Anda di halaman 1dari 10

UNIT UTILITAS PADA

PABRIK PT. PUPUK ISKANDAR MUDA ACEH

Unit Utilitas merupakan unit penunjang bagi unit-unit yang lain dalam suatu pabrik atau
sarana penunjang untuk menjalankan suatu pabrik dari tahap awal sampai produk akhir.
Unit Utilitas meliputi :
1. Unit water intake.
2. Unit pengolahan air.
3. Unit pembangkit uap (steam).
4. Unit pembangkit listrik.
5. Unit udara instrumen dan udara pabrik.
6. Unit pemisahan udara (ASP).
7. Unit pengukuran gas (gas metering station).
8. Unit pengolahan air buangan.

1. Unit Water Intake


Sumber air untuk pabrik, perkantoran dan perumahan PT. Pupuk Iskandar Muda
diambil dari sungai Peusangan (Kabupaten Bireuen) yang jaraknya sekitar 25 km dari
lokasi pabrik. Luas Daerah Aliran Sungai Peusangan adalah 2.260 km2 dan sebagian
besar terletak dikabupaten Aceh Tengah. Air ini dipompa dengan laju alir normal
sebesar 700 sampai 800 ton/jam pada tekanan minimum 2 kg/cm2G.
Pada fasilitas water intake terdapat tiga unit pompa, dimana setiap pompa memiliki
kapasitas 1.250 ton/jam dan dilangkapi dengan :
 Water Intake Channel, merupakan suatu kolam yang disekat sehingga
berbentuk saluran (channel), serta dilengkapi dengan bar screen yang
berfungsi untuk menyaring benda-benda kasar terapung yang mungkin ada di
tempat penyadapan terutama di bangunan sadap sungai, agar tidak
mengganggu proses pengolahan air berikutnya.
 Intake Pond, merupakan suatu kolam dengan ukuran 27.900 x 7.600 m2 yang
berfungsi untuk menampung air yang telah disadap dari sumber dan digunakan
sebagai bahan baku. Air tersebut dialirkan ke Settling Basin (bak
pengendapan) dengan menggunakan pompa.
 Settling Basin, berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel kasar secara
gravitasi dan mengatur aliran yang akan ditransmisikan, basin dibagi menjadi
lima channel dan secara bergantian sebuah channel dibersihkan dan diambil
lumpurnya. Air yang berasal dari fasilitas Water Intake kemudian dialirkan ke
dalam instalasi pengolahan air dengan laju alir 1.650 ton/jam.

2. Unit Pengolahan Air


Kebutuhan air di pabrik diperlukan untuk bahan baku dan pembantu proses yaitu
dalam bentuk Filter Water dan Demin Water atau Polish Water, di samping itu
diproduksi pula Potable Water sebagai air minum.

2.1 Clarifier

Clarifier (63-FD-1001) berfungsi sebagai tempat pengolahan air tahap pertama yaitu
proses penjernihan air untuk menghilangkan zat padat dalam bentuk suspensi dengan
jalan netralisasi, sedimentasi, koagulasi, dan filtrasi. Clarifier mempunyai kapasitas
1330 ton/jam sedangkan kebutuhan air baku masuk clarifier adalah 600 sampai 800
ton/jam (normal). Pada inlet clarifier diinjeksikan bahan-bahan kimia yaitu alum
sulfat, klorin, soda kaustik, sedangkan coagulant aid ditambahkan ke dalam clarifier.

Fungsi dari bahan-bahan kimia tersebut adalah :

a. Alum Sulfat (Al2(SO4)3)

Berfungsi untuk membentuk gumpalan dari partikel yang tersuspensi dalam air. Bila
alum dikontakkan dengan air maka akan terjadi hidrolisa yang menghasilkan
alumunium hidroksida (Al2(SO4)3) dan asam sulfat. Reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut :

Al2(SO4)3 . 18 H2O + 6 H2O -----> 2 Al(OH)3 + 3H2SO4 + 18 H2O


Gumpalan Al(OH)3 yang berupa koloid akan mengendap bersama kotoran lain yang
terikut ke dalam air dan H2SO4 akan mengakibatkan air bersifat asam. Penambahan
alum tergantung pada turbiditi dan laju alir air umpan baku.

b. Soda Kaustik (NaOH)

Berfungsi untuk menetralkan air akibat penambahan alum sehingga PHnya berkisar
antara 6 sampai 8. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

H2SO4 + NaOH -----> Na2SO4 + 3 H2O

c. Klorin (Cl2)

Tujuan utama penambahan zat klorin adalah untuk mematikan mikroorganisme dalam
air, di samping itu juga untuk mencegah tumbuhnya lumut pada dinding clarifier dan
akan mengganggu proses selanjutnya.

d. Coagulant Aid (Polymer)

Berfungsi untuk mempercepat proses pengendapan, karena dengan penambahan


bahan ini akan membentuk flok-flok yang lebih besar sehingga akan lebih mudah dan
cepat mengendap. Clarifier dilengkapi dengan agitator dan rake yang berfungsi
sebagai pengaduk, keduanya bekerja secara kontinyu. Agitator berfungsi untuk
mempercepat terjadinya flok-flok dan bekerja dengan kecepatan 1,05 sampai 4,2 rpm.
Sedangkan rake berfungsi mencegah agar flok-flok (gumpalan lumpur) tidak pekat di
dasar clarifier dan bekerja dengan kecepatan 0,033 rpm. Kotoran-kotoran yang
mengendap bersama lumpur (sludge) dikeluarkan dari bawah clarifier sebagai blow
down, sedangkan air jernih dari clarifier keluar lewat over flow.
2.2 Saringan Pasir (Gravity Sand Filter)

Air yang jernih dari Clarifier dialirkan ke Gravity Sand Filter (63-FD-1002) secara
gravitasi. Gravity sand filter terdiri atas 5 (lima) unit yaitu empat service dan satu unit
siaga (stand by). Komponen utama dari saringan pasir adalah pasir yang ukurannya
berbeda-beda. Saringan pasir bekerja kontinyu, jika kotoran-kotoran menggumpal
atau lumpur yang sudah terlalu tebal di saringan, maka akan dilakukan back wash
secara berkala.

2.3 Filter Water Reservoir

Air dari saringan pasir ditampung di Filter Water Reservoir (63-FB-1006), kemudian
dibagi ketiga tangki yaitu :

 Potable Water Tank (63-FB-1002), digunakan untuk mendistribusikan air


yang telah memenuhi persyaratan air minum ke perumahan, kantor, kapal, dan
emergency shower.
 Filter Water Tank (63-FB-1008), digunakan sebagai fire water, make up
Cooling Water dan back wash.
 Recycle Water Tank (63-FB-1008), digunakan sebagai air umpan demin. Air
ini diproses lagi untuk menghasilkan air yang bebas mineral dan akan
digunakan sebagai air umpan Boiler.

2.4 Saringan Karbon Aktif (Activated Carbon Filter)

Air dari Recycle Water Tank (63-FB-1008) dialirkan ke dalam Activated Carbon
Filter (63-FB-1003) untuk menyerap CO2 terlarut dalam air dan zat-zat organik yang
ada dalam filter water, serta residual klorin dari air sebelum masuk ke sistem
Deionisasi (Demineralizer).
2.5 Demineralizer

Unit ini berfungsi untuk membebaskan air dari unsur-unsur silika, sulfat, klorida dan
karbonat dengan menggunakan resin, unit ini terdiri dari :

a. Cation Tower (63-DA-1001)

Proses ini bertujuan untuk menghilangkan unsur-unsur logam yang berupa


ion-ion positif yang terdapat dalam filter water dengan menggunakan resin
kation R-SO3H (tipe Dowex Upcore Mono A-500). Proses ini dilakukan
dengan melewatkan air melalui bagian bawah, dimana akan terjadi pengikatan
logam-logam tersebut oleh resin. Resin R-SO3H ini bersifat asam kuat,
karena itu disebut asam kuat cation exchanger resin.

Reaksi yang terjadi adalah :

CaCl2 + 2R – SO3H -----> (R – SO3)2Ca + 2 HCl

MgCl2 + 2R – SO3H -----> (R – SO3)2Mg + 2 HCl

NaCl2 + 2R – SO3H -----> (R – SO3)2Na + 2 HCl

CaSO4 + 2R – SO3H -----> (R – SO3)2Ca + 2 HSO4

MgSO4 + 2R – SO3H -----> (R – SO3)2Mg + 2 HSO4

NaSO4 + 2R – SO3H -----> (R – SO3)2Na + 2 HSO4

Na2SiO4 + 2R – SO3H -----> (R – SO3)2Na + 2 HSiO4

CaCO3 + 2R – SO3H -----> (R – SO3)2Ca + 2 HCO3

b. Degasifier (63-DA-1002)

Degasifier berfungsi untuk menghilangkan gas CO2 yang terbentuk dari asam
karbonat pada proses sebelumnya, dengan reaksi sebagai berikut :

H2CO3 -----> H2O + CO2


Proses Degasifier ini berlangsung pada tekanan vakum 740 mmHg dengan
menggunakan steam ejektor. Di dalam tangki ini terdapat netting ring untuk
memperluas bidang kontak antara air yang masuk dengan steam bertekanan
rendah yang diinjeksikan. Sedangkan outlet steam ejektor dikondensasikan
dengan injeksi air dari bagian atas dan selanjutnya ditampung dalam seal pot
sebagai umpan Recovery Tank.

c. Anion Tower (63 -DA-1003)

Berfungsi untuk menyerap atau mengikat ion-ion negatif yang terdapat dalam
air yang keluar dari Degasifier. Resin pada anion exchanger adalah R=NOH
(Tipe Dowex Upcore Mono C-600).

Reaksi yang terjadi adalah :

H2SO4 + 2 R = N – OH -----> (R = N)2SO4 + 2 H2O

HCl + R = N – OH -----> R = N – Cl + H2O

H2SiO3 + 2 R = N – OH -----> (R = N)2SiO3 + 2 H2O

H2CO3 + R = N – OH -----> R = N – CO3 + H2O

HNO3 + R = N – OH -----> R = N – NO3 + H2O

Reaksi ini menghasilkan H2O, oleh karena itu air demin selalu bersifat netral.
Air keluar tangki ini memiliki pH 7,5 sampai 8,5 konduktifitas kurang dari
3Ωµ.

d. Mix Bed Polisher (63-DA-1004)

Berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa logam atau asam dari proses


sebelumnya, sehingga diharapkan air yang keluar dari mix bed polisher telah
bersih dari kation dan anion. Di dalam mix bed polisher digunakan dua
macam resin yaitu resin kation dan resin anion yang sekaligus keduanya
berfungsi untuk menghilangkan sisa kation dan anion, terutama natrium dan
sisa asam sebagai senyawa silika dengan reaksi sebagai berikut :
Reaksi Kation :

Na2SiO3 + 2 R – SO3H -----> 2 RSO3Na + H2SiO3

Reaksi Anion :

Na2SiO3 + 2 R = N - OH -----> 2 RSO3Na + H2SiO3

Air yang telah bebas mineral tersebut dimasukkan ke Polish Water Tank (53-
FB-1004) dan digunakan untuk air umpan boiler.

3. Unit Pembangkit Uap


Pada Unit Utilitas, sumber pembangkit uap yang digunakan untuk kebutuhan operasi
adalah Package Boiler (63-BF-4001). Air dari Polish Water Tank (63-FB- 1004)
dimasukkan ke dalam Deaerator (63-EG-4001) untuk menghilangkan gas CO2 dan
O2 terlarut yang menyebabkan korosi. Di deaerator juga diinjeksikan hydrazine
(N2H4) untuk mengikat gas O2 yang terdapat dalam air.

Reaksinya adalah sebagai berikut :

N2H4 + O2 -----> 2H2O + N2

Pada outlet Deaerator juga diinjeksikan ammonia yang berfungsi untuk mengatur pH
dari boiler feed water. Package boiler dengan kapasitas 120 ton/jam, tekanan 41
kg/jam2G dan temperatur 385oC menggunakan panas yang berasal dari pembakaran
fuel gas. Sistem operasinya adalah air yang dari Deaerator masuk ke Economizer (63-
EC- 4001) lalu dialirkan ke steam drum, dalam steam drum diinjeksikan Na3PO4
untuk mengikat komponen hardness serta untuk menaikkan pH airboiler. Sirkulasi
antara steam drum dan coil-coil pemanas berlangsung secara alami karena perbedaan
berat jenis air dalam pipa. Uap yang dihasilkan oleh Package Boiler digunakan pada
pabrik utilitas, pabrik urea, sedangkan pabrik ammonia hanya pada saat tertentu.
4. Unit Pembangkit Listrik
Untuk memenuhi kebutuhan listrik, sebagai sumber tenaga pembangkit listrik yang
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Main Generator (63-EG-7001)


Generator ini merupakan generator utama sumber tenaga listrik di utilitas pada pabrik
yang digerakkan dengan turbin berbahan bakar gas alam, fungsinya adalah untuk
menyalurkan listrik ke seluruh pabrik dan perumahan.
Daya : 20 MW
Tegangan : 13,8 KV

b. Main Generator (53-GI-7001)


Generator ini merupakan generator utama sumber tenaga listrik di utilitas pada pabrik
yang digerakkan dengan turbin berbahan bakar gas alam, fungsinya sama dengan
main generator (63-EG-7001) dan hanya salah satu main generator saja yang
beroperasi.
Daya : 15 MW
Tegangan : 13,8 KV

c. Standby Generator (53-GI-7002)


Merupakan generator pendamping, dioperasikan apabila terjadi gangguan pada main
generator. Bahan bakarnya bisa solar atau gas alam.
Daya : 1,5 MW
Tegangan : 2,4 KV

d. Emergency Generator (53-GH-7001)


Merupakan generator cadangan, yang dipakai dalam keadaan mendadak apabila
terjadinya gangguan pada main generator dan pada saat peralihan ke standby
generator.
Daya : 350 KW
Tegangan : 480 V
5. Unit Udara Instrumen dan Udara Pabrik
Kebutuhan udara pabrik saat awal pabrik dioperasikan serta pada saat emergency,
yaitu dengan Kompresor Udara (63-GB-5001), setelah pabrik beroperasi udara
diambil dari Kompresor Udara Ammonia (51-101-J) dengan tekanan 35 kg/cm2G.
Udara ini masih belum kering atau murni maka dikeringkan pada dryer untuk
menghilangkan kandungan air dengan menggunakan Silika Alumina Gel (silicagel).

Fungsi dari udara instrument antara lain :


- Menggerakkan Pneumatic Control Valve.
- Purging di Boiler .
- Flushing di Turbin.

Fungsi dari udara pabrik antara lain :


- Flushing jaringan pipa.
- Mixing tangki kimia pengantongan urea.
- Pembakaran di Burning pit.

6. Unit Pemisahan Udara


Pada prinsipnya unit pemisahan udara (N2 dan O2) ini bekerja berdasarkan titik
cairnya. Udara baku disaring melalui filter kemudian dimampatkan dengan kompresor
udara sampai tekanan 41oC untuk memisahkan moisture (kandungan air) dari udara,
pendinginan dilanjutkan dalam Precooler Unit sampai temperatur 5oC. Udara yang
telah mengembun dikeluarkan lewat drain separator dan dialirkan ke MS Adsorben
untuk menyerap CO2 dan H2O, kemudian udara ini dialirkan ke dalam cool box. Pada
cool box N2 dan O2 dipisahkan dengan tiga macam metode, yaitu :
- Metode I adalah produksi N2 gas, maksimal 300 Nm3/hr.
- Metode II adalah produksi N2 cair, maksimal 50 Nm3/hr
- Metode III adalah produksi O2 gas, maksimal 75 Nm3/hr.
7. Unit Pengukur Gas
Berfungsi untuk mengukur banyaknya gas alam yang dikonsumsi oleh pabrik, yaitu
dipakai oleh pabrik utilitas (untuk menghasilkan steam dan sebagai bahan bakar
generator), serta banyaknya gas alam yang dipakai oleh pabrik ammonia (untuk
proses dan bahan bakar). Indikasi pengukur laju alir gas alam terdapat di lapangan dan
diruang kontrol yang mengukur laju alir, tekanan, temperatur, dan densitas.

8. Unit Pengolahan Air Buangan


Untuk menghindari pencemaran terhadap lingkungan, maka buangan dari proses
produksi diolah terlebih dahulu sebelum dibuang. Unit penampungan air limbah ini
terdiri dari Waste Water Pond (WWP) dan Kolam Penampungan dan Pengendalian
Limbah (KPPL).

8.1. Kolam Air Limbah (WWP)


Kolam air limbah ini merupakan unit penampungan limbah yang berasal dari :
a. Tangki netralisasi pada unit demineralizer.
b. Tangki slurry pada unit pengolahan air.
c. Pabrik ammonia.
d. Pabrik urea.

Air limbah tersebut dinetralkan dengan menambahacid ataucaus tic sampai mencapai
pH 6 sampai 8, kemudian dikirim oleh pompa transfer. Setelah pH air buangan netral,
air limbah tersebut dibuang ke laut.

8.2. Kolam Penampungan dan Pengendalian Limbah


Kolam Penampungan dan Pengendalian Limbah (KPPL) mempunyai kapasitas 5.250
m3. Fungsi dari KPPL adalah untuk mengatur komposisi air limbah dan kecepatan
buangannya, untuk mengurangi jumlah padatan terlarut dengan cara pengendapan dan
menampung limbah (air buangan) pada saat pabrik sedang beroperasi dan melepaskan
ammonia yang terlarut dalam air limbah.

SUMBER REFERENSI:
http://cahayacinta7.blogspot.co.id/2011/02/utilitas-utility.html

Anda mungkin juga menyukai