Popok
Presentan
Nurhayati Nufus
Preseptor
Mahdar Johan, dr., Sp.KK.
Definisi
Epidemiologi
Etiologi
Dia
re
Mik
gan roor
i sm
e
Zat
irita kimia
n
Fes
es
Uri
n
Suh
Lem u
&G bap
ese
kan
Ma
ole serasi
ha
ir
3. Urin
4. Feses
6. Mikroorganisme
7. Diare
Manifestasi Klinis
Patofisiologi
1. Dermatitis
popok
Dermatitis popok diawali dengan lesi eritem yang jelas dan
konfluen setelah pemakaian popok. Lesi bisa berkembang
menjadi papul eritem disertai edema dan deskuamasi
ringan sesuai intensitas waktu. Normalnya, terjadi di area
yang permukaannya konvex seperti bokong, paha atas,
abdomen bawah, pubis, labia mayora dan skrotum.
Pada beberapa kasus yang berat, erupsi mungkin
berkembang menjadi maserasi dan eksudasi, membentuk
papul, vesikel atau bula, erosi hingga ulserasi, perluasan
erupsi hingga penis, vulva dan organ genital lain.
Diagnosis Banding
Dermatitis popok
3. Tinea Kruris
4. Eritrasma
Penyakit tersering berlokalisata di sela paha. Efloresensi yang
sama yaitu eritem dan skuama, pada seluruh lesi merupakan
tanda-tanda khas penyakit ini. Pemeriksaan lampu wood
dapat menolong dengan adanya flurosensi merah (coral red)
Diagnosa
Skor
0
Derajat
Tidak Ada
Gejala
Tidak ada kelainan( mungkin ada sedikit kekeringan,
tidak /satu papul tanp kemerahan)
0.5
Sangat ringan
1,0
Ringan
Skor
Derajat
Gejala
1.5
Ringan Sedang
2.0
Sedang
2.5
Sedang/Berat
Skor
3.0
Derajat
Berat
Gejala
Kemerahan sangat intens di daerah yang lebih
besar (> 10%) dan / atau deskuamasi berat, edema
berat , erosi dan ulserasi;
mungkin memiliki daerah papula yang besar dan
konfluen atau banyak pustula / vesikel
Penatalaksanaan
Pengobatan medikamentosa
Sistemik
Anti biotik sistemik sangat jarang digunakan dan tidak
ada bukti bahwa nistatin oral dapat berfungsi sebagai
profilaksis jika dikombinasikan dengan anti candida
topikal.
Topikal
a. Kortikosteroid topikal
Kortikosteroid topikal yang dianjurkan adalah yang
berpotensi ringan (mis : krim . Hidrokortison 1% - 2,5
%) dan umumnya diberi untuk jangka waktu 3 7 hari.
Penggunaan steroid poten merupakan kontraindikasi
karena dapat menimbulkan efek samping yang cukup
banyak.
Komplikasi
Prognosis
Daftar Pustaka
James WD, Berger TG, Elston DM. Atopic Dermatitis, Eczema, and non-Infectious
Immunodeficiency Disorders In : James DW, Berger TG, Elston DM, editors.
Andrews diseases of The Skin : Clinical Dermatology 10th Edition. Canada :
Saunders Elseviers ; 2006. p. 80.
Wolff, k. and r.a. johnson, tinea cruris, in FITZPATRICKS COLOR ATLAS AND
SYNOPSIS OF CLINICAL DERMATOLOGY2009, mac graw hill: new york.p. 63132
Panahi y, dkk. A Randomized Comparative Trial on the Therapeutic Efficacy of
Topical Aloe vera and Calendule officinalis on Diaper Dermatitis in Children. the
scientific world journal. 2012:5
CH L, dkk. A survey of Risk Factors for children Aged 1-24 months in China journal
of internasional Medical Research. 2012:1753.
Budimulja, U eritrasma, in ilmu penyakit kulit dan kelamin, d. adi, m. hamzah, and
s. aisyah, Editors. 2011, FKUI: jakarta. p. 334-35.
Habif T. clinical Dermatology. 4 th ed 2004. p. 1372.
Daftar Pustaka
TERIMAKASIH