Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS TRAUMA DENTOALVEOLAR FRAKTUR KELAS IV DISERTAI LUKSASI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter ( PPPD ) Bagian Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut RSUD Tugurejo Semarang

Dosen Pembimbing Drg. Saiful Azhar

Oleh : Diva Oktavianita H. 01.209.5881 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2013

HALAMAN PENGESAHAN

Nama / NIM Universitas Fakultas Diajukan Periode Kepaniteraan Bagian Pembimbing

: Diva Oktavianita H. : Universitas Islam Sultan Agung : Kedokteran Umum : 23 Desember 2013 : 16 Desember 2013 s.d. 28 Desember 2013 : Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut : Drg. Saiful Azhar

Telah diperiksa dan disetujui tanggal : 23 Desember 2013 Mengetahui,

Ketua SMF Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut RSUD Tugurejo Pembimbing

Drg. Evalina

Drg. Saiful Azhar

ii

DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. Halaman Pengesahan ...................................................................................... Daftar Isi........................................................................................................... Bab I. Deskripsi Kasus .................................................................................... Bab II. Pembahasan ......................................................................................... Bab III. Kesimpulan ........................................................................................

i ii iii 1 7 9

iii

BAB I DESKRIPSI KASUS

I.

IDENTITAS PENDERITA a. b. c. d. e. f. g. h. Nama Jenis Kelamin Umur Agama Pekerjaan Alamat No.CM Tanggal diperiksa : Tn. D : Laki - laki : 42 th : Islam : Pegawai : Medoho Permai RT05/IV Gayamsari : 437066 : 17 Desember 2013

II. KELUHAN SUBJEKTIF ANAMNESA Keluhan Utama : Gigi depan rahang atas patah dan goyang Anamnesa : Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 17 Desember 2013 a) Riwayat penyakit sekarang : 2 hari yang lalu pasien mengalami kecelakaan yang menyebabkan pasien jatuh terguling dengan wajah membentur aspal, pasien terluka di bibir atas. Gigi depan rahang atas patah dan goyang. Awalnya pasien merasakan nyeri di sekitar vivir namun setelah 2 hari nyeri sudah tidak dirasakan. Pasien kemudian datang berobat ke RSUD tugurejo.

b) Riwayat penyakit dahulu : Penderita baru pertama kali seperti ini Riwayat ekstraksi gigi 4.6, 4.7, 4.8 Riwayat tambalan gigi (-) Pasien mengaku teratur menggosok gigi Riwayat alergi (-), sakit jantung (-), hipertensi (-), DM (-), asma (-)

c) Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada keluarga yang pernah sakit seperti ini. d) Riwayat sosial ekonomi : Pasien bekerja sebagai pegawai.

III. PEMERIKSAAN OBJEKTIF 1. Keadaan umum Kesadaran Keadaan Gizi Derajat Sakit 2. Status present Tensi RR nadi suhu 3. Extra oral Asimetris muka : (-) : 120 / 80 mmHg : 20x / menit : 80 x/ menit, reguler, isi dan tegangan cukup : afebris : Baik : Compos Mentis : Baik : Ringan

Tanda tanda radang

: Calor - , Rubor + , Dolor + , Tumor - , Fungsiolesa -

Tepi rahang

: basis mandibula teraba dengan palpasi Fluktuasi Pingpong phenomena Trismus

4.

Intra oral a) Gigi : Pada gigi seri 1 kanan atas ditemukan patah dengan mahkota yang hilang sebagian, pada gigi seri 1,2 kiri atas gigi hilang sampai ke akar. b) Gingiva c) Mukosa d) Lidah e) Palatum : warna merah, tepi tajam : tidak ada kelainan : tidak ada kelainan : tidak ada kelainan

5.

Status lokalis Nomenklatur Sigmondy 8 7 6 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8

Inspeksi

: Pada gigi seri 1 kanan atas ditemukan patah dengan mahkota yang hilang sebagian, pada gigi seri 1,2 kiri atas gigi hilang sampai ke akar.

Sondase Perkusi Tekanan Palpasi

: (-) : (-) : (-) : (-)

Thermal test : (-) Rontgen : terlihat gambaran luscent pada akar gigi 1 kanan atas

IV. ORAL HYGIENE Sedang V. DIAGNOSA KELUHAN UTAMA fraktur kelas IV 1 disertai luksasi

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG Foto Rontgen panoramic terlihat gambaran luscent pada akar gigi 1 kanan atas VII. TERAPI Medikamentosa R/ Amoxicillin 3x500mg R/ Dentavit R/ Sodium hialuronat VIII. Program: rujuk ke dokter gigi fiksasi essig wire KOMPLIKASI perubahan warna gigi menjadi abu-abu peradangan jaringan periodontal

IX. PROGNOSIS baik X. SUMMARY Seorang laki-laki datang dengan keluhan gigi depan rahang atas kanan patah dan goyang setelah mengalami kecelakaan 2 hari yang lalu. Awalnya pasien merasakan nyeri disekitar bibir namun setelah 2 hari nyeri sudah tidak dirasakan. Pasien lalu berobat ke poli gigi dan mulut RSUD tugurejo.

Saat pemeriksaan fisik inspeksi terlihat gigi seri 1 kanan atas ditemukan patah dengan mahkota yang hilang sebagian, pada gigi seri 1,2 kiri atas gigi hilang sampai ke akar, sondasi (-) perkusi (-), tekanan (-), palpasi (-), thermal test (-). Pada pemeriksaan penunjang dengan foto rontgen panoramic terlihat gambaran radioluscent pada akar gigi 1 kanan atas.

BAB II PEMBAHASAN

Pada kasus ini pasien didiagnosis fraktur kelas IV disertai luksasi berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Berdasarkan anamnesis didapatkan riwayat trauma berupa kecelakaan yang mengakibatkan trauma pada wajah. Pasien mengeluhkan gigi depan rahang atas goyang. Kondisi pasien sesuai dengan penelitian dimana pasien dewasa yang datang ke unit gawat darurat dengan trauma dentoalveolar memiliki keluhan terbanyak melibatkan gigi incisivus sentral rahang atas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kelainan ekstraoral berupa bekas luka disekitar bibir, dan didapatkan kelainan intra oral berupa: Gigi 1.1 mahkota patah, luksasi Gigi 2.1 missing teeth Gigi 2.2 missing teeth Diagnosis dari trauma dentoalveolar pada pasien ini belum dapat ditegakkan dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pasien didiagnosis dengan fraktur kelas IV dengan luksasi pada regio 1.1 berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dimana ditemukan hilangnya sebagian mahkota gigi dengan sondasi (-) dan perkusi (-), menunjukan hilangnya vitalitas gigi. Pada palpasi didapatkan gigi mobile sehingga dicurigai adanya fraktur tulang alveolar. Setelah didapatkan hasil pemeriksaan penunjang berupa X-foto panoramik berupa adanya lusensi

periapikal pada gigi 1.1 yang menunjukan luksasi berupa penambahan ruang ligamentum periodontal di apical yang tampak sebagai lusensi periapikal. Terapi luksasi ekstrusi pada pasien dewasa adalah mereposisi secepat mungkin lalu menstabilkan giginya pada posisi anatomis untuk mengoptimalkan penyembuhan ligamentum periodontal dan suplai neurovaskuler serta merawat estetika dan integritas fungsional. Fiksasi dilakukan hingga 2 minggu dan diobservasi lebih lanjut. Pada pasien ini juga diedukasi untuk konsumsi makanan lunak selama proses perawatan.

BAB III KESIMPULAN

Telah diperiksa seorang laki-laki berumur 42 tahun dengan diagnosis fraktur kelas IV 1.1 disertai luksasi. Penyebab terjadinya fraktur kelas IV 1.1 disertai luksasi pada pasien ini adalah trauma pada wajah akibat kecelakaan. Penegakan diagnosis pada kasus ini selain dari anamnesis dan pemeriksaan fisik juga dibutuhkan pemeriksaan penunjang berupa X-foto panoramik. Terapi yang dilakukan pada pasien ini berupa reposisi dan fiksasi untuk mengoptimalkan penyembuhan ligamentum periodontal dan suplai neurovaskuler serta merawat estetika dan integritas fungsional gigi.

Anda mungkin juga menyukai