Anda di halaman 1dari 57

Anatomi Tulang

Orbita

Ruang piramid

Os Frontalis

Os Sphenoid ala mayor dan ala minor

Os Zygomatikum.

Os Maxilla

Os Lakrimalis

Os Ethmoid

Anatomi Tulang

Anatomi Tulang
Dinding inferior atau lantai terdiri atas :
Orbital plate Os Maxilla
Os Zygomatikum pada anterolateral.
Orbital plate Os palatine pada posterior

Fissura orbitalis inferior merupakan jalan bagi

Nervus Cranialis V pars maksilaris.


A. Infraorbital.
Cabang ganglion sphenopalatina.
Cabang vena Ophtalmika inferior untuk pleksus
pterygoid.

Anatomi Tulang

Anatomi Tulang
Dinding lateral dibentuk oleh Proc
Frontalis Os Zygoma dan ala mayor Os
sphenoid lateral dari for Optikum.
Whitnall,s tuberkulum dan perlekatan
ligamnetm kantalis lateral.
Fissura orbitalis superior membatasi dari
atap orbital.

Anatomi Tulang

Anatomi Tulang
Dinding superior dibentuk oleh orbital plate os
Frontalis dan sebagian kecil dari ala minor os
Sphenoid

Anatomi Tulang
Dinding medial terdri atas
Proc frontal Os Maxilla
Os Lakrimalis.
Ala minor os Sphenoid.

Diposterior foramen Optikum dihubungkan


dengan air sel ethmoid bagian posterior

Anatomi Tulang

Anatomi Kompartemen

Anatomi - Kompartemen

Kompartemen anterior
Palpebra .
Apparatus lakrimalis
Jaringan lunak anterior
Kompartemen posterior
Ruang intrakonal
Ruang ekstrakonal.

Imaging:
Foto polos.
CT Scan.
MRI

Pertimbangan pemilihan pencitraan


sangat tergantung pada:
Ada tidaknya sarana (terbatas/mudah di dapat).
Cost (canggih mahal).
Area dan jenis jaringan yang akan diperiksa.
SDM.
Keterbatasan kemampuan sarana pencitraan
diperlukan > 1 pencitraan.

PENDAHULUAN
Keluhan yang lazim: eksoftalmus, edem
periorbital, nyeri, ggn vissus,
ophthalmoplegi.
Kelainan bisa dijumpai pada: bulbus okuli,
jaringan lunak dan dinding orbita.
Selain tumor dan peradangan, trauma juga
sering dijumpai.

Macam kelainan orbita


Peradangan:
1.Selulitis.
2.Graves disease.
3.Pseudotumor.

Selulitis orbita
CT:
Area hiperdens.
Pembengkakan jaringan orbita
anterior.
Obliterasi lemak.
Perubahan tulang.
Abses subperiosteal.

Gravess disease
Proptosis bilateral, simetris.
>>> wanita (4 : 1).
Sel sel inflamasi membengkak.
- 70 % bilateral, m. ekstraokuler
membengkak simetris (belly of muscle)
terutama m. rektus media dan inferior.
- infiltrasi lemak lemak retrobulber.

Lesi Okular
Retinoblastoma
Tumor intraokuler maligna yang sering
dijumpai pada anak
anak , dengan kalsifikasi didalam tumor.
Metastasis :
Penyebaran langsung : N. II
Hematogen.
Limfatik.

Timbul pada dua tahun awal kehidupan.


Hanya 10 % kasus yang diturunkan dari
keterkaitan dengan autosom dominan,
hasil akhir dari mutasi sporadis
kromosom 13.

30 % bersifat bilateral.
Pada CT ;
tampak sebagai daerah hiperdens yang timbul
pada retina.
Kalsifikasi.
Ruptur retina sering tampak, dan cairan
subretina dapat didentifikasi pada MRI.

Retinoblastoma

Lesi lesi nervus optikus

Glioma nervus optikus

Meningioma pembungkus nervus


optikus.

Glioma Optikum
Tumor primer pada N. II / pembungkus N. II.
Meliputi apparatus optikus anterior :
N. II , ciasma optikum , traktus optikus.

Pembesaran fusiform dan kerusakan struktur.

Tumor :
Anak , usia 2 6 tahun .
Jinak , pertumbuhan lambat , tidak agresif .
dihubungkan dengan Neurofibromatosis (NF) tipe
1.
Tanpa kasifikasi

Glioma Optikum
CT :
Menilai kondisi tulang.
Mendeteksi perluasan ke kanalis optikus.

Glioma Optikum

Optic nerve sheath meningiomas


Umumnya pada usia pertengahan pada wanita.
Tampak pembesaran pembungkus N II dan kompleks
secara keseluruhan.

Biasanya mempunyai gambaran bentuk tubular


Penyangatan meningioma lebih dibandingkan dengan glioma
mempunyai ciri gambaran railroad track .
Kalsifikasi dalam lesi sering pada meningioma.
Hiperostosis disekeliling kanalis optikus
Bertumbuh keluar dari pembungkus saraf
menipiskan
lapisan CSF antara pembungkus dan saraf.

Optic nerve sheath meningiomas

CT
Melihat kalsifikasi.

Meningioma

Trauma mekanik karena benda


tumpul pada orbita:
Eksoftalmus.
Gangguan gerakan.
Hematom.
Fraktur.

CT rekonstruksi, fraktur zygoma

Lefort facial fractures II/III. Pasien dengan trauma


tumpul pada wajah. Tampak ecchymosis dan edem.

Lefort Fractures
Ilustrasi garis fraktur dari: Lefort I (alveoler),
Lefort II zygomatic maxillary complex, Lefort III
(cranial facial dysostosis) fractures

Orbital ecchymosis
Ecchymosis and swelling with no entrapment
or eye injury

Blowout fracture. Foto polos: fraktur dari dasar


orbita kanan dengan teardrop sign disertai air
fluid level pada sinus maksilaris (perdarahan).

Inferior rectus entrapment


Pasien dengan keluhan diplopia.

Blowout fracture with entrapment. CT: m. rectus


yang menonjol ke dalam sinus maksilaris.

Foto polos Caldwell dan Waters:


menunjukkkan fraktur.
Entrapmet: CT

Traumatic exophthalmos
Blunt trauma: periorbital edema,
ecchymosis, exophthalmos

Retrobulber hematom

Anda mungkin juga menyukai