Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek


keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan
berbicara,

keterampilan

membaca,

dan

keterampilan

menulis.

Berdasarkan keempat keterampilan tersebut, menulis ialah menurunkan


atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan
suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain
dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka
memahami bahasa dan gambaran grafik itu.
Dalam menulis dikenal beberapa macam tulisan diantaranya ada
tulisan narasi yaitu yang bersifat imajinasi, deskripsi ialah penggambaran
untuk melukiskan perasaan dari penulis, eksposisi bertujuan memberikan
informasi kepada pembaca dan argumentasi bertujuan meyakinkan
pembaca untuk membuktikan pendapat pribadi. Gambar atau lukisan
mungkin

dapat

menyampaikan

makna-makna,

tetapi

tidak

menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa menulis merupakan suatu


representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Hal ini
adalah perbedaan antara tulisan dan lukisan, antara melukis dan menulis.
Salah satu jenis tulisan yang menggali ide siswa untuk kreatif
membuat karangan dalam menuliskan keadaan sekitas secara terperinci
yaitu karangan deskripsi. Karangan deskripsi menurut Kosasih (2003:26)
adalah karangan yang menggambarkan suatu objek dengan tujuan agar

pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan.


Tujuan karangan deskrifsi adalah mengajak pembaca bersama-sama
menikmati, merasakan, memahami, dengan sebaik-baiknya beberapa
objek (sasaran, maksud), kegiatan (aktifitas),orang (pribadi, oknum) dan
suasana hati (mood). Setiap siswa dituntut untuk dapat menggambarkan
sesuatu peristiwa atau suatu keadaan dengan rinci sehingga dapat
mengintegrasikan suatu peristiwa atau keadaan secara baik.
Dengan menulis deskripsi, siswa dapat menuangkan idenya dari
suatu peristiwa atau keadaan. Dengan menggunakan suatu data berupa
gambar atau suasana tertentu, tentunya siswa akan lebih dapat menulis
tentang keadaan yang terjadi. Keterampilan menulis karanga deskripsi
dipandangan perlu karena dalam kegiatan akademis siswa sering
mengemban tugas untuk menggambarkan suatu peristiwa atau keadaan
secara terperinci, misanya memberikan gambaran pengamalam libuan
sekolah.
Penguasaan kosakata sangat erat kaitanya dengan kemampuan
menulis deskripsi. Kosakata merupakan bagian dari komponen bahasa.
Sebagai bagian dari komponen berbahasa, kosakata terdiri dari kata-kata
yang di gunakan dalam komunikasi baik lisan maupun secara tertulis
diperlukan pemilihan kata yang tepat. Pada saat menulis, penguasaan
kosakata diperlukan untuk menyampaikan gagasanya kedalam bentuk
tulisan.

Banyak di lapangan siswa yang tidak dapat melukiskan keadaan,


baik secara lisan maupun secara tulisan, karena siswa kurang mampu
menguasai kosakata yang bayak, maka siswa tidak mengenal arti katakata tertentu, Keliruan dan kesalah pahaman ini, akan mengakibatkan
siswa sulit memahami apa yang ditulisnya atau apa yang akan digunakan
ketika ia berbicara atau pun menulis.
Keterampilan berbahasa siswa akan lebih baik apabila siswa itu
banyak menguasai kosakata begitu pula sebaliknya. Siswa dikatakan
mempunyai kosakata yang banyak apabila dapat menulikan atau
menguasai makna kata-kata yang ditulisnya. Melihat hubungan antara
penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis karangan deskripsi,
hal yang diperhatikan adalah bagaimana cara siswa mengembangkan ide
atau gagasan yang dimiliki dengan melalui penggunaan kosakata yang
tepat. Sayangnya di lapangan siswa kurang mampu menggunkan
kosakata dengan baik sehingga sering terjadi kesalahan pengucapan dan
penulisan. Kesalahan tersebut justru menjadikan tulisan deskripsi yang
seharusnya melukiskan suatu keadaan secara rinci, malah justru
membingungkan pembaca.

Anda mungkin juga menyukai