Anda di halaman 1dari 28

KANKER PAYUDARA

I.

DEFINISI
Kanker Payudara adalah tumor ganas pada payudara atau salah satu payudara.
PATOFISIOLOGI
Kanker Payudara sering terjadi pada wanita diatas umur 40 50 tahun,
merupakan yang mempunyai banyak faktor terkait dan tergantung pada tempat
lokasi, jaringan terserang.
penyebab tidak dapat ditentukan dengan pasif. Ada 3 faktor yangdapat
mendukung yaitu hormon, virus dan genetik.
Kanker Payudara dapat menjalar langsung pada struktur tubuh terdekat atau
berjarak oleh emboli sel kanker yang dibawa melalui kelenjar getah bening atau
pembuluh darah.
Kelenjar getah bening di Axilla, supra clavikula atau mediastinal merupakan
tempat penyebaran pertama, sedang kaium atau colont struktur tubuh lain adalah :
Paru, hati, tulang belakang, tulang pelvis.
Diagnosa dini sangat diperlukan untuk keberhasilan pengobatan dan
prognosa penyakit ini tergantung dari luasnya daerah yang diserang.
Faktor Risiko Kanker Payudara
a. Risiko tinggi
Usia lanjut
Anak pertama lahir sesudah berumur 30 tahun
Ikatan keluarga dekat (ibu, kakak, bibi dari ibu) menderita kanker
payudara
Riwayat tumor payudara
Diagnosa sebelumnya kanker payudara
b. Risiko sedang
Menstruasi dini (sebelum umur 12 thn)
Menopause lambat (sesudah 50 thn)
Penggunaan hormon pada gejala menopause
Terkena radiasi berlebihan dibawah umur 35 tahun
Mempunyai riwayat kanker uterus, ovarium atau colon
c. Kemungkinan berisiko
Penggunaan reserpin prolaktin dalam waktu lama
Kegemukan, konsumsi lemak berlebihan
Stress psikologis kronis

Kanker payudara merupakan massa atau benjolan tulang, sering terdapat di


daerak kuadran atas bagian luar. Benjolan ini tidak sakit, keras, bentuknya tidak
beraturan dan dapat digerakkan
II. PENGKAJIAN
a. Data Subjektif
Ada benjolan di payudara, tidak sakit, letaknya di kuadran atas bagian luar
Ada pembengkakan dan eritema di payudara
Puting susu berubah, kadang keluar cairan
Merasa tegang, tidak berdaya terhadap sakitnya
Mengeluh mual, tidak ada nafsu makan
Mengungkapkan kekhawatiran tentang keadaan sakitnya
b. Data Objektif
Benjolan di payudara, tidak sakit dan letaknya dikuadran atas bagian luar
Puting susu retraksi, kadang keluar cairan
Edema, eritema, bentuk payudara berubah
Adenophati di axilla
Pada metastase : Nyeri tulang, pleura efusi
Kelihatan cemas, tegang, cepat marah
c. Data laboratorium
Darah : hemoglobin
hematokrit
leukosit
Carcinoembryonic antigen (CEA)
Human chorionic gonadotropin (HCG)
d. Data pemeriksaan diagnostik
Foto dada
Mammography
Scanning (axilla tomography)
e. Potensial komplikasi
Injeksi
Metasstase
Perdarahan

III. PENATALAKSAAN MEDIK


A. Radioteraphy
B. Kemoterapi
C. Biopsi/Operasi
IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN, HASIL YANG DIHARAPKAN / EVALUASI
DAN RENCANA TINDAKAN : sebelum
Diagnosa Keperawatan I
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi cara pencegahan dan
deteksi dini kanker payudara.
Hasil yang diharapkan :
Menyampaikan rasa takut dan faktor risiko yang berhubungan dengankanker
payudara
Mendemostrasikan cara memeriksa payudara
Intervensi :
Kaji kesiapan untuk belajar
Kaji tingkat kecemasan, observasi prilaku
Kaji kekhawatiran tentang penyakit kanker payudara
Beritahu penderita cara mendeteksi tanda dan gejala kanker payudara
Beritahu frekuensi pemeriksaan baik dilakukan sendiri maupun waktu
pemeriksaan mamography
Observasi ukuran, perbedaan kulit, puting, bentuk, dan lain-lain
Palpasi payudara dengan cara yang tepat.
Diagnosa Keperawatan 2
Potensial perubahan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake makanan yang tidak memadai.
Hasil yang diharapkan :
Dapat menghabiskan makanan yang disajikan
Berat badan penderita tidak turun
Intervensi :
Kaji nafsu makan penderita dan porsi yang dihabiskan
Beri makanan dalam porsi kecil tetapi sering (4-6 kali)
Hidangkan dalam bentuk yang menarik
Beri makanan yang disukai

Temani saat makan, libatkan keluarga


Anjurkan dan ajarkan menarik nafas dalam saat mual
Beri lingkungan yang nyaman.

Diagnosa Keperawatan 3
Potensial kerusakan integritas kulit berhubungan dengan meningkatnya kerapuhan
kulit.
Hasil yang diharapkan :
Tidak terdapat kemerahan atau iritasi
Kulit tidak kering
Intervensi :
Kaji kulit sekitar payudara dari tanda kemerahan atau iritasi
Menjaga kulit bersih dan kering
Menjaga kebutuhan nutrisi maksimal
Monitor tanda-tanda infeksi
Menggunakan BH yang tidak menekan
V. IMPLIKASI KEPERAWATAN
a. Pemeriksaan Laboratorium
1. Carcinoembryonic antigen serum atau plasma (CEA) :
Kecemasan berhubungan dengan kemungkinan keganasan dari hasil tes
Potensial tidak efektifnya mekanisme penyesuaian berhubungan dengan
hasil pemeriksaan atau pengobatan
Ketidakmampuan menyesuaikan berhubungan dengan tidak menerima
perubahan status kesehatan.
Implikasi Keperawatan :
Menjelaskan bahwa pemeriksaan ini sering digunakan untuk manajemen
pengobatan kanker tetapi peningkatan CEA tidak selalu menunjukkan
adanya kanker
Dukung penderita dan keluarga dalam menunggu hasil laboratorium
Pemberian heparin 2 hari sebelum test dan tuliskan pada formulir Lab
tanggal dan waktu pemberian dengan tepat
2. Human chorionic gonodotropin (HCG)
Kecemasan : berhubungan dengan hasil pemeriksaan

Implikasi Keperawatan :
Tanyakan penderita bilamana menstruasi terakhir
Dengarkan penjelasan penderita
Beritahu penderita bahwa pemeriksaan ini akan menunjang ketepatan
diagnosa
b. Pemeriksaan Diagnostik :
1.
2.

Foto dada / thorax


Mammagrophy
Kecemasan berhubungan dengan kemungkinan kanker dari hasil
pemeriksaan
Perubahan rasa nyaman berhubungan dengan kompresi mammae
Gangguan konsep diri berhubungan dengan ditemukannya benjolan

Implikasi Keperawatan :
Yakin bahwa penderita tidak sedang hamil
Beritahu penderita untuk tidak menggunakan minyak, bedak atau
deodoran pada mammae atau dibawah ketiak pada waktu pemeriksaan
Tanyakan penderita untuk mengantisipasi benjolan yang ada
Beritahu penderita untuk tidak cemas bila foto tambahan diperlukan
Dukung penderita dan biarkan penderita mengungkapkan kecemasan dan
ketakutannya
Anjurkan penderita untuk memeriksa sendiri setiap bulan, demonstrasikan
caranya.
3. Nuclear Scans (tulang, hati)
Kecemasan berhubungan dengan penggunaan radioaktive isotop
Potensial perlukan berhubungan dengan penggunaan radio nuklir
Kurang pengetahuan berhubungan dengan alat yang digunakan (gambat
alat)
Implikasi Keperawatan :
Jelaskan pada penderita maksud dan tujuan prosedur
Dapatkan riwayat singkat tentang tindakan radioisotop yang pernah
dilakukan, allergi, kehamilan, menyusui dan obat
Jelaskan dosis radiasi dan obat

Beritahu obat radionuklir yang diberikan tidak akan mempengaruhi


keluarga, tamu dan akan dikeluarkan lagi dari tubuh 6 24 jam
Jelaskan bahwa alat akan bergerak keseluruh bagian tubuh yang
diperlukan dan tidak akan merasa apa-apa
Beritahu bahwa tindakan ini memerlukan waktu 30-60 menit tergantung
luasnya
Beritahu penderita untuk melepaskan semua perhiasan atau barang dari
metal
Penderita harus datang tepat waktu dan menjalankan instruksi yang
diminta
Informasikan dokter bila penderita mengalami perubahan, beri dukungan
dan anjurkan penderita untuk bertanya
Tuliskan obat-obatan yang dilarang mengandung iodin.

A. RADIOTERAPI
I. PENGKAJIAN
a. Data Subjektif
Menanyakan tujuan dari terapi dan akibatnya
Mengeluh sukar tidur
b. Data Objektif
Kulit daerah radiasi : eritema, pruritis,
hiperpigmentasi, artrophy dan nyeri
Mual, muntah
Anorexia
Berat badan menurun
Cepat lelah : rasa tidak enak badan
Meningkatkan kepekaan terhadap infeksi
c. Data laboratorium
Darah lengkap
Thrombosit
Elektrolit
d. Potensial Komplikasi
Infeksi
Anemia
II. PENATALAKSANAAN MEDIK

edema,

kulit

kering,

Antiemetik
IV / Intravena terapi
Antibiotika

III.DIAGNOSA KEPERAWATAN, HASIL YANG DIHARAPKAN / EVALUASI


DAN RENACAN TINDAKAN
a. Pra Radioterapi
1. Kecemasan yang berhubungan dengan tindakan pengobatan radio terapi
Hasil yang diharapkan :
Menyatakan cemas dengan pengobatan yang akan dialami
Mengerti maksud dari prosedur yang harus dilakukan
Intervensi :
Kolaborasi dengan dokter untuk menjelaskan prosedur dan manfaat
pengobatan pada penderita
Dorong untuk mendiskusikan rasa cemas, ketidakjelasan dan persepsi
yang salah tentang pengobatan
Jelaskan daerah yang akan diradiasi
Jelaskan prosedur dan apa yang harus dilakukan oleh penderita
Prosedur tidak menyakitkan tetapi minimal 10 menit atau lebih
b. Post radioterapi
1. Potensial kerusakan integritas kulit berhubungan dnegan akibat tindakan
radiasi
Hasil yang diharapkan :
Mencegah atau mengangi masalah kulit yang mungkin timbul
Intevensi :
Jelaskan pentingnya menghindari dari orang yang terkena infeksi
Diskusikan tanda gejala infeksi : demam, kemerahan dan nyeri kulit
sekitar radiasi
Jelaskan pentingnya menjaga diit nutrisi dan masukan cairan 3 liter / hari
Jangan segera makan setelah pengobatan
Jelaskan pada penderita efek pengobatan tidak akan kelihatan langsung
tetapi kemudian
Jelaskan pentingnya kebersihan
Jelaskan tanda-gejala mual, muntah, sakit kepala, kemerahan dan gatal
serta nyeri didaerah terapi
Jelaskan nama obat, dosis, waktu pemberian, tujuan dan efek samping

IV. IMPLIKASI KEPERAWATAN


a. Obat-obatan
1. Anti emetik
Pemakaian umum :
Digunakan untuk mual dan muntah yang disebabkan operasi, anestesi dan
terapi antineoplastic (phenothiazine, berquinainide dan metoclopromide)
Scopolamin dan ondonsentron digunakan untuk antineoplastic
Cara kerja :
Phenothiazine, berquinade berperan sebagai cheno resiptor untuk mual
muntah
Scopolamin dan mechizine berperab antiemetik untuk mabuk
Metoclopromide untuk menurunkan mual / muntah dengan mempengaruhi
pengosongan lambung
Dronobinal menurunkan mual dan muntah
Kontra indikasi :
Kepekaan yang hebat sebelumnya
Pencegahan / perhatian :
Penggunaan phenothiazine sebaiknya tidak dianjurkan pada anak yang
sakit karena virus
Hati-hati memilih obat pada ibu hamil
Konta indikasi :
Kepekaan yang hebat sebelumnya.
Pencegahaan / perhatian :
Penggunaan phenothiazine sebaiknya tidak dianjurkan pada anak yang
sakit karena virus
Hati-hati memilih obat pada ibu hamil
Interaksi :

Penekanan susunan saraf pusat yang terus meneruk dapat diberikan dengan
obat penekanan susunan saraf antidepresi, antihistamin, analgetic narcotic.
Phenothiazine dapat menimbulkan hipotesa bila digunakan bersama dengan
antihipotensi, nitrat atau alkohol.
Implikasi keperawatan :
Pengkajian :
Kaji mual, muntah, bising usus dan sakit daerah perut sebelum dan
sesudah pemberian obat
Monitor status hidrasi
Bila muntah terus menerus pasang infus sebagai tambahan antiemetic
Potensial Diagnosa Keperawatan :
Potensial kekurangan volume cairan
Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
Potensial perlukaan.
Implementasi :
Penggunaan obat-obatan tertentu, pencatatan waktu efektif yang
mempengaruhi respon muntah
Penyuluhan penderita / keluarga :
Anjurkan penderita atau keluarga penderita minum sedikit-sedikit, makan
porsi kecil, kebersihan mulut, menjaga lingkungan
Obat dapat menimbulkan agensik, maka anjurkan penderita untuk minta
bantuan bila akan ambulasi.
Anjurkan alih baring perlahan-lahan untuk mencegah perasaan tidak
nyaman akibat orthostatic hipotensi
Evaluasi :
Menurunkan mual dan muntah
Obat antiemetik meliputi :
Anticholinergic : scopolomne
Antihistamin
: mechizine
chlopromazin
Phenethiazines
: perphenazin
pronethozine
thiethylperozin
Misculloneons
: berzquinanide
dronnabinol

metaclopramide
ondonsetron
trimethoberzamid

V. PENYULUHAN
1. Perawatan kulit post radiasi payudara
Cuci daerah terapi radiasi dengan sabun yang lembut dan air kemudian
keringkan
Jaga agar kulit bersih dan kering
Jangan mengoleskan krem, lotion atau minyak-minyakan pada daerah
tersebut kecuali dianjurkan / diminta oleh petugas radioterapi
Jangan memakai pakaian yang dapat menimbulkan iritasi
Pakai BH yang halus jangan banyak jahitannya
Jangan menghilangkan tanda yang dibuat oleh petuga
Bila kulit menjadi merah, gatal atau mengelupas laporkan pada petugas
Daerah luka jangan terkena panas atau dingin (kantong panas atau
kompres es)
B. KEMOTERAPI
Merupakan pengobatan kanker dengan menggunakan obat-obatan yang akan
mempengaruhi siklus sel. Pengobatan ini bermanfaat bila ada : penyebaran penyakit
atau bila ada risiko tinggi untuk berulang kembali, penyakit dapat disembuhkan, ada
harapan untuk memperpanjang hidup atau penderitaan dapat diringankan. Sering
digunakan sebagai tindak lanjut atau profilatik sesudah operasi atau sesudah terapi
radiasi.
1. PENGKAJIAN
Respon fisik terhadap kondisi tertentu
Kemampuan dan hasrat untuk belajar
Hambatan untuk belajar, kelelahan, penyangkalan
Pengetahuan tentang rencana pengobatan, diagnosa penyakit, harapan akan
hasil, persepsi penderita tentang perannya.
Sikap terhadap pengobatan terapeutik

Respon psikososial berdasarkan mekanisme penyesuaian penderita, sisten


dukungan, pengalaman dengan kemoterapi yang lalu dan jumlah informasi
yang diberikan berkaitan dengan proses penyakit
Pengkajian dasar sebelum mulai kemoterapi dan berlanjut periode
pengobatan.

POTENSIAL KOMPLIKASI
Efek samping dan tingkat keracunan khusus untuk tiap pengobatan
Masalah umum antara lain :
Penekanan pada produksi sumsum tulang
Manifestasi perkulitan
Disfungsi alat pencernaan, pernafasan, ginjal, jantung dan lain-lain.
Ketidak seimbangan elektrolit
II. PENATALAKSANAAN MEDIK
1. Obat-obatan :
Antineoplastik
Antiemetik
Antaside
Cairan infus
2. Laboratorium tes :
Leukosit
Trombosit
III.DIAGNOSA KEPERAWATAN, HASIL YANG DIHARAPKAN / EVALUASI
DAN TINDAKAN :
a. Pra-Kemoterapi
1. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan tindakan pengobatan
kemoterapi
Hasil yang diharapkan :
Menyatakan rasa takut mulai dapat diatasi sedikit demi sedikit
Intervensi :
Kaji persoalan terhdahulu dengan pengobatan yang diberikan, pemahaman
akan kemoterapi

Menghilangkan tahayul dengan fakta informasi


Membantu penderita dan orang lain untuk mengenali dan klasifikasi rasa
takut dengan mengembangkan strategi mekanisme penyesuaian yang
dapat membantu
Mendampingi penderita agar dapat menggunakan ketrampilan
penyesuaian dirinya

b. Post Kemoterapi
1. Perubahan nutirisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan pemasukan
yang tidak adekuat karena mual, muntah, anoreksia dan stomatitis.
Hasil yang diharapkan :
Masukan kalori meningkat, mampu menghabiskan makanan yang
disediakan
Berat badan meningkat
Intervensi :
Kaji nutrisi dan perkembangannya
Ukur berat badan dan tinggi badan, bandingkan dengan berat badan ideal
Kaji nilai laboratorium untuk albumin, hitung jenis, leukosit
Evaluasi adanya kelelahan, depresi, kecemasan dan nyeri
Jelaskan tanda dan gejala yang dapat mengurangi masuknya nutrisi, mual,
muntah, sakit tenggorokan, sukar menelan, perut terasa penuh
Jaga kebersihan kulit
Hindarkan makanan yang panas dan berbumbu
Dorong keluarga untuk menyiapkan makanan yang disukai
Jaga masukan cairan 2500 cc perhari
Diit TKTP, timbang berat badan per minggu
Jelaskan cara mengatasi perubahan selera
Evaluasi status hidrasi dan turgor kulit
Monitor keseimbangan cairan
Jelaskan cara mencegah konstipasi
Kaji tanda dan gejala mual, muntah, frekuensi dan penyebabnya
Perawatan mulut sebelum dan seudah makan serta sebelum tidur

Kontrol rasa terbakar pada mulut, perubahan terhadap makanan yang


ditoleransi
Ajarkan tanda-tanda yang membutuhkan tindak lanjut.

2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek tindakan kemoterapi.


Hasil yang diharapkan :
Tidak terjadi luka, iritasi pada kulit
Perbaikan integritas kulit
Intervensi :
Kaji kondisi kulit terhadap : warna, suhu, kelenturan, gatal-gatal, turgor.
Periksa kulit didaerah lipatan : ketiak, perineum
Tentukan status cairan dan nutrisi
Ajarkan perawatan kulit
Hindarkan sinar matahari langsung terhadap kulit
Ajarkan pada penderita tanda dan gejala peruabhan kulit
Bila kulit menjadi kering, gunakan cairan pelembab
Gunakan pakaian yang terbuat dari katun
3. Kurang volume cairan berhubungan dengan efek tindakan kemoterapi
Hasil yang diharapkan :
Keseimbangan cairab tetap terjaga, tidak ada tanda-tanda dehidrasi
Intervensi :
Kaji masukan dan keluaran cairan
Observasi turgor kulit, selaput lendir mulut
Kaji berat badan dan tanda vital secara teratur
Evaluasi nilai tes diagnostik
Dorong penderita untuk minum 2.500 cc / hari
Pemberian IV bila diperlukan
Identifikasi dan perhatikan efek samping yang mempengaruhi masukan
cairan
Kaji faktor-faktor yang dapat menimbulkan kehilangan cairan
4. Potensial gangguan harga diri berhubungan dengan perubahan fisik dan fungsi
akibat kemoterapi.
Hasil yang diharapkan :
Pesien menyadari adanya perubahan dalam harga dirinya
Menunjukkan usaha mengadakan perbaikan dengan konsep dirinya

Intervensi :
Kaji faktor pencetus dari : proses penyakit, pengobatan atau pengetahuan
penderita.
Evaluasi bagaimana diagnosa dan pengobatan mempengaruhi gaya hidup
penderita
Evaluasi sisten dukungan yang ada
Tentukan strategi penyesuaian penderita / keluarga
Beri kesempatan diskusi tentang keadaan diri secara fisik dan peran fungsi
serta ketergantungan / kemandirian
Kaji kebutuhan akan konsultasi pada profesional.

5. Ketidakmampuan merawat diri berhubungan dengan kelemahan fisik


Hasil yang diharapkan :
Mampu beradaptasi dan secara bertahap kembali mandiri
Intervensi :
Tentukan tingkat ketergantungan penderita
Kaji kesediaan keluarga dalam membantu penderita
Biarkan penderita melakukan hal yang dapat dilakukan tanpa bantuan
Puji penderita atas perkembangan yang telah dicapai
Bantu penderita dalam merencanakan asuhan jangka panjang, atur untuk
perawatan di rumah
Ajarkan keluarga untuk perawatan di rumah
6. Kurang pengetahuan tentang kemoterapi
Hasil yang diharapkan :
Memahami tentang proses penyakit, pengobatan dan efek samping dari
terapi dan tindakan untuk mengatasi
Intervensi :
Kaji kemampuan dan hasrat untuk belajar
Kaji pengetahuan dan tingkat pemahaman tentang penyakitnya
Kaji harapan dari hasil pengobatan ini
Jelaskan cara kerja obat dan efek pengobatan tersebut, baik sebelum
maupun sesudah pengobatan

Jelaskan cara pemberian, frekuensi dan lamanya pengobatan ini


Berikan bahan bacaan tentang pengobatan ini
Jelaskan efek samping pengobatan mual/muntah
Libatkan keluarga dalam perencanaan

IV. IMPLIKASI KEPERAWATAN


1. Obat-obatan
1.1 Antineoplastik
Pemakaian umum :
Digunakan untuk pengobatan berbagai tumor ganas
Lymphoma dan leukemia serta gangguan autoimmum seperti arthritis
Biasanya digunakan kombinasi untuk mengurangi keracunan dan
meningkatkan respon
Pengobatan ini sering dikombinasikan dengan pengobatan lain, operasi,
dehidrasi.
Besarnya dosisi tergantung pada berat ringannya penyakit, penggunaan
pengobatan lain dan kondisi penderita.
Cara kerja :
Umumnya mempengaruhi DNA dan kegiatan tidak terbatas pada sel
neoplastik saja.
Kontra Indikasi :
Depresi, hipersensitivitas dari sumsum tulang
Kehamilan dan laktasi
Pencegahan :
Allopuririnol menurunkan metabolisme dari mercaptopurine, racun dari
methotrexate dapat meningkat karena obat nephorotoxic lain atau dosis
tinggi aspirin / obat anti peradangan
Depresi sumsum tulang menimbulkan ketagihan.
Implikasi perawatan :
Pengkajian :
Kaji tanda gejala : demam, menggigil, sakit kerongkongan, tandatanda infeksi
Monitor jumlah sel darah selama terapi, kaji perdarahan yang dapat
terjadi (perdarahan gigi, petechia dan lain-lain)

Bila terjadi thrombositopeni hindari penyuntikan IM dan penekanan


vena selama 10 menit.
Monitor intake dan output, selera makan, intake nutrisi, konfirmasi
dengan dokter untuk pemberian obat antiemetik
Sesuaikan diit yang ditoleransi untuk menjaga keseimbangan cairan,
elektrolit dan status nutrisi
Bila terjadi anemia, monitor peningkatan rasa lelah, dyspea, hipertensi
orthostastic
Monitor tanda gejala gout (uric acid meningkat, sakit sendi dan
edema)
Dukung penderita untuk minum paling sedikit 2 liter / hari.
Allopurinol diberikan untuk menurunkan uric acid, alkalinisasi urine
dapat diberikan untuk meningkatkan pengeluaran uric acid.
Potensial Diagnosa Perawatan :
Infeksi
Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan
Kurang pengetahuan tentang obat-obatan
Implementasi :
Cairan suntikan disiapkan khusus, gunakan sarung tangan, masker
waktu melakukan prosedur
Penyuluhan penderita / keluarga :
Beritahu penderita untuk menghindari infeksi atau orang yang
diketahui terinfeksi
Memberitahu segera bila ada tanda / gejala yang timbul
Beritahu penderita bila terjadi perdarahan yang tidak bisa,
kemungkinan disebabkan trombocittopeni
Obat ini dapat menyebabkan supresi gonadal, penderita tetap
menggunakan kontrasepsi dan beritahu penderita untuk beritahu oasien
untuk beritahu dokter segera bila ia hamil
Diskusikan dengan penderita kemungkinan rambut rontok, eksplorasi
cara penyesuaian yang digunakan penderita
Beritahu penderita untuk memeriksa mukosa mulut dari eritena dan
ulserasi. Bila terjadi ulserasi anjurkan penderita menggunakan sikat
gigi lembut, berkumur setelah makan dan minum, beritahu dokter bila
sakit mengganggu waktu makan
Beritahu penderita untuk tidak mendapatkan vaksinasi tanpa nasihat
dokter

Anjurkan penderita untuk menindak


melakukan laboratorium tes rutin.

lanjuti

pengobatan

dan

Evaluasi :
Efektivitas pengobatan dapat dilihat melalui penurunan ukuran dan
penyebaran tumor, serta peningkatan hemoglobulin dari anemia.
Obat-obatan antineoplastin :
1. Alkylating
busulfan
carboplastin
clhorambucil
cisplatin
cyclophosphamide
mechlorethamine
procerbazine
2. Antimetabolit
cytarabine
flurouracil
mercaptopurine
methotrexate
2. Laboratorium
2.1 Thrombositopenia
Diagnosis Keperawatan :
Kerusakan integritas jaringan berhubungan perdarahan yang sulit dihentikan.
Implikasi Keperawatan
Periksa trombosit, terutama jika ada perdarahan, penggunaan obat-obatan
kemoterapi
Observasi tanda dan gejala perdarahan : petekia, hematemesis, perdarahan
rektal dan laporkan pada dokter
Anjurkan penderita menghindari perlukaan
Monitor trombosit, sesuai program medik
2.2 Leukopenia
Diagnosis Keperawatan :
Potensial infeksi berhubungan dengan proses penyakit infeksi

Potensial perlukaan berhubungan dengan infeksi akut dan nekrose jaringan.

Implikasi Keperawatan :
Ajarkan penderita untuk mengontrol efek samping dari obat-obatan paten
yang dapat menyebabkan penurunan leukosit darah, agronulosis
Anjurkan penderita leukopeni untuk menghindari dari orang dengan macammacam kondisi penyakit menular
Monitor tanda vital, tanda dan gejala peradangan atau infeksi
Informasikan pada dokter bila terjadi perubahan kondisi penderita (demam,
nadi meningkat, irama nafas meningkat dan leukosit meningkat).
C. MASTEKTOMI
1. DEFINISI
Mastektomi adalah tindakan operasi untuk mengangkat payudara dan dilakukan
untuk pengobatan kanker payudara.
Macam tindakan :
Standar radical mastectomi
Extended radical mastectomi
Modified radical Mastectomi
Total (simple) Mastectomi
prophylastic Mastectomi
2. PENGKAJIAN
Post operasi
a. Data Subjektif
Mengeluh rasa sakit di luka operasi
Lengan sakit digerakkan
Menyatakan bahwa tubuhnya tidak sempurnah, penampilan tidak menarik
Bertanya apakah akan mempengaruhi keharmonisan keluarga
Luka operasi terasa tebal
b. Data Objektif
Luka operasi
Lengan yang terpengaruh tidak dapat digerakkan dengan bebas
Tampak sedih, diam dan murung
3. PENATALAKSAAN MEDIS

a. Operasi
b. Obat-obatan anti biotik, sedativa
c. Mobilisasi sesuai dengan pulihnya kekuatan penderita
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN, HASIL YANG DIHARAPKAN DAN
RENCANA TINDAKAN
a. Pra Operasi
1. Kecemasan berhubungan dengan takut sakit sesudah operasi, perubahan peran
dan gaya hidup
Hasil yang diharapkan :
Menyatakan kecemasan berkurang
Menyatakan pemahaman tentang rasa sakit sesudah operasi, pengaruh
operasi.
Intervensi
Kaji dan gejala ketakutan, kecemasan
Kolaborasi dengan dokter untuk menjelaskan dan klarifikasi prosedur
operasi
Jelaskan semua prosedur diagnostik tes dan laboratorium
Berikan lingkungan yang tenang
Bantu penderita untuk mengidentifikasikan stressor khusus dan cara
penanganan
Sertakan keluarga dalam dukungan pada penderita
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan persiapan tindakan operasi dan
sesudah operasi
Hasil yang diharapkan :
Berpartisipasi dalam tindakan persiapan operasi
Mendemostrasikan cara-cara yang perlu dilakukan sesudah operasi
Intervensi :
Kaji stressor yang ada pada penderita
Kaji sumber dukungan yang dapat digunakan
Dorong penderita untuk bertanya, mengungkapkan apa yang dipikirkan
dan menyampaikan rasa cemas
Jelaskan pada penderita pentingnya mengungkapkan emosi dan tekanan
yang dialami
Ciptakan hubungan terapeutik
Dengarkan keluhan penderita

Libatkan keluarga untuk membantu penderita beradaptasi


Kolaborasi dengan dokter untuk penjelasan tentang penyakitnya

b. Post Operasi
1. Nyeri berhubungan dengan adanya luka operasi
Hasil yang diharapkan :
Rasa nyeri hilang bertahap
Tanda vital dalam batas normal
Rencana Tindakan :
Kaji dan catat intensitas nyeri
Jelaskan penggunaan drian / alat bantu
Ajarkan dan anjurkan untuk menarik nafas panjang dan batuk yang benar
Beri obat analgetik sesuai pesanan dokter
Kaji efek dari analgetik pada penderita tersebut
Observasi dan catat tanda vitak tiap 4 jam kalau perlu extra
Observasidan catat tanda perdarahan, bila perlu hubungi dokter
Dampingi saat penderita merasa kesakitan atau nyeri
Libatkan keluarga untuk mendampingi penderita
Beri lingkungan yang nyaman dan aman

2. Gangguan mobilisasi fisik / keterbatasan rentang gerak lengan berhubungan


dengan efek dari operasi yang dilakukan.
Hasil yang diharapkan :
Penderita sedini mungkin berpartisipasi dalam latihan tangan
Penderita dapat beraktifitas kembali normal
Rencana tindakan :
Jelaskan penyebab keterbatasan aktivitas
Jelaskan pentingnya : aktivitas bagi tubuh dan latihan
Ajarkan (demonstrasikan) penderita untuk latihan awal
Gerakan tangan : flexi dan ekstensi jari pronasi dab supinasi lengan
Sesudah operasi : berikan bola tangan dari karet untuk digenggam pada
tangan yang sakit
Latih untuk menggosok gigi dan menyisir rambut sendiri
Beri dukungan saat penderita melakukan latihan

Kaji kembali sejauh mana kemampuan penderita dalam berlatih


Libatkan keluarga

3. Gangguan gambaran diri berhubungan dengan efek dari tindakan mastektomi


Hasil yang diharapkan :
Dapat menerima perubahan penampilan dirinya
Merencanakan untuk memilih pakaian yang tepat
Mengungkapkan akan menggunakan protase
Intervensi :
Kaji perubahan emosi penderita sesudah operasi
Dengarkan keluhan penderita
Beri penjelasan apa yang dapat dilakukan penderita untuk tetap
berpenampilan baik
Anjurkan penggunaan pakaian yang tepatKaji dukungan keluarga dan
libatkan keluarga
Dukungan suami sangat diperlukan
Libatkan petugas pastoral jika diperlukan
4. Kesedihan yang diantisipasi berhubungan dengan hilangnya bagian tubuh
Hasil yang diharapkan :
Mengungkapkan bahwa kesedihan sudah dapat diatasi
Mampu mengintegrasikan perubahan tubuh dalam gambaran yang positif
Berani untuk melihat luka operasi dan mengungkapkan perasaannya
Intervensi
Dampingi penderita dalam beradaptasi dengan perubahan fisiknya
Dorong penderita untuk mengungkapkan perasaannya
Banyu penderita untuk mengidentifikasikan kemampuan individu dan
dukung untuk melakukan dari sisi positif
Kaji kebutuhan akan bantuan dari orang yang berwenang
Diskusikan dengan dokter yang merawat
Bantu penderita dengan memberikan alternatif tindakan untuk menghadapi
masalah
5. Potensial infeksi berhubungan dengan adanya luka operasi
Hasil yang diharapkan :
Luka kering tanpa adanya tanda-tanda kemerahan, keluar cairan
Cairan keluar dari drain

Intervensi :
Beri posisi penderita semi flowler agar drain mengalir denganlancar
Observasi tanda dan gejala infeksi pada luka operasi
Menjaga luka balutan agar tetap bersih bebas dari kontaminasi
Catat cairan yang keluar dari drain
Observasi tanda-tanda vital
Rawat luka dengan steril
Tidak boleh mengukur tensi pada lengan dekat daerah operasi
6. Kurang pengetahuan berhubungan dengan program rehabilitasi sesudah
operasi
Hasil yang diharapkan :
Memahami manfaat latihan dan mau melaksanakan
Mendemonstrasikan rehabilitasi yang dilakukan
Intervensi :
Kaji pengetahuan penderita tentang tindakan / latihan sesudah operasi
Jelaskan tujuan dan manfaatnya latihan teratur
Ajarkan latihan bertahap
o Memanjat dinding
o Mengayun lengan
o Menarik satu siku direntangkan lebar
o Kaji kemampuan penderita melakukan latihan
o Libatkan keluarga untuk memberikan dukungan
o Ajarkan cara merawat luka
o Anjurkan untuk berkonsultasi pada pusat rehabilitasi ortopedi atau
agen yang menyediakan alat bantu / protase
5. IMPLIKASI PERAWATAN
a. Obat-obatan
1. Antibiotika
Penggunaan Umum :
Untuk pengobatan dan pencegahan berbagai infeksi oleh bakteri :
( lihat kembali brosur pada masing-masing obat )
Cara kerja :

Anti infeksi mmbunuh atau menghambat pertumbuhan ( bakteriostatik )


bakteri patogen yang rentan, tidak menghambat aktivitas virus atau jamur.
Anti infeksi diibagi dalam kategori-kategori yang tergantung pada susunan
kimia yang sama dan spketrum antimikrobial.
Kontra Indikasi :
Individu yang telah diketahui sangat sensitif terhadap antibiotik.
Perhatian :
Perlu dilakukan modifikasi dosis untuk penderita yang menderita insufisiensi
ginjal dan hepar. Perlu hati-hati bila digunakan pada wanita hamil dan
menyusui.
Penggunaan broad spectrum anti infeksi dalam waktu lama dapat
menyebabkan jamur menjadi ganas atau resisten.
Implikasi Keperawatan
Pengkajian :

Kaji tanda dan gejala infeksi sebelum dan selama terapi

Menentukan hypersensitivitas pada penderita yang mendapat


penicillin.

Periksa biakan dan sensitivitas dari bahan (darah, urine,


faeces, secret tubuh, sputum dan lain-lain) sebelum mulai terapi dengan
pengobatan sesuai program medik.
Potensial Diagnosa Keperawatan

Potensial infeksi

Kurang pengetahuan berhubungan dengan aturan / cara


pengobatan

Ketidaktaatan menjalankan pengobatan


Implementasi :
Hampir semua anti infeksi harus diberikan dalam interval waktu yang sama 24
jam, untuk mempertahankan kadar dosis terapeutik obat tersebut dalam serum.
Penyuluhan Penderita /Keluarga

Ingatkan penderita untuk meneruskan minum obat, dalam


interval waktu yang sama selama 24 jam, sampai habis walaupun sudah
merasa lebih baik

Menganjurkan penderita untuk melaporkan tanda-tanda super


infeksi (rasa tebal pada lidah, gatal pada vagina atau keluaran cairan
faeces yang berbau khas) kepada dokter
Anjurkan penderita untuk beroba kedokter bila mengalami
peningkatan suhu tubuh dan diare, khususnya bila faeses mengandung pus
, darah atau lendir. Jelaskan pada penderita bahwa tidak boleh mengobati
diare sendiri tanpa sepengetahuan dokter.

2. Analgetik
2.1 Analgetik narkotik
2.2 Analgetik non-narkotik / non-steroid.
2.1 Analgetik Narkotik
Pemakaian umum :
Untuk nyeri/sakit yang tidak teratasi dengan obet non-narkotik
Cara kerja :
Narkotika mempengaruhi susunan saraf pusat yang mengakibatkan
perubahan persepsi dan respon nyeri.
Kontra indikasi :
Riwayat alergi
Pencegahan :
Gunakan dengan hati-hati pada penderita dengan nyeri abdomen,
trauma kepala, penyakit hati atau mempunyai riwayat kecanduan.
Gunakan dosis kecil pada lansia atau penyakit pernafasan
Penggunaan yang kronis menyebabkan toleransi dan membutuhkan
dosis yang lebih besar untuk mengurangi sakit
Implikasi keperawatan
Pengkajian :
Kaji jenis, lokasi dan intensitas nyeri sebelum pemberian obat.
Kaji tensi, nadi, pernafasan sebelum dan sesudah pemberian
Penggunaan yang lama menyebabkan ketagihan
Penggunaan dosis yang tinggi sering diperlukan untuk membebaskan
nyeri pada terapi lama
Kaji fungsi defekasi secara teratur
Tingkatkan pemasukan cairan, pemakian laksansia untuk mengurangi
efek konstipasi

Pantau pemasukan dan pengeluaran cairan, kaji retensi urin yang dapat
terjadi.
Pantau dengan ketat bila dosis perlu diulang
Bila terjadi dosis berlebihan, pantau penderita secara ketat

Potensial diagnosa keperawatan


Perubahan rasa nyaman : Nyeri
Perubahan persepsi sensorik : Penglihatan dan pendengaran (efek
obat).
Potensial terjadi perlukaan (efek potensial)
Kurang pengetahuan berhubungan dengan program pengobatan
Implementasi
Jelaskan nilai terapeutik dari obat yang ditentukan (akan mempertinggi
efek analgetik)
Pemberian secara teratur lebih efektif dari pemberian sewakti-waktu,
dan lebih efektif diberikan bila sakit belum menjadi hebat.
Pemberian bersama dengan non-narkotik dapat mempengaruhi
ketagihan analgetik, diijinkan untuk dosis rendah.
Obat harus dihentikan secara bertahap setelah penggunaan dalam
waktu lama.
Penyuluhan penderita / keluarga :
Beritahu penderita bagaimana dan kapan minta obat pengurang sakit.
Obat dapat menyebabkan ngantuk, pusing, maka beritahu untuk minta
bantuan bila ambulasi
Sarankan penderita untuk mengubah dosis perlahan-lahan untuk
meminimalkan hipotensi ortosstatik
Beri tahu penderita untuk menghindari penggunaan alkohol atau obat
lain yang berlawanan dengan pengobatan ini
Anjurkan penderita untuk alih baring, batuk dan nafas dalam setiap 2
jam untuk mencegah atelektasis.
Evaluasi :
Menurunkan rasa nyeri tanpa ada perubahan pada tingkat kesadaran, status
pernafasan atau tekanan darah.
Jenis obat yang termasuk dalam golongan ini :
codein

fentanil
hydrocodone
hydromorfon
meperidine
methadone
morphine
oxidone
propoxiphene
dan lain-lain

2.2 Analgetik non-narkotik / non-steroid


Pemakaian umum :
Obat kelompok ini digunakan untuk mengontrol nyeri ringan sampai
sedang, demam dan berbagai kondisi peradangan seperti : rematoid,
artritis, osteoartritis
Acetaminophen mempunyai kekuatan analgetik dan anti piterik tetapi
tidak efektif sebagai anti peradangan. Phenozopyridine digunakan sebagai
analgetik saluran kemih saja.
Cara kerja :
Kelompok besar dari non-narkotik analgetik adalah anti peradangan nonsteroid
Manifestasi dari analgetik untuk menghalagi sintesa progtaklandin disusun
saraf pusat dan vasodilatasi.
Kontra indikasi :
Peka terhadap aspirin merupakan kontra indikasi untuk golongan ini
Hanya golongan asetaminophen yang aman untuk sekali-kali dipakai
pada kehamilan atau menyusui
Pencegahan :
Penggunaan obat ini harus hari-hati pada penderita dengan riwayat
gangguan perdarahan atau perdarahan gastro intestinal, penyakit hati,
ginjal atau jantung yang berat.
Keamanan untuk wanita hamil tidak ditentukan.
Interaksi :
Golongan ini memperpanjang waktu
mempengaruhi anti koagulan, trombolitik.

perdarahan

dan

potensial

Penggunaan obat yang kronis dengan aspirin dapat menyebabkan


meningkatnya efek sampingan pada saluran pencernaan dan menurunkan
efektifitas.
Implikasi keperawatan :
Pengkajian :
Penderita dengan asma, alergi aspirin dan polip hidung mempunyai
risiko untuk menjadi peka terhadap reaksi obat tersebut.
Pantau adanya rinitis, asma dan urtikaria
Osteoartritis : kaji sakit dan rentang gerak sebelum dan seudah
pemberian 1-2 jam
Nyeri / sakit : kaji lokasi, lamanya intensitas sebelum dan setelah 1
jam pemberian.
Potensial diagnosa keperawatan :
Perubahan rasa nyaman : nyeri
Kurang pengetahuan sehubungan dengan program pengobatan
Implementasi :
Pemberian bersama antara analgetik dan narkotik dapat mempunyai
efek ketagihan bila perlu dosis rendah dapat diberikan.
Agar pengaruhnya cepat berikan 30 menit sebelum atau 2 jam sesudah
makan.
Dapat diminum bersama susu, makanan atau antasid untuk
mengurangi iritasi.
Penyuluhan penderita / keluarga :
Anjurkan untuk minum obat dengan segelas air dan tetap pada posisi
tegak 15-30 menit sesudah pemberian.
Beritahu penderita untuk minum obat sesuai pesanan, bila lupa segera
minum, tetapi bila sudah dekat waktu dengan pemberian yang kedua
jangan minum, jangan minum dengan dosis ganda
Dapat menyebabkan rasa mengantuk, pusing dan beritahu penderita
untuk tidak melakukan aktifitas yang memerlukan kawaspadaan
sampai reaksi obat hilang.
Peringatkan penderita untuk tidak menggunakan secara bersamaan
antara alkohol, aspirin, acetamonophen atau obat lain tanpa konsultasi
dokter
Beritahu dokter bila merasa gatal, kemerahan, kedinginan, demam,
penglihatan terganggu, tinitus (gejala ketidakseimbangan), edema,
BAB hitam, diare atau sakit kepala.

Evaluasi :
Menurunkan rasa nyeri
Meningkatkan mobilitas sendi
6. PENYULUHAN
1. Latihan lengan post mastectomi :
a. Memanjat dinding
Berdiri menghadap dinding dengan gerak sedikit mungkin
Tekuk siku dan tempatkan telapak tangan didinding setinggi bahu
Gerakan kedua tangan bergantian secara terkontrol dan sejauh mungkin
sampai daerah inti terasa tertarik
Gerakan kedua tangan kembali ketempat semula
Tujuan untuk latihan ekstensi penuh dengan siku lurus
2. Mengayun lengan :
Bungkukkan badan dari pinggang kedua lengan rileks dan tergantung
bebas
Ayun kedua lengan bersama dari kiri kekanan (gerakan dari kedua bahu)
Ayun kedua lengan bersamaan dalam bentuk putaran
Berdiri perlahan-lahan
3. Menarik tali :
Kaitkan tali pada tempat yang lebih tinggi.
Pegang kedua ujungnya dan gerakkan tali dengan bebas dengan
mengangkat lengan yang sakit sampai inti terasa tertarik.
4. Memutar tali :
Ikatkan salah satu ujung tali dipegangan pintu
Ujung tali dipegang oleh lengan yang sakit
Menjauh dari pintu sampai lengan tertarik
Sejajar dengan pintu putar tali selebar mungkin

Anda mungkin juga menyukai