buangannya,
untuk mengurangi jumlah padatan terlarut dengan cara pengendapan dan menampung limbah
(air buangan) pada saat pabrik sedang beroperasi dan melepaskan ammonia yang terlarut
dalam air limbah.