I.
DEFINISI
Kanker Payudara adalah tumor ganas pada payudara atau salah satu payudara.
PATOFISIOLOGI
Kanker Payudara sering terjadi pada wanita diatas umur 40 50 tahun,
merupakan yang mempunyai banyak faktor terkait dan tergantung pada tempat
lokasi, jaringan terserang.
penyebab tidak dapat ditentukan dengan pasif. Ada 3 faktor yangdapat
mendukung yaitu hormon, virus dan genetik.
Kanker Payudara dapat menjalar langsung pada struktur tubuh terdekat atau
berjarak oleh emboli sel kanker yang dibawa melalui kelenjar getah bening atau
pembuluh darah.
Kelenjar getah bening di Axilla, supra clavikula atau mediastinal merupakan
tempat penyebaran pertama, sedang kaium atau colont struktur tubuh lain adalah :
Paru, hati, tulang belakang, tulang pelvis.
Diagnosa dini sangat diperlukan untuk keberhasilan pengobatan dan
prognosa penyakit ini tergantung dari luasnya daerah yang diserang.
Faktor Risiko Kanker Payudara
a. Risiko tinggi
Usia lanjut
Anak pertama lahir sesudah berumur 30 tahun
Ikatan keluarga dekat (ibu, kakak, bibi dari ibu) menderita kanker
payudara
Riwayat tumor payudara
Diagnosa sebelumnya kanker payudara
b. Risiko sedang
Menstruasi dini (sebelum umur 12 thn)
Menopause lambat (sesudah 50 thn)
Penggunaan hormon pada gejala menopause
Terkena radiasi berlebihan dibawah umur 35 tahun
Mempunyai riwayat kanker uterus, ovarium atau colon
c. Kemungkinan berisiko
Penggunaan reserpin prolaktin dalam waktu lama
Kegemukan, konsumsi lemak berlebihan
Stress psikologis kronis
Diagnosa Keperawatan 3
Potensial kerusakan integritas kulit berhubungan dengan meningkatnya kerapuhan
kulit.
Hasil yang diharapkan :
Tidak terdapat kemerahan atau iritasi
Kulit tidak kering
Intervensi :
Kaji kulit sekitar payudara dari tanda kemerahan atau iritasi
Menjaga kulit bersih dan kering
Menjaga kebutuhan nutrisi maksimal
Monitor tanda-tanda infeksi
Menggunakan BH yang tidak menekan
V. IMPLIKASI KEPERAWATAN
a. Pemeriksaan Laboratorium
1. Carcinoembryonic antigen serum atau plasma (CEA) :
Kecemasan berhubungan dengan kemungkinan keganasan dari hasil tes
Potensial tidak efektifnya mekanisme penyesuaian berhubungan dengan
hasil pemeriksaan atau pengobatan
Ketidakmampuan menyesuaikan berhubungan dengan tidak menerima
perubahan status kesehatan.
Implikasi Keperawatan :
Menjelaskan bahwa pemeriksaan ini sering digunakan untuk manajemen
pengobatan kanker tetapi peningkatan CEA tidak selalu menunjukkan
adanya kanker
Dukung penderita dan keluarga dalam menunggu hasil laboratorium
Pemberian heparin 2 hari sebelum test dan tuliskan pada formulir Lab
tanggal dan waktu pemberian dengan tepat
2. Human chorionic gonodotropin (HCG)
Kecemasan : berhubungan dengan hasil pemeriksaan
Implikasi Keperawatan :
Tanyakan penderita bilamana menstruasi terakhir
Dengarkan penjelasan penderita
Beritahu penderita bahwa pemeriksaan ini akan menunjang ketepatan
diagnosa
b. Pemeriksaan Diagnostik :
1.
2.
Implikasi Keperawatan :
Yakin bahwa penderita tidak sedang hamil
Beritahu penderita untuk tidak menggunakan minyak, bedak atau
deodoran pada mammae atau dibawah ketiak pada waktu pemeriksaan
Tanyakan penderita untuk mengantisipasi benjolan yang ada
Beritahu penderita untuk tidak cemas bila foto tambahan diperlukan
Dukung penderita dan biarkan penderita mengungkapkan kecemasan dan
ketakutannya
Anjurkan penderita untuk memeriksa sendiri setiap bulan, demonstrasikan
caranya.
3. Nuclear Scans (tulang, hati)
Kecemasan berhubungan dengan penggunaan radioaktive isotop
Potensial perlukan berhubungan dengan penggunaan radio nuklir
Kurang pengetahuan berhubungan dengan alat yang digunakan (gambat
alat)
Implikasi Keperawatan :
Jelaskan pada penderita maksud dan tujuan prosedur
Dapatkan riwayat singkat tentang tindakan radioisotop yang pernah
dilakukan, allergi, kehamilan, menyusui dan obat
Jelaskan dosis radiasi dan obat
A. RADIOTERAPI
I. PENGKAJIAN
a. Data Subjektif
Menanyakan tujuan dari terapi dan akibatnya
Mengeluh sukar tidur
b. Data Objektif
Kulit daerah radiasi : eritema, pruritis,
hiperpigmentasi, artrophy dan nyeri
Mual, muntah
Anorexia
Berat badan menurun
Cepat lelah : rasa tidak enak badan
Meningkatkan kepekaan terhadap infeksi
c. Data laboratorium
Darah lengkap
Thrombosit
Elektrolit
d. Potensial Komplikasi
Infeksi
Anemia
II. PENATALAKSANAAN MEDIK
edema,
kulit
kering,
Antiemetik
IV / Intravena terapi
Antibiotika
Penekanan susunan saraf pusat yang terus meneruk dapat diberikan dengan
obat penekanan susunan saraf antidepresi, antihistamin, analgetic narcotic.
Phenothiazine dapat menimbulkan hipotesa bila digunakan bersama dengan
antihipotensi, nitrat atau alkohol.
Implikasi keperawatan :
Pengkajian :
Kaji mual, muntah, bising usus dan sakit daerah perut sebelum dan
sesudah pemberian obat
Monitor status hidrasi
Bila muntah terus menerus pasang infus sebagai tambahan antiemetic
Potensial Diagnosa Keperawatan :
Potensial kekurangan volume cairan
Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
Potensial perlukaan.
Implementasi :
Penggunaan obat-obatan tertentu, pencatatan waktu efektif yang
mempengaruhi respon muntah
Penyuluhan penderita / keluarga :
Anjurkan penderita atau keluarga penderita minum sedikit-sedikit, makan
porsi kecil, kebersihan mulut, menjaga lingkungan
Obat dapat menimbulkan agensik, maka anjurkan penderita untuk minta
bantuan bila akan ambulasi.
Anjurkan alih baring perlahan-lahan untuk mencegah perasaan tidak
nyaman akibat orthostatic hipotensi
Evaluasi :
Menurunkan mual dan muntah
Obat antiemetik meliputi :
Anticholinergic : scopolomne
Antihistamin
: mechizine
chlopromazin
Phenethiazines
: perphenazin
pronethozine
thiethylperozin
Misculloneons
: berzquinanide
dronnabinol
metaclopramide
ondonsetron
trimethoberzamid
V. PENYULUHAN
1. Perawatan kulit post radiasi payudara
Cuci daerah terapi radiasi dengan sabun yang lembut dan air kemudian
keringkan
Jaga agar kulit bersih dan kering
Jangan mengoleskan krem, lotion atau minyak-minyakan pada daerah
tersebut kecuali dianjurkan / diminta oleh petugas radioterapi
Jangan memakai pakaian yang dapat menimbulkan iritasi
Pakai BH yang halus jangan banyak jahitannya
Jangan menghilangkan tanda yang dibuat oleh petuga
Bila kulit menjadi merah, gatal atau mengelupas laporkan pada petugas
Daerah luka jangan terkena panas atau dingin (kantong panas atau
kompres es)
B. KEMOTERAPI
Merupakan pengobatan kanker dengan menggunakan obat-obatan yang akan
mempengaruhi siklus sel. Pengobatan ini bermanfaat bila ada : penyebaran penyakit
atau bila ada risiko tinggi untuk berulang kembali, penyakit dapat disembuhkan, ada
harapan untuk memperpanjang hidup atau penderitaan dapat diringankan. Sering
digunakan sebagai tindak lanjut atau profilatik sesudah operasi atau sesudah terapi
radiasi.
1. PENGKAJIAN
Respon fisik terhadap kondisi tertentu
Kemampuan dan hasrat untuk belajar
Hambatan untuk belajar, kelelahan, penyangkalan
Pengetahuan tentang rencana pengobatan, diagnosa penyakit, harapan akan
hasil, persepsi penderita tentang perannya.
Sikap terhadap pengobatan terapeutik
POTENSIAL KOMPLIKASI
Efek samping dan tingkat keracunan khusus untuk tiap pengobatan
Masalah umum antara lain :
Penekanan pada produksi sumsum tulang
Manifestasi perkulitan
Disfungsi alat pencernaan, pernafasan, ginjal, jantung dan lain-lain.
Ketidak seimbangan elektrolit
II. PENATALAKSANAAN MEDIK
1. Obat-obatan :
Antineoplastik
Antiemetik
Antaside
Cairan infus
2. Laboratorium tes :
Leukosit
Trombosit
III.DIAGNOSA KEPERAWATAN, HASIL YANG DIHARAPKAN / EVALUASI
DAN TINDAKAN :
a. Pra-Kemoterapi
1. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit dan tindakan pengobatan
kemoterapi
Hasil yang diharapkan :
Menyatakan rasa takut mulai dapat diatasi sedikit demi sedikit
Intervensi :
Kaji persoalan terhdahulu dengan pengobatan yang diberikan, pemahaman
akan kemoterapi
b. Post Kemoterapi
1. Perubahan nutirisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan pemasukan
yang tidak adekuat karena mual, muntah, anoreksia dan stomatitis.
Hasil yang diharapkan :
Masukan kalori meningkat, mampu menghabiskan makanan yang
disediakan
Berat badan meningkat
Intervensi :
Kaji nutrisi dan perkembangannya
Ukur berat badan dan tinggi badan, bandingkan dengan berat badan ideal
Kaji nilai laboratorium untuk albumin, hitung jenis, leukosit
Evaluasi adanya kelelahan, depresi, kecemasan dan nyeri
Jelaskan tanda dan gejala yang dapat mengurangi masuknya nutrisi, mual,
muntah, sakit tenggorokan, sukar menelan, perut terasa penuh
Jaga kebersihan kulit
Hindarkan makanan yang panas dan berbumbu
Dorong keluarga untuk menyiapkan makanan yang disukai
Jaga masukan cairan 2500 cc perhari
Diit TKTP, timbang berat badan per minggu
Jelaskan cara mengatasi perubahan selera
Evaluasi status hidrasi dan turgor kulit
Monitor keseimbangan cairan
Jelaskan cara mencegah konstipasi
Kaji tanda dan gejala mual, muntah, frekuensi dan penyebabnya
Perawatan mulut sebelum dan seudah makan serta sebelum tidur
Intervensi :
Kaji faktor pencetus dari : proses penyakit, pengobatan atau pengetahuan
penderita.
Evaluasi bagaimana diagnosa dan pengobatan mempengaruhi gaya hidup
penderita
Evaluasi sisten dukungan yang ada
Tentukan strategi penyesuaian penderita / keluarga
Beri kesempatan diskusi tentang keadaan diri secara fisik dan peran fungsi
serta ketergantungan / kemandirian
Kaji kebutuhan akan konsultasi pada profesional.
lanjuti
pengobatan
dan
Evaluasi :
Efektivitas pengobatan dapat dilihat melalui penurunan ukuran dan
penyebaran tumor, serta peningkatan hemoglobulin dari anemia.
Obat-obatan antineoplastin :
1. Alkylating
busulfan
carboplastin
clhorambucil
cisplatin
cyclophosphamide
mechlorethamine
procerbazine
2. Antimetabolit
cytarabine
flurouracil
mercaptopurine
methotrexate
2. Laboratorium
2.1 Thrombositopenia
Diagnosis Keperawatan :
Kerusakan integritas jaringan berhubungan perdarahan yang sulit dihentikan.
Implikasi Keperawatan
Periksa trombosit, terutama jika ada perdarahan, penggunaan obat-obatan
kemoterapi
Observasi tanda dan gejala perdarahan : petekia, hematemesis, perdarahan
rektal dan laporkan pada dokter
Anjurkan penderita menghindari perlukaan
Monitor trombosit, sesuai program medik
2.2 Leukopenia
Diagnosis Keperawatan :
Potensial infeksi berhubungan dengan proses penyakit infeksi
Implikasi Keperawatan :
Ajarkan penderita untuk mengontrol efek samping dari obat-obatan paten
yang dapat menyebabkan penurunan leukosit darah, agronulosis
Anjurkan penderita leukopeni untuk menghindari dari orang dengan macammacam kondisi penyakit menular
Monitor tanda vital, tanda dan gejala peradangan atau infeksi
Informasikan pada dokter bila terjadi perubahan kondisi penderita (demam,
nadi meningkat, irama nafas meningkat dan leukosit meningkat).
C. MASTEKTOMI
1. DEFINISI
Mastektomi adalah tindakan operasi untuk mengangkat payudara dan dilakukan
untuk pengobatan kanker payudara.
Macam tindakan :
Standar radical mastectomi
Extended radical mastectomi
Modified radical Mastectomi
Total (simple) Mastectomi
prophylastic Mastectomi
2. PENGKAJIAN
Post operasi
a. Data Subjektif
Mengeluh rasa sakit di luka operasi
Lengan sakit digerakkan
Menyatakan bahwa tubuhnya tidak sempurnah, penampilan tidak menarik
Bertanya apakah akan mempengaruhi keharmonisan keluarga
Luka operasi terasa tebal
b. Data Objektif
Luka operasi
Lengan yang terpengaruh tidak dapat digerakkan dengan bebas
Tampak sedih, diam dan murung
3. PENATALAKSAAN MEDIS
a. Operasi
b. Obat-obatan anti biotik, sedativa
c. Mobilisasi sesuai dengan pulihnya kekuatan penderita
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN, HASIL YANG DIHARAPKAN DAN
RENCANA TINDAKAN
a. Pra Operasi
1. Kecemasan berhubungan dengan takut sakit sesudah operasi, perubahan peran
dan gaya hidup
Hasil yang diharapkan :
Menyatakan kecemasan berkurang
Menyatakan pemahaman tentang rasa sakit sesudah operasi, pengaruh
operasi.
Intervensi
Kaji dan gejala ketakutan, kecemasan
Kolaborasi dengan dokter untuk menjelaskan dan klarifikasi prosedur
operasi
Jelaskan semua prosedur diagnostik tes dan laboratorium
Berikan lingkungan yang tenang
Bantu penderita untuk mengidentifikasikan stressor khusus dan cara
penanganan
Sertakan keluarga dalam dukungan pada penderita
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan persiapan tindakan operasi dan
sesudah operasi
Hasil yang diharapkan :
Berpartisipasi dalam tindakan persiapan operasi
Mendemostrasikan cara-cara yang perlu dilakukan sesudah operasi
Intervensi :
Kaji stressor yang ada pada penderita
Kaji sumber dukungan yang dapat digunakan
Dorong penderita untuk bertanya, mengungkapkan apa yang dipikirkan
dan menyampaikan rasa cemas
Jelaskan pada penderita pentingnya mengungkapkan emosi dan tekanan
yang dialami
Ciptakan hubungan terapeutik
Dengarkan keluhan penderita
b. Post Operasi
1. Nyeri berhubungan dengan adanya luka operasi
Hasil yang diharapkan :
Rasa nyeri hilang bertahap
Tanda vital dalam batas normal
Rencana Tindakan :
Kaji dan catat intensitas nyeri
Jelaskan penggunaan drian / alat bantu
Ajarkan dan anjurkan untuk menarik nafas panjang dan batuk yang benar
Beri obat analgetik sesuai pesanan dokter
Kaji efek dari analgetik pada penderita tersebut
Observasi dan catat tanda vitak tiap 4 jam kalau perlu extra
Observasidan catat tanda perdarahan, bila perlu hubungi dokter
Dampingi saat penderita merasa kesakitan atau nyeri
Libatkan keluarga untuk mendampingi penderita
Beri lingkungan yang nyaman dan aman
Intervensi :
Beri posisi penderita semi flowler agar drain mengalir denganlancar
Observasi tanda dan gejala infeksi pada luka operasi
Menjaga luka balutan agar tetap bersih bebas dari kontaminasi
Catat cairan yang keluar dari drain
Observasi tanda-tanda vital
Rawat luka dengan steril
Tidak boleh mengukur tensi pada lengan dekat daerah operasi
6. Kurang pengetahuan berhubungan dengan program rehabilitasi sesudah
operasi
Hasil yang diharapkan :
Memahami manfaat latihan dan mau melaksanakan
Mendemonstrasikan rehabilitasi yang dilakukan
Intervensi :
Kaji pengetahuan penderita tentang tindakan / latihan sesudah operasi
Jelaskan tujuan dan manfaatnya latihan teratur
Ajarkan latihan bertahap
o Memanjat dinding
o Mengayun lengan
o Menarik satu siku direntangkan lebar
o Kaji kemampuan penderita melakukan latihan
o Libatkan keluarga untuk memberikan dukungan
o Ajarkan cara merawat luka
o Anjurkan untuk berkonsultasi pada pusat rehabilitasi ortopedi atau
agen yang menyediakan alat bantu / protase
5. IMPLIKASI PERAWATAN
a. Obat-obatan
1. Antibiotika
Penggunaan Umum :
Untuk pengobatan dan pencegahan berbagai infeksi oleh bakteri :
( lihat kembali brosur pada masing-masing obat )
Cara kerja :
Potensial infeksi
2. Analgetik
2.1 Analgetik narkotik
2.2 Analgetik non-narkotik / non-steroid.
2.1 Analgetik Narkotik
Pemakaian umum :
Untuk nyeri/sakit yang tidak teratasi dengan obet non-narkotik
Cara kerja :
Narkotika mempengaruhi susunan saraf pusat yang mengakibatkan
perubahan persepsi dan respon nyeri.
Kontra indikasi :
Riwayat alergi
Pencegahan :
Gunakan dengan hati-hati pada penderita dengan nyeri abdomen,
trauma kepala, penyakit hati atau mempunyai riwayat kecanduan.
Gunakan dosis kecil pada lansia atau penyakit pernafasan
Penggunaan yang kronis menyebabkan toleransi dan membutuhkan
dosis yang lebih besar untuk mengurangi sakit
Implikasi keperawatan
Pengkajian :
Kaji jenis, lokasi dan intensitas nyeri sebelum pemberian obat.
Kaji tensi, nadi, pernafasan sebelum dan sesudah pemberian
Penggunaan yang lama menyebabkan ketagihan
Penggunaan dosis yang tinggi sering diperlukan untuk membebaskan
nyeri pada terapi lama
Kaji fungsi defekasi secara teratur
Tingkatkan pemasukan cairan, pemakian laksansia untuk mengurangi
efek konstipasi
Pantau pemasukan dan pengeluaran cairan, kaji retensi urin yang dapat
terjadi.
Pantau dengan ketat bila dosis perlu diulang
Bila terjadi dosis berlebihan, pantau penderita secara ketat
fentanil
hydrocodone
hydromorfon
meperidine
methadone
morphine
oxidone
propoxiphene
dan lain-lain
perdarahan
dan
potensial
Evaluasi :
Menurunkan rasa nyeri
Meningkatkan mobilitas sendi
6. PENYULUHAN
1. Latihan lengan post mastectomi :
a. Memanjat dinding
Berdiri menghadap dinding dengan gerak sedikit mungkin
Tekuk siku dan tempatkan telapak tangan didinding setinggi bahu
Gerakan kedua tangan bergantian secara terkontrol dan sejauh mungkin
sampai daerah inti terasa tertarik
Gerakan kedua tangan kembali ketempat semula
Tujuan untuk latihan ekstensi penuh dengan siku lurus
2. Mengayun lengan :
Bungkukkan badan dari pinggang kedua lengan rileks dan tergantung
bebas
Ayun kedua lengan bersama dari kiri kekanan (gerakan dari kedua bahu)
Ayun kedua lengan bersamaan dalam bentuk putaran
Berdiri perlahan-lahan
3. Menarik tali :
Kaitkan tali pada tempat yang lebih tinggi.
Pegang kedua ujungnya dan gerakkan tali dengan bebas dengan
mengangkat lengan yang sakit sampai inti terasa tertarik.
4. Memutar tali :
Ikatkan salah satu ujung tali dipegangan pintu
Ujung tali dipegang oleh lengan yang sakit
Menjauh dari pintu sampai lengan tertarik
Sejajar dengan pintu putar tali selebar mungkin