Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KASUS BEDAH ANAK

SEORANG ANAK 9 BULAN DENGAN HERNIA INCISIONAL POST


LAPAROTOMI
Diajukan guna melengkapi tugas Kepaniteraan Senior Bagian Ilmu Bedah Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro
Disusun oleh :
Nur Kholisa Mei
22010114210112
Mentor Residen :
dr. Sukri
Mentor Senior
dr. Robin Novriansyah, Msi.Med, SpB, SpOT (K)

BAGIAN ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2015

LAPORAN KASUS BEDAH ANAK


I. IDENTITAS PENDERITA
Nama

: An. ZQN

Umur/ tanggal lahir

: 9 bulan / 3 Maret 2015

Jenis kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Alamat

: Weleri

Masuk RS

: 11 Desember 2015

Nomor CM

: C533949

Identitas orang tua


NamaAyah

: Tn. SH

Umur

: 30 tahun

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: Buruh

Nama Ibu

: Ny. H

Umur

: 27 tahun

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

DAFTAR MASALAH
No.
1.

Masalah aktif
Hernia incisional
post laparatomi

Tanggal
14-12-2015

No.

Masalah pasif

ANAMNESIS
Autoanamnesis (tanggal 14 Desember 2015 pukul 16.00 di C1LD)
Keluhan utama : benjolan pada perut kiri

Tanggal

Riwayat Penyakit Sekarang :


8 bulan yang lalu, saat anak berusia 1 bulan, orang tua pasien mengeluhkan keluar tinja
dari vagina. Pasien menangis saat BAB, nyeri (+), demam (+), muntah (-), BAK tidak ada
gangguan. Anak dibawa ke dokter spesialis anak. Oleh dokter disarankan untuk periksa ke
RS Kendal. Dikatakan ada lubang yang menghubungkan antara vagina dengan rektum.
Kemudian anak dirujuk ke RSDK untuk dilakukan operasi. Di RSDK dilakukan operasi
dengan membuat lubang pada perut kiri. Setelah operasi BAK normal, keluar lendir dari
anus.
4 bulan yang lalu dilakukan operasi penutupan lubang yang menghubungkan vagina
dengan rektum. Setelah operasi BAB dan BAK lancar.
2 bulan yang lalu dilakukan operasi penutupan dinding perut di RSDK.
1 bulan setelah operasi orang tua pasien mengeluh muncul benjolan pada perut kiri bekas
operasi. Benjolan nyeri (-), hilang timbul, semakin bertambah besar apabila anak
menangis, mengedan dan batuk. Benjolan tidak membesar. Oleh orang tua, pasien
kemudian dibawa ke RSDK
Riwayat Penyakit Dahulu :
Morbili
Pertusis
Varisela
Difteri
Malaria
Tetanus
Angina
Pneumoni
Bronkhitis
DBD
Campak

Umur
Tidak pernah
Tidak pernah
Tidak pernah
Tidak pernah
Tidak pernah
Tidak pernah
Tidak pernah
Tidak pernah
Tidak pernah
Tidak pernah
Tidak pernah

Diare
Disentri Basiler
Disentri Amuba
Tifus Abdominalis
Cacingan
Operasi
Gega rotak
Patah tulang
Reaksi obat
Faringitis

Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak ada keluarga yang menderita sakit seperti ini.
Kakak pasien meninggal saat usia 3 tahun karena kejang demam.

Riwayat Sosial Ekonomi

Umur
Tidak pernah
Tidak pernah
Tidak pernah
Tidak pernah
Tidak pernah
Tidak pernah
Tidak pernah
Tidak pernah
Tidak pernah
Tidak pernah

Ayah pasien adalah seorang buruh pabrik, ibu pasien adalah seorang rumah tangga. Orang
tua menanggung 1 orang anak belum mandiri. Penghasilan perbulan Rp 2.000.000,-.
Pembiayaan pengobatan dengan BPJS non PBI.
Kesan : sosial ekonomi cukup
DATA KHUSUS
Riwayat Pemeliharaan Prenatal :
Pemeriksaan kehamilan dilakukan lebih dari 4 kali di bidan dan dokter spesialis
kandungan selama masa kehamilan. Sakit panas selama hamil, darah tinggi, kejang, sakit
gula selama hamil disangkal. Riwayat perdarahan selama kehamilan disangkal. Selama
hamil ibu mendapat vitamin dan tablet penambah darah, ibu tidak pernah minum jamu
maupun obat di luar resep dokter.
Riwayat Kelahiran :
Lahir bayi perempuan dari ibu G2P1A0 usia 27 tahun, lahir spontan, di bidan, usia
kehamilan 40 minggu, lahir langsung menangis, biru-biru (-), kuning (-), BB lahir 3600
gram, PB lahir ibu lupa
Riwayat Pemeliharaan Postnatal
Perkembangan sesuai usia
Riwayat Imunisasi
Imunisasi dasar lengkap, booster (-)
Riwayat Makan dan Minum Anak
0-6 bulan

: ASI eksklusif

6 bulan-sekarang

: ASI + bubur bayi 3 kali sehari 1 mangkuk

Kesan : ASI eksklusif


Kualitas dan kuantitas cukup
PEMERIKSAAN FISIK ( Tanggal 14 Desember 2015)
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran

: compos mentis

Status Generalis :
Tanda Vital :

Kepala

Nadi

: 95 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup

Frekuensi nafas

: 26 x/menit

Suhu (axillar)

: 36,50C.

: Mesosefal, turgor dahi normal.

Mata

: Konjunctiva palpebra anemis (+)/(+), Sklera ikterik (-)/(-)

Hidung

: discharge (-), nafas cuping hidung (-)

Mulut

: bibir kering, mukosa mulut pucat (-)

Telinga

: discharge (-)/(-), nyeri tekan mastoid (-)/(-)

Tenggorok

: tonsil T1-1, mukosa faring hiperemis (-).

Leher

: trakea di tengah, limfonodi tidak teraba, massa (+) kanan

Thoraks

Paru

: Inspeksi

: simetris statis dinamis.

Palpasi

: stem fremitus kanan = kiri

Perkusi

: sonor seluruh lapangan paru

Auskultasi

: suara dasar vesikuler, suara tambahan (-)

Jantung : Inspeksi
Palpasi

: ictus cordis tak tampak


: ictus cordis 2 cm medial linea medio clavicularis
sinistra.

Perkusi

: konfigurasi jantung dalam batas normal

Auskultasi

: suara jantung murni, bising (-), gallop (-)

Abdomen : Inspeksi

: datar, tampak sikatrik bekas operasi, tampak benjolan

yang dapat keluar masuk, keluar ketika menangis


Auskultasi : bising usus (+) normal

Ekstremitas

Palpasi

: supel, hepar dan lien tidak teraba

Perkusi

: timpani, pekak sisi + normal, pekak alih + normal,


pekak hepar +

superior

inferior

Sianosis

-/-

-/-

Akral dingin

-/-

-/-

Edema

-/-

-/+

<2/<2

Capillary refill

<2/<2

PEMERIKSAAN PENUNJANG
HEMATOLOGI
Hemoglobin

10,2

g/dL

9,50-12,50

Hematokrit

30,7

32-44

Eritrosit

4,06

106/uL

3,9-5,5

MCH

25,1

pq

24,00-34,00

MCV

75,6

fL

83-110

MCHC

33,2

g/dL

29,00-36,00

Leukosit

11,6

103/uL

3,6-11

Trombosit

454

103/uL

150-400

DIAGNOSIS
Hernia incisional post tutup colostomi
INITIAL PLAN
IpDx : Hernia incisional post tutup colostomi
S

: -

: -

IpRx

: operasi repair hernia incisional

IpMx
IpEx

: Keadaan umum, tanda vital


: Menjelaskan kepada penderita dan keluarga tentang penyakit yang
dialami pasien
Menjelaskan kepada keluarga mengenai tindakan operasi yang akan
dilakukan
Menjelaskan kepada keluarga mengenai komplikasi dan resiko operasi

Anda mungkin juga menyukai